Anda di halaman 1dari 7

Pengambilan keputusan salah satu poin terpenting karena dalam sebuah kehidupan

pasti ada yang namanya masalah , apalagi dalam sebuah organisasi atau perusahaan pasti
sangat banyak sekali masalah yang dihadapi dan di selesaikan. Melihat kenyataan yang
seperti itu kami tertarik dankami mengambil judul untuk makalah kami yaitu Pembuatan
Keputusan.
pembuatan keputusan menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses
pencapaian suatu keputusan, dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan penilaian
alternatif – alternatif sampai pemilihannya. Menurut buku yang lain terdapat pengertian bahwa
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer.
.1 Pembuatan keputusan juga bisa diartikan sebagai memilih suatu alternatif dari dua
pilihan atau lebih, untuk menentukan suatu pendapat atau perjalanan suatu tindakan.

TIPE-TIPE KEPUTUSAN

Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer
menengah dan lini pertama

Manajer akan membuat tipe – tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi
dan situasi yang ada. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan
adalah dengan menentukan apakah itu deprogram atau tidak. Keputusan – keputusan juga dapat
dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, risiko dan ketidak
pastian. Dan di dalam pembuatan keputusan terdapat dua tipe keputusan yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions)
Keputusan – keputusan yang di program ( programmed decisions ) adalah keputusan yang dibuat
menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan -
kebijaksanaan tertulis atrau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi
yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-alternatif. Sebagai contoh,
manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan baru, karena organisasi pada umumnya
mempunyai skala gaji untuk semua posisi, manajer juga tidak perlu memikirkan masalah -
masalah harian yang akan dihadapi, karena prosedur – prosedur untuk menangani masalah-
masalah rutin telah tersedia. Masalah – masalah rutin tidak selalu sederhana, keputusan –
keputusan yang deprogram dpat juga digunakan dalam penanganan masalah – masalah yang
kompleks dan rumit. Bila suatu masalah berulang, dan bila unsur – unsur komponen dapat

1
dirumuskan, diperkirakan, dan dianalisa, maka hal itu dapat menjadi “ calon “ pembuatan
keputusan yang diprogram.
2. Keputusan-keputusan yang tidak di pogram ( non - programmed decision )
Keputusan – keputusan yang tidak di program ( non – programmed decision ) adalah keputusan yang
berkenan dengan masalah - masalah khusus, khas atau tidak biasa. Bila suatu masalah yang timbul
tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sanga penting sehingga perlu penanganan khusus, harus
diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh masalah yang
memerlukan keputusan-keputusan yang tidak deprogram antara lain, cara pengalokasian sumber daya
- sumber daya organisasi, penanganan lini produk yang jatuh dipasaran, atau cara perbaikan
hubungan masyarakat. Semakin tinggi kedudukan dalam hierarki organisasi, dibutuhkan kemampuan
untuk membuat keputusan – keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan ini,
berbagai program – program latihan manajemen mencoba untuk mengembangkan kemampuan
manajer dalam membuat keputusan – keputusan yang tidak diprogram. Proses pembuatan keputusan
yang dibahas dalam bab ini digunakan terutama bagi keputusan – keputusan yang tidak diprogram.

PROSES DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pemecahan masalah ialah suatu proses pengamatan dan pengenalan serta usaha
mengurangi perbedaan antara keadaan sekarang (das sein) dengan keadaan yang akan
datang yang diharapkan (das sollen). Pemecahan masalah mengusahakan pendekatan
antara jurang pemisah kesenjangan yang ada. Masalah ialah perbedaan das seindan
das sollen. Proses pemecahan masalah secara umum sebagai berikut:

1. Selidiki situasi masalah dengan menentukan masalah, mengenali tujuan dan


keputusan, dan diagnosis penyebab masalahnya.
2. Kembangkan alternative dengan mencari alternatif yang kreatif dan jangan
dahulu mengevaluasi.
3. Evaluasi alternative dan pilih yang terbaik.
4. Lakukan keputusan dan tindak lanjuti dengan rencana pelaksanaan, lakukan
rencana, dan monitor pelaksanaan dan adakan penyesuaian.
Verma memberikan 3 langkah manajemen konflik dengan menggunakan
pemecahan masalah seperti:
1. Membutuhkan komunikasi efektif dengan mengetahui konflik dan membentuk
landasan dasar atau kebersamaan tujuan.
2. Fungsi lebih utama dari pada ego dan kepribadian seperti memisahkan masalah
dengan orangnya dan mengembangkan alternative.
3. Membutuhkan pendekatan, analisis dan strategi.2

2
Keputusan Harus dibuat dengan sebaik-baiknya dan bijaksana agar dngan adanya keputusan tidak ada
pihak yang dikecewakan bahkan dirugikan. Proses-proses tersebut antara lain:
1. Perumusan Masalah
Untuk mempermudah identifikasi masalah dapat menggunakan beberapa cara. Pertama,
manajer secara sistematik menguji hubungan sebab akibat. Kedua, manajer mencari
penyimpangan – penyimpangan dari normal. Di samping itu manajer perlu merumuskan
masalah atau kesempatan secara lebih jelas. Sebagai hasilnya, suatu masalah keputusan
tidak hanya akan diidentifikasi tetapi juga dirumuskan dengan baik.
2. Pengembangan alternative – alternative
Setelah masalah ditentukan dan dirumuskan, langkah selanjutnya adalah pengumpulan
dan analisa data yang relevan. Atas dasar data tersebut satu atau lebih alternative
dikembangkan sebelum suatu keputusan dibuat. Manajer tidak selalu mempunyai
informasi yang lengkap dan pandangan yang sempurna, walaupun banyak buku dan
latihan pembuatan keputusan masih menyarankan untuk mendapatkan “ semua data “
sebelum mempertimbangkan alternative – alternative keputusan.pengembangan
alternative – alternative sering merupakan tahap yang paling sulit dan memperlukan
pemikiran – pemikiran yang kreatif.

3. Evaluasi alternative – alternative


Evaluasi alternative – alternative tergantung pada pemilihan kriteria keputusan yang
tepat. Karena kriteria sangat penting, maka hal ini juga akan dibahas dibelakang. Evaluasi
alternative – alternative sering melibatkan kriteria – kriteria yang saling bertentangan.
Dalam banyak kasus, evaluasi berbagai alternative dipermudah dengan penggunaan
model – model matematika formal.
4. Pemilihan alternatif terbaik
Meskipun kualitas analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi alternative – alternative
cukup tinggi, pemilihannya jarang menjadi mudah dan jelas. Alternative terpilih sering
hanya berdasarkan pada jumlah informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan
ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan alternative terbaik juga sering merupakan
kompromi di antara berbagai factor yang dipertimbangkan.
5. Implementasi keputusan
Suatu keputusan belum selesai sebelum dilaksanakan dan diterapkan dalam praktek.
Langkah implementasi merupakan tahap yang sama krusialnya dengan proses pembuatan
keputusan secara keseluruhan. Pemahaman akan perubahan organisasional adalah kunci
sukses implementasi.
6. Evaluasi hasil – hasil keputusan
Setelah keputusan diimplementasikan, manajer harus memonitorinya terus menerus.
Manajer perlu mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan tepat dan keputusan
memberikan hasil – hasil yang diharapkan.

METODE KEPUTUSAN
Pengamatan proses Pengambilan keputusan dalam kelompok diarahkan pada
cara atau metode dalam pengambilan keputusan. Setiap metode mempunyai
kegunaannya sendiri – sendiri tergantung pada kelompoknya, waktu yang tersedia, dan
fasilitas yang ada. Berikut disajikan enam metode pengambilan keputusan.
1. Keputusan dengan Otoritas
Suatu metode yang efisien jika pimpinan sidang atau rapat mendengarkan secara
saksama gagasan anggotanya. Gagasan yang disampaikan didiskusikan, pimpinan
mendengarkan dengan baik. Setelah pimpinan mendapatkan informasi yang cukup, ia
kemudian memutuskan dengan menggunakan otoritasnya. Jika gagasan anggota
sering tidak terakomodasi, maka muncul kemungkinan adanya anggota yang merasa
kecewa sehingga pada rapat berikutnya dapat mengurangi partisipasi anggotanya
dalam memberikan masukan.
2. KeputusanMinoritas
Keputusan minoritas terjadi jika satu atau dua anggota kelompok dapat
mengatasi anggota kelompok lainnya. Penyebabnya ialah karena yang minoritas
tersebut memiliki enam kekuasaan
3. Keputusan Mayoritas
Keputusan mayoritas merupakan metode pengambilan keputusan yang paling banyak
dikenal orang di Negara yang menerapkan system demokrasi. Keputusan di adakan
dengan cara pemungutan suara. Suara terbanyak adalah pemenangnya. Kelemaha
nmetode ini adalah pemungutan suara cenderung mengarah kepada pembentukan
koliasi sehingga ada minoritas yang dikalahkan. Walaupun sebenarnya suara
minoritas kadang-kadang lebih baikdari pada mayoritas.
4. Keputusan Konsensus
Keputusan consensus merupakan metode yang banyak menyita waktu karena
memberikan kesempatan kepada semua anggota untukberkonsensus. Keputusannya
tidak selalu bulat karena memungkinkan ada sebagian anggota yang tidak setuju.
5. Keputusan Bulat
Metode ini yang paling ideal, tetapi sulit direalisasikan. Keputusan ini terjadi
apabila semua anggota telah menyetujui keputusan yang akan diambil
Kesimpulan
pembuatan keputusan adalah kegiatan pemilihan diantara berbagai alternatife yang
berbeda Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan,
dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan penilaian alnternatif – alternatif
sampai pemilihannya. Didalam Pembuatan keputusan ada beberapa tipe yaitu keputusan-
keputusan yang deprogram dan keputusan yang tidak di program dan disis lain ada bebrapa
keuntungan dan kerugian dalam pembuatan keputusan salah satu keuntungannya Suatu
perhimpunan dan sejumlah pengetahuan yang dapat memberikan informasi dan pengalaman
yang lebih banyak sebagaimana suka untuk mengambil keputusan dan kerugianya Dapat
terjadi adanya tekanan social dan melumpuhkan anggota kelompok yang kreatif dalam
memberikan sumbangan pikiran. dan ada berbagai macam metode keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko,Hani.2010.Dasar- Dasar Manajemen Produksi dan Operasi,Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.

Handoko,Hani.2010.Manajemen,Jakarta:PT Bumi Aksara.

Usman,Husaini.2008.Manajemen,Jakarta:PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai