Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kehidupan sehari hari adalah kehidupan yang sebenarnya selalu bertemu dengan
berbagai pengambilan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh
setelah mengevaluasi berbagai alternatif.

Dengan segala kemajuan yang telah diperoleh dalam berbagai disiplin ilmu tentang
manusia, seperti sosiologi, antropologi, kedokteran, dan psikologi, masih saja belum
diperoleh pemahaman final tentang proses berfikir yang terjadi pada otak manusia.
Kenyataan ini antara lain berakibat pada belum mungkin dipahaminya kegiatan mental yang
membantu manusia tiba pada suatu keputusan apabila ia menghadapi suatu situasi
problematis. Terkadang terdapat situasi problematis yang sederhana, yang tidak menuntut
terlalu banyak alternative dan informasi yang perlu diperhitugkan. Akan tetapi ada juga
situasi problematis yang dihadapi rumit, di mana berbagai alternative perlu dikaji berdasarkan
aneka ragam data dan informasi, timbullah kesukaran dalam memahami bagaimana
sesungguhnya otak manusia itu berfungsi.

Karena kenyataan inilah para ahli terus berusaha untuk mempelajari berbagai
pendekatan dan cara atau model yang digunakan oleh para pengambil keputusan, baik yang
berhasil maupun tidak, khususnya dalam menghadapi situasi problematis yang kompleks.
Sehingga muncullah karakteristik model pengambilan keputusan yang akan dibahas pada
makalah ini. Dengan demikian pengetahuan karakteristik model pengambilan keputusan
digunakan untuk penentuan pegangan sendiri. Dari masing-masing pihak pengambil
keputusan. Banyak sedikitnya informasi yang dilakukan mempengaruhi kecepatan dan
kerumitan pengambilan keputusan.

1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa definisi Karakteristik Model Keputusan
2. Apa Saja Pengaruh Karakteristik Model Keputusan Terhadap Individu Dan
Organisasi
3. Apa saja Karakteristik Proses Pengambilan keputusan yang efektif ?
4. Apa Saja Jenis Karakteristik Model Keputusan ?
5. Apa Saja Jenis Tipe Pengambil Keputusan ?
1.3.Tujuan Penulisan
Sedangkan tujuan dari pembuatan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang
ada ialah: Untuk mengetahui pengertian dari karakteristik model keputusan dan
memahami hal-hal yang bersangkutan dengan karakteristik model keputusan tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Model Keputusan

A. Pengertian Model Keputusan

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan
secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan – kemungkinan dari alternatif tersebut
bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan / opini. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rassional atau dapat berdasarkan
irrassional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah

Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan
penggunaan model secara cepat dan benar.

Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut: [2]

1. Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada
relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
2. Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara unsur-
unsur itu.
3. Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variabel.
Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
4. Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.

B. Definisi Karakteristik

Karakteristik adalah sesuatu yang tumbuh sejalan dengan waktu dan telah membentuk
sikap seseorang yang selanjutnya memberi pengaruh pada setiap keputusan yang telah dibuat.
Karakteristik merupakan pembeda dari seseorang atau sesuatu yang mendasari watak dan
sifat manusia . Ini termasuk ciri-ciri fisik ataupun tindakan manusia dalam menentukan
keputusan sehingga mampu memberikan pengaruh pada setiap keputusan yang dibuat oleh
orang tersebut.

Dengan demikian karakteristik model keputusan adalah sikap yang dimiliki seseorang
yang mampu memberi pengaruh besar bagi setiap pembuat keputusan yang dibuat. Suatu
keputusan akan menjadi memiliki mutu dan sesuai dengan harapan jika keputusan tersebut
dibuat dengan memahami berbagai karakteristik dari para pemakai keputusan tersebut.

3
Karena inti dari ilmu manajemen adalah mampu membuat dan memberikan keputusan yang
bersifat aspiratif atau memuaskan banyak pihak .

2.2.Pengaruh Karakteristik Model Keputusan Terhadap Individu Dan Organisasi


1. Karakteristik Individu

Kepemilikikan karakteristik yang dimiliki seseorang , mampu memberi pengaruh


besar terhadap setiap pengambilan keputusan .Suatu keputusan akan bermutu , jika di
buat sesuai dengan harapan , apabila dengan memahami berbagai karakter dari pemakai
keputusan tersebut .Karena inti dari ilmu manajemen , adalah mampu membuat dan
memberi keputusan yang bersifat aspiratif .

1. Nilai individu merupaka keyakinan dasar yang digunakan seseorang jika ia


dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan . Nilai – Nilai
ini telah tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari lingkungan keluarga
dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk
menyusun atau menilai keburukan dan lebih ditark oleh kesempatan untuk menang .
2. Kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti kepribadian .
dua variabel utama kepribadian yang berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat ,
seperti ideologi kekuasaan dan emosional objektif. Beberapa pengambilan keputusan
memiliki suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh
suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip tertentu.
3. Kecenderungan terhadap resiko . untuk meningkatkan kecakapan dalam membuat
keputusan harus dapat membedakan situasi ketidakpastian dan situasi resiko. Karena
keputusan yang berbeda dibutuhkan dalam kedua situasi tersebut . ketidakpastian
adalah kurangnya pengetahuan hasil tindakan, sedangkan Resiko adalah kurangnya
kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa individu memiliki pengetahuan
hasil tindakan walaupun tidak dapat mengendalikannya.
2. Karakteristik Model Keputusan Dan Pengaruhnya Bagi Organisasi

Dalam Pengambilan Keputusan yang di lakukan , ada faktor yang turut


mempengaruhi . Faktor yang mempengaruhi adalah karakteristik pengambil keputusan .
Latar belakang kehidupan pengambil keputusan , merupakan bagian yang dominan .
Oleh karena itu perlu di kaji sebagai bahan analisis . langkah langkah karakteristik
model keputusan bagi organisasi :

a. persoalan keputusan

4
Persoalan adalah suatu keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
atau diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu soal
yang tepat sebab pemecahan terbaik bagi persoalan yang salah tidak ada gunanya.
Maka dari itu dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa
menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan atau diputuskan
b. kumpulan informasi yang relevan
Setiap persoalan yang sudah lama atau baru saja timbul passti ada faktor – faktor
penyebabnya. Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk
menghilangkan faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu
dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor apa saja yang ungkin
menjadi penyebab timbulnya persoalan. Contohnya , hasi pejualan merosot faktor
penyebabnya mungkin mutu barang kurang baik, harga terlalu tinggi, adanya saingan,
promosi tidak efektif dan lain sebagainya.
c. cari alternatif tindakan
Memutuskan berarti memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia
berdasarkan kriteria – kriteria tertentu. Bila alternatif yang digunakan di awal tidak
terlalu bagus, pemimpin dapat menggunakan alternatif yang kedua atau yang lainnya.
d. alternatif analisis yang fisibel
Setiap alternatif yang ada harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertetu atau
prioritas. Hasil evaluasi memudahkan pemimpin atau pengambilan keputusan dalam
memilih alternatif yang terbaik karena kegiatan evaluasi memisahkan mana alternatif
yang memenuhi syarat dan mana alternatif yang tidak memenuhi syarat.
e. memilih alternatif terbaik
Didalam mengambil keputusan, pemimpin harus dapat memlih alternatif yang paling
baik diantara alternatif lainnya yang ada. Pemilih bisa didasarkan oleh kriteria tertentu
atau prioritas tertentu. Contohnya seorang mahasiswa dengan uang yang ia miliki
kesulitan untuk memutuskan apakah uang tersebut akan digunakan untuk membeli
buku atau menonton di bioskop. Keputusan yang diambil bisa didasarkan atas suatu
kompromi bisa juga atas tekaanan tekanan
f. laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya
Pelaksanaan suatu rencana tindakan merupakan tahap akhir dari proses pengambilan
keputusan. Setelah pengambilan keputusan dilakukan evaluasi hasil keputusan apakah
keputusan yang diambil sudah sesuai dengan tujuan semula atau ada hal hal baru yang
mengubah tujuan semula. Evaluasi hasil memberikan masukan atau umpan balik yang

5
sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan atau mengubah tujuan semula
karena perubahan perubahan. Misalnya seorang Dosen yang semula sudah puas
dengan jenis pekerjaannya mencoba membuka usaha dan laku keras sehingga
pendiriannya menjadi dosen berubah. Hal tersebut disebabkan karena gaji dosen reatif
kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup maka dosen tersebut memutuskan keluar
untuk tidak menjadi dosen lagi dan mencoba hidup berwiraswasta
2.3.Karakteristik Proses Pengambilan keputusan yang efektif :
1. Fokus pada hal yang penting
2. Logis dan konsisten
3. Mengakui pemikiran subyektif dan obyektif dan mengkombinasikan pemikiran
analisis dan intuitif
4. Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan analisis untuk menyelesaikan dilema
yang terjadi
5. Mendorong dan mengarahkan pengumpulan informasi yang relevan dan pendapat
yang diinformasikan
6. Langsung bisa diandalkan , mudah digunakan, dan fleksibel.

2.4. Secara Umum Ada Tiga Karakteristik Model Keputusan

1. Karakteristik Takut Pada Resiko ( Risk Avoider )

Merupakan tipe dari pengambil keputusan yang memilih posisi yang aman dan
terkendali. Sehingga jauh dari resiko yang akan diterimanya. Dalam mengambil keputusan
seseorang akan cenderung menjaga asset dengan baik-baik dan tidak ingin memasuki wilayah
yang menantang dalam hal ini percobaan yanb dianggap baru.

Karakteristik ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap
keputusan yang diambilnya, bahkan cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang
sifatnya menghindari resiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Secara umum
pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindkan yang biasanya disebut
dengan safety player. Penganut risk avoider cenderung sulit memimpin dan lebih banyak
menjadi follower bukan seorang innovator.

• Karakteristik risk avoider merupakan posisi yg aman dan jauh dari resiko .

• Umumnya karakteristik ini , menempatkan diri , cenderung memiliki asset yg terjaga .

• Karakteristik ini pun relatif , tdk berani malakukan tindakan spekulatif .

6
Ciri-Ciri Pemilik Risk Avoider

1. Sangat hati-hati terhadap keputusan , dan cenderung menghindari resiko , apalagi


resiko tinggi.
2. Tindakannya umumnya biasa saja , karena cari aman saja , ( safety player )
3. Sulit berkembang untuk menjadi pimpinan , sulit menjadi inovator , bahkan umumnya
menjadi sebagai follower.
4. Jika bisnisnya mengalami guncangan umumnya cepat menurun dan karena kurang
kreatif serta tidak berani berinovasi .
5. Investor yang memiliki karakteristik ini , umumnya lebih menanamkan dananya di
obligasi , tidak pada saham .

2. Karakteristik hati-hati pada resiko ( Risk Indifference )

Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat berhati-hati atau
begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut
dilakukan. Bagi mereka yang menganut karakter seperti ini dengan kecenderungan kehati-
hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan
mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter
seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.

Risk Indifference

a. Karakteristik ini selalu hati-hati , dan selalu menghitung dampak yang akan terjadi , jika
keputusan di ambil .
b. Sikap netral terhadap resiko , dimana merupakan di antara 2 sikap ekstrim .
c. Yaitu sikap penghindar resiko , dan sikap pencari resiko .

Ciri-Ciri Risk Indifference

1. Menilai uang seperti yang tercantum ( as its face value ) , umumnya tidak menjaminkan
dengan asuransi .
2. Setelah keputusan di ambil , umunya tidak akan mengubah keputusannya begitu saja.
3. Kalangan profesional atau pebisnis , menyebutnya , cenderung tipe peragu .
4. Selalu berusaha menjaga image dimata publik , dan berusaha untuk pencitraan diri yg
stabil .

7
5. Keputusannya penuh analisa yg mandalam , memikirkan jauh kedepan , eksternal dan
internal , sehingga keputusan dianggap bijaksana , namum lambat atau terlalu lama
diputuskan .
6. Sikap netral terhadap resiko , hanya pada jumlah uang tertentu , sebagai contoh adanya
perusahaan besar tanpa asuransi .

3. Karakteristik suka pada resiko ( Risk seeker atau Risk lover )

Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia,
semkin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya.
Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan besar pengaruhnya terhadap setiap
keputusan yang diambil. Mereka terbiasa dengan spekulasi, dan itu pula yang membuat
mereka selalu ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Kalaupun
menjadi pekerja, itupun tidak bertahan lama. Mental risk seeker atau risk lover adalah mental
yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini umumnya dimiliki
oleh pemberontak dimana mereka mau bersusah payah dengan keyakinan akan memperoleh
kenikmatan setelah itu, berupa kemenangan.

Risk Seeker

a. Karakteristik ini adalah tipe begitu suka pada resiko , karena anggapannya semakin
tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan .
b. Prinsip tersebut sangat menonjol dan berpengaruh besar terhadap setiap keputusan ,
sehingga terbiasa dengan spekulasi yang terukur ,
c. Selalu ingin jadi pemimpin , cenderung tidak ingin menjadi pegawai .

Dari ketiga karakteristik ini, karakter risk seeker yang paling begitu mendominasai jika
dilihat dari segi kedekatannya dengan resiko. Namun bukan berarti mereka yang lain tidak
memiliki kelebihan, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas bisnis, maka mereka
dengan latar belakang mental risk seeker cenderung lebih berani dan tegas daripada yang lain.

Ciri-Ciri Risk Seeker

1. Mentalnya umumnya selalu ingin maju , tidak senang dengan kemapanan , selalu ingin
mendobrak keadaan yang monoton .
2. Senang dengan kondisi bersusah payah , namun memiliki keyakinan tinggi , akan
memperolah kemenangan .
3. Suka dengan tantangan , tidak menyukai berfikir statis .

8
4. Sangat menghargai proses karena proses Dengan proses akan memiliki pengalaman
sehingga memiliki referensi dalam mengambil keputusan .
5. Selalu bersikap menyelesaikan masalah , tidak pernah mengabaikan masalah , karena
masalah jika tidak diselesaikan akan meledak .
6. Percaya bahwa resiko lebih superior dibanding dengan sejumlah uang

2.5.Tipe Pengambil Keputusan

Tipe adalah bagian dari diri seseorang yang terbentuk oleh berbagai latar belakang,
seperti kepribadian, intuisi, intelegensi, konsistensi, kompetensi, skill dan lain sebagainya.
Kamaluddin 11) mengatakan “Nilai-nilai tersebut selanjutnya akan tercermin pada keputusan
yang diambilnya”.

Karena itu seorang pengambil keputusan dalam memutuskan suatu keputusan dipengaruhi
oleh berbagai jenis tipe.

a. Tipe pengambilan keputusan menurut Erich Form membedakan 5 tipe pengambil


keputusan:

a. Tipe ketergantungan

Tipe seseorang yang tidak memiliki pendirian tegas, hanya tergantung pada orang lain

b. Tipe eksploitatif

Tipe seseorang mengeksploitasi orang lain

c. Tipe tabungan

Tipe ini cenderung menabung atau menyimpan idenya sendiri untuk perkuat posisi dirinya,
selain itu tidak bersedia sharing atau berbagi informasi atau kepandaian pada orang lain

d. Tipe pemasaran

Pengambil keputusan cenderung menjual atau membagi idenya kepada orang lain

e. Tipe produktif

Penuh dengan inisiatif dan kreatif hal ini dibuktikan dengan adanya kemampuan ,
pengetahuan, dan ketrampilan serta pandangan yang lebih jauh kedepan

9
Selain itu, tipe pengambil keputusan dapat didasarkan pada tipe kepribadian manusia.
Setiap orang memiliki tipe kepribadian yang berbeda – beda atau tertentu yang dominan
dibandingkan dengan tipe kepribadian lainnya, adapun pendapat kelompok kami mengenai
karakteristik seseorang dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan dengan tipe
kepribadian.

b. Tipe kepribadian yaitu sebagai berikut :

1. Tipe Kepribadian Sanguinis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;
menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini
adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang
disiplin.

2. Tipe Kepribadian Melankolis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;
menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini
adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang
disiplin.

3. Tipe Kepribadian Phlegmatis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;
menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini
adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang
disiplin.

c.Adapun cara pengambilan keputusan sesuai dengan tipe kepribadian manusia

1. Cara pengambilan keputusan tepe kepribadian Sanguinis:

Mengutamakan musyawarah kelompok untuk menghasilkan mufakat, dengan


demikian tipe pemimpin seperti ini masih mempertimbangkan opini, saran, pendapat dari
bawahannya. (meminta saran dari orang lain) Kurang cepat dalam mengambil keputusan,
karena butuh masukan dari orang lain.

10
2. Cara pengambilan keputusan tipe Melankolis :

Kurang cepat dalam menganbil keputusan, dalam artian tidak tergesa-gesa. Dia ingin hasil
yang perfect, maka dari itu butuh pemikira yang matang sehingga hasil yang dicapai dapat
dengan mudah dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain. Tipe ini paling baik
dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan
tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang
kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit
mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.

3. Cara pengambilan keputusan tipe Phlegmatis :

Cara mengambil keputusan dengan ragu – ragu, karena dia terbayang – banyang rasa
cemas dan takut. Akhirnya sia – sia memikirkan solusi tetapi tidak dijalankan karena takut
akan kegagalan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Keputusan merupakan suatu interaksi antara input – input sebagai bahan dasar
pembentukan suatu model keputusan, yang terdiri atas tujuan organisasi, kendala – kendala
yang intern, kriteria pelaksaaan dan berbagai alternatif pemecahan masalah interaksi tersebut
diharapkan akan menghasilkan output yang baik berupa pelaksanaan keputusan, pengendalian
, dan umpan baliknya. Keputusan merupakan suatu interaksi antara input – input sebagai
bahan dasar pembentukan suatu model keputusan, yang terdiri atas tujuan organisasi, kendala
– kendala yang intern, kriteria pelaksaaan dan berbagai alternatif pemecahan masalah
interaksi tersebut diharapkan akan menghasilkan output yang baik berupa pelaksanaan
keputusan, pengendalian , dan umpan baliknya.

Pengambilan keputusan baik keputusan pribadi maupun keputusan kelompok berpengaruh


terhadap pembentukan suatu model keputusan yang beranekaragam, namun perlu
diperhatikan bahwa tidak ada satu model yang cocok digunakan untuk mengatasi semua jenis
situasi problematika yang dihadapi oleh organisasi. Karena itu kemahiran perlu
dikembangkan oleh para pembuat keputusan yang dipengaruhi juga dari berbagai
karakteristik pembuat keputusan beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan yaitu
diantaranya: Takut Pada Resiko ( Risk Avoider ),Hati-hati pada resiko ( Risk Indifference ),
Suka pada resiko ( Risk Seeker) Dari ketiga karakteristik ini, karakter risk seeker yang paling
begitu mendominasai jika dilihat dari segi kedekatannya dengan resiko.

Namun bukan berarti yang lain tidak memiliki kelebihan, tapi jika dikaitkan dengan ruang
lingkup aktivitas bisnis, maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung
lebih berani dan tegas daripada yang lain. bagian dari diri seseorang yang terbentuk oleh
berbagai latar belakang, seperti kepribadian, intuisi, intelegensi, konsistensi, kompetensi, skill
dan lain sebagainya. Kamaluddin 11) mengatakan “Nilai-nilai tersebut selanjutnya akan
tercermin pada keputusan yang diambilnya”. Karena itu seorang pengambil keputusan dalam
memutuskan suatu keputusan dipengaruhi oleh berbagai jenis tipe dan karakteristik dari para
pembuat keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-keputusan.html

http://jmusic-link.blogspot.com/2010/12/karakteristik-proses-pengambilan.html

http://adinda-chrismayanti.blogspot.com/2011/11/pengambilan-keputusan.html

Richard,2003.(Management.jakarta: Salemba empat.), edisi ke-6, hm,409

Sondang Siagian,Teori dan Praktek Pengabil keputusan. Jakarta : haji masagung

13

Anda mungkin juga menyukai