Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI KEBIJAKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM MANAJEMEN
Zulkifli Matondang
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan Prodi AP PPs Unimed
zulkiflimato@yahoo.com

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji secara teoretik metode evauasi
kebijakan dan pengambilan keputusan dalam manajemen. Salah satu peran manajer
adalah memecahkan masalah, dan mengambil keputusan untuk kemajuan dan
perkembangan organisasi. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam
pengambian keputusan yakni: model program linier; antri, perbandingan, heuristik,
simulasi, pohon keputusan. Pengambilan keputusan adalah proses berpikir yang
meliputi semua aktivitas pemecahan masalah. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan dalam pengambilan keputusan manajemen, yaitu rumuskan persoalan
keputusan, kumpulkan informasi yang relevan, cari alternatif tindakan, analisis
alternatif yang fisibel, memilih alternatif yang terbaik, dan terakhir laksanakan
keputusan dan evaluasi hasilnya.

Kata kunci: Evaluasi, Kebijakan, Keputusan, Manajemen.

Abstract: This Article aim to study is method of policy evaluation and decision
making in management. One of manager role is solve problem, and take the decision
for the progress of organizational growth. There are some methods which can be done
in decision making namely: model the linear program; queue, comparation, heuristic,
simulation, decision tree. Decision making is thinking process covering all trouble-
shooting activity. Steps which can be done in decision making management, that is
formulate the decision problem, collecting relevant information, look for the action
alternative, analysis the alternative which fisible, chosening best alternative, and last
execute and evaluate its result

Keywords: Evaluation, policy, decision, management.

A. Pendahuluan
Peran yang sangat penting dari sangat menentukan dalam kelangsungan
manajer adalah memecahkan masalah organisasi.
organisasi, dan mengambil keputusan Produk dari aktifitas tersebut
yang berpihak pada kemajuan dan dikenal dengan istilah keputusan
perkembangan organisasi, Setiap saat manajemen, yang kegiatan utama dari
pekerjaan utama dari manajer adalah manajemen adalah membuat keputusan,
berpikir dan membuat keputusan. Horrison menyebutkan bahwa antara
Manajer juga merupakan figur yang manajemen dan pengambilan keputusan
pada dasarnya adalah sama.
Tugas dan fungsi dalam bentuk pembuatan keputusan atau pemecahan
pengambilan keputusan tersebut, berbeda masalah. Secara teoretik, keputusan dapat
tingkatannya antara manajer. Hal tersebut dibentuk dalam tiga model yakni: model
ditentukan besar-kecilnya organisasi deskriptif verbal; analogi dan sebab
struktur budaya, dan iklim organisasi. akibat. Dalam praktek pengambilan
Secara sederhana, ada tiga tipe keputusan keputusan, ada beberapa bentuk model
yang diambil oleh manajer dalam suatu yang sering digunakan, yakni: model
organisasi. Pembagian ini berdasarkan program linier; antri, perbandingan,
atas penjabaran dan tingkatan masing– heuristik, simulasi, pohon keputusan
masing yakni: Pertama, Seberapa banyak
hal yang tercakup dalam keputusan B. Pembahasan
tersebut. Apakah keputusan itu bersifat 1. Keputusan dan Pemecahan Masalah
strategis atau operasional. Keputusan Pengambilan keputusan dipan-
strategis merujuk pada aktifitas yang dang sebagai suatu bagian dari proses
berkaitan dengan lingkungan yang lebih panjang pemecahan masalah. Langkah
luas, dan termasuk dalam jumlah atau pemecahannya dengan: mengamati,
bagian yang besar. Sementara keputusan menyadari adanya masalah, menentukan
operasinal merujuk pada aktifitas rutinitas sasaran/tujuan, memahami masalah,
dari organisasi tersebut. Kedua, Seberapa menentukan pilihan-pilihan, mengeva-
mudah keputu-san tersebut dijelaskan. luasi pilihan, implementasi. Langkah
Apakah suatu keputusan bersifat pemecahan masalah tersebut merupakan
terstruktur atau tidak. Keputusan sebuah siklus panjang dan pengulangan.
terstruktur merujuk pada sifatnya yang Perumusan tujuan dan sasaran dari
jelas, mudah dicema, tegas dan tidak sebuah keputusan harus lebih terkonsen-
bermakna ganda. Sementara keputusan trasi dengan pemikiran yang serius,
tidak terstruktur merujuk pada sifatnya dengan kriteria seperti : perumusannya
yang sulit dimengerti, membi-ngungkan, jelas, disetujuai banyak pihak, berkaitan
dan susah untuk diatasi, dan Ketiga; dengan masalah, memperhatiakan
Bagaimana hubungan antara keputusan dimensi waktu, dan bersifat intrinsik,
dengan orang/pihak lain, Apakah suatu serta bersifat komprehensif. Kemudian
keputusan bersifat terikat atau bebas. selanjutnya adalah memahami masalah.
Keputusan yang bebas merujuk pada Pada tahap ini yang perlu dilakukan
statusnya yang tidak terkait dengan adalah mengumpulkan dan menyeleksi
keputusan lain, masa lalu, dan masa berbagai data dan informasi yang relevan
depan. Sementara keputusan terikat dengan permasalahan, menganalisis,
merujuk pada statusnya yang berhubu- menafsirkan data dan informasi tersebut.
ngan dengan keputusan lainnya di masa Beberapa teknik yang dapat digunakan
lalu, sekarang dan masa depan. dalam menganalisis dan menginterpretasi
Sebagai pembuat keputusan ia data adalah: diagram pareto, diagram
dipengaruhi oleh adanya pengetahuan, sebab - akibat, diagram pencar, analisis
persepsi, value, memori, budaya, dan mengapa-mengapa.
iklim organisasi. Guna mencapai keputu- Fase menentukan alternatif
san yang tepat, maka perlu menggunakan pilihan, manajer akan mengembangkan
berbagai metode, dan model dalam pilihan seluas-luasnya, fase ini diperlukan
kreatifitas untuk mengembangkan dapat dianalisis pada bagian ini adalah: a)
alternatif, tahap selanjutnya; mengeva- Hubungan antara manajemen dan
luasi pilihan, faktor yang paling penting pengambilan keputusan, b) Langkah-
adalah kelayakan, kemungkinan diterima, langkah dalam pengambilan keputusan
dan kadar resiko, setelah dievaluasi,
kemudian saatnya untuk menentukan a. Hubungan antara Manajemen dan
pilihan. Manajer sebagai pengambil Pengambilan Keputusan.
keputusan harus memilih satu dari Antara manajemen dan pengam-
berbagai alternatif yang dikembangkan. bilan keputusan merupakan dua sisi mata
Ada beberapa teknik dalam proses uang yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini
menentukan pilihan, yakni: berdasarkan karena aktifitas yang utama (all about)
perhitungan, judgement, negosiasi, dan dari manajemen adalah mengelola
inspiratif yang kreatif, serta tahap akhir sumber daya yang ada pada suatu
adalah keputusan harus aplikasitif dan organisasi, baik sumberdaya fisik,
disosialisasikan dengan baik. maupun sumber daya konseptual. Dalam
Membicarakan bagaimana proses mengelolah berbagai sumber daya
pengambilan keputusan, sebenarnya tersebut, maka apa yang dilakukan oleh
sudah banyak buku yang membahasnya, manajemen adalah menentukan sumber
tetapi penulis melihat adanya hal yang daya apa yang akan digunakan untuk apa,
berbeda pada buku ini, karena dalam dan berapa volumenya untuk mencapai
penyajiannya penulis selalu menyertakan hasil apa. Semua pertanyaan tersebut
penjelasan dengan contoh kasus yang benuansa pada aktifitas pengambilan
tentu saja dapat mempermudah pembaca keputusan. Oleh karena itu, maka manejer
dalam memahaminya. sebagai representasi dari manajemen, di
Dari uraian di atas, terlihat bahwa kenal sebagai pengambil keputusan
dalam proses pengambilan keputusan (decision maker). Simon menyebut
oleh sang manajer, harus melakukan fenomena seperti tersebut di atas dengan
analisis terhadap keputusan yang diambil, ungkapannya "decision making is the
kemudian penulis melihat adanya dua hal heart of acbninistration". Artinya bahwa
yang bertentangan. Di satu sisi, dikatakan pengambilan keputusan merupakan pokok
bahwa analisis keputusan itu dimulai /inti organisasi.
dengan decision statement yang berarti Minzberg menyebutkan bahwa,
dilakukan setelah keputusan diambil, manajer mempunyai tiga peran yakni
sedangkan di sisi lain penjelasan peran antar pribadi, peran informasional,
mengenai alternatif-alternatif dan konse- dan peran pengambil keputusan. Peran
kuensi pilihan itu, apalagi jika kita lihat pengambil keputusan yang dimiliki oleh
dari pengertiannya menggambarkan manajer terdiri atas, wiraswastawan
bahwa decision analysis ini dilakukan (enterpreneur), pereda gangguan, penga-
sebelum keputusan diambil. Penulis lokasi sumber daya, dan perunding.
menyajikan dengan menggabang antara Dengan peran tersebut, maka masa depan
proses yang dilakukan sebelum dan organisasi sangat dipengaruhi peran sang
setelah keputusan diambil. manajer. Banyak orang yang sangat
Berdasarkan “Making Manage- terpengaruh pada keputusan yang dibuat
ment Decisions”, ada beberapa hal yang oleh sang manajer.
Oleh karena itu manajer perlu dalam organisasi militer. Tetapi ketika
melengkapi dirinya dengan berbagai hasil pertempuran atau pekerjaan selesai
keterampilan, yakni ketrampilan teknis, dan diumumkan, maka pekerjaan itu
keterampilan manusiawi dan keteram- adalah hasil karya dari manajer.
pilan konseptual . Keterampilan teknis
adalah kemampuan yang berkaitan b. Langkah-langkah dalam Pengambilan
dengan penguasaan praktek menggunakan Keputusan.
alat-alat, prosedur pada bidang tertentu, Adapun langkah yang dapat
Keterampilan manusiawi adalah kemam- ditempuh dalam pengambuan keputusan
puan yang berkaitan dengan kecakapan yaitu: Pertama: Menghadapi masalah
dalam berkornunikasi dengan manusia, dengan membatasinya. Ketika mengha-
ketrampilan mengernukakan gagasan, dapi masalah manusia juga halnya
mernbawa diri, di muka urnum, dan seorang menajer terbagi dalam dua
lain-lain. Sementara keterampilan kelompok, yakni ada kelompok yang
konseptual adalah kemampuan mental memandang remeh dan merasa bahwa
seorang manajen untuk mengkoordina- selamanya tidak pernah ada masalah,
sikan dan memadu seluruh sumberdaya sedangkan kelompok lainnya berpanda-
yang ada di orgar.isasi untuk dikelolah ngan bahwa ada masalah yang selalu
dalam rangka kepentingan organisasi. tampak dihadapannya demikian besar dan
Untuk memiliki keterampilan ia menganggapnya sedemikian berarti dan
konseptual yang baik, maka seorang berpengaruh dalam kehidupan. Kedua:
manajer perlu menguasai informasi dari Menghimpun Informasi dan membahas-
data sebagai salah satu surnberdaya nya. Semua informasi yang demikian
organisasi, yang aktual, komprehensif dan menunjukkan bahwa sejak dulu manusia
relevan dengan perusahaan atau dibebani tugas yang senantiasa memerlu-
organisasi yang dikelolahnya. Menurut kan berbagai informasi lengkap. Dengan
Raymond, untuk dapat mengelolah begitu diharapkan manajer sukses dalam
sumberdaya konseptual (data dan infor- mengemban tugasnya dalam pengambilan
masi) diperlukan kernampuan untuk keputusan. Ketiga: Perumusan dan
membaca sistern informasi yang pemecahan masalah, dengan cara : 1)
dibangun oleh organisasi itu sendiri. pembatasan terhadap unsur-unsur penentu
Sekilas secara fisik peran dan apa masalah, 2) ketelitian dalam memformu-
yang dikerjakan manajer tidak nampak. lasikan problem. Keempat: Curah
Oleh karena itu, dipandang sebagai tidak Gagasan dengan cara: 1) evaluasi/
penting, bagi orang yang tidak memahami penilaian gagasan, 2) menentukan
hakikat organisasi dan administrasi. instrumen curah gagasan. Kelima:
Dalam kehidupan organisasi dan Mengajukan alternatif dengan cara: 1)
administrasi, maka yang penting dan melakukan reduksi alternative, 2)
berbeda untuk mencapai tujuan adalah merangking alternatif sesuai skala
pada pekerja tingkat rendah atau buruh priorotas. Keenam: Membuat Keputusan,
dan karyawan yang disewa. Dalam dengan pengajuan alternatif, keputusan
pertempuran misalnya, yang berjuang kreatif, pemecahan yang pertengahan,
memanggul senjata adalah para prajurit, menundan dengan sukses, kemufakatan,
bukan para jenderal sebagai manajer keputusan dengan perbedaan sisi
pandang. Ketujuh: Melaksankan Keputu- ini berarti seseorang sudah membuat
san dengan pembuatan surat keputusan statement decision untuk nanti
(SK), menyampaikan keputusan, peren- dilaksanakan keputusan itu dan kemudian
canaan aksi, skedul waktu dan anggaran dievaluasi bagaimana hasilnya. Kemudian
belanja, Kedelapan: Evaluasi dan apabila hasilnya tidak sesuai dengan
penilaian keputusan yang merupakan tujuan yang diharapkan, maka bisa
pendorong yang akan membuat setiap digunakan alternatif lainnya.
fase pelaksanaan keputusan sebagai fase Menanggapi tentang objective
penuh vitalitas (semangat) dan yang terdiri dari must dan wants yang
Kesembilan Keputusan tanpa penyesalan merupakan kriteria bagi keputusan, di
dengan konsekwensi mana dalam perumusannya dilakukan
setelah kita menyatakan tujuan, saya
2. Analisis dan Evaluasi Keputusan melihatnya sebagai sesuatu yang menarik.
Konsep tentang analysis decision Menurutnya sesuatu disebut sasaran
berbeda dengan konsep pengambilan keharusan, karena sasaran tersebut dapat
keputusan pada umumnya. Sebenarnya diukur (measurable) dan sebaliknya bisa
pengambilan keputusan adalah proses disebut sasaran keinginan karena tidak
berpikir yang meliputi semua aktivitas dapat diukur. Jika kita bandingkan istilah
pemecahan masalah, karenanya maka objective dan purpose pada buku ini
pengambilan keputusan dibutuhkan dengan istilah goal dan objective pada
ketika kita memiliki masalah yang harus buku-buku lainnya, saya melihat ada
diselesaikan dengan memuaskan (Van perbedaan istilah yang bisa menimbulkan
Gigch, 1999:83). Keputusan yang perbedaan dalan pengertian, padahal
diambil seseorang adalah hasil analisis mungkin maksudnya sama. Dalam salah
terhadap beberapa alternatif keputusan satu Handbook dijelaskan, objective
yang bisa dipilih dengan mempertim- adalah salah satu rumusan yang harus
bangkan konsekuensi dari masing-masing memenuhi kriteria SMART (Specific,
alternatif tersebut yang berdasarkan pada Measurable, Attainable, Reshult-oriented,
sistem values yang dianut (Simon, 1997: dan Time-bond) dan dirumuskan setelah
84). kita merumuskan goal, di mana goal itu
Supranto (1998:21-23) menulis lebih umum dari objective. Sedangkan
tentang langkah-langkah yang sebaiknya dalam buku ini goal dimaksudkan dengan
dilakukan dalam pengambilan keputusan purpose yang sebenarnya di antara kedua
manajemen, yaitu rumuskan persoalan istilah ini bisa memiliki perbedaan
keputusan, kumpulkan informasi yang konsep, di mana purpose mungkin lebih
relevan, cari alternatif tindakan, analisis jelas dibandingkan dengan goal.
alternatif yang fisibel, memilih alternatif Sehingga sering diistilahkan dengan
yang terbaik, dan terakhir laksanakan tujuan umum dan tujuan khusus.
keputusan dan evaluasi hasilnya. Dengan Kemudian mananggapi adanya
mengacu pada pendapat ini, kita melihat pembagian objective must dan wants,
bahwa statemen decision itu sebenarnya saya melihat adanya pembedaan yang
adalah suatu unsur yang dilakukan pada tidak jelas. Coba perhatikan penjelasan
langkah yang ke lima, karena dalam ini: “objective wants mungkin merupakan
langkah memilih alternatif yang terbaik, syarat mutlak yang harus dipenuhi, tetapi
karena sesuatu alasan tidak dapat menurutnya bahwa setiap keputusan yang
digolongkan dalam objective must. diambil itu selalu berdasarkan pada fact
Pertama, objective itu mungkin tidak and value. Fact (fakta) dalam hal ini di
dapat diukur, sehingga tidak dapat antaranya adalah kebutuhan, kemampuan
memberikan penilaian yang mutlak Ya yang dimiliki, dan sebagainya, sedangkan
atau Tidakmengenai prestasi alternatif; values (nilai-nilai) itu di antaranya adalah
kedau mungkin kita tidak menghendaki tujuan-tujuan organisasi, maka suatu
penilaian Ya atau Tidak; ketiga kita keputusan adalah sesuatu yang pasti dan
mungkin lebih senang menggunakan jelas dalam pengimplementasiannya.
objective wants ini sebagai ukuran Menanggapi tentang konsep
relatif.” Kemudian dicontohkannya alternatif-alternatif keputusan, adanya
tentang rumusan objective must sebagai suatu kesimpulan yang hampir semua
berikut: “Mencari direktur baru yang sepakat bahwa alternatif yang diutamakan
memiliki pengalaman dua tahun dalam untuk diambil sebagai keputusan adalah
industri ini” dan rumusan objective alternatif yang paling baik dalam
wants: “Mencari direktur baru yang mencapai tujuan dengan resiko atau
mempunyai pengalaman maksimum konsekuensi yang paling kecil yang
dalam industri ini.” Jika kita perhatikan dapat diterima. Misalnya Van Gigch
pernyataan di atas, saya melihat adanya menyatakan bahwa pencarian alternatif-
ketidak jelasan mengenai istilah objective alternatif merupakan proses di mana suatu
wants di atas. Kalau setiap keputusan means-ends chain adalah pertama dibuat
selalu diberikan kriteria objective yang untuk menjembatani jarak antara titik
bersifat must dan wants, maka dalam awal dan pencapaian tujuan. Proses
pelaksanaan keputusan itu akan menjadi pencarian ini tidak hanya dibatasi oleh
ambigous dan tidak jelas. Karena jarak dan ruang lingkup alternatif-
konsekuensi dari dua sasaran keputusan alternatif yang akan dipertimbangkan,
itu jelas akan menghasilkan tindakan tetapi juga oleh alternatif-alternatif itu
yang berbeda. Jika kita memperhatikan sendiri.
keduanya, maka jelas objective wants Berhubungan dengan pemilihan
yang akan selalu menang dan akan alternatif-alternatif, Simon mengatakan
dipilih, tetapi ini berarti bisa bahwa pengambilan keputusan atau
menyebabkan objective must jadi tidak pilihan merupakan proses yang dipakai
ada artinya, padahal dikatakan bahwa untuk memilih salah satu dari alternatif-
objective must adalah suatu perintah. alternatif untuk dilaksanakan yang
Selain itu, konsekuensi lainnya adalah disebutnya sebagai rasionalitas. Rangka-
bahwa kemungkinan yang terpilih sebagai ian keputusan-keputusan seperti itu bisa
direktur baru adalah mereka yang disebut sebagai strategi. Jika salah satu
memang memiliki pengalaman maksi- dari strategi yang layak dipilih dan
mum, tetapi tidak memiliki kecakapan diikuti, maka akan timbul konsekuensi-
yang bisa mendukung tujuan organisasi konsekuensi tertentu. Tugas dari keputu-
tersebut. san rasional adalah memilih salah satu
Bila dibandingkan dengan dari strategi yang menimbulkan
pendapat Simon tentang dasar pertim- seperangkat konsekuensi yang bisa
bangan suatu keputusan, di mana diterima, karena masing-masing strategi
berhubungan dengan satu perangkat bicara satu alternatif, maka itu berarti
konsekuensi yang khas. sudah menjadi keputusan yang diambil
Dalam proses pengambilan dengan tentu saja melalui proses
keputusan, seseorang dipengaruhi oleh pertimbangan yang panjang terhadap
pengetahuan tentang konsekuensi dari berbagai konsekuensi dari beberapa
masing-masing alternatif, kebiasaan- alternatif yang ada. Penyajian Kepner
kebiasaan, dan docility. Pengetahuan tentang teknik analisis keputusan
tentang konsekuensi-konsekuensi dari terhadap decision statement, menurut
masing-masing alternatif ini memang saya susah sekali untuk dicerna
memiliki keterbatasan-keterbatasan, maksudnya. Hanya bisa diambil satu
karena biasanya konsekuensi itu terjadi di intisari bahwa dalam teknik analisis
masa depan, sehingga kita hanya bisa terhadap decision statement, kita bisa
menduganya saja, tentu saja ini bisa menetapkan tiga hal, yaitu tingkat
dibantu dengan imajinasi dan intuisi. keputusan siapakh yang harus
Dalam membuat dugaan-dugaan, seseo- mendelegasikan keputusan, dan siapakh
rang mengalami kesulitan-kesulitan, ini yang menggunakan keputusan.
bukan hanya disebabkan oleh keterba- Teknik analisis terhadap objective
tasan pengetahuan, tetapi juga karena keputusan, Kepner mengusulkan agar
adanya keterbatasan pikiran kita yang selalu diorientasikan pada apakah yang
tidak bisa memikirkan seluruh harus dikerjakan (must)? dan apakah yang
konsekuensi pada saat yang bersamaan. diinginkan (wants)?. Jawaban atas
Akhirnya dari pendapat Simon itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut mengha-
saya dapat menyimpulkan bahwa dalam silkan daftar sasaran, kemudian sasaran-
menentukan pilihan keputusan, kita tidak sasaran itu dikelompokan dalam sasaran
bisa menggunakan rasionalitas yang keharusan dan keinginan. Sasaran-sasaran
sempurna, tetapi yang terpenting adalah itu kemudian diberikan bobot penilaian
bagaimana keputusan itu lebih mendekati sesuai dengan tingkat kepentingannya,
kepada tujuan-tujuan yang ditetapkan untuk kemudian dibandingkan untuk
organisasi dengan sedikit mendatangkan dijadikan sebagai dasar pemilihan.
konsekuensi yang akan timbul dari Mengenai teknik analisis terhadap sasaran
keputusan itu. ini, saya rasa hampir sama dengan apa
Kembali pada konsep Kepner yang dikemukakan oleh para ahli, hanya
tentang pemilihan alternatif, pernyataan- dalam beberapa literatur pembobotan
nya bahwa jika kita hanya memiliki satu biasanya dilakukan terhadap beberapa
alternatif, maka kita harus memutuskan alternatif keputusan dengan dasar
apakah alternatif itu cukup baik untuk pertimbangan kelebihan dan kelema-
diterima atau tidak. Menurut saya yang hannya.
namanya alternatif yang bisa digunakan Teknik analisis terhadap
untuk memecahkan persoalah itu tidak alternatif-alternatif, adanya perbedaan
mungkin satu, tetapi selalu lebih dari satu, obyek yang dianalisis. Dalam buku ini
sehingga kita bisa melakukan proses dijelaskan bahwa dalam mengevaluasi
pemilihan, kecuali kalau kita memang alternatif-alternatif keputusan kita harus
salah dalam melakukan proses pencarian selalu meninjaunya berdasarkan sasaran
alternatif pemecahannya. Kalau sudah keharusan dan sasaran keinginan. Jadi
tinggi atau tidaknya bobot suatu bisa didukung dengan pengalaman,
alternatif, ini didasarkan pada tinggi perasaan, pengetahuan, dan intuisi. Dari
tidaknya daya dukung alternatif tersebut uraian diatas dapat diambil suatu
terhadap sasaran keharusan dan sasaran kesimpulan yaitu: 1) Pengambilan kepu-
keinginan. tusan dan manajemen adalah dua hal yang
Jika dibandingkan dengan litera- tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu,
ture-literatur decision making lainnya, peran seorang manajer yang utama dan
pembobotan alternatif ini dimaksudkan penting adalah mengambil keputusan.
untuk mempertimbangkan tinggi tidaknya Sementara tugas lainnya yang bersifat
konsekuensi yang akan ditimbulkan dari operasional dapat dilakukan dengan
masing-masing alternatif yang diajukan, bekedasama dengan pihak lain atau
karena berdasarkan analisis dengan menyerahkan kepada tenaga kerja
pembobotan ini akan dijadikan sebagai rendahan. 2) Agar pengambilan keputu-
dasar dalam pengambilan keputusan. san mencapai hasil yang baik, maka perlu
dilakukan dengan langkah sistematis,
C. Penutup dengan menggunakan alat dan perangkat
Menganalisis dan mengevaluasi teknologi untuk mempermudah, memper-
suatu putusan/kebijakan akan selalu ada cepat dan memiliki tingkat akurasi yang
perbedaan pemikiran, walaupun sebenar- tinggi. 3) Dalam pengambilan keputusan
nya secara umum memiliki kesamaan harus memperhatikan 9 langkah cerdas
tujuan. Perbedaan pemikiran dapat yakni menghadapai masalah dan
ditemukan apabila kita melakukan membatasinya, menghimpun informasi
analisis dan evaluasi terhadap dan membahasnya, perumusan dan
putusan/kebijakan tersebut. Berdasarkan pemecahan problem, curah gagasan,
hasil analisis, konsep dicision making mengajukan alternatif, menentukan
yang dikemukakan Kepner dan Tragoe ini pilihan, melaksanakan, evaluasi dan
berbeda dengan konsep decision making penilaian, dan keputusan tanpa
pada umumnya, karena dalam proses penyesalan.
penilaian terhadap alternatif-alternatif
keputusan itu dilakukan setelah suatu DAFTAR PUSTAKA
keputusan, sedangkan pada beberapa
pendapat lain dilakukan pada saat Herbert, Simon, A. 1997. Administrative
sebelum satu keputusan diambil menjadi Behavior: a Study of Decision
suatu pernyataan keputusan (decision Making Processes in Administrative
statement). Tapi ada satu hal yang sama, Organizations. New York: The Free
yaitu bahwa dalam menentukan suatu Press,
keputusan dilakukan dengan cara memilih
Johnson, Spencer. 2002. Yes or No:
di antara beberapa alternatif dengan
Panduan Membuat Keputusan Yang
berdasarkan pada penilaian bahwa
Lebih Baik, Edisi Terjemahan.
keputusan ini paling sedikit mendatang- Jakarta: Gramedia.
kan resiko yang akan diterima. Kesamaan
lain adalah dalam menentukan suatu McLeod, Raymond, Jr. 1998. Manage-
keputusan, tidak hanya mendasarkan pada ment Information Systems. New
penilaian dengan rasionalitas, tetapi juga Jersey: Prentice Hall
Supranto, Johannes, 1999. Teknik Van Gigch, John P., 1999. Applied
Pengambilan Keputusan. Jakarta: General System Theory. New York:
Rineka Cipta. Harper & Row Publishers
Ridha, Akrim. 2003. Cara cerdas Zellikow, Philip and Allison, Graham.
mengambil keputusan, Bandung: 1999. Essence of Decision. New
Cipta Media. York: Longman.
Stoner, James, A. F. and Freeman, R.
Edward, 1992. Manqjemen. Jakarta:
Intermedia.

Anda mungkin juga menyukai