Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN

REVIEW BUKU ERA BARU MANAJEMEN (Richard L. Daft)


BAB 8
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

OLEH :

KELOMPOK 6 (ENAM)

1. FITRAH RAMADHANA ASFRIANTO G2D121001


2. LA ODE AMINUSTARI G2D121009
3. NURLIAN WASAHARI G2D121005
4. MASNA G2D121015
Definisi dan Pengertian Pengambilan Keputusan

 Pengambilan Keputusan dapat  Pengambilan keputusan pada


didefinisikan sebagai studi/ dasarnya adalah proses mengurangi
cabang ilmu untuk ketidakpastian ke tingkat yang
cukup dapat dipertimbangkan
mengidentifikasi dan memilih
alternatif pilihan terbaik yang
sesuai dengan tujuan.

Pengambilan Keputusan Memiliki beberapa Definisi dari para Ahli :


1. Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan
adalah proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
2. menurut Terry (1994) pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Jenis-Jenis Keputusan dan Masalahnya

Sebuah keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-


alternatif yang ada.

Pengambilan Keputusan (decision making) adalah proses dalam mengenali


masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan.

Keputusan dalam manajemen terbagi atas dua kategori yaitu :


1. Keputusan yang Terprogran (Programmed decision)
2. Keputusan tidak Terprogram (Nonprogrammed decisions)
• Menghadapi kejelasan dan ketidak jelasan
kejelasan merupakan situasi dimana semua informasi yang dibutuhkan oleh pihak
pengambil keputusan tersediah sepenuhnya.
• Setiap situasi saat pengambilan keputusan dapat di atur dalam sebuah skala sesuai dengan
ketersediaan informsi dan kemungkinan akan kegagalan
empat posisi dalam skala tersebut adalah
1. Kejelasan (certainty) artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil
keputusan telah tersedia secara menyeluruh.
2. Risiko (risk) artinya bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas
dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya dimasa depan yang
berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti
3. Ketidakpastian (uncertainty) artinya bahwa menejer mengetahui tujuan mana yang
ingin dicapainya, tetapi informasi tentang alternatif dan peristiwa dimasa depan
tidaklah lengkap.
4. Ambiguitas dan konflik (ambiguity) artinya situasi paling sulit dalam pengambilan
keputusan
Menghadapi Kejelasan dan
Ketidakjelasan
Permasalahan
Organisasi

Rendah Kemungkinan Gagal Tinggi

Kejelasan Risiko Ketidakjelasan Ambiguitas

Keputusan Keputusan Tidak


Terprogram Terprogram

Solusi Masalah
Model
Klasik

Model
Pengambilan
Keputusan Model Administratif

Model
Politis
1. Model Klasik (Clasical Model)

 Model dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan pada


asumsi bahwa manajer harus membuat keputusan yang logis
yang akan berada dalam kepentingan ekonomi perusahaan.
 Asumsi model klasik :
1. Pengambil Keputusan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang
sudah diketahui dan disepakati.
2. Pengambil Keputusan bekerja keras dalam kondisi ketidakpastian,
dengan mengumpulkan informasi yang lengkap.
3. Kriteria untuk mengevaluasi pilihan alternative harus diketahui.
4. Pengambil keputusan adalah orang yang rasional dan menggunakan
logika untuk menerapkan nilai-nilai, membuat pilihan, mengevaluasi
alternative dan mengambil keputusan yang akan memaksimalkan
tujuan organisasi.
 Model klasik dianggap sebagai model yang normatif, artinya model ini
menentukan bagaimana seorang pengambil keputusan seharusnya
mengambil keputusan.
 Model Klasik berguna jika diterapkan untuk keputusan terprogram dan
untuk keputusan-keputusan dengan kepastian dan risiko yang jelas di
mana terdapat informasi yang berhubungan dan kemungkinan-
kemungkinan pun dapat diperhitungkan.
2. Model Administartif (Administrative Model)
 Dianggap bersifat Deskriptif (descriptive) sebab Model ini menggambarkan bagaimana
manajer benar-benar melakukan pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks, dan
bukannya mendikte bagaimana manajer seharusnya mengambil keputusan berdasarkan teori
ideal
 Model administrative : sebuah model dalam pengambilan keputusan yang menggambarkan
bagaimana manajer sebenarnya membuat keputusan dalam situasi yang dicirikan dengan
keputusan yang tidak terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas.
 Model administrative mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan lingkungan yang
mempengaruhi tingkat rasionalitas manajer dalam proses pengambilan keputusan.
 Konsep Model Administratif

Rasionalitas yang terbatas


• Manusia memiliki waktu dan kemampuan kognitif untuk
memproses informasi dalam jumlah yang terbatas yang
akan digunakan dalam mengambil keputusan
(Herbert A. Simon)
Pemuasan
• Untuk memilih alternative solusi pertama yang
memuaskan kriteria minimum dalam mengambil sebuah
keputusan yang baik, meskipun solusi yang lebih baik
bisa jadi akan terpikirkan nanti
Intuisi

• Pemahaman yang cepat terhadap situasi genting


berdasarkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa
pemikiran yang sadar.
 Asumsi model Administratif:
1. Tujuan-tujuan dari pengambilan keputusan seringkali tidak jelas,
bertentangan dan kurang adanya consensus diaantara para manajer.
2. Prosedur rasional tidak digunakan.
3. Pencarian untuk menentukan alternatif yang dilakukan oleh manajer
bersifat terbatas.
4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada
mencari solusi yang paling baik.
3. Model Politik

 Digunakan untuk menegambil keputusan yang tidak terprogram ketika situasinya tidak jelas,
informasinya terbatas dan adanya konflik antar manajer tentang tujuan yang akan dicapai
atau tindakan apa yang akan dilakukan.
 Asumsi model Politik:
1. Organisasi terdiri dari kelompok-kelompok dengan kepentingan,
tujuan dan nilai-nilai yang beragam.
2. Informasi seringkali ambigu dan tidak lengkap.
3. Para manajer tidak memiliki waktu, sumber daya atau kapasitas
mental untuk mengenali semua dimensi masalah dan memproses
semua informasi yang relevan.
4. Manajer terlibat dalam perdebatan untuk memutuskan tujuan-tujuan
dan mendiskusikan alternative-alternatifnya.
Perbedaan Model Pengambilan Keputusan Klasik, Administratif Dan Politik:

Model Klasik Model Administratif Model Politik

Permasalahan dan tujuan Permasalahan dan tujuan yang tidak Tujuan yang banyak dan
yang jelas jelas bertentangan

Kondisi dengan kepastian Kondisi dengan ketidakpastian Kondisi dengan


ketidakpastian/ambiguitas

Informasi yang lengkap Informasi yang terbatas akan Sudut pandang yang tidak
akan alternatif dan alternatif dankeluarannya konsisten; informasi yang
keluarannya ambigu

Pilihan rasional oleh Pilihan pemuasan untuk Tawar-menawar dan diskusi


individu untuk menyelesaikan masalah dengan di antara anggota-anggota
memaksimalkan keluaran menggunakan intuisi koalisi
• Langkah-langkah dalam mengambil keputusan
Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan
- Masalah sebuah situasi dimana pencapaian organisasi gagal memenuhi tujuan
yang telah dibuat
- Peluang sebuah situasi dimana manajer melihat pencapaian organisasi potensial
yang melebihi tujuan yang telah dibuat

• Diagnosis dan analisis sebab akibat


Diagnosis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan dimana manajer
menganalisis faktor-faktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi
penting .
Kapner dan Tregoe, yang melakukan penelitian ekstensif tentang pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajer, menyarankan bahwa manajer menanyakan
serangkaian pertanyaan untuk mensfesifikasikan sebab-sebab penting.

• Enam langkah dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajer


1. Pengenalan syarat-syarat pengambilan keputusan
2. Diagnosis dan analisis sebab akibat
3. Pengembangan alternatif
4. Seleksi alternatif yang dikehendaki
5. Penerapan alternatif terpilih
6. Evaluasi dan umpan balik
Langkah-langkah
dalam mengambil keputusan

1.
Pengenalan
6. Evaluasi
Syarat-
dan Umpan
syarat
Balik
Pengambila
n Keputusan

5.
2. Diagnosis
Penerapan
dan Analisis
Alternatif
Sebab Akibat
Terpilih

4. Seleksi 3.
Alternatif Pengemban
yang gan
Dikehendaki Alternatif
• Mengapa manajer mengambil keputusan yang salah
1. Terpengaruh oleh kesan pertama
2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu
3. Melihat apa yang ingin dilihat
4. Mempertahankan status quo
5. Terpengaruh oleh kerangka masalah
6. Terlalu percaya diri
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KELOMPOK YANG INOVATIF

MULAILAH
1 DENGAN CURAH
GAGASAN 3 HINDARI
GROUPTHINK

TERLIBAT DALAM
2 PERDEBATAN YANG
SENGIT 4 TAHU KAPAN
HARUS GAGAL
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATIF

merupakan kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat,


baik, dan berkualitas tinggi di atas dasar tertentu merupakan
keahlian yang penting dalam organisasi yang bergerak cepat saat
ini.
Manajemen Berdasarkan Bukti
Pada saat pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat
penting, banyak manajer yang tidak mengetahui bagaimana
membuat pilihan yang baik di antara alternatif-alternatif pilihan.
Berikut ini adalah beberapa ide untuk menerapkan pengambilan
keputusan berdasarkan bukti :

 Mintalah bukti
sadarkan seluruh anggota organisasi untuk menggunakan sebanyak mungkin data dan
fakta dalam keputusan yang mereka ambil.

 Praktikan lima-mengapa
satu cara untuk membuat orang berpikir lebih luas dan dalam mengenai satu masalah
dan bukannya mengandalkan permasalahan yang dangkal dan mendadak disebut lima
mengapa.
 Lakukan tinjauan setelah suatu peristiwa terjadi

teknik yang di adopsi perusahaan dari tentara A.S untuk memaksimalkan pemeriksaan
bukti dan pembelajaran yang terus menerus adalah peninjauan setelah beraksi.

Seimbangkan ketetapan dan kerendahan hati



Pengambilan keputusan yang baik memiliki pengertian yang sehat akan apa yang
tidak ia ketahui.
Mulailah dengan curah gagasan
1. Curah gagasan (brainstorming)
2. Curah gagasan elektronik (electronic brainstorming)

Terlibat dalam perdebatan yang segit

1. Pengacara jahat (devil’s advocate)


2. Balas – membalas ( point counterpoint)

Hindari groupthink
Adalah kecenderungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan opini-opiniyang
bertentangan

Tahu kapan harus gagal

Komitmen ekskalasi (escalating commitmment)


POIN-POIN PENTING MANAJER

1. Manajer berhadapan dengan beragam jenis keputusan, di antaranya adalah


keputusan terprogram dan tidak terprogram, dan perbedaan dari keputusan-
keputusan tersebut ada pada jurnal risiko, ketidakpastian,dan ambiguitas di
lingkungan.

2. Tiga buah pendekatan dalam pengambilan keputusan adalah model klasik, model
administratif, dan model politik.
3. Pengambilan keputusan harus melalui enam langkah dasar :
1. Pengenalan masalah
2. Diagnosis kasus-kasus
3. pengembangan alternatif-alternatif
4. pemilihan alternatif
5. penerapan alternatif tersebut
6. serta umpan balik dan evaluasi
Empat gaya pengambilan keputusan :
1. Gaya directive
2. Analisis
3. Konseptual
4. Dan behavioral
4. Kesadaran manajer akan keberat seblahan yang bisa mengelabui penilaian dapat
membantu manajer dalam menghindari jebakan dalam mengambil keputusan an
membuat keputusan yang lebih baik.

5. Banyak keputusan manajer dibuat oleh sekelompok orang, selain itu melibatkan pegawai
yang berposisi lebih rendah dalam pengambilan keputusan dapat berperan dalam
pembelajaran individu atau organisasi.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai