Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN DECISION MAKING, PROBLEM

SLOVING, CRITICAL THINKING, CLINICAL


REASONING, LEADERSHIP DAN MANAGEMENT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 6B
1. Ayin Lidia Srinawan Zebua ( 032020053 )
2. Erliana Zebua ( 032020080 )

Dosen Pembimbing :
Lili Suryani Tumanggor, S. Kep. Ns., M. Kep.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SANTA ELISABETH MEDAN
T.A. 2024/2025
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengambilan Keputusan adalah tugas paling penting seorang manajer
dan ada dalam setiap fase proses manajemen (Huston & Marquis, 1995).
Pengambilan Keputusan merupakan aktivitas kepemimpinan yang paling
mendalam dan merupakan inti manajemen. Penyelesaian masalah,
pengambilan Keputusan, dan berfikir kritis, menampilkan beragam alat
manajemen dan Teknik yang membantu keberhasilan manajer dalam
menyelesaikan masalah, dan berfokus pada pengambilan Keputusan
organisasional dan manajemen. Kualitas Keputusan yang dibuat oleh
pemimpin / manajer merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam
keberhasilan atau kegagalan mereka (Marquis & Huston, 2010).
Salah satu fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu
pengambilan keputusan, seorang pimpinan sebagian besar waktu, perhatian,
maupun pikirannya dipergunakan untuk mengkaji proses pengambilan
keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam kepemimpinan organisasi
maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama yang harus dilaksanakan.
Perilaku dan cara pimpinan dalam pola pengambilan keputusan sangat
mempengaruhi perilaku dan sikap dari para pengikutnya. Hal ini akan
menentukan kinerja organisasi untuk mencapai tujuannya (Mahanum, 2021).
Proses pengambilan keputusan yang dikembangkan para pakar
sangat beragam. Proses tersebut dimulai dari yang sangat sederhana hingga
yang paling rumit. Namun, para pakar sepakat bahwa secara umum
pengambilan keputusan meliputi langkah-langkah antara lain; pemahaman
terhadap masalah, formulasi masalah, pengembangan alternatif yang tersedia,
penelusuran informasi terkait alternatif, seleksi alternatif yang mendekati
solusi, keputusan, dan aksi/pelaksanaan keputusan. Meski dalam
kenyataannya, tidak semua Langkah-langkah tersebut secara berurut
dilakukan. Beberapa permasalahan, terutama yang sederhana dan hampir rutin
dihadapi dalam suatu organisasi/lembaga tidak membutuhkan proses
pengambilan keputusan yang “njelimet” dalam memutuskannya (Sola, 2019).
Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari lingkungan internal maupun eksternal. Faktor eksternal yang
mempengaruhi pengambilan keputusan meliputi posisi, isu, situasi, dan
pengaruh organisasi lain. Penentuan posisi sering kali dievaluasi berdasarkan
peringkat, memberikan wawasan tentang kesesuaian keputusan yang diambil.
Pemimpin, karena pengalamannya yang luas, memainkan peran penting
dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan posisi lain dalam
organisasi.
Permasalahan merupakan hambatan yang dapat menghambat
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Konteks, atau situasi yang saling
terkait, mempunyai pengaruh terhadap keputusan yang diambil. Pemimpin
organisasi, ketika menangani permasalahan, juga dapat mempertimbangkan
dampak organisasi lain karena pengaruh eksternal ini berpotensi
menyebabkan tantangan atau keruntuhan organisasi (Tewal dkk., 2017).
Memahami dan menavigasi faktor-faktor eksternal ini merupakan bagian
integral dalam pengambilan keputusan yang tepat dan efektif dalam konteks
organisasi (Sukmawati, 2021).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kasus
Unit ruang rawat di sebuah rumah sakit mengalami masalah dalam

manajemen waktu, pengelolaan sumber daya, dan koordinasi antar staf

keperawatan. Hal ini mengakibatkan penurunan efisiensi dalam pelayanan pasien

dan tingkat kepuasan yang rendah dari pasien dan keluarganya

B. Contoh Pelaksanaan Pelaksanaan Decision Making, Problem Sloving,

Critical Thinking, Clinical Reasoning, Leadership Dan Management

1. Decision making (pengambilan keputusan), merupakan salah satu langkah


dalam proses pemecahan masalah, dan tugas penting yang juga
membutuhkan keterampilan berpikir kritis. Pengambilan keputusan yang
berhasil dapat dipelajari melalui pengalaman hidup. Pengambilan
keputusan di sisi lain, biasanya dipicu oleh suatu masalah tetapi sering kali
ditangani dengan cara yang tidak berfokus pada menghilangkan masalah
yang mendasarinya.
Contoh:
Seorang perawat (RN) yang lulus 3 tahun yang lalu. Selama 3 tahun
terakhir tanggung jawabnya semakin meningkat. Perawat RN sudah
berkeluarga dan mempunyai 1 anak usia prasekolah. Saat ini perawat
R dan suami memutuskan untuk segera memiliki bayi lagi, dan
memutuskan juga untuk mengurangi jam kerja dan lebih fokus ke
anak. Begitu juga dengan suami sang pengacara, yang mengurangi
jam kerja nya guna untuk fokus ke anak. Menurut Perawat R dan
suami ingin keputusan ini diterima dengan baik oleh keluarganya
juga.

2. Problem solving (pemecahan masalah), merupakan bagian dari


pengambilan keputusan. Pemecahan masalah selalu mencakup langkah
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan adalah langkah terakhir
dalam proses pemecahan masalah. Pemecahan masalah mengidentifikasi
akar masalah dalam situasi, dan banyak waktu maupun energi yang
digunakan untuk mengidentifikasi masalah sebenarnya.
Contoh:
Seseorang yang tinggal di Jakarta sedang mempunyai masalah, yaitu
dia harus ada di surabaya dalam waktu enam jam. Yang menjadi
masalah bukan waktu enam jam harus ada di Surabaya (tempat
dimana nanti berada). Akan tetapi masalah yang sebenarnya adalah
jarak yang harus ditempuh( ± 800 km ¿ antara Jakarta dan Surabaya.
Karena terbatasnya waktu, memilih menggunakan pesawat terbang
adalah satu-satunya pemecahan masalah yang paling praktis
(meniadakan kesenjangan). Alternatif lain adalah dengan
menggunakan alat transportasi lain bila masih memungkinkan.

3. Critical thinking (berpikir kritis), sering disebut sebagai berpikir reflektif,


terkait dengan evaluasi dan memiliki cakupan yang lebih luas daripada
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Berpikir kritis juga
melibatkan refleksi atas penilaian tentang fakta.
Contoh:
Seorang perawat S mendapatkan informasi dari sesama pegawai
bahwa akan adanya potongan gaji sebesar 5 %. Namun perawat S
tidak langsung percaya akan informasi tersebut. Perawat S berusaha
untuk mencari kebenaran akan informasi yang sesungguhnya dari
pihak-pihak yang terpercaya.

4. Clinical Reasoning (berpikir secara logis). Selama proses pemecahan


masalah, seseorang harus menarik kesimpulan dari informasi. Kesimpulan
adalah bagian dari penalaran deduktif. Orang harus hati hati memikirkan
informasi dan alternatifnya. Logika yang salah pada titik ini dapat
menyebabkan keputusan berkualitas buruk.
Contoh:
Seorang pemimpin (manajer), melakukan rapat terbuka dengan
seluruh karyawan karyawan nya. Dari hasil rapat tersebut, manajer
mendapatkan banyak masukan masukan atau pendapat yang berbeda
beda. Oleh karena itu, manajer menarik kesimpulan secara logis
bahwasanya dari pendapat pendapat tersebut, manajer dapat
menerima pendapat yang bersifat membangun.

5. Leadership (kepemimpinan), adalah kemampuan memberi inspirasi kepada


orang lain untuk bekerja sama sebagai suatu kelompok, agar dapat
mencapai suatu tujuan umum. Kemampuan memimpin diperoleh melalui
pengalaman hidup sehari-hari. Gaya kepemimpinan dibagi menjadi 3
bagian yakni:
a. Kepemimpinan otokratik
Kepemimpinan ini menganggap bahwa semua kewajiban untuk
mengambil keputusan, menjalankan tindakan, mengarahkan,
memberikan motivasi, dan mengawasi bawahannya berpusat di
tangannya.
b. Kepemimpinan partisipatif
Kepemimpinan ini mendeklarasikan wewenangnya untuk membuat
keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada
staf/bawahannya.
c. Kepemimpinan free reign
Kepemimpinan ini disebutkan bahwa pemimpin menyerahkan
tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para
staf/bawahan.
Contoh:
Gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua titik ekstrem yaitu
kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan berfokus
pada bawahan. Gaya tersebut dipengaruhi oleh faktor manajer,
faktor karyawan, dan faktor situasi. Jika pemimpin memandang
bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan jika dibanding
dengan kepentingan individu, maka pemimpin akan lebih otoriter,
akan tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman yang lebih baik
dan menginginkan partisipasi, maka pemimpin dapat menerapkan
gaya partisipasinya.

6. Management adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk


mencapai tujuan dari organisasi melalui kerjasama dengan orang lain.
Contoh:
Suatu organisasi yang memutuskan untuk menata struktur
organisasinya dengan beberapa pengurus harian (ketua, sekretaris,
bendahara, dan ketua divisi divisi) serta anggota divisi yang
mendukung kegiatan organisasi tersebut.

C. Jurnal Penelitian

Decision making merupakan pengambilan keputusan komputasi,

pendekatan pembelajaran mesin yang digunakan dalam situasi seperti ini di mana

analisis data penting perlu dilakukan pada data medis untuk mengungkap

hubungan tersembunyi atau kelainan yang tidak terlihat oleh manusia (Jayatilake

& Ganegoda, 2021).

Menurut Bariyyah (2021), problem sloving atau keterampilan pemecahan

masalah merupakan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah, mencari dan

memilih alternatif solusi serta mengambil keputusan dalam menyelesaikan seluruh

masalah yang dihadapi. Keterampilan pemecahan masalah merupakan

keterampilan abad ke 21 yang sangat dibutuhkan masyarakat dan dunia kerja.

Penalaran klinis adalah proses dimana informasi diperoleh dan ditafsirkan

sehingga kesimpulan yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan dapat dicapai.

Pengambilan keputusan klinis adalah pengumpulan dan interpretasi data yang

dilakukan oleh perawat, atau profesional kesehatan lainnya, untuk


menginformasikan pilihan tindakan yang dimediasi oleh informasi yang terbatas,

keterkaitan, tantangan emosional dan etika, dan tekanan waktu. Berpikir kritis

terdiri dari penilaian yang disengaja dan mengatur diri sendiri, yang menghasilkan

interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan klarifikasi bukti, konsep, kriteria atau

konteks yang menjadi dasar penilaian tersebut (Nunes et al., 2020).


DAFTAR PUSTAKA

Bariyyah, K. (2021). Problem solving skills: esssential skills challenges for the

21st century graduates. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia,

7(1), 71. https://doi.org/10.29210/120212843

Jayatilake, S. M. D. A. C., & Ganegoda, G. U. (2021). Involvement of Machine

Learning Tools in Healthcare Decision Making. Journal of Healthcare

Engineering, 2021. https://doi.org/10.1155/2021/6679512

Nunes, J. G. P., Amendoeira, J. J. P., da Cruz, D. de A. L. M., Lasater, K., Morais,

S. C. R. V., & de Carvalho, E. C. (2020). Clinical judgment and diagnostic

reasoning of nursing students in clinical simulation. Revista Brasileira de

Enfermagem, 73(6), 1–6. https://doi.org/10.1590/0034-7167-2018-0878

Mahanum. (2021). Pengambilan Keputusan Dan Perencanaan Kbijakan.


Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan, 6(2), 154–163.
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/sabilarrasyad

Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan Dan Manajemen


Keperawatan Teori & Aplikasi Edisi 4. Jakarta: EGC.

Sukmawati, H. (2021). Proses Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen.


Pengantar Ilmu Manajemen (Sebuah Pendekatan Konseptual), 1987, 109.

Anda mungkin juga menyukai