Anda di halaman 1dari 4

CHAPTER 2 MAKING DICISION

1. Explain how good decision making is a skill that can be learned and improved.
Jelaskan bagaimana pengambilan keputusan yang baik adalah keterampilan yang dapat
dipelajari dan ditingkatkan ?
Seperti halnya semua keterampilan, belajar untuk membuat pilihan yang lebih baik
berasal dari melihat, mendengarkan, dan melakukan. Mereka meningkat dengan
belajar, menasihati, melatih, dan berlatih. Memprioritaskan pembelajaran atau memilih
nilai-nilai inti dapat membantu pengambil keputusan dengan menyediakan kerangka
penilaian awal dan bertahan lama untuk pengambilan keputusan di masa depan. Ambil
pelajaran dari masa lalu dan gunakan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusan kita. Keputusan sebelumnya yang kita buat dapat membantu saat
mempertimbangkan keputusan baru. Cobalah menganalisis keputusan sebelumnya dan
hasilnya, dan gunakan informasi itu untuk memandu keputusan baru yang terkait.

2. Where in the eight-step decision-making process are the likely problem areas for
managers?
Di mana dalam proses pengambilan keputusan delapan langkah kemungkinan area
masalah bagi manajer?
1. Identify a Problem (Identifikasi masalah)
Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan informasi, proses informasi, dan
pertimbangan yang mendalam.Organisasi dapat diukur dengan perbedaan antara
tingkat hasil yang diharapkan pada perumusan tujuandan sasaran dengan hasil yang
dicapai sesungguhnya.
2. Identify decison criteria (Identifikasi kriteria keputusan)
Mengidentifikasi persoalan.Buat satu set matriks perbandingan berpasangan. Setiap
elemen diatas level digunakan untuk membandingkan unsur – unsur di level yang
berada dibawahnya.
3. Alocate weights to the criteria (Membuat prioritas kriteria)
Susun hirarki keputusan dengan menetapkan tujuan keputusan, lalu tujuan dari
tujuan perspektif tingkat menengah (melalui kriteria), lalu tingkat terendah (yang
berupa seperangkat alternatif).
4. Develop alternatives (Mengembangkan Alternatif)
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-
cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya
alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab
itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk
mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang cukup dan metode
perkiraan yang baik.
Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Memilih alternatif bukanlah
pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu didasari bahwa dalam kebanyakan
pengambilan keputusan, pemecahan yang optimal seringkali tidak mungkin. Hal ini
disebabkan karena pengambilan keputusan tidak mungkin
5. Analyze alternatives (Menganalisis Alternatif)
Tahap ini merupakan suatu proses untuk merepresentasikan model sistem yang akan
dibangun berdasarkan pada asumsi yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, suatu
model dari masalah dibuat, diuji dan divalidasi. Melakukan pengujian dan memilih
keputusan terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan dan mengarah
kepada tujuan yang akan dicapai.
6. Select the alternative (Memilih alternatif)
Tahap ini merupakan tindakan terpenting yaitu memilih alternatif terbaik diantara
alternatif- alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi. Tujuan pemilihan alternaif
adalah memecahka masalah agardapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Walaupun manajer sebagai pengambil keputusan memilih
alternatif dengan harapan mencapai sasaran
7. Implement the alternative (Menerapkan alternatif)
Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu kepada orang-orang yang terkait
dan mendapatkankomitmen mereka pada keputusan tersebut. Oleh karena itu
pekerjaan manajer tidak hanya terbatas padaketerampilan memilih pemecahan yang
baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan dan keterampilan yang perlu untuk
melaksanakan pemecahan masalah tersebut terjadi perilaku dalam organisasi.
8. Evaluet decision effectiveness (Evaluasi dan pengendalian)
Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap ini dilaksanakan untuk
memastikan bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai sasaran dan
tujuan yang ingin dicapai. Jika ternyata tujuantidak tercapai, manajer dapat
melakukan respon dengan cepat.

3. What role does intuition play in decision making?


Apa peran intuisi dalam pengambilan keputusan?
kemampuan intuisi berasal dari pengalaman yang berulang kali dilakukan, yang diikuti
oleh penghayatan atau pemaknaan terhadap pengalaman tersebut. Selain pengalaman,
untuk membangun sebuah keahlian, diperlukan adanya umpan balik terhadap hasil
keputusan yang dibuat berdasarkan intuisi.
Pengambilan keputusan yang instiusi dapat melengkapi pengambilan keputusan rasional
yang terbatas. Seorang menejer yang memiliki pengalaman dengan jenis masalah atau
situasi yang serupa sering kali dapat bertindak cepat dengan informasi yang terbatas
karena masa lalu itu.
Contoh peranan intuisi dalam proses pengambilan keputusan seleksi karyawan, memiliki
peranan yang sangat besar. Dimulai dari awal seleksi, wawancara, sampai pada saat
melakukan interperetasi data hasil psikotes. Dalam melakukan interpertasi data, Intuisi
lebih melihat pada tes proyektif atau tes kepribadian. Dengan adanya kemampuan
intuisi, proses pengambilan keputusan dapat berlangsung dengan lebih cepat dan tepat.

4. Is satisficing a desirable way of making managerial decisions?


Apakah satisficing cara yang diinginkan untuk membuat keputusan manajerial?
Iya, karena Satisficing adalah strategi yang ditujukan untuk mencapai hasil yang
memuaskan semua kelompok pemangku kepentingan, bukannya mencapai hasil
maksimal sebuah indikator kinerja tertentu seperti laba yang hanya memuaskan
pemegang saham. Dengan begitu Tujuan pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
masalah-masalah atau persoalan-persoalan yang terjadi dalam organisasi dengan cara
memilih satu solusi yang dianggap paling tepat diantara beberapa alternatif solusi lain
dapat terselesaikan tampa merugikan pihak manapun.

5. Most managers adopt particular styles to simplify their decision making. This helps them
make sense of information. Why do you think these styles are unreliable?
Kebanyakan manajer mengadopsi gaya tertentu untuk menyederhanakan pengambilan
keputusan mereka. Ini membantu mereka memahami informasi. Menurut Anda
mengapa gaya ini tidak dapat diandalkan?
Mengadopsi suatu gaya tertentu dapat berpengaruh pada internal suatu perusahaan.
Seorang manajer bisa saja mengambil keputusan yang salah atau buruk, karena semua
hanya perkiraan, dan tidak semua dapat berjalan sesuai dengan harapan yang telah
dibuat, karena setiap perusahaan memiliki perbedaan satu sama lain.
6. What should a good manager do if it becomes apparent that a decision that has already
been made is clearly not working or solving the situation?
Apa yang harus dilakukan seorang manajer yang baik jika menjadi jelas bahwa
keputusan yang telah dibuat jelas-jelas tidak berhasil atau memecahkan situasi?
Mencari cara untuk mengatasi masalah pengambilan keputusan tersebut dengan tetap
positif dan tidak fokus pada penyesalan, tetapi fokus mencari solusi
7. What do you understand by personalization technologies? How does big data fit into
decision-making processes
Apa yang Anda pahami tentang teknologi personalisasi? Bagaimana data besar masuk ke
dalam proses pengambilan keputusan!
Personalisasi teknologi yaitu bekerja berdasarkan data-data yang dikumpulkan. Big Data
merupakan salah satu hal yang bisa kita manfaatkan untuk menavigasi perubahan bisnis
yang begitu cepat. Data juga dapat diaplikasikan oleh perusahaan untuk meningkatkan
kinerja karyawan seperti dengan memanfaatkan people analytic.

Anda mungkin juga menyukai