Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH DAN MINI RISET

MEMBANDINGKAN PENERAPAN IDEOLOGI LIBERALISME ANTARA NEGARA


AMERIKA SERIKAT DAN PERANCIS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu politik asuhan rafieqah
Oleh Kelompok 1 :
Dewata Sakti (2003090001)
Nur Aini Wahida (2003090003)
Miftah Fariz (2003090004)
Cindy Claudia (2003090007)
Suci Ramadhani (2003090008)
Aulia Salsabila (2003090010)
Adinda Rizky Aulia (2003090011)

A1 KESSSOS Pagi

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang PancasilaSebagai Ideologi.Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi
penulis.Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritikserta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama.
DAFTAR ISI

Halaman Judul .........................................................................................................................i

Kata Pengantar .........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang ...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................................1

Bab 2 Pembahasan

A. Pengertian Ideologi Liberalisme ..............................................................................

B. Ciri – ciri liberalisme

C. Sejarah Penerapan Ideologi Liberalisme di Negara Amerika .....................

D. Sejarah Penerapan Ideologi Liberalisme di Negara Perancis ......................

E. Perbandingan Ideologi Liberalisme antara Negara Amerika dan Perancis ..............

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan ..................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang
kita kenal dengan Ideologi. Karena ideologi merupakan merupakan dasar atau ide atau cita-cita
negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Presiden dalam memimpin bangsa
tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa, oleh karena
itu harus memiliki suatu dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi
negara Amerika dan Perancis adalah Liberalisme

B. Rumuasan Masalah

1. apa itu ideologi liberalisme?

2. Bagaimana proses lahirnya liberalisme di amerika?

3. bagaimana proses lahirnya liberalisme di prancis?

4. bagaimana cara menyikapi perbedaan antara dua negara tersebut?

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian ideologi liberalisme

2. Mendeskripsikan proses lahirnya liberalisme di amerika

3. Mendeskripsikan proses lahirnya liberalisme di perancis

4. Mendeskripsikan bagaimana cara menyikapi perbedaan antara dua negara tersebut


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi liberalisme


Ideologi secara bahasa berasal dari dua kata yaitu, ideo yang berarti gagasan dan
logie yang berarti logika dan rasio. Ideologi adalah ilmu yang membahas tentang asal
usul dan hakikat ide atau gagasan. Sedangkan Kata “liberal” berasal dari kata bahasa
Latin yaitu “liber” yang berarti bebas/bukan budak. Jad,i Ideologi liberal atau liberalisme
merupakan salah satu jenis paham atau ideologi yang menjunjung kebebasan, dan
mengakui hak-hak individual baik dalam bidang politik, agama, sosial, ekonomi maupun
kebudayaan yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan yang lain.

B. Ciri – ciri liberalisme


Dalam suatu ideologi, pasti memiliki ciri-ciri atau karakteristik. Berikut ini
merupakan karakteristik atau ciri-ciri liberalisme diantaranya sebagai berikut:
1. Setiap Individu Memiliki Kesempatan Sama Dalam ideologi liberalisme, salah
satu karakteristik yang mencolok adalah bahwa setiap individu memiliki
kesempatan yang sama (Hold The Basic Equality of All Human) dalam semua
bidang. Akan tetapi, bukan berarti setiap orang dapat memberikan hasil yang
sama. Persamaan hak dan kesempatan ini merupakan hal yang wajib ada di dalam
ideologi ini. Sedangkan hasil yang nantinya akan diperoleh setiap individu,
berdasarkan pada banyak faktor misalnya keterampilan, kerja keras, sumber
daya, dan lainnya.
2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama Hampir sama dengan ciri dan
karakteristik yang pertama, setiap orang juga harus mendapatkan perlakukan
yang sama. Ketika mendapatkan kesempatan yang sama maka penyelesaikan dari
setiap masalah yang ada yang dialami oleh setiap individu akan mendapatkan
perlakukan yang sama juga (Treat the Others Equally), baik dalam bidang
ekonomi, politik, sosial, maupun bidang lainnya.
3. Ada Hukum dan Hukum Diterapkan Dalam ideologi liberalisme, harus ada
hukum yang diterapkan. Dalam suatu negara harus terdapat hukum di dalamnya
yang tujuannya adalah untuk melindungi dan menjaga hak-hak masyarakatnya.
Dalam suatu negara yang mengusung ideologi liberalisme menetapkan patokan
hukum tertinggi yang menghargai hak-hak kebebasan dan persamaan kedudukan
setiap individu di mata hukum (The Rule of Law).
4. Pemerintah Ditentukan Dengan Persetujuan Dalam negara yang mengatur konsep
liberalisme, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat sehingga penentuan
pihak-pihak yang akan menjalankan pemerintahan tersebut harus mendapat
persetujuan dari rakyat. Artinya, pemerintah harus bertindak sesuai dengan
kehendak rakyat dan tidak boleh bertindak atas keinginan sendiri.
5. Negara Hanya Alat Negara dalam sistem liberalisme hanya dianggap sebagai alat
yang digunakan untuk perwujudan tujuan-tujuan yang lebih besar.
6. Tidak Menerima Ajaran Dogmantisme Ciri terakhir adalah negara imperalisme
tidak menerima ajaran Dogmantisme, yaitu paham yang memegang kepercayaan
dan menentang apapun yang tidak sesuai dengan kepercayaannya.

C. Sejarah Penerapan Ideologi Liberalisme di Negara Amerika


1. Abad ke-18 dan ke-19
Asal usul liberalisme Amerika terletak pada cita-cita politik Zaman Pencerahan .
The Konstitusi Amerika Serikat dari 1787 mendirikan modern pertama republik ,
dengan kedaulatan di tangan rakyat (bukan di seorang raja) dan tidak ada keturunan
yang berkuasa aristokrasi. Namun, Konstitusi membatasi kebebasan, khususnya
dengan menerima perbudakan . Para Founding Fathers mengakui kontradiksi tersebut,
tetapi mereka percaya bahwa mereka membutuhkan sebuah bangsa yang cukup kuat
untuk bertahan hidup di dunia.
Selama akhir abad ke-18 dan ke-19, Amerika Serikat memperluas kebebasannya
kepada kelas orang yang lebih luas. Negara bagian menghapus banyak pembatasan
dalam memilih laki-laki kulit putih selama awal abad ke-19. Konstitusi diamandemen
pada tahun 1865 untuk menghapus perbudakan dan pada tahun 1870 untuk
memperpanjang suara bagi orang kulit hitam.
2. Era Progresif
Ketika ekonomi Amerika Serikat mulai bergeser ke manufaktur dan jasa selama
abad ke-19, kaum liberal mulai menganggap korupsi dan konsentrasi kekuatan
ekonomi (disebut trust pada saat itu) sebagai ancaman terhadap kebebasan. Selama
Era Progresif di awal abad ke-20, undang-undang disahkan yang membatasi
monopoli dan mengatur tarif kereta api .
Menurut James Reichley, istilah liberalisme memiliki arti saat ini di Amerika
Serikat selama tahun 1920-an. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, istilah tersebut
biasanya menggambarkan liberalisme klasik , yang menekankan pada pemerintahan
yang terbatas , kebebasan beragama, dan dukungan terhadap pasar bebas . Sementara
itu, istilah progresivisme telah digunakan untuk menggambarkan individu-individu
seperti Theodore Roosevelt , yang menyukai aktivisme pemerintah dalam jumlah
terbatas. Selama 1920-an, istilah progresif dikaitkan dengan politisi seperti Robert M.
La Follette , yang menyerukan kepemilikan pemerintah atas rel kereta api dan utilitas
dalam karyanya. tawaran presiden pihak ketiganya pada tahun 1924.. Progresivisme
dengan demikian mendapatkan hubungan dengan radikalisme yang ingin dihindari
oleh para pendukung reformasi yang lebih moderat. Istilah itu juga tidak menarik bagi
kelompok-kelompok tertentu karena keterkaitannya yang sudah lama dengan Partai
Republik dan gerakan Injil Sosial . Pada akhir 1920-an dan 1930-an, tokoh politik
seperti Franklin D. Roosevelt semakin mengadopsi istilah liberal untuk
menggambarkan seseorang yang menyukai beberapa aktivisme pemerintah, tetapi
menentang reformasi yang lebih radikal.
Faktor yang mempengaruhi perubahan perumusan kebijakan luar negeri amerika
serikat:
1.factor domestik (internal)
a) kondisi social,ekonomi,dan politik amerika serikat
Negara ini termasuk negara multietnis dan multicultural karena masuknya
para imigran dari seluruh penjuru dunia.sebelum datangnya masyarakat
eropa,amerika di duduki suku Indian selam bertahun-tahun lamanya.
Dalam hal ekonomi,amerika menganut system kapitalis yaitu suatu system
dimana pemerintak tidak ikut campur dalam masalah ekonomi,artinya baik pihak
individu maupun swasta bebas menggunakan sumber ekonomi.
Dampak politik juga terjadi pada amerika serikat setelah runtuhnya Gedung
WTC. Kebijakan langsung dilakukan oleh George w bush sebagai presiden yang
menjabat pada era tersebut dan melakukan penyerangan terhadap Afghanistan,negara
yang di tuduh amerika serikat sebagai teroris.

3. Abad ke-20
Pada tahun 1930-an, liberalisme datang untuk mendeskripsikan ideologi
pragmatis yang menyerukan regulasi ekonomi pemerintah dalam jumlah yang
moderat, perpajakan progresif, dan peningkatan kekuasaan pemerintah federal dalam
kaitannya dengan negara bagian. Itu juga datang untuk menandakan dukungan untuk
tenaga kerja yang terorganisir dan tingkat permusuhan, atau setidaknya kecurigaan,
bisnis besar. Liberalisme memang mempertahankan beberapa aspek penggunaan
istilah tersebut sebelum tahun 1930-an, termasuk dukungan untuk kebebasan sipil dan
sekularisme. Posisi ini dikontraskan dengan posisi kiri mereka, yang menyukai
perubahan yang lebih besar, dan dengan konservatif , yang menentang perubahan ini.

D. Sejarah Penerapan Ideologi Liberalisme di Negara Perancis


Menurut Listiyani (2009:134) “lahirnya liberalisme pertama kalinya dikobarkan
oleh kaum Borjuis Perancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhadap kepincangan
yang telah berakar lama di Perancis.” Hal ini menunjukkan bahwa lahirnya paham
liberalisme di Perancis tidak dapat terlepas dari revolusi Perancis yang menjadi titik
dimulainya perubahan secara mendasar dan besar-besaran dalam berbagai aspek
kehidupan di Perancis.
Masyarakat Perancis yang saat itu terbagi menjadi tiga golongan menunjukkan bahwa
adanya ketidakadilan dalam distribusi hak dan kewajiban di antara masyarakat Perancis
sehingga menimbulkan banyak ketimpangan. Hal inilah yang mendorong lahirnya paham
liberalisme yang mengendaki kebebasan individu dalam segala bidang. Melalui paham
liberalisme, rakyat golongan III yang memiliki kewajiban paling banyak dan hak paling
sedikit merasa bebas untuk memperjuangkan haknya. Oleh sebab itu setelah meletusnya
revolusi Perancis, paham liberalisme tumbuh subur, terutama di golongan Borjuis yang
merupakan bagian dari golongan III yang tertindas oleh rakyat golongan I dan II.

Faktor-faktor yang Mendorong Lahirnya Paham Liberalisme di Perancis


Faktor-faktor yang mendorong lahirnya paham liberalisme di Perancis sebagai
berikut.
(a) Adanya golongan-golongan dalam struktur masyarakat Perancis.
Pembagian golongan masyarakat di Perancis menyebabkan terjadinya
ketimpangan. Hal ini terlihat dari pembagian hak dan kewajiban yang tidak merata
sehingga menyebabkan rakyat golongan III yang memiliki hak paling sedikit dan
kewajiban paling banyak menginginkan kebebasan. Hal ini sesuai dengan paham
liberalisme yang menghendaki kebebasan individu. Menurut Listiyani (2009:134) paham
liberalisme lahir sebagai akibat warisan sejarah masa lampau Perancis.
Lahirnya liberalisme di Perancis untuk pertama kalinya dikobarkan oleh kamu
Borjuis Perancis pada abad ke-18 sebagai akibat reaksi protes terhadap kepincangan yang
telah berakar lama di Perancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau, di Perancis
terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali antara golongan I dan II yang
memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan golongan III yang tanpa hak dan penuh
dengan kewajiban.
(b) Kesewenang-wenangan pemerintah.
Sebelum revolusi Perancis, raja memiliki kekuasaan mutlak atau absolut. Bahkan
di era tersebut, tidak ada konstitusi resmi. Hukum yang berlaku berdasarkan kehendak
raja dan rakyat saat itu tidak diperbolehkan campur tangan dalam bidang politik. Hal
inilah yang mendorong rakyat golongan III, terutama kaum borjuis setelah revolusi
Perancis mencetuskan paham liberalisme karena golongan borjuis menginginkan
kebebasan dalam segala bidang termasuk dalam bidang politik.

