Anda di halaman 1dari 7

PROSES PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan manajer merupakan
peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan
menyangkut keputusan – keputusan yang sangat penting dan jangka panjang yang dapat
dibuat manajer.

Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan – tujuan organisasi yang akan
dicapai, sumber daya – sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan
melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan.

Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan
keputusan. Kualitas keputusan – keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana
yang disusun.
Keputusan – keputusan dalam manajemen biasanya dibagi kedalam dua kategori yang terprogram dan yang tidak
terprogram.

KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM (NONPROGRAMMED DECISIONS)

KEPUTUSAN YANG TERPROGRAM (PROGRAMMED Keputusan tidak terprogram merupakan keputusan yang diambil untuk menjawab
DECISION) situasi yang unik, sulit dikenali dan sangat tidak struktur serta membawa
konsekuensi penting bagi organisasi. Keputusan tidak terprogram berkaitan
dengan perencanaan strategis karena tingkat ketidakjelasannya yang tinggi dan
Keputusan yang terprogram berada dalam situasi yang keputusan – keputusan yang harus diambil juga rumit.
sering muncul hingga aturan – aturan dalam mengambil
keputusan bisa dibuat dan diterapkan. Keputusan yang Contoh:
terprogram dibuat untuk menjawab persoalan – persoalan Salah satu contoh dari keputusan yang tidak terprogram adalah keputusan yang
organisasi yang terjadi. dibuat oleh exxon mobile untuk membentuk konsorsium untuk mengebor minyak
disiberia. Sebagai salah satu bentuk investasi asing terbesar di Rusia,
Contohnya: konsorsium ini menginvestasikan 4,5 miliar dolar sebelum memompa tong
Keputusan terprogram biasanya menyangkut seleksi rute – minyaknya yang pertama mengharapkan beban modal keseluruhan senilai 12
rute pengangkutan untuk mengantarkan produk miliar dolar lebih. Spekulasi ini dapat menghasilkan 250.000 tong minyak per
hari, sekitar 10 persen produk global Exxon Mobil. Namun jika ada hal yang
tidak beres, raksasa minyak ini akan mendapatkan hantaman besar.
Ciri – ciri model pengambilan keputusan klasik, administratif dan politik

Klasik Model administratif Model politik

• Permasalahan dan tujuan yang • Permasalahan dan tujuan yang • Tujuan yang banyak dan bertentangan
jelas tidak jelas • Kondisi dengan ketidakpastian
• Kondisi dengan kepastian • Kondisi dengan ketidakpastian • Sudut pandang yang tidak konsisten;
• Informasi yang lengkap akan • Informasi yang terbatas akan informasi yang ambigu
alternatif dan keluarannya alternatif dan keluarannya • Tawar – menawar dan diskusi
• Pilihan rasional oleh individu • Pilihan pemuasan untuk
untukmemaksimalkan keluarannya menyelesaikan masalah dengan
menggunakan intuisi
Gambar proses pembuatan keputusan

Identifikasi Pengumpulan Pengembangan Evaluasi Pemilihan


Implementasi Evaluasi
dan diagnosa dan analisa alternatif - alternatif - alternatif
keputusan hasil - hasil
masalah data alternatif alternatif terbaik

Umpan
Balik
Tahap 1:
Pemahaman dan perumusan masalah, para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit diketemukan, atau bahkan sering
hanya mengidentifikasikan gejala masalah bukan penyebab yang mendasar. Bila manajer memperbaiki situasi, mereka harus pertama – tama menemukan
apa masalah sebenarnya dan kemudian menentukan bagian - bagian masalah yang mereka harus pecahkan serta bagian – bagian mana yang seharusnya
dipecahkan.

Tahap 2:
pengumpulan dan analisa data yang relevan, setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah – langkah
selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data – data apa yang akan dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian
mendapatkan informasi .

Tahap 3
Pengembangan alternatif – alternatif, Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama ’feasibel’ sering menghindarkan manajer dari
pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah – masalah mereka. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak
kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan efektif

Tahap 4:
Evaluasi alternatif – alternatif, Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, maka harus mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap
alternatif. Efektivitas dapat diukur dua keteria yang pertama apakah alternatif realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi,
dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.

Tahap 5:
Pemilihan alternatif terbaik , Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan
manajer. Pilihan alternative terbaik juga sering merupakan suatu kompromi di antara berbagai faktor yang telah dipertimbangkan.

Tahap 6:
Implementasi keputusan, setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana – rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan
masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.

Tahap 7:
Evaluasi hasil – hasil keputusan, implementasi keputusan harus dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan
dengan lancar dan keputusan memberikan hasil – hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontiniu bagi manajer
– manajer dan merupakan tantangan yang harus selalu dihadapnya.
DAFTAR PUSTAKA

Daft L. Richard. 2012. Era Baru Manajemen. Jakarta. Selemba Empat


Handoko Hani T. 2012. Manajemen. Bpfe-yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai