Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya. Dalam pembuatan makalah ini saya tidak luput mendapat bantuan dari

berbagai pihak, untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Rayden Laeta S.Sos sebagai Dosen Universitas Madako Tolitoli dan selaku dosen

mata kuliah Pengambilan Keputusan yang telah memberikan tugas makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu

saya mengaharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi

penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi masyarakat

pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Tolitoli, 10 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C.Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian pengambilan keputusan

B. Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan

C.Pengaruh perilaku terhadap pengambilan keputusan

D. Menjelaskan langkah – langkah dalam pengambilan keputusan

E.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan

BAB III PENUTUP.

Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling

berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang

dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja

dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber

seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk

mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen.

Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) ( Siagian,

1980) Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan

dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan

personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial

dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan

pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal

tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku

individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika

organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami

dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan

komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep

kepemimpinan-kekuasaan politik dalam organisasi, kemampuan memahami

genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya

organisasi yang ideal.

1.2. Rumusan Masalah


Pada makalah ini penulis akan menjelaskan masalah:

1. Pengertian pengambilan keputusan

2. Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan

3. Pengaruh perilaku terhadap pengambilan keputusan

4. Menjelaskan langkah – langkah dalam pengambilan keputusan

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk memngetahui faktor-faktor dalam

pengambilan keputusan Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengambilan Keputusan

Pada hakekatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis

terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan

yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut

perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pengertian diatas menunjukan

ada lima hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara

kebetulan.
2. Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara sembrono.

3. Sebelum sesuatu masalah dapat dipecahakan dengan baik, hakekatnya dari

pada masalah itu harus diketahui dengan jelas

4. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan ilham atau dengan

mengarang, tetapi harus didasarkan pada fakta yang terkumpul,, terolah

dengan baik dan disimpan secara teratur sehingga dapat dipercayai

5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai

alternatif yang ada dari berbagai alternatif yang dianalisis dengan matang.

Kesemuanya ini menunjukan bahwa pengambilan keputusan sebagai tugas

terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan merupakan

tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin diakui sebagai seorang

pemimpin yang baik maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan

berkesinambungan dengan kemampuan mengambil keputusan. Dengan kata

lain pengambilan keputusan adalah suatu teknik untuk memecahkan suatu

masalah denagn mempergunakan teknik-teknik ilmiah.

2.2. Peranan Kepemimpinan Dalam Mengambil Keputusan

Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih.

Pengambilan keputusan perlu dilakukan karena adanya perbedaan antara harapan

atau tujuan hasil yang dicapai. Salah satu model pengambilan keputusan adalah

The Optimizing Model. Model tersebut merupakan model pengambilan keputusan

yang menguraikan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk mencapai

hasil atau keluaran yang maksimal.

2.3 Pengaruh Prilaku Terhadap Pengambilan Keputusan


Ada empat prilaku terhadap pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

1. Nilai. Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi

dimana harus dilakukan suatu pilihan.

2. kepribadian. Aspek kepribadian meliputi sikap, Kepercayaan dan

kebutuhan individu.

3. kecendrungan mengambil resiko. Ada yang berani dalam mengambil

resiko,ada yang ditengah-tengah dan ada yang penuh pertimbangan /kurang

ambil resiko.

4. Disonasi kognif. Adanya rasa cemas pada pengambilalan keputusan

terhadap akibat dari keputusan yang diambilnya.

2.4 Langkah-Langkah Dalam Pengambilan Keputusan

Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan perlunya pengambilan keputusan

2. Mengidentifikasi kriteria keputusan

3. Mengalokasi pembobotan terhadap criteria

4. Mengembangkan alternative

5. Mengevaluasi alternative

6. Memilih alternatif terbaik Langkah-langkah tersebut tentunya tidak mutlak

berurutan, melainkan harus disesuaikan dengan bobot keputusan yang akan

diambilnya. Seringkali hal-hal khusus harus dimasukan didalamnya, antara

lain menyangkut asumsi-asumsi yang harus dirumuskan agar alternatif-

alternatif dapat lebih banyak dimunculkan. Dengan alternative yang relative


lebih banyak, kemungkinan yang dievaluasi semakin banyak pula. Pada

akhirnya, keputusan dapat diambil berdasarkan berbagai alternatif yang

muncul.

Selain itu juga Herbert A. Simon mengajukan mmodel proses pengambilan

keputusan yang dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan samapai

perancangan dan kemudian pada pemulihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya

mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan

tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambungan. Tahapan

pengambilan keputusan, yaitu:

1. Tahap penyelidikan mempelajari lingkungan atas kondisi yang

memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji untuk

dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan

2. Tahap perancangan, mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah

tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami

persoalan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan

tersebut

3. Tahap pemulihan, memilih arah tindakan tertentu dari semua yag ada.

Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan

Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan :

1. Fisik : Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa

tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari


tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memiliH

tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional : Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksI pada

suatu situasi secara subjective.

3. Rasional: Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan

informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal : Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan

melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya

melalui kemampuanya dalam bertindak.

5. Interpersonal : Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada.

Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi

tindakan individual.

6. Struktural : Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.

Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau

mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

7. Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan

faktorfaktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis

kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan

kemampuan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar.
manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam
setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil
tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga
jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak
dapat menjadi pemimpin.

3.2 Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali

kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus

memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

KAJIAN PUSTAKA

Bahan ajar kepemimpinan. Markus Tae, S.Sos, M.Si

http://strawberrycupcup.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-
falsefalse-in-x-none-x.html
http://suryasyahrulrajabfoundation.blogspot.com/2012/04/beberapatip
ologi-kepemimpinan.html

http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-
kepemimpinandalam_7976.html

Anda mungkin juga menyukai