PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi proses pengambilan keputusan sangat penting
karena berpengaruh terhadap kinerja para anggota organisasi. dalam dunia bisnis,
seorang manajer harus mampu mengidentifikasi apapun permasalahan yang
terjadi didalam suatu perusahaan dan mencari sebuah alternatif keputusan yang
tepat sehingga para karyawan mampu menerima keputusan tersebut. Seorang
manajer memiliki pengaruh yang besar terhadap kebijakan. Pengambilan
keputusan, tidak hanya serta merta untuk mengambil solusi dalam suatu
permasalahan, tetapi juga sebagai proses perusahaan untuk mencapai tujuan.
Semua anggota dalam organisasi akan melakukan pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pekerjaan masing-masing, namun didalam sebuah organisasi
bisnis manajerlah yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan yang
mutlak untuk para pekerja didalam sebuah organisasi. Untuk itu seorang manajer
haruslah mampu mengidentifikasi masalah yang ada didalam suatu perusahaan
agar mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat. Selain itu, seorang
manajer harus mampu mencari keputusan yang tepat agar tidak keluar dari aturan
atau kebijakan dan etika didalam sebuah perusahaan. Seorang manajer harus
mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat karena jiwa kepemimpinan seorang
manajer sangat berpengaruh penting dalam tercapainya sebuah keputusan.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi pokok pembahasan
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Apa relasi pengambilan keputusan dengan pencapaian tujuan
B. Proses dan langkah-langkah dalam mengambil keputusan
C. Manajer dalam mengambil keputusan
D. Jenis keputusan dan kondisi pengambilan keputusan
3. Tujuan
Untuk mengetahui :
A. Relasi pengambilan keputusan denagan pencapaian tujuan
B. Proses dan langkah-langkah dalam mengambil keputusan
C. Manajer dalam mengambil keputusan
D. Jenis keputusan dan kondisi pengambilan keputusan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rizky Dermawan. Pengambilan Keputusan. 2004. hlm. 04
2
B. Proses Dan Langkah-Langkah Dalam Mengambil Keputusan
Tahap 2 : Pengumpulan dan analisis data yang relevan. Yaitu saat pengambilann
keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang
dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
2
Nugroho J. Setiadi, Business Economics And Managerial Decision Making. 2008. Hlm. 38
3
Tahap 4 : Mendata alternatif-alternatif melalui penilaian berbagai alternatif
penyelesaian. Yaitu mendata alternatif yang telah dikumpulkan untuk
didata dan tidak untuk dievaluasi.
4
D. Tidak ada batasan pada kompleksnnya perhitungan yang dapat digunakan
untuk menentukan pilihan terhadap alternative terbaik.
E. Kemungkinan kalkulasi tidak misterius atau membuat takut bawahan.
Pengambilan keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis. Masalah
yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak mendua., serta pengambilan keputusan
akan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternatif
yang mungkin dan konsekuensinnya. Dan pengambilan keputusan yang rasional akan
secarah konsisten menghasilkan pemilihan alternatif yang memaksimalkan
kemungkinan tercapainnya suatu tujuan. Asumsi ini berlaku pada semua keputusan
personal atau manajerial. Namun, bagi pengambilan keputusan manajerial, kita harus
menambahkan satu asumsi tambahan : keputusan dibuat untuk kepentingan terbaik
organisasi. 5
Contoh seorang mahasiswa mengambil jurusan keuangan dan pada saat lulus
ingin bekerja terutama pada perencanaan keuangan pribadi, dengan gaji minimal
sebesar 45.000 dengan jarak 160 Km dari tempat tinggalnya. Kemudian ia menerima
sebuah tawaran pekerjaan sebagai analisis kerja bisnis bukan sebagai pengelola
keuangan pribadi, tetapi masih dalam bidang keuangan pada sebuah bank jaraknya
80 Km dari rumahnya den gaji awal sebesar 42.500. jiaka ia sudah mencari pekerjaan
secarah lebih komprehensif, ia akan menemukan pekerjaan sebagai perencanaan
awal keuangan pribadi di Perusahaan perwalian yang hanya berjarak 25 mil dari
rumah anda dan bergaji awal sebesar 45.000. ia bukan pengambil keputusan rasional
yang baik karena ia tidak memaksimalkan keputusan ia dengan mencari semuah
alternatif yang mungkin dan kemudian memilih yang terbaik.
5
Ibid,hal 50
5
Sebagian besar keputusan yang diambil manajer tidak memenuhi asumsi
rasionalitas sempurna sehingga mengambil keputusan yang memuaskan. Namun,
bahwa pengambilan keputusan oleh manajer juga dipengarui oleh budaya organisasi,
politik internal, pertimbangan daya, dan fenomena yang disebut ekskalasi komitmen.
Tenaga penjualan di tokoh kosmetik departemen store bon-ton stores inc. memiliki
tingkat pertukaran karyawan tertinggi dalam group penjualan tokoh. Dengan
memggunakan pendekatan keputusan yang didorong oleh data, manajer dapat
merancang tes penilaian prakerja yang lebih tepat. Sekarang, merea tidak hanya
memiliki perputaran karyawan yang ereka lebih rendah, mereka bahkan memiliki
karyawan yang lebih baik.
6
hal unsur mana yang paling penting dan harus ditekankan dalam mengambil
keputusan. 6
1. JENIS KEPUTUSAN
masalah tak terstruktur, merupakan masalah baru atau tidak biasa dan yang
informasinya tidak jelas atau tidak lengkap, sehinggan memunculkan keputusan
tak terprogram, yang bersifat unik dan tidak berulang serta melibatkan solusi
yang disesuaikan.
6
Stephen P. Robbins Marry Coulter “Robins Manajemen Coulter”,( Jakarta:Erlangga, 2016),
hal.53
7
2. KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN