ABSTRAK
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap kelompok ataupun organisasi tidak akan pernah luput dari masalah. Terutama
masalah yang berkaitan dengan masalah manajemen SDM Setiap permasalahan yang
muncul harus mendapatkan keputusan agar tidak berlarut-larut. Berbagai alternatif
untuk memecahkan masalah tersebut diteliti dengan seksama. Setiap alternatif yang
1
dipilih akan menimbulkan dampak terhadap keputusan yang akan diputuskan. Pembuat
keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya yang dapat memungkinkan
tercapainya tujuan dari manajemen. Dengan banyaknya alternatif yang mempengaruhi
sebuah keputusan maka sulit untuk mengambil sebuah keputusan secara manual.
Rumusan Masalah
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2
dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.Gaya kepemimpinan yang
menunjukkan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang
pimpinan terhadap kemampuan bawahannya.Artinya gaya kepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap,
yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi kinerja
bawahannya(Alimudin, 2017).
3
Payaman Simanjuntak (2005:105) yang menyatakan evaluasi kinerja adalah
penilaian pelaksanaan tugas (performance) seseorang atau sekelompok orang atau
unit kerja organisasi atau perusahaan.
Dalam penelitian ini akan membahas cara pemimpin dalam menangani masalah –
masalah yang timbul dalam penanganan akibat SDM yang terkadang keliru dalam
memahami perspektif suatu aturan yang sudah dibuat. sehingga nantinya mampu
memberikan solusi kepada bawahan yang menyalahi aturan perusahaan di PT MITRA
ADI PERKASA, Tbk
5. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Sir Francis Bacon Proses Pengambilan Keputusan terdiri atas 6 tahap,
yaitu sebagai berikut :
1. Merumuskan/Mendefiniskan Masalah
4
Tahap ini merupakan usaha untuk mencari permasalahan yang sebenarnya
2. Pengumpulan Informasi yang Relevan
Tahap ini merupakan pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga
dapat diketahui penyebab timbulnya masalah
3. Mencari Alternatif Tindakan
Tahap ini merupakan pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh berdasarkan
data dan permasalahan yang ada
4. Analisis Alternatif
Tahap ini merupakan analisis terhadap setiap alternatif menurut kriteria tertentu
yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif
5. Memilih Alternatif Terbaik
Tahap ini merupakan pemilihan alternatif terbaik yang dilakukan atas kriteria
dan skala prioritas tertentu
Kelemahan :
a. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
b. Sulit mencari alat pembandingnya, shg sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
5
c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan ke-putusan seringkali diabaikan.
(2). Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan
dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya
dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
(3). Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt
menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
(4). Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan(Kurniawan, H., & Alimudin, 2015)
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara
su-karela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahan :
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiakan dengan praktek diktatorial
c. Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapa menimbul-
kan kekaburan.
6
(5). Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan
ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau
nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai
dgn apa yg diinginkan. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah
b. Orientasi tujuan
c. Pengetahuan alternatif
d. Preferensi yg jelas
e. Hasil maksimal
METODE PENELITIAN
7
1. Teknik Wawancara, Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
2. Teknik Pengamatan/Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
3. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan datayang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
PEMBAHASAN
8
Dari hasil wawancara yang di lakukan pada tanggal 28 Desember 2017
“Bagaimana peran Bapak sebagai pimpinan di PT MITRA ADI PERKASA di
Surabaya? “saya memberikan penilaian serta memantau evaluasi kinerja kepada
karyawan, memberitahukan kepada karyawan bahwa dalam bekerja harus mentaati
peraturan yang berikan oleh perusahaan serta menjalankan SOP, semua yang saya
lakukan kepada karyawan untuk memperbaiki kinerja dan memajukan perusahaan.”
9
KESIMPULAN
Peran kepemipinan manajer PT Mitra Adi Perkasa Tbk cukup baik dalam
meningkatkan kinerja karyawan yang diukur melalui peran bersifat interpersonal yaitu
peran pemimpin sebagai figur, peran pemimpin sebagai penggerak dan peran pemimpin
sebagai penghubung sudah dilaksanakan cukup baik. Peran kepemimpinan yang bersifat
informasial sudah cukup baik dilaksanakan oleh manajer yang diukur melalui peran
camat sebagai pemantau dan peran camat sebagai disseminator (pemberi informasi).
Peran kepemimpinan sebagai pengambil keputusan sudah cukup baik dilaksanakan
oleh manajer dan peran ini diukur melalui peran manajer sebagai penanganan hambatan.
peran manajer sebagai Negosiator dan peran manajer pengalokasi sumber. Kemudian
untuk kinerja karyawan sudah cukup baik dilaksanakan dengan melihat kerjasama yang
cukup baik, kemudian inisiatif karyawan yang mampu mengambil keputusan dalam
mengatasi hambatan dalam bekerja serta tanggungjawab yang cukup baik terhadap
pekerjaan dan selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik baiknya dan tepat pada
waktunya serta cukup disiplin dalam arti kata menaati peraturan yang telah di tetapkan
oleh perusahaan serta mempunyai kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang
tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alimudin, A., & Sukoco, A. (2017). The Leadership Style Model That Builds Work
Behavior Through Organizational Culture. JURNAL LENTERA: Kajian
Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(2), 362–375.
Kurniawan, H., & Alimudin, A. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan
Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Garam (Persero)Ilmu Manajemen
10
Magistra. Ilmu Manajemen Magistra, 1(2).
Alimudin, A., & Sukoco, A. (2017). The Leadership Style Model That Builds Work
Behavior Through Organizational Culture. JURNAL LENTERA: Kajian
Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(2), 362–375.
Kurniawan, H., & Alimudin, A. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan
Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Garam (Persero)Ilmu Manajemen
Magistra. Ilmu Manajemen Magistra, 1(2).
11