Anda di halaman 1dari 11

NARASI SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

OLEH

Nishar Rahmawati (220413609617)


Putri Ayu Wardani (220413603077)
Rafael Bahtiar (220413608896)
Reza Achmad Ababil (220413604220)
Roudhotul Jannah (220413609451)

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
PENDAHULUAN
Kata Manajemen belum memiliki definisi yang diterima secara universal.
Mungkin kata manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu ‘meneggiare’ yang
berarti “mengendalikan”, khususnya ‘mengendalikan kuda’ yang berasal dari
bahasa latin ‘manus’ yang berarti “tangan”. Bahasa Prancis kemudian
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ‘menagement’, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Jadi Manajemen adalah suatu keahlian
untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi penggunaan sumber daya
secara efektif dan efisien guna mencapai suatu tujuan organisasi.
Pada dasarnya manajemen sudah lama dikenal manusia , praktek
manajerial sudah diterapkan pada masa pra revolusi industri walaupun banyak
kesepakatan bahwa ilmu manajemen mulai di bakukan sebagai suatu
pengetahuan setelah revolusi industri di inggris pada abad 18. Ilmu manajemen
berkembang pesat hingga saat ini, memberikan pemahaman tentang pendekatan
atau tata cara penting dalam menelti, menganalisis, dan memecahkan masalah
yang berkaitan dengan manajer. Sthepeln P. Robbin membedakan ilmu
manajemen dalam 4 pendekatan yaitu manajemen ilmiah, pendekatan
administrasi, pendekatan kuantitatif , dan perilaku organisasi . Manajemen dapat
diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan sebelumnya.
SEJARAH ILMU MANAJEMEN

Pemikiran awal manajemen


Ada 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen , Peristiwa pertama pada
tahun 1776 , Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik The
Wealth of Nation yang mengemukakan pembagian kerja (Division of Labor) ,
Yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas tugas yang spesifik dan berulang .
Peristiwa kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah
Revolusi industry di inggris , Menandai dimulainya penggunaan mesin yang
berakibat pindahnya kegiatan produksi dari rumah rumah menuju pabrik.

Pra menejemen Ilmiah


Zaman Pra industri mulai mengenal praktek-praktek manajemen
contohnya pembangunan situs-situs seperti di china , mesir , persia, babilonia,
sumeria , dan beberapa negara lain yang kita kenal sebagai keajaiban dunia
tentunya dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Aspek -
aspek yang berkenaan dengan manajemen adalah siapa yang membangun situs-
situs tersebut dan bagaimana masing-masing pekerja di koordinir. Tentu pada
zaman dahulu telah diterapkan prinsip manajemen karena sederhana sehingga
dikategorikan sebagai zaman pra manajemen ilmiah. Zaman pra ilmiah
merupakan asal-usul berkembangnya ilmu manajemen, kemudian pada abad
pertengahan banyak ditemukan pemikiran yang diduga merupakan konstributor
yang mempengarui perkembangan ilmu manajemen.
Pada tahun 1776 Adam Smith menerbitkan sebuah buku yang menjadi
doktrin para ahli ekonomi. Bukunya berjudul “An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations”, dia mengemukakan keunggulan ekonomi yang
akan diperoleh suatu organisasi, perusahaan dari pembagian kerja (division of
Labor) yang merinci pekerja ke dalam tugas-tugas yang lebih detail. Smith
menyimpulkan bahwa pentingnya pembagian kerja akan meningkatkan
produktifitas dengan meningkatkan ketrampilan dan kecekatan pekerja.
Kemudian adanya penciptaan mesin akan menghemat waktu dan tenaga kerja
yang dipergunaakan dalam proses pembuatan.

Revolusi Industri
Revolusi industri berlangsung pada abad 18 di Inggris merupakan
tonggak sejarah umat manusia dimana ditandai dengan penemuan mesin uap
oleh James Watt. Penemuan ini menandai digantikannya tenaga manusia menjadi
penggunaan tenaga mesin. Adanya penggunaan mesin khususnya di pabrik,
menjadikan praktek manajemen dibutuhkan untuk meramalkan permintaan,
menjamin banyaknya bahan baku dan ketersediaannya,mengarahkan kegiataan
sehari-hari, mengkoordinir berbagai macam pekerjaan, menjamin agar mesin-
mesin tetap dalam kondisi yang baik, menemukan pasar bagi produk jadi dan
banyak lainnya. Inti manajemen yakni efisien dan efektifitas dalam organisasi
merupakan fase awal yang mulai dikenal dalam revolusi Industri.

Dua hal di atas, yakni pemikiran dari Adam Smith dan Revolusi Industri
menurut Sthepen P.Robin merupakan dua hal yang menjadi latar belakang
sejarah berkembangnya manajemen sebagai ilmu pengetahuan, sehingga dari
sanalah mulai dijabarkan.

PENERAAPAN ILMU MANAJEMEN


Manajemen Ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangnya ilmu manajemen dari kalangan
insinyur. Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam
bukunya Principles of Scientific Management pada tahun 1911, yang
mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai penggunaan metode ilmiah untuk
menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Beberapa
penulis menganggap tahun terbit buku ini sebagai tahun lahirnya teori
manajemen modern. Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh
munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt
menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan
kepada karyawannya untuk bersifat rajin dan kooperatif. Ia juga mendesain
grafik yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan yang disebut
Gantt Chart. Sementara itu, pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth
menciptakan Micromotion, sebuah alat yang mencatat setiap gerakan yang
dilakukan oleh pekerja dan lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan
gerakan tersebut, alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang
lebih efisien.
Era ini juga ditandai dengan teori administratif, yaitu teori mengenai apa
yang seharusnya dilakukan para manajer dan bagaimana cara membentuk
praktek manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, Henri Fayol mengajukan 5
fungsi utama manajemen: Merancang, mengorganisasi, memerintah,
mengoordinasi, dan mengendalikan. Selain itu, ia juga menggagas 14 prinsip
manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari
keberhasilan sebuah manajemen. Sumbangan penting lainnya dari Max Weber
menggambarkan tipe ideal organisasi yang disebut birokrasi bentuk organisasi
yang di cirikan pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas,
peraturan dan ketetapan yang rinci, serta sejumlah hubungan impersonal.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1940 – an Ketika Patrick Blackett
melahirkan ilmu reset operasi , merupakan kombinasi dari teori statistika
dengan teori mikro ekonomi. Riset operasi sering dikenal dengan “ Manajemen
Sains”.
Pada tahun 1946 Petter F.Drucker yang sering disebut sebagai bapak ilmu
manajemen . Menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan "Konsep Korporasi ". Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan yang
menugaskan penelitian tentang organisasi ilmiah , untuk menentukan seorang
manajer harus memiliki fasilitas ,bahan , tenaga kerja supaya mendapatkan hasil
yang sebaik- baiknya . Babbage sangat memperhatikan factor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam system pembagian keuntungan antara
pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian
keuntungan pabrik , Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerima
pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambah dengan
pembagian keuntungan , dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan
dalm peningkatan produktivitas . Manajemen ilmiah merupakan penggunaan me
tode ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaa
n. Adapun tokoh -tokoh yang dianggap berpengaruh seperti :
1. Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul Shop Management, tahun
1911 menyusun buku dengan judul The Principles of Scientific Management dan
pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul Testimory Before Special House
Committee. Ketiga buku tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul
Scientific Management pada tahun 1947.Karya besarnya itulah membuat dia
dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Taylor terkenal dengan manajemen
ilmiahnya berupa peningkatan produktifitas karena mahalnya biaya buruh
terampil di amerika serikat pada abad 20 . Gerakannya terkenal dengan gerakan
evisiensi kerja . Taylor terkenal dengan rencana pengupahan yang merangsang
differential rate system, yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya
produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.
Empat Prinsip Dasar Taylor” yaitu :
 Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk
menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
 Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas
tugas yang sesuai dengan keterampilannya.
 Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
 Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.

Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen


ilmiah adalah :
 Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang
sistematis).
 Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya
perpecahan.
 Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
 Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
 Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya,
untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Taylor juga dikenal dengan metode time and motion studies (studi waktu
dan gerakan) yang intinya adalah penetapan standar kerja yang didasarkan pada
perhitungan waktu.Sistem pengupahan Taylor dinamakan sistem upah insentif
(piecework by system) yaitu upah yang diberikan kepeada pekerja berdasarkan
kemampuan dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan.Taylor memberi
konstribusi dengan memperkenalkan konsep desain pekerjaan, cuti untuk
pemulihan produktifitas kerja. Jasa-jasa Taylor terhadap sumbangsih dibidang
manajemen itulah sehingga Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah.

2. Henry L. Gantt (1861-1919)


Gantt memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para
mandor dia juga memperkenalkan sistem charting yang dikenal dengan Gantt
Chart yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi
pemborosan Gantt menekankan minat timbal balik anatara manajemen dan
karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis , Gentt juga mengembangkan metode
grafis dalam menggambarkan rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik . Dia juga menekankan pentingnya waktu dan biaya
dalam merencanakan maupun mengendalikan pekerjaan .

3. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-


1972)
Menurut Lilian sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha pembantu
karyawan menampilkan kemampuannya . Konsenp bilbreth ialah gerakan dan
kelelahan saling berkaitan Pasangan ini juga terkenal dengan konsep Three
Position Plan of Promotion (rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi).
Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku,
pelajar, dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru. Perhatian Lilian
Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada
efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam
melaksanakan tugas tertentu. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan
keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran
ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa.
Kelebihan Aliran Manjemen Ilmiah
 Dapat diterapkan dengan baik dijaman sekarang
 Keputusan dijalankan dengan memperhatikan hal yang sifatnya
ilmiah serta rasional sehingga bisa menghindari aktifitas yang
membuang sumber daya dengan sia-sia karena trial and error
 Mampu menciptakan produk atau menyelesaikan pekerjaan lebih
baik dan cepat
 Penekanan seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah
menunjukan pentingnya kemampuan dan factor pelatihan dalam
meningkatan efektivitas kerja seorang karyawan
 Manajemen ilmiah menunjukan jalan kearah profesionalisasi
manajemen
Kekukarangan Aliran manajemen ilmiah
 Konflik internal bisa terjadi karena persaingan antar personal
individu dalam organisasi
 Aspek sosial pekerja kurang diperhatikan
 Hubungan manajemen dan karyawan jauh
 Upah tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh
peningkatan laba perusahaan
 Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional

Era Manusia Sosial atau Aliran Perilaku

Pada akhir era manajemen ilmiah ditandai dengan adanya ajaran perilaku
dalam pemikiran tentang manajemen, ajaran ini tidak memperoleh pengaku
an luas hingga tahun 1930-an. Teori manajemen ini memusatkan segala
kajian kepada aspek manusia serta perlunya memahami karakter manusia.
Teori ini membahas pentingnya hubungan antar personal dalam organisasi.
Yang menjadi dorongan utama atas kelahiran ajaran ini adalah studi peneliti
an yang dikenal dengan eksperimen Hawthrone yang dilaksanakan pada tah
un 1920-an hingga 1930-an yang bertempat di pabrik Hawthrone yang dimil
iki Western Electric Company. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari penga
ruh terhadap produktifitas kerja dan hasil kajiannya mengindikasikan insent
if semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh
yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok,
rasa aman dan penerimaan kelompok Peneliti kemudian menyimpulkan bah
wa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku
kerja tiap individu. Ahli lainya yaitu Mary Parker Follet menerbitkan bukuny
a yang berjudul “Creative Experience” – 1924 berisikan suatu filosofi bisnis y
ang lebih mengutamakan integrasi sebagai sebuah cara dalam mengurangi k
onflik tanpa dominasi maupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas p
emimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasik
annya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdas
arkan pada etika kelompok daripada individualisme. Jadi dengan demikian p
ara manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, buk
an sebagai lawan.

Buku “The Functions of the Executive” yang diterbitkan pada tahun


1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam
upayanya merangsang orang lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi.
Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi, Barnard
kemudian menjelaskan dikotomi “efektif – efisien”. Efektivitas menurut
Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi
merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard
memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang
menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yang
universal. Sementara itu pada organisasi yang bersifat informal,
kekompakan, komunikasi dan pemeliharaan perasaan harga diri sangat
diutamakan. Barnard juga mengembankan teori “penerimaan otoritas” yang
berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang
jika bawahannya menerima otoritas.

Kelebihan :

 Dapat meningkatkan hubungan antar personal dan kesadaran


yang penuh

 Dapat mengetahui aspek manusia sebagai individu dalam


organisasi, maka seorang manajer atau pimpinan sangat
penting untuk menguasai manajemen manusia.

Kekurangan :

 Kompleksnya perilaku individu manusia yang ada pada organisasi


terkadang sering menyulitkan manajer untuk mengambil sebuah
Tindakan

Era Modern

Era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen


kualitas total pada abad ke-20 yang ditemukan oleh ahli manajemen W. Edwards
Deming dan Joseph Juran. Deming, orang Amerika dianggap sebagai bapak
kontrol kualitas di Jepang berpendapat bahwa mayoritas permasalahan dalam
hal kualitas bukanlah berasal dari kesalahan para pekerja, tetapi pada sistemnya.
Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori
lima langkah reaksi berantai.
Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:

1. Berkurangnya biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit,


minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu
serta material

2. Produktifitas meningkat

3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas


serta penurunan harga

4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan

5. Jumlah pekerjaan bertambah.

Kontribusi kedua dari Joseph Juran, menyatakan bahwa 80% cacat


disebabkan oleh factor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen.
Teorinya mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan,
kontrol, dan peningkatan kualitas.

PENDEKATAN UTAMA MANAJEMEN

1. Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik merupakan studi-studi format awal tentang manajem


en yang berfokus pada rasionalitas dan menjadikan organisasi dan pekerja berf
ungsi seefisien mungkin. Ada 2 teori utama yaitu :
 Teori Manajemen Ilmiah (Manajemen Modern)
adalah teori manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya p
roduktivitas tenaga kerja. Salah satu upaya paling awal untuk menerap
kan sains pada rekayasa proses untuk manajemen.menggunakan matem
atika dan ilmu statistika.
 Teori Administrasi
Teori ini menitikberatkan apa yang dikerjakan seorang manajer
dan praktik-praktik manajemen yang baik. Dua figur dibalik
perkembangan teori administrasi umum adalah Hendry Fayol, pencetus
fungsi manajemen ( planning, organizing, commanding, coordinating,
controling) dan mengembangkan 14 prinsip manajemen. Max Weber
1900, mengembangkan teori mengenai struktur otoritas dan hubungan-
hubungan kewenangan berdasarkan sebuah model organisasi ideal
yang dinamakan birokrasi – suatu bentuk organisