Anda di halaman 1dari 4

Artikel Model Pengambilan Keputusan

Rahma Juwita Hade Afriansyah


Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Indonesia Indonesia
E-mail : rahmaafra28@gmail.com E-mail : hadeafriansyah@fip.unp.ac.id

Abstrak—Decision making is one form of thinking and the tersebut dan akibat-akibat nya dapat memungkinkan
results of these actions are called decisions. The decision is a tercapainya tujuan, nilai atau sasaran. Dengan banyaknya
weighted decision and decisions that can be accepted by alternatif yang mempengaruhi sebuah keputusan maka sulit
subordinates and certain parties. The model is a theory that untuk mengambil sebuah keputusan secara manual.
contains how to make decisions in certain situations that aim to
facilitate decision making so as not to create new problems or Untuk dapat memahami sebuah persoalan yang hendak
other risks from the results of the decisions taken are not diambil dalam konteks pengambilan keputusan dengan lebih
effective and accurate. In taking a decision a model or a theory is baik, diperlukannya model-model dalam pengambilan
needed to assist in the decision-making process so that the results keputusan. Meskipun model-model ini belum tentu dapat
of these decisions can solve problems that occur and can be digunakan untuk meramalkan konsekuensi dari keputusan,
accepted by subordinates. namun model-model ini dapat membantu untuk
memperkirakan atau membayangkan kemungkinan-
Keywords—(administrasi pendidikan, model pengambilan kemungkinan yang disertai asumsi-asumsi sehingga dapat
keputusan) dilihat dengan lebih jelas situasi dan kondisi serta arah
kemungkinan yang akan terjadi. Sehingga dengan adanya
I. PENDAHULUAN model dalam pengambilan keputusan tentunya sangat
Pengambilan keputusan merupakan tindakan manajemen membantu dalam memilih alternative terbaik dari segala
dalam mencapai sasaran serta juga merupakan suatu proses alternative yang ada. Dengan adanya model pengambilan
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan keputusan tersebut tentunya akan sangat membantu
kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu menentukan serta mencapai tujuan yang ada.
pilihan yang dianggap paling menguntungkan dan paling baik.
Karena, keputusan yang diambil akan menentukan jalannya II. METODE PENELITIAN
suatu kegiatan khususnya dalam organisasi dimana seorang Artikel ini disusun dengan metode Systematic Literatur
manajer dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang Review (SLR) atau langkah-langkah studi literatur yang
setepat – tepatnya demi kepentingan bersama, baik itu bagi
sistematis, yaitu dengan terlebih dahulu peneliti
organisasi itu sendiri maupun bagi orang – orang berada diluar
organisasi yang juga turut merasakan dampak dari keputusan mengumpulkan bahan-bahan kajian ilmiah atau literatur ini
yang diambil. Proses pengambilan keputusan ini, bukan suatu terkait dengan administrasi pendidikan atau manajemen
hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika masalah yang pendidikan lebih tepatnya mengenai teori-teori pada
dihadapi merupakan masalah yang mempangaruhi orang pengambilan keputusan seorang pimpinan yang biasanya
banyak tentunya membutuhkan keahlian dari seorang dalam sebuah administrasi atau manajemen pendidikan
pengambil keputusan, seperti yang kita lihat baik itu secara disebut kepala sekolah yang bersumber dari web, buku,
langsung maupun tidak langsung pada setiap organisasi atau artikel, jurnal, dan sumber-sumber lainnya, yang mana setelah
dalam dunia bisnis. Dimana terkadang seorang manajer bahan-bahan kajian ilmiah tersebut dikumpulkan, selanjutnya
dihadapkan pada pilihan – pilihan yang rumit, sedangkan peneliti mempelajari dan meneliti bahan-bahan kajian tersebut.
informasi yang dibutuhkan terbatas sehingga tidak jarang Dan kemudian peneliti berusaha menyimpulkan dari kajian
seorang menejer atau pemimpin mengambil keputusan yang ilmiah tersebut menjadi sebuah pengetahuan baru hasil dari
kurang tepat. analisis terhadap bahan kajian tersebut.
Teori pengambilan keputusan memiliki unsur-unsur utama
berupa pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
tertentu yang dapat diperbandingkan satu sama lain; Tujuan- Bagian ini merupakan bagian inti dari penulisan artikel
tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang mempedomani pembuat ilmiah. Karena bagian ini memuat bahan kajian dan
keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan tingkatannya sesuai
pembahasan teori-teori yang telah diteliti mengenai teori-teori
dengan urutan pentingnya. Berbagai alternatif untuk
pengambilan keputusan dalam administrasi pendidikan. Dalam
memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama. Akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih kamus besar ilmu pengetahuan pengambilan keputusan
dengan teliti. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang (Decision Making) adalah sebagai pemilihan keputusan dan
menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-alternatif kebijakan yang didasarkan atas kriteria tertentu. Kata
lainnya serta pembuat keputusan akan memilih alternatif “pengambilan” dapat diartikan sebagai kegiatan memilih satu

1
Artikel Model Pengambilan Keputusan, Padang 2019
dari beberapa pilihan sedangkan kata “keputusan” dapat 4. Review yakni menilai pilihan-pilihan yang lalu.
diartikan sebagai hasil dari proses pemikiran atau pilihan Didalam rasionalitas yang sempurna atau klasik, metode
terhadap sesuatu. Pengambilan keputusan merupakan suatu analisis keputusan digunakan untuk menilai manfaat pada
kegiatan memilih satu alternative dari beberapa alternative setiap pilihan selama fase pemilihan dengan menggunakan
dalam proses pemikiran terhadap suatu hal. Keputusan yang nilai numerik. Alternatif dengan manfaat yang paling tinggi
dimaksud ialah keputusan yang berbobot serta keputusan yang yang dipilih (Turpin, 2004). Dengan demikian manajer harus
dapat diterima bawahan maupun beberapa pihak tertentu. mempunyai informasi yang lengkap tentang semua alternative,
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil tentang manfaat dan konsekuensinya, kemudian dihitung mana
atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa alternative yang lebih baik, dan urutan prioritasnya.
pada pemilihan suatu jalur tindakan dari beberapa alternative
yang tersedia (Reason, 1990). G.R Terry mengemukakan
B. The Model Of Bounded Rationality
bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang
didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternative yang Salah satu model pengambilan keputusan adalah The
mungkin. (Syamsi, 2000) Model of Bounded Rationality. Manajer yang rasional tidak
selalu mempunyai informasi yang lengkap dan pilihan yang
Pengambilan keputusan merupakan bagian dari fungsi- optimal tidak selalu diperlukan. Menurut Simon (1979)
fungsi administrasi. Yang mana fungsi-fungsi dari “perilaku rasional manusia dibentuk oleh sebuah gunting yang
administrasi tersebut ialah Planning (Perencanaan), mempunyai dua pisau yang terbentuk dari lingkungan tugas
Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Mengatur Sumber dan kemampuan menghitung dari aktornya”. Gunting ini
Daya Manusia), Controlling (Pengawasan), dan Directing memotong masalah yang besar menjadi masalah yang jauh
(Mengarahkan). Decision making atau biasa disebut dengan lebih kecil yang ketika dicari nampak. Rasionalitas yang
pengambilan keputusan adalah fungsi yang sangat penting terbatas (bounded rationality) ditandai dengan aktivitas
untuk semua fungsi manajemen yang telah disebutkan mencari dan memuaskan. Alternatif dicari dievaluasi secara
sebelumnya dan cara-cara fungsi manajemen pengambilan berurutan. Jika sebuah alternative telah memenuhi kriteria
keputusan yang efektif berdasarkan pada pertimbangan minimum secara implisit maupun eksplisit, maka dikatakan
manfaat dan ditarik dari berbagai alternative. (Thompson et memuaskan dan pencarian selesai.
al., n.d.). Pengambilan keputusan bukan hanya pekerjaan Proses pencarian mungkin lebih mudah dengan
manajer, tetapi pekerjaan semua orang yang berpengaruh mengidentifikasi aturan di lingkungan tugas. Meskipun Simon
terhadap pekerjaan dan organisasinya, terutama untuk telah mengklaim teori bounded rationality (rasionalitas yang
memperbaiki kinerjanya. Turpin dan Marais membandingkan terbatas), tetap saja perilaku rasionalitas. Untuk alasan ini,
antara teori dan praktek dalam pembuatan keputusan atau sejumlah peneliti seperti Huber (1981) dan Das dan Tang
pengambilan keputusan dengan melakukan penelitian pada (1999) tidak memisahkan antara rationalitas sempurna dan
enam orang pengambil keputusan terkemuka tentang gaya rasionalitas yang terbatas di dalam klasifikasi model –model
pengambilan keputusannya dan teknologi pendukung dalam pengambilan keputusan (Turpin, 2004).
pengambilan keputusannya. Ditemukan variasi yang
signifikan dalam gaya pengambilan keputusan secara
individual, tetapi ada tema sentral yang muncul yaitu C. The Incrementalist View
pentingnya sensitivitas dalam konteks pengambilan keputusan, Pandangan incremental logis melibatkan proses langkah
informasi yang dapat dikumpulkan dan penggunaan intuisi. demi langkah tindakan incremental (sedikit demi sedikit) dan
Pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk tetap menggunakan strategi yang terbuka untuk menyesuaikan.
perbuatan berpikir dan hasil dari perbuatan tersebut disebut Menurut Simon (1984) bahwa, tidak benar semua orang selalu
keputusan. (Desmita, 2008). Ada beberapa model dalam berperilaku secara rasional sebagaimana dinyatakannya dalam
pengambilan keputusan (Turpin, 2004) yakni sebagai berikut: konsep manusia dengan ekonomi, karena itu yang valid adalah
konsep manusia dengan administrasi. Konsep manusia dengan
A. The Rational Model administrasi menjelaskan bahwa, pemimpin pada umumnya
Manajer yang rasional melihat asumsi bahwa seorang tidak memperoleh informasi yang lengkap dan oleh karenanya
pengambil keputusan yang rasional dan dengan informasi sangat jarang memperoleh pilihan-pilihan yang bernilai tinggi.
yang lengkap. Proses pengambilan keputusan yang rasional Manusia dengan administrasi cukup memuaskan diri
terdiri dari beberapa langkah sebagaimana diberikan oleh (satisfices) dengan memilih satu alternative yang “cukup
Simon pada tahun 1977 (Turpin and Marais, 2004): baik”. Oleh karna itu, manusia dengan administrasi
1. Intelligence yakni menemukan kesempatan untuk menggunakan strategi “Disjointed Incrementalism” sebagai
membuat keputusan model pembuatan keputusan yang baik. Model incremental
2. Design yakni menemukan, mengembangkan dan mencerminkan suatu model pengambilan keputusan yang
menganalisis kemungkinan jalur-jalur untuk menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan
melakukan tindakan. oleh karena itu model ini digunakan pada umumnya oleh
3. Choice yakni memilih jalur tertentu untuk melakukan pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan sehari-hari.
tindakan dari alternative yang tersedia.

2
Artikel Model Pengambilan Keputusan, Padang 2019
D. The Organizational Procedures View menggunakan cara-cara yang berbeda atau menghasilkan
Pandangan prosedur organisasional mencari untuk luaran yang berbeda karena kepribadian yang berbeda (Turpin,
mengerti keputusan-keputusan sebagai output dari standard 2004).
operating procedures (SOP) yang diminta oleh subunit
organisasi. H. Naturalistic Decision Making
Pembuatan keputusan yang natural konsen dengan
E. The Political View investigasi dan pemahaman pengambilan keputusan di dalam
Pandangan politik melihat pengambilan keputusan sebagai konteks yang natural (alamiah). Fondasi empiris pembuatan
proses tawar-menawar secara pribadi, digerakkan oleh agenda- keputusan naturalis yang berbeda dengan model yang lain
agenda partisipan dari pada proses rasional. Orang dibedakan seperti the organisational procedures, garbage can or
berdasarkan pada tujuan organisasi, nilai-nilai dan relevansi political views. Model pengambilan keputusan naturalis ini
dari informasi. Proses pengambilan keputusan tidak pernah dikenal juga dengan Recognition-Primed Decision (RPD)
berakhir, tetapi peperangan tetap berlangsung antara koalisi model menurut Klein’s (1998) yang telah melakukan
yang berbeda. Setelah satu kelompok menang dalam penelitian terhadap 600 keputusan yang dibuat orang dalam
peperangan itu, partai-partai lainnya mungkin membentuk berbagai situasi seperti pada pemadam kebakaran, perawat
kelompok baru atau bahkan menjadi lebih menentukan untuk dan tentara. Hal yang utama dari RPD adalah mengenal situasi
menang pada perputaran berikutnya. Pengaruh dan kekuatan yang mirip dengan pengalaman sebelumnya. Bagian yang
memegang dengan cara yang disengaja dan lebih jauh untuk harus dikenali terlebih dahulu adalah tujuan yang berhubungan
kepentingan sendiri. Tujuan dari koalisis didefinisikan oleh dengan situasi itu, isarat penting dan apa yang diharapkan.
kepentingan diri sendiri dari pada oleh apa yang bagus untuk Selain itu juga jalur yang digunakan untuk bertindak dan
organisasi secara keseluruhan. kemungkinan keberhasilannya (Turpin, 2004).

F. The Garbage Can Model IV. KESIMPULAN


Pandangan kaleng sampah (The garbage can view) Jika merujuk pada pengertian administrasi secara
menjelaskan pengambilan keputusan di dalam sebuah anarkhi sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan mengarahkan.
yang terorganisir dan didasarkan pada karya Cohen, March Kegiatan mengarahkan tersebut merupakan salah satu dari
and Olsen (1972) (Turpin, 2004). Semacam pandangan politik, beberapa fungsi administrasi. Decision making atau yang
model itu diasumsikan lingkungan yang pluaris dengan biasa disebut dengan pengambilan keputusan merupakan
berbagai jenis actor, tujuan dan pandangan. Model tong kegiatan yang ada didalam administrasi yang menjadi
sampah menekankan pada frakmentasi dan sifat alamiah yang penunjang tercapainya suatu tujuan administrasi maupun
membingungkan dari pengambilan keputusan di dalam tujuan organisasi tersebut. Pengambilan keputusan merupakan
organisasi-organisasi, dari pada manipulasi yang disengaja proses interaksi antara input-input yang merupakan
sebagai implikasi dari pandangan politik. Di dalam model bahan dasar pembentukan suatu model keputusan, yang terdiri
tong sampah sebuah pengambilan keputusan adalah sebuah atas tujuan organisasi, kendala intern, kendala ekstern, kriteria
luaran atau intepretasi dari beberapa arus independent yang pelaksanaan dan berbagai alternative pemecahan masalah.
relative di dalam sebuah organisasi. Arus-arus penyelesaian Dalam mengambil sebuah keputusan dibutuhkan model atau
masalah mencari solusi dan kesempatan untuk mendapatkan sebuah teori untuk membantu dalam proses pengambilan
udara. Model tersebut (mencari isu yang dengannya mereka keputusan agar hasil dari keputusan tersebut dapat
memberikan jawaban) dan partisipan (yang perhatiannya menyelesaikan masalah yang terjadi dan dapat diterima oleh
terbagi dan siapa yang datang dan siapa yang pergi), bertemu bawahan. Model adalah suatu teori yang mengandung
satu sama lain pada kesempatan pilihan, yang digambarkan bagaimana cara mengambil keputusan dalam situasi tertentu
dengan tong sampah. Ketika keputusan dibuat, tong sampah yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengambilan
dipindahkan. Hal ini mungkin terjadi tanpa semua masalah keputusan sehingga tidak menciptakan masalah baru maupun
mendapatkan solusinya atau beberapa masalah yang terkait di resiko lainnya dari hasil keputusan yang diambil tidak efektif
dalam tong sampah. Karena partisipan adalah mereka yang dan akurat. Ada berbagai macam model-model pengambilan
menghasilkan sampah atau masalah dan solusi, pembuat keputusan yang terdiri dari The Rational Model, The Model of
keputusan secara total dependent atau tergantung pada Bounded Rationality, The Incrementalist View, The
perbaikan dari tim partisipan di dalam tong itu (Turpin, Organizational Procedures View, The Political View, The
2004). Garbage Can Model, The Individual Differences Perspectif,
Naturalistic Decision Making. Dengan adanya model-model
G. The Individual Differences Perspectif
pengambilan keputusan ini dapat sangat membantu dalam
Perspektif perbedaan individu focus perhatiannya pada menetapkan keputusan yang efektif serta dapat menunjang
perilaku pemecahan masalah manajer secara individual, tercapai tujuan yang ada.
dipengaruhi oleh gaya pengambilan keputusan manajer, latar
belakang dan kepribadiannya. Perspektif perbedaan indinidu
ini mencoba menjelaskan bagaimana manajer mungkin

3
Artikel Model Pengambilan Keputusan, Padang 2019
Daftar Pustaka

Reason, James. 1990. Human Eror. Ashgate : s.n., 1990.


ISBN Reason, James. 1990. Human Eror. Ashgate : s.n., 1990.
1-84014-104-2. ISBN
Basyaib, Fachmi,. 2006. Teori Pengambilan Keputusan. 1-84014-104-2.
Jakarta: PT Grasindo Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem
Kahar, Fakhri,2015. Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Informasi. Jakarta : Bumi Aksara, 2000.
Raja Grafindo Persada Turpin, S,. Marais, M. 2004. Theory and Practice. Decision
Siagian, Sondang. 1990. Teori dan Praktek Pengambilan Making. [Online] 2004. [Cited: 06 25, 2019.]
Keputusan. Jakarta: Haji Masagung https://doi.org/10.5784/.
Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2008.

4
Artikel Model Pengambilan Keputusan, Padang 2019

Anda mungkin juga menyukai