Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan”


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam
pembuatan makalah ini saya tidak luput mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mukhlis , selaku dosen mata kuliah
Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan yang telah memberikan tugas makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya
mengaharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara
intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam
usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat
berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode
kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya
ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan
(leadership) ( Siagian,1980).

Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi


keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan
personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan
pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk
menggunakan keterampilan personalnya.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis akan menjelaskan masalah:
1. Pengertian pengambilan keputusan
2. Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
3. Pengaruh perilaku terhadap pengambilan keputusan
4. Menjelaskan langkah – langkah dalam pengambilan keputusan
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pada hakekatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang
matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat. Pengertian diatas menunjukan ada lima hal yang
perlu diperhatikan adalah:
1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan.
2. Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara sembrono.
3. Sebelum sesuatu masalah dapat dipecahakan dengan baik, hakekatnya dari pada
masalah itu harus diketahui dengan jelas
4. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan ilham atau dengan mengarang,
tetapi harus didasarkan pada fakta yang terkumpul,, terolah dengan baik dan
disimpan secara teratur sehingga dapat dipercayai
5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif
yang ada dari berbagai alternatif yang dianalisis dengan matang.
Kesemuanya ini menunjukan bahwa pengambilan keputusan sebagai tugas terpenting dan
terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan merupakan tugas mudah dan bahwa
apabila seorang ingin diakui sebagai seorang pemimpin yang baik maka orang tersebut
sepanjang karirnya harus teratur dan berkesinambungan dengan kemampuan mengambil
keputusan. Dengan kata lain pengambilan keputusan adalah suatu teknik untuk
memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah.

B. Peranan Kepemimpinan Dalam Mengambil Keputusan


Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih. Pengambilan
keputusan perlu dilakukan karena adanya perbedaan antara harapan atau tujuan dengan
hasil yang dicapai. Salah satu model pengambilan keputusan adalah The Optimizing
Model. Model tersebut merupakan model pengambilan keputusan yang menguraikan
bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk mencapai hasil atau keluaran yang
maksimal.

C. Pengaruh Prilaku Terhadap Pengambilan Keputusan


Ada empat prilaku terhadap pengambilan keputusan,yaitu sebagai berikut.
1. Nilai. Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi dimana
harus dilakukan suatu pilihan.
2. kepribadian. Aspek kepribadian meliputi sikap, Kepercayaan dan kebutuhan
individu.
3. kecendrungan mengambil resiko. Ada yang berani dalam mengambil resiko,ada
yang ditengah-tengah dan ada yang penuh pertimbangan /kurang ambil resiko.
4. Disonasi kognif. Adanya rasa cemas pada pengambilalan keputusan terhadap
akibat dari keputusan yang diambilnya.

D. Langkah-Langkah Dalam Pengambilan Keputusan


Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut
1. Menentukan perlunya pengambilan keputusan
2. Mengidentifikasi kriteria keputusan
3. Mengalokasi pembobotan terhadap criteria
4. Mengembangkan alternative
5. Mengevaluasi alternative
6. Memilih alternatif terbaik
Langkah-langkah tersebut tentunya tidak mutlak berurutan, melainkan harus disesuaikan
dengan bobot keputusan yang akan diambilnya. Seringkali hal-hal khusus harus
dimasukan didalamnya, antara lain menyangkut asumsi-asumsi yang harus dirumuskan
agar alternatif-alternatif dapat lebih banyak dimunculkan. Dengan alternative yang
relative lebih banyak, kemungkinan yang dievaluasi semakin banyak pula. Pada akhirnya,
keputusan dapat diambil berdasarkan berbagai alternatif yang muncul.
Selain itu juga Herbert A. Simon mengajukan mmodel proses pengambilan keputusan
yang dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan samapai perancangan dan kemudian
pada pemulihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap
sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah
proses bersinambungan. Tahapan pengambilan keputusan, yaitu:
1. Tahap penyelidikan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan
keputusan. Data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji untuk dijadikan petunjuk
yang dapat mengidentifikasi persoalan
2. Tahap perancangan, mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan
yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan,
menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut
3. Tahap pemulihan, memilih arah tindakan tertentu dari semua yag ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan


Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan :
1. Fisik : Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman,
atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang
memberikan kesenangan.
2. Emosional : Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada
suatu situasi secara subjective.
3. Rasional: Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi,
memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal : Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal : Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan
antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural : Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan
mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku
tertentu.
Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktorfaktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita,
peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar. manajer adalah
seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar. Kepemimpinan seseorang
dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan,
sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah
salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat
keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai