Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME PERTEMUAN 1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Nama : Zahra Putri Salsabila


NIM : 22002247
Dosen Pengampu : Lusi Susanti, S.Pd., M.Pd.

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2023
Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
A. Pengambilan keputusan dalam konteks manajemen
1. Pengertian pengambilan keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan Penganbilan keputusan adalah pengakhiran
dari proses suatu pemikiran mengenai satu permasalahan dengan menjadikan
pilihan pada salah satu alternatif.
Menurut Harrison (1992: 5) berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah
proses mengevaluasi berbagai alternatif yang berhubungan dengan tujuan individu
atau organisasi. Sedang menurut Salusu (2004), pengambilan keputusan adalah
suatu proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan medote yang efisien
sesuai situasi.
Jadi pengambilan keputusan adalah memilih satu dari beberapa alternatif yang
tersedia.
2. Unsur-unsur pengambilan keputusan
 Tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu mengetahui terlebih dahulu tujuan
yang ingin di capai dari pengambilan keputusan tersebut agar
 mengidentifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
yang di pilih untuk mencapai tujuan tersebut dengan mudah efektif dan efisien
 Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu
pengambilan keputusan agar hasil dari keputusan ya g diambil dapat dilihat
hasilnya secara lansung.
3. Jenis-jenis pengambilan keputusan
 Keputusan Strategis
Keputusan strategis keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan
lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh
manajemen atas.
 Keputusan Taktis
Keputusan Taktis adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya yang terdapat di sautu organisasi.
 Keputusan Operasional
Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah.
4. faktor-faktor Yang Menpengaruhi Pengambilan Keputusan
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengambil keputusan antara lain:
 Kedudukan Dalam pengambilan keputusan, kedudukan seseorang dapat
mempengaruhi keputusan karena dalam organisasi yang berhak untuk
memutusakan suatu keputusan adalah seorang pimpinan yang kedudukannya
paling tinggi.
 Masalah Masalah addalah salah satu penghambat dalam tercapainya suatu
tujuan yang akan dicapai.
 Tujuan Dalam keputusan yang diputusakan harus memeliki tujuan yang akan
dicapai, baik tujuan orgnisasi maupun tujuan yang lainnya.
B. Kemampuan-kemampuan yang penting bagi manajer
1. Kemampuan komunikasi dan sikap yang baik

Seorang manajer yang baik harus menguasai kemampuan komunikasi, secara verbal
dan nonverbal. Mendengarkan termasuk di dalamnya. Dalam pekerjaan, manajer akan
menghadapi berbagai keadaan yang mungkin membutuhkan pemaparan. Leadership
skill  ini akan membantu Anda menyampaikan maksud dan visi misi Anda, sekaligus
mendapatkan dukungan. Sementara itu, communication skill seorang manajer juga
amat dibutuhkan dalam penanganan konflik internal tim. Pasalnya, tak jarang
kesalahpahaman muncul di antara anggota tim.

2. Kemampuan interpersonal

Kemampuan interpersonal adalah kemampuan untuk membangun hubungan dengan


orang lain, dalam hal ini adalah anggota tim yang Anda pimpin. Untuk dapat
memimpin, Anda harus mendapatkan rasa hormat dari anggota tim. Namun, tentu
bukan hormat dengan menunjukkan arogansi. Kuncinya ada pada membangun
hubungan yang baik. Untuk menguasai skill ini, seorang manajer harus memahami
setiap orang di dalam tim untuk dapat bekerja sama. Anda bisa mengadakan program
pelatihan, team building, diskusi rutin bulanan, atau kegiatan lain yang membuat
Anda saling mengenal dan menghormati, dengan tetap menjaga batasan profesional.

3. Mengambil keputusan dan memecahkan masalah

Mampu mengambil keputusan dan memecahkan masalah mungkin


menjadi leadership skill  yang paling diharapkan ada pada seorang manajer dari
anggota tim. Pasalnya, kemampuan ini mampu membantu menentukan arah tim.
Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib mengenali dan menyelesaikan masalah
sebelum meluas. Hal ini membutuhkan pemahaman dan kepekaan terhadap setiap
detail proyek. Anda juga dituntut untuk tenang dalam tekanan. Ketenangan seorang
pemimpin dapat membawa pengaruh yang positif bagi anggota tim dan cara mereka
memandang kepemimpinan Anda.

4. Kemampuan mentorship

Meski mengambil keputusan dan memecahkan masalah menjadi skill paling utama


yang diharapkan, seorang manajer yang baik juga mampu memberikan bimbingan
pada anggota tim. Tak hanya memimpin, Anda juga perlu membagikan kemampuan,
pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki pada orang lain. Mentorship juga
meliputi menanamkan kepercayaan diri kepada anggota tim. Tak jarang, kesuksesan
seorang manajer dinilai dari kesuksesan setiap anggota timnya.
5. Kemampuan mengorganisasi

Seorang manajer harus memiliki kemampuan pengaturan yang baik. Seorang


manajer dibebankan berbagai tanggung jawab, seperti bekerja dengan anggota tim,
memantau pekerjaan yang dilakukan, menghadiri rapat strategi atau pelatihan,
menyusun SOP, atau melakukan penilaian. Tanpa organizing skill yang baik,
seorang manajer dapat memberikan contoh buruk pagi anggota tim. Untuk mampu
mengorganisir berbagai kewajiban, manajer perlu mendelegasikan beberapa
tugasnya kepada anggota tim lain. Untuk melakukan hal ini, Anda perlu
menganalisis kemampuan dan pengetahuan anggota tim yang akan ditugaskan.

6. Kepekaan

Kepekaan komersial adalah kemampuan yang sering kali tidak ditemukan pada
kebanyakan karyawan. Sebagai seorang pemimpin, penting bagi Anda memiliki
kepekaan komersial untuk mencapai kesuksesan. Beberapa hal yang dapat Anda
lakukan untuk memiliki kepekaan dalam bisnis:

 Mengetahui misi dan tujuan perusahaan


 Memiliki pemahaman mendasar mengenai sektor bisnis yang Anda geluti
 Memiliki kemampuan untuk mengamati dan menemukan pesaing perusahaan
 Memahami faktor ekonomi dan politik yang dapat memengaruhi perusahaan

7. Perencanaan dan pemikiran strategis

Meski perlu memahami detail, pada saat yang sama seorang manajer perlu
memikirkan gambaran besar. Artinya, seorang manajer harus memiliki skill untuk
melakukan perencanaan strategis, yang meliputi mempertimbangkan sistem dan
pengembangan profesional berkelanjutan (CPD). Anda bisa meminta saran, ide,
dan opini dari anggota tim. Mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam
perencanaan sebagai tim juga dapat membantu perusahaan mencapai tujuan
perusahaan lebih cepat.

C. Pengertian dan pembuatan keputusan


Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternative atau
cara tertentu dari beberapa alternative yang ada. Pengambilan keputusan merupakan
fungsi utama dari seorang manajer dalam suatu organisasi (perusahaan). Dalam
perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas
data-data dan dokumentasi perusahaan yang didapat dari survey, laporan usaha, dan
sebagainya.

Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui bagaimana


serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Handoko
(2000 : 129) mengatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat
penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang
mudah tetapi lebih sering sulit sekali.
A. Aspek Pengambilan Keputusan
Terdapat tiga aspek dalam pengambilan keputusan (Janis & Mann, 1977),
yaitu :Pertama , kemampuan mempertimbangkan beberapa pilihan, Individu tidak
hanya memikirkan manfaat terbesar yang akan didapatkan, tetapi juga berbagai
macam pertimbangan dari pilihan yang dipilih maupun yang tidak dipilih. Kedua,
kemampuan menghadapi tntangaan untuk mencapai situasi yang diinginkan.
Berbagai tantangan yang kemungkinan akan dihadapi oleh individu dapat dilalui
dengan baik. Berkenaan dengan ketidakpastian, sehingga pilihan yang telah
dipilih tiak dapat diubah lagi. Ketiga, kemampuan untuk menerima resiko yang
ada.
B. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan
Menurut Terry (1989) dalam blog Komunitas Diamond faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai
tujuan organisasi;
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,
perhatikan kepentingan orang lain;
4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental
ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup
lama;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang baik;
8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah
keputusan yang diambil itu betul; dan
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian
kegiatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Imansyah, Yudi. (2017). Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Lembaga Pendidikan.
Pengambilan Keputusan, Vol. 1, No.1.
Muhdi, dkk. (2017). Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Model Manajemen
Pendidikan Menengah. Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2.
Salusu. (2015). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Kompas Gramedia
Covey, Stephen R. (1991). The 7 Habbits of Highly Effective People New York: A Fireside
Book.
Duke, Daniel L., and Canady, Robert L. (1991). School Policy. New York: McGraw Hill, Inc.
Hargreaves, Andy., and Reynolds, David. (1989). Educational Politicies: Controversies and
Qritiques. Wiltshere: The Falmer Press.
Hough, J.R. (1984). Educational Policy. New York: st.

Anda mungkin juga menyukai