Tipe data adalah suatu keyboard yang secara otomatis datang dari bahasa program
Java dan sama juga dari beberapa bahasa program lannya. Dimana tipe data biasanya
digunakan ketika kita menentukan suatu jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu
variabel.
Tipe data memiliki beberapa kegunaan dalam jenis nilainya sesuai apa nama tipe
data tersebut. Adapun perbedaan jenis kelompok tipe data yang harus kita ketahui, yaitu
tipe data bilangan bulat (integer), bilangan pecahan (floating point), dan tipe data boolean
dan char.
Byte
Type byte umumnya digunakan pada saat kita bekerja dengan sebuah data stream
dari suatu file maupun jaringan, yaitu untuk kepeluan proses membaca/menulis.
Selain itu, tipe ini juga digunakan saat bekerja dengan data biner yang tidak
kompatibel dengan tipe-tipe lain yang didefiniskan di dalam Java.
Contoh program 1 :
public class a {
1
public static void main (String [] args)
// deklarasi variabel
bytejumlah=1;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Contoh program 2 :
public class a {
// deklarasi variabel
byte jumlah;
//inisialisasi
variabel jumlah=1;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Short
Contoh program 1 :
public class b {
// deklarasi variabel
2
short jumlah=2;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Contoh program 2 :
public class b {
// deklarasi variabel
short jumlah;
//inisialisasi
variabel jumlah=2;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Int
Tipe ini juga merupakan tipe yang paling banyak dipakai dalam merepresentasikan
angka dalam Java, dikarenakan dianggap paling efisien dibandingkan dengan tipe-
tipe integer lainnya. Tipe Int banyak digunakan untuk indeks dalam struktur
pengulangan maupun dalam konstruksi sebuah array.Selain itu, secara teori setiap
ekspresi yang melibatkan tipe integer byte, short, int, long) semuanya akan
dipromosikan ke int terlebih dahulu sebelum dilakukan proses perhitungan.
Contoh program 1 :
public class c {
// deklarasi variabel
3
int jumlah=20;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Contoh program 2 :
public class a {
// deklarasi variabel
int jumlah;
//inisialisasi
variabel
jumlah=20;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Long
Tipe ini digunakan untuk kasus-kasus tertentu yang nilainya berada di luar rentang
tipe int, karna tipe ini punya range paling tinggi dibanding Integer lainnya. Dengan
kata lain, tipe long terpaksa digunakan jikadata memiliki range diluar range int.
Contoh program 1 :
public class d {
// deklarasi
variabel long
4
jumlah=22121;
// output
5
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Contoh program 2 :
public class d {
// deklarasi variabel
int jumlah;
//inisialisasi
variabel
jumlah=22121;
// output
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);
Integer adalah sebuah tipe data yang paling dasar yang berupa bilangan yang tidak
mengandung pecahan desimal. Tipe data ini juga memiliki urutan tersendiri, sehingga kita
dapat menggunakannya sesuai kebutuhan dalam pemograman dan kita dapat
membandingkannya satu dengan yang lainnya. Di bagian tabel diatas kita bisa tahu nama-
nama tipe data integer ini dan kita bisa menggunakannya sesuai kebutuhan. Akan tetapi
tipe data int lebih umum digunakan dalam pemogramannya.
package TipeData;
public class
TipeInteger{
berbeda byte a = 1;
6
short b =
2; int c =
3; int d;
7
//menjumlahkan variabel a, b,
c d = a + b + c;
system.out.println(“Hasil = “ +d);
}
}
Semua bilangan pecahan atau desimal dalam Java tanpa diakhiri huruf f akan
dianggap sebagai double. Sedangkan bilangan yang ingin dikategorikan sebagai float harus
diakhiri dengan huruf F. Misalnya : 4.22 F atau 2.314f. Sedangkan untuk bilangan doeuble,
bisa menambah dengan huruf D, karena secara default bilangan dengan koma atau pecahan
atau desimal akan dianggap sebagai double.
Float
Tipe ini digunakan untuk menandakan nilai–nilai yang mengandung presisi atau
ketelitan tunggal (single-precision) yang menggunakan ruang penyimpanan 32-bit.
Presisi tunggal biasanya lebih cepat untuk processor-processor tertentu dan
memakan ruang penyimpanan setengah kali lebih sedikit dibandingkan presisi
ganda (double precision). Permasalahan yang timbul dari pemakaian tipe float
untuk nilai-nilai yang terlalu kecil atau justru terlalu besar, karena nilai yang
dihasilkan akan menjadi tidak akurat.
Contoh program 1 :
public class a {
// deklarasi variabel
float ip=3,7;
8
// output
Contoh program 2 :
public class a {
// deklarasi variabel
int ip;
//inisialisasi
variabel ip=3,7;
// output
Double
Tipe ini mengandung tingkat ketelitian ganda atau presisi ganda (double
precisiondan menggunakan ruang penyimpanan 64-bit untuk menyimpan nilai.
Tipe double tentu lebih cepat untuk melakukan perhitungan-perhitungan matematis
daripada tipe float. Untuk perhitungan yang bersifat bilangan riil dan menghasilkan
hasil yang lebih akurat, maka lebih baik menggunakan tipe double.
Contoh program 1 :
public class b {
// deklarasi variabel
double pi=3,1416;
// output
9
System.out.println(“nilai pi = "+pi);
Contoh program 2 :
public class b {
// deklarasi variabel
int pi;
//inisialisasi
variabel pi=3,1416;
// output
System.out.println(“nilai pi = "+pi);
Bilangan pecahan juga bisa dibilang real, real adalah tipe data yang dipakai pada
variable yang berdata bilangan pecahan desimal. Dimana kita tahu di dunia matematika
ada yang namanya angka dibelakang koma, makanya tipe data ini sangat cocok
membantu kita untuk menuntaskan segala masalah dalam perhitungan. Pada tipe data ini
yang paling umum digunakan yaitu tipe data double dimana double memiliki ukuran
yang besar senilai 64 bit setara dengan 8 byte. Tipe data ini mampu menuntaskan segala
hitungan yang melibatkan bilangan pecahan yang banyak angka dibelakang koma, seperti
halnya perhitungan kosinus, perhitungan akar, pangkat, bahkan volume, dan masih
banyaklagi.
Char adalah karakter tunggal yang didefinisikan dengan diawali dan diakhiri dengan tanda
„ ( petik tunggal ). Char berbeda dengan String, karena String bukan merupakan tipe data
primitif, tetapi sudah merupakan sebuah objek.
10
Contoh program 1 :
public class c {
// deklarasi variabel
char
HurufPertama=‟a‟;
// output
Contoh program 2 :
public class a {
// deklarasi variabel
char HurufPertama;
//inisialisasi
variabel
HurufPertama=‟a‟;
// output
12
Untuk karakter-karakter yang tidak dapat diketikkan secara langsung melalui
keyboard, java menyediakan beberapa escape sequence (pasangan karakter
yang dianggap sebagai karakter tunggal). Escape sequence tidak dianggap sebagai
String, melainkan tetap sebagai tipe karakter khusus. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa contoh tentang escape sequence.
4. Boolean
Tipe data Boolean mempunyai dua nilai yaitu true (benar) dan false (salah). Nilai
Boolean sangat penting digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu kejadian
tertentu.Contoh penggunaan:
Contoh penggunaan tipe data boolean pada java bisa dicoba dengan perintah berikut :
class TipeData {
long data1 =
2235641;
short data3 =
714; bytedata4 =
34;
13
float data6 = 1.733; // tipe data pecahan
14
double data5 = 4.967; // tipe data pecahan
System.out.println(“Nilai Boolean : “+
data8);
5. String
String adalah tipe data dasar yang berupa kumpulan karakter dengan panjang
tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter, karena tipe data string sering
digunakan dalam pemrograman, string dianggap sebagai tipe data dasar.
Contoh string:
• "BANDUNG"
• "ABC3456"
• "Lucu"
• "30202001"
15
• "z"
Contoh program 1 :
public class x {
// deklarasi
variabel string
a=”enang”;
// outsput
Contoh program 2 :
public class y {
// deklarasi
variabel string a;
//inisialisasi
variabel a=”senang”;
// output
16
2.2. Pengertian Variabel
Variabel adalah item yang digunakan data untuk menyimpan pernyataan objek.
Variabel memiliki tipe data dan nama. Tipe data menandakan tipe nilai yang dapat
dibentuk oleh variabel itu sendiri. Nama variabel harus mengikuti aturan untuk identifier.
Sekarang kita akan membedakan dua tipe variabel yang dimiliki oleh program Java.
Variabel primitif adalah variabel dengan tipe data primitif. Mereka menyimpan
data dalam lokasi memori yang sebenarnya dimana variabel tersebut berada.
Variabel Reference adalah variabel yang menyimpan alamat dalam lokasi memori.
Yang menunjuk ke lokasi memori dimana data sebenarnya berada. Ketika Anda
mendeklarasikan variabel pada class tertentu, Anda sebenarnya mendeklarasikan reference
variable dalam bentuk objek dalam classnya tersebut.
Sebagai contoh, Apabila kita mempunyai dua variabel dengan tipe data int dan
String.
Dimisalkan ilustrasi yang ditunjukkan dibawah ini adalah memori yang ada pada
komputer Anda, dimana Anda memiliki alamat dari setiap sel memorinya, nama variabel
dan datanya terbentuk sebagai berikut.
Seperti yang dapat Anda lihat, untuk variable primitif num, datanya berada dalam
lokasi dimana variabel berada. Untuk reference variable name, variabel hanya menunjuk
alamat dimana data tersebut benar-benar ada.
Variabel merupakan container yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada
sebuah program dengan tipe tertentu. Untuk mendefinisikan variabel, kita dapat
menggunakan identifier untuk menamai variabel tersebut.
a) Identifier
Identifier adalah kumpulan karakter yang dapat digunakan untuk menamai variabel,
method, class, interface, dan package. Sebagaimana bahasa pemrograman pada umumnya,
Java memiliki peraturan untuk identifier yang valid atau sah. Identifier bisa disebut valid
atau sah apabila diawali dengan :
- Huruf / abjad
- Karakter mata uang
- Underscore ( _ )
17
Identifier dapat terdiri dari :
- Huruf / abjad
- Angka
- Underscore ( _ )
Identifier tidak boleh mengandung @, spasi atau diawali dengan angka. Selain itu,
identifier tidak boleh menggunakan keyword atau katakata yang memiliki arti atau
digunakan dalam pemrograman Java.
b) Mendeklarasikan Variabel
int bilangan;
char karakter;
float bildesimal;
boolean status;
bilangan = 20;
karakter = „k‟;
bildesimal =
22.2f; status =
true;
float bildesimal =
true;
Kita dapat membuat variabel menjadi konstanta yang tidak dapat diubah nilainya
dengan menambahkan keyword sebelum tipe data dari variabel.
18
Contoh :
19
final int konstantainteger =
Dalam Java, ada beberapa tipe operator. Ada operator aritmatika, operator relasi,
operator logika, dan operator kondisi. Operator ini mengikuti bermacam-macam prioritas
yang pasti sehingga compilernya akan tahu yang mana operator untuk dijalankan lebih
dulu dalam kasus beberapa operator yang dipakai bersama-sama dalam satu pernyataan.
+ : Penjumlahan
- : Pengurangan
* : Perkalian
/ : Pembagian
class Program1{
integer”); int a = 7 + 4;
int b = a –
4; int c = a *
b; int d = c /
3; int e = -a;
System.out.println(“Nilai a: ” +
a); System.out.println(“Nilai b: ”
+ b); System.out.println(“Nilai c:
” + c);
20
System.out.println(“Nilai d: ” +
d); System.out.println(“Nilai e: ”
+ e); System.out.println();
double fa = 7 + 4;
double fb = fa – 4;
double fc = fa *
fb; double fd = fc /
3; double fe = -a;
System.out.println(“Nilai fa: ” +
fa); System.out.println(“Nilai fb: ”
+ fb); System.out.println(“Nilai fc:
” + fc); System.out.println(“Nilai
fd: ” + fd);
System.out.println(“Nilai fe: ” + fe);
}
}
class Program2
{
public static void main(String[] args)
{
int a=25, b=6;
int c = a % b;
double d =
17.75; double e =
d % b;
System.out.println(“Sisa bagi ” + a + “/” + b + ” adalah ” +
c); System.out.println(“Sisa bagi ” + d + “/” + b + ” adalah ”
+ e);
}
}
21
b. Operator Increment – Decrement
Increment decrement operator adalah operator yang berguna untuk
menaikkan 1 nilai (increment) dan menurunkan 1 nilai (decrement).
Berdasarkan urutan eksekusi penaikann dan penurunan nilainya, increment-
decrement operator ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu pre-
increment/decrement dan post-increment/decrement.
Berikut ini contoh program menggunakan operator increment :
class Program3
{
public static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-increment”);
System.out.println(“a\t: ” + a);
System.out.println(“++a\t: ” + +
+a); System.out.println(“a\t: ” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-
increment”); System.out.println(“b\t: ”
+ b); System.out.println(“b++\t: ” +
b++); System.out.println(“b\t: ” + b);
}
}
class Program4
{
public static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-decrement”);
System.out.println(“a\t: ” + a);
System.out.println(“–a\t: ” + –a);
System.out.println(“a\t: ” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-decrement”);
22
System.out.println(“b\t: ” + b);
System.out.println(“b–\t: ” +
b–); System.out.println(“b\t: ” +
b);
}
}
2. Operator Relasional
Operator relasional adalah operator yang menyatakan hubungan antara satu
operand dengan operand lainnya. Hasil yang diberikan dari operasi ini akan bernilai
boolean (true/false).
Operator Keterangan
== sama dengan
!= tidak sama dengan
> lebih besar
< lebih kecil
>= lebih besar atau sama dengan
<= lebih kecil atau sama dengan
3. Operator Logika
Operator logika berguna ketika kita ingin menguji dua kondisi atau lebih secara
bersamaaan apakah syarat itu bernilai benar atau tidak. Operator logika digunakan untuk
23
melakukan operasi terhadap dua operand yang bertipe Boolean. Hasil yang diberikan dari
operasi ini juga akan bertipe Boolean.
Operator Keterangan
&& AND
|| OR
^ XOR (exclusive OR )
! NOT ( negasi )
class Program6
{
public static void main(String[] args)
{
System.out.println(“Operasi AND”);
System.out.println(“true && true = ” + (true && true));
System.out.println(“true && false = ” + (true && false));
System.out.println(“false && true = ” + (false && true));
System.out.println(“false && false = ” + (false &&
false)); System.out.println(“\nOperasi OR”);
System.out.println(“true || true = ” + (true || true));
System.out.println(“true || false = ” + (true || false));
System.out.println(“false || true = ” + (false || true));
System.out.println(“false || false = ” + (false || false));
System.out.println(“\nOperasi XOR”);
System.out.println(“true ^ true = ” + (true ^ true));
System.out.println(“true ^ false = ” + (true ^ false));
System.out.println(“false ^ true = ” + (false ^ true));
System.out.println(“false ^ false = ” + (false ^ false));
System.out.println(“\nOperasi NOT”);
System.out.println(“!true = ” + (!true));
.out.println(“!false = ” + (!false));
}
}
24
4. Operator Assignment (penugasan)
Operator penugasan berguna untuk memberikan nilai kesuatu variabel.Operator
penugasan menggunakan tanda sama dengan ( = ). Dibawah ini beberapa operator
penugasan.
Operator Keterangan
= Pemberian nilai
+= Penambahan bilangan
-= Penguragan bilangan
*= Pengalian bilangan
/= Pembagian bilangan
%= Pemrolehan sisa bagi
class penugasan{
public static void main(String args[]){
int a =1;
int b =
2; int c
= 3; int
d = 4;
int e =
5;
3a+=5;
b*=4
; c-
=1;
25
d/=2;
e%=2;
26
System.out.println("a = "
+a); System.out.println("b =
" +b); System.out.println("c
= " +c);
System.out.println("b = "
+d); System.out.println("c =
" +e);
}
}
5. Operator Bitwise
Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data yang ada di memori.
Operator bitwise dalam bahasa Java :
Setiap numerik yang dimanipulasi harus dirubah dulu kedalam bentu biner, pada contoh di atas maka
binernya ada sebagai berikut:
Desimal Biner
3 11
6 110
7 111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1011
12 1100
Setelah didapatkan biner dari sertiap numerik yang akan dimanipulasi maka barulah dilakukan operasi
bitwise sesuai dengan operator yang di gunakan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pada operator ~ (Not) ada perhitungan tersendiri, secara sederhana rumusnya sebagai berikut :
27
~(n) = – (n+1), contoh: ~(82) = -83
~(-n) = n-1, contoh: ~(-43) = 42
Contoh Program :
2));
28
29