E. Perbandingan Ideologi Liberalisme antara Negara Amerika dan Perancis


Liberalisme di Amerika Serikat adalah filsafat politik dan moral yang didasarkan pada
apa yang dianggap kaum liberal sebagai hak individu yang tidak dapat dicabut . Cita-cita
liberal fundamental kebebasan berbicara , kebebasan pers , kebebasan beragama ,
pemisahan gereja dan negara , hak untuk proses hukum dan kesetaraan di bawah hukum
diterima secara luas sebagai landasan umum liberalisme. Ini berbeda dari liberalisme di
seluruh dunia karena Amerika Serikat tidak pernah memiliki penduduk aristokrasi
herediter dan menghindari banyak perang kelas yang menjadi ciri Eropa. Menurut Ian
Adams, "semua partai AS liberal dan selalu begitu. Intinya mereka menganut liberalisme
klasik , yaitu bentuk demokratisasi konstitusionalisme Whig plus pasar bebas . Titik
perbedaannya ada pada pengaruh liberalisme sosial " dan peran pemerintah yang tepat.
Sedangkan,liberalisme di prancis tidak dapat terlepas dari revolusi Perancis yang
menjadi titik dimulainya perubahan secara mendasar dan besar-besaran dalam berbagai
aspek kehidupan di Perancis. Masyarakat Perancis yang saat itu terbagi menjadi tiga
golongan menunjukkan bahwa adanya ketidakadilan dalam distribusi hak dan kewajiban
di antara masyarakat Perancis sehingga menimbulkan banyak ketimpangan. Hal inilah
yang mendorong lahirnya paham liberalisme yang mengendaki kebebasan individu dalam
segala bidang. revolusi Perancis, paham liberalisme tumbuh subur, terutama di golongan
Borjuis yang merupakan bagian dari golongan III yang tertindas oleh rakyat golongan I
dan II. di Perancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali antara golongan I
dan II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan golongan III yang tanpa hak dan
penuh dengan kewajiban. Hukum yang berlaku sbelum revolusi prancis berdasarkan
kehendak raja dan rakyat saat itu tidak diperbolehkan campur tangan dalam bidang
politik.
KESIMPULAN:

liberalisme merupakan salah satu jenis paham atau ideologi yang menjunjung
kebebasan, dan mengakui hak-hak individual baik dalam bidang politik, agama, sosial,
ekonomi maupun kebudayaan yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-
badan yang lain. Didalam ideologi liberalisme sendiri memiliki karakteristik yaitu, Setiap
Individu Memiliki Kesempatan Sama Dalam ideologi liberalisme, Berhak Mendapat
Perlakuan yang Sama Hampir sama dengan ciri dan karakteristik yang pertama, Ada
Hukum dan Hukum Diterapkan Dalam ideologi liberalism.
Ideologi Liberalisme sendiri memiliki perbedaan dalam konsep penerapannya
seperti perbedaan antara Amerika Serikat dengan Prancis. Di Amerika Serikat tidak
pernah memiliki penduduk aristokrasi herediter dan menghindari banyak perang kelas
yang menjadi ciri Eropa. Dimana konsep ini berbeda dengan apa yang terjadi di Prancis
tidak dapat terlepas dari revolusi Perancis yang menjadi titik dimulainya perubahan
secara mendasar dan besar-besaran dalam berbagai aspek kehidupan di Perancis.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme
http://almiraannora.blogspot.com/2014/06/analisis-lahirnya-paham-liberalisme-di.html?m=1
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Liberalism_in_the_United_States
https://en.wikipedia.org/wiki/Liberalism_and_radicalism_in_France

Anda mungkin juga menyukai