Anda di halaman 1dari 11

Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Meningkatkan

Kinerja Karyawan di PT MITRA ADI PERKASA, Tbk

SULTON SETIAWAN (sultonsetiawan@gmail.com)

ARIS SETYAMBUDI (bodhongdisini@gmail.com)

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama, Surabaya

ABSTRAK

Peran Kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja Pada PT Mitra Adi Perkasa


di Surabaya sudah cukup baik. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai
dalam perusahaan yang sering menghadapi masalah, terutama yang berkaitan dengan
manajemen SDM yang ada guna menunjang tujuan dari perusahaan itu sendiri. Untuk
dapat menyelesaikan masalah tersebut peneliti akan meneliti tentang fungsi dan tujuan
pengambilan keputusan, cara mengevaluasi kinerja karyawan, dan proses pengambilan
keputusan yang di lakukan oleh seorang pemimpin ( manajer ). Dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, triangulasi. Dengan hasil penelitian
pengambilan keputusan sangat penting untuk menentukan bagaimana kinerja karyawan
yang sesuai dengan visi misi perusahaan untuk memperlancar tercapainya tujuan
perusahaan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja karyawan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap kelompok ataupun organisasi tidak akan pernah luput dari masalah. Terutama
masalah yang berkaitan dengan masalah manajemen SDM Setiap permasalahan yang
muncul harus mendapatkan keputusan agar tidak berlarut-larut. Berbagai alternatif
untuk memecahkan masalah tersebut diteliti dengan seksama. Setiap alternatif yang

1
dipilih akan menimbulkan dampak terhadap keputusan yang akan diputuskan. Pembuat
keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya yang dapat memungkinkan
tercapainya tujuan dari manajemen. Dengan banyaknya alternatif yang mempengaruhi
sebuah keputusan maka sulit untuk mengambil sebuah keputusan secara manual.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana fungsi dan tujuan pengambilan keputusan pada PT MITRA ADI


PERKASA, Tbk ?
2. Bagaimana cara supervisor mengevaluasi kinerja karyawan PT MITRA ADI
PERKASA, Tbk ?
3. Bagaimana proses pengambilan keputusan dalam setiap permasalahan yang ada?

Tujuan

1. Mengetahui fungsi dan tujuan pengambilan keputusan


2. Mengetahui cara mengevaluasi kinerja karyawan
3. Mengetahui proses pengambilan keputusan.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam setiap organisasi atau perusahaan sangat dibutuhkan pemimpin yang


mampu membuat keputusan dengan cepat dan benar. Tidak terkecuali dalam. Dalam
penelitian kali ini peneliti akan mebahas tentang apa saja fungsi dan tujuan pengambilan
keputusan, cara apa yang digunakan untuk mengevalusi kinerja karyawannya, dan
bagaimana proses pengambilan keputusan.
Setiap organisasi tentu memiliki pemimpin dan kepemimpinan(Alimudin, A., &
Sukoco, 2017). Biasanya pemimpin memiliki pengaruh lebih besar dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi, oleh karena pemimpin sering diistilahkan dengan orang
yang mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan yang diharapakan. Sebagaimana
yang disampaikan oleh Northouse's (2007 : 3)
Rivai (2014:42) menyatakan Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang
digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau

2
dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.Gaya kepemimpinan yang
menunjukkan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang
pimpinan terhadap kemampuan bawahannya.Artinya gaya kepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap,
yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi kinerja
bawahannya(Alimudin, 2017).

1. Pengertian Pengambilan Keputusan


Pembuatan keputusan atau desicion making ialah proses memilih atau
menentukan berbagai kemungkinan-kemungkinan diatnara situasi yang tidak pasti.
Pembuatan keputusan terjadi dalam situasi yang meminta seseorang harus
membuatbprediksi kedepan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih atau
membuat estimasi (perkiraan) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti-bukti
yang terbatas (Suharnan, 2005).
2. Fungsi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan memiliki fungsi secara individual atau kelompokbaik
secara institusional maupun organisasional, sifatnya futuristik. Hasan, M. Iqbal (2004
: 10)
3. Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan pengambilan keputusan bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak
berkaitan dnegan masalah lain); tujuan bersifat ganda (masalah saling berkaitan,
dapat bersifat kontraditif, maupun tidak kontraditif). Dari fungsi dan tujuan yang
sudah disebutkan diatas dapat disimpilkan bahwa pengambilan keputusan oleh
pemimpin dilakukan untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi dan
perusahaannya, dan pengambilan keputusan dilakukan agar efisien dari berbagai
pertimbangan yang sudah dilakukan(Nurdin, 2016).
4. Cara Mengevaluasi Kinerja Karyawan
Meggison (Mangkunegara, 2005:9) mendefinisikan evaluasi/penilaian kinerja
adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang
karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

3
Payaman Simanjuntak (2005:105) yang menyatakan evaluasi kinerja adalah
penilaian pelaksanaan tugas (performance) seseorang atau sekelompok orang atau
unit kerja organisasi atau perusahaan.

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah


memiliki fungsi antara lain :
1. Awal dari semua aktivitas manusia yg sadardan terarah , baik secara individual
maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.
2. Suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yg
akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu :
a. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yg bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yg
dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan
ada kaitannya dgn masalah lain.

b. Tujuan yang bersifat ganda


Tujuan pengambilan keputusan yg bersifat ganda terjadi apabila keputusan yg
dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yg
diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak
kontradiktif.

Dalam penelitian ini akan membahas cara pemimpin dalam menangani masalah –
masalah yang timbul dalam penanganan akibat SDM yang terkadang keliru dalam
memahami perspektif suatu aturan yang sudah dibuat. sehingga nantinya mampu
memberikan solusi kepada bawahan yang menyalahi aturan perusahaan di PT MITRA
ADI PERKASA, Tbk
5. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Sir Francis Bacon Proses Pengambilan Keputusan terdiri atas 6 tahap,
yaitu sebagai berikut :
1. Merumuskan/Mendefiniskan Masalah

4
Tahap ini merupakan usaha untuk mencari permasalahan yang sebenarnya
2. Pengumpulan Informasi yang Relevan
Tahap ini merupakan pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga
dapat diketahui penyebab timbulnya masalah
3. Mencari Alternatif Tindakan
Tahap ini merupakan pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh berdasarkan
data dan permasalahan yang ada
4. Analisis Alternatif
Tahap ini merupakan analisis terhadap setiap alternatif menurut kriteria tertentu
yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif
5. Memilih Alternatif Terbaik
Tahap ini merupakan pemilihan alternatif terbaik yang dilakukan atas kriteria
dan skala prioritas tertentu

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :


(1). Intuisi
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman
yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan
memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh Kebaikan pengambilan
keputusan berdasarkan intusi adalah,
a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
b. Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan
memberikan kepuasan pada umumnya.
c. Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan
itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

Kelemahan :
a. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
b. Sulit mencari alat pembandingnya, shg sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.

5
c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan ke-putusan seringkali diabaikan.

(2). Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan
dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya
dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.

(3). Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt
menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.

(4). Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan(Kurniawan, H., & Alimudin, 2015)
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara
su-karela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahan :
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiakan dengan praktek diktatorial
c. Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapa menimbul-
kan kekaburan.

6
(5). Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan
ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau
nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai
dgn apa yg diinginkan. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah
b. Orientasi tujuan
c. Pengetahuan alternatif
d. Preferensi yg jelas
e. Hasil maksimal

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, karena penelitian


ini berhubungan dengan keadaan yang terjadi di PT. MITRA ADI PERKASA Tbk.
Menurut Sugiyono, menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.

1 Teknik pengumpulan data :


Pengertian Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.

7
1. Teknik Wawancara, Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
2. Teknik Pengamatan/Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
3. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan datayang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

PEMBAHASAN

Peran Pemimpin sangat berpengaruh dalam memajukan perusahaan maupun


instansi. Pemimpin juga harus mempunyai sikap bertanggung jawab, mengayomi,
membimbing dan memberi pengawasan yang efisien kepada karyawan secara langsung
ataupun tidak langsung. Peran pemimpin itu sangat penting meningkatkan kinerja
karayawan karena dengan adanya evaluasi, penilaian, serta pengawasan pemimpin maka
setiap karyawan harus mampu untuk bekerja diperusahaan dengan menjadi karyawan
yang dapat memajukan perusahaan kedepannya dan membuat tujuan perusahaan lebih
mudah tercapai.

8
Dari hasil wawancara yang di lakukan pada tanggal 28 Desember 2017
“Bagaimana peran Bapak sebagai pimpinan di PT MITRA ADI PERKASA di
Surabaya? “saya memberikan penilaian serta memantau evaluasi kinerja kepada
karyawan, memberitahukan kepada karyawan bahwa dalam bekerja harus mentaati
peraturan yang berikan oleh perusahaan serta menjalankan SOP, semua yang saya
lakukan kepada karyawan untuk memperbaiki kinerja dan memajukan perusahaan.”

Peran pemimpin bersifat interpersonal diukur melalui :

 Peran pemimpin sebagai figur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajer dalam menjalankan peran pemimpin


bersifat interpersonal yang diukur berdasarkan figur sudah cukup baik. Terbukti
manajer dapat menjalankan perannya sebagai figurehead, yakni peranan yang dilakukan
untuk mewakili organisasi yang dipimpinannya di dalam setiap kesempatan dan
persoalan yang timbul secara formal.

 Peran pemimpin sebagai penggerak

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwasanya dalam menjalankan perannya pemimpin


bersifat interpersonal yang diukur berdasarkan pemimpin sebagai penggerak sudah
cukup baik. Hal ini dibuktikan oleh manajer PT Mitra Adi Perkasa Tbk dalam
menggerakkan bawahannya.

 Peran pemimpin sebagai penghubung

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa Peran pemimpin bersifat


interpersonal yang diukur berdasarkan peran pemimpin sebagai penghubung sudah
cukup baik dilaksanakan oleh manajer dibuktikan dengan terjalinnya kerjasama yang
baik sesama pegawai.

9
KESIMPULAN

Peran kepemipinan manajer PT Mitra Adi Perkasa Tbk cukup baik dalam
meningkatkan kinerja karyawan yang diukur melalui peran bersifat interpersonal yaitu
peran pemimpin sebagai figur, peran pemimpin sebagai penggerak dan peran pemimpin
sebagai penghubung sudah dilaksanakan cukup baik. Peran kepemimpinan yang bersifat
informasial sudah cukup baik dilaksanakan oleh manajer yang diukur melalui peran
camat sebagai pemantau dan peran camat sebagai disseminator (pemberi informasi).
Peran kepemimpinan sebagai pengambil keputusan sudah cukup baik dilaksanakan
oleh manajer dan peran ini diukur melalui peran manajer sebagai penanganan hambatan.
peran manajer sebagai Negosiator dan peran manajer pengalokasi sumber. Kemudian
untuk kinerja karyawan sudah cukup baik dilaksanakan dengan melihat kerjasama yang
cukup baik, kemudian inisiatif karyawan yang mampu mengambil keputusan dalam
mengatasi hambatan dalam bekerja serta tanggungjawab yang cukup baik terhadap
pekerjaan dan selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik baiknya dan tepat pada
waktunya serta cukup disiplin dalam arti kata menaati peraturan yang telah di tetapkan
oleh perusahaan serta mempunyai kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang
tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Alimudin, A., & Sukoco, A. (2017). The Leadership Style Model That Builds Work
Behavior Through Organizational Culture. JURNAL LENTERA: Kajian
Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(2), 362–375.

Alimudin, A. (2017). ANALISIS PENCAPAIAN STRATEGI MENGGUNAKAN


BALANCED SCORECARD. Jurnal Pendidikan Ekonomi & Bisnis (Edisi
Elektronik), 5(2), 178–194.

Kurniawan, H., & Alimudin, A. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan
Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Garam (Persero)Ilmu Manajemen

10
Magistra. Ilmu Manajemen Magistra, 1(2).

Nurdin. (2016). Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis.

Alimudin, A., & Sukoco, A. (2017). The Leadership Style Model That Builds Work
Behavior Through Organizational Culture. JURNAL LENTERA: Kajian
Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(2), 362–375.

Alimudin, A. (2017). ANALISIS PENCAPAIAN STRATEGI MENGGUNAKAN


BALANCED SCORECARD. Jurnal Pendidikan Ekonomi & Bisnis (Edisi
Elektronik), 5(2), 178–194.

Kurniawan, H., & Alimudin, A. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan
Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Garam (Persero)Ilmu Manajemen
Magistra. Ilmu Manajemen Magistra, 1(2).

Nurdin. (2016). Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis.

11

Anda mungkin juga menyukai