Anda di halaman 1dari 2

Mengevaluasi karyawan pada pertengahan tahun sangat penting digunakan untuk

menyesuaikan tujuan kerja demi mencerminkan secara lebih akurat apa yang bisa dicapai dalam
lingkungan ekonomi yang menantang. Biasanya perusahaan mengarahkan manajernya untuk berfokus
pada prestasi karyawan ketimbang hanya menunjukkan bidang yang perlu diperbaiki dengan tujuan
mempertahankan karyawannya yang kompeten dan berkinerja baik. Karena organisasi telah
menginvestasikan dana yang besar dalam perekrutan, seleksi, orientasi, dan pelatihan karyawan maka
organisasi pasti ingin mempertahankan karyawan tersebut. Ada 2 aktivitas MSDM yang menjadi peranan
penting dalam hal ini yaitu mengelola kinerja karyawan dan mengembangkan program kompensasi serta
tunjangan yang layak.

1. Manajemen Kinerja Karyawan


Sebuah survei menemukan bahwa duapertiga dari organisasi merasa memiliki proses
manajemen kinerja yang tidak efisien. Oleh karena itu, manajer harus mengetahui karyawannya
telah melaksanakan pekerjaannya secara efisien dan efektif dengan cara melakukan sistem
manajemen kinerja, yaitu menetapkan standar kinerja yang digunakan dalam mengevaluasi
kinerja karyawan dengan penerapan metode-metode sebagai berikut.
a. Menulis Esai
Evaluator menuliskan deskrpsi tentang kekuatan dan kelemahan karyawan, riwayat
kinerjanya, dan potensi serta memberikan masukan untuk perbaikan.
b. Peristiwa Penting
Evaluator berfokus pada perilaku penting yang memisahkan antara kinerja karyawan
yang efektif dan yang tidak efektif
c. Skala Penilaian Grafis
Metode populer yang memuat catatan tentang faktor-faktor kinerja dan skala
inkremental dengan merinci catatan dan menilai karyawan berdasarkan faktor-faktor
tersebut.
d. BARS (Behaviorally Anchored Rating Scale)
Pendekatan populer yang memadukan elemen dari peristiwa penting dan skala
penilaian grafis dengan menggunakan skala penilaian, tetapi item-itemnya adalah
contoh perilaku kerja aktual karyawan.
e. Perbandingan Multikaryawan
Karyawan dinilai dengan cara dibandingkan dengan karyawan lain dalam kelompok
kerja.
f. MBO
Karyawan dievaluasi berdasarkan sebaik apa mereka menyelesaikan sasaran tertentu.
g. Penilaian 360 Derajat
Mendayagunakan umpan balik dari supervisor, karyawan, dan rekan kerja.

2. Kompensasi dan Tunjangan


Seorang manajer harus mengembangkan sistem kompensasi yang mencerminkan sifat dasar
pekerjaan dan tempat kerja yang selalu berubah dalam upaya memotivasi para karyawan. Hal ini
merupakan bagian penting dari proses MSDM yang dapat membantu organisasi dalam
mewujudkan misi serta tujuannya serta dapat memengaruhi kinerja strategisnya. Kompensasi
organisasi bisa meliputi berbagai jenis imbalan dan tunjangan, seperti gaji dan upah pokok, upah
dan tambahan gaji, pembayaran insentif, dan tunjangan serta layanan lain. Berikut faktor-faktor
yang memengaruhi kompensasi dan manfaat karyawan sehingga dapat dilakukan manajer
dalam menentukan karyawan yang berhak menerima kompensasi.
a. Jabatan dan kinerja karyawan
b. Jenis pekerjaan yang dilakukan
c. Jenis bisnisnya
d. Serikat pekerja
e. Padat modal atau padat karya
f. Filosofi manajemen
g. Lokasi geografis
h. Provitabilitas perusahaan
i. Ukuran perusahaan

Akan tetapi, banyak organisasi yang menggunakan pendekatan alternatif untuk menentukan
kompensasi yang meliputi, upah berbasis keterampilan dan upah variabel. Sistem upah berbais
keterampilan adalah sistem pengupahan yang memberi imbalan kepada karyawan atas keterampilan
kerja yang mereka hasilkan. Sedangkan sistem upah variabel adalah sistem pengupahan dimana
kompensasi individu bergantung atau bersifat kontinjen pada kinerjanya. Dengan kata lain, sistem ini
merupakan bagian dari upah seorang karyawan yang didasarkan pada ukuran kinerja individu dan/atau
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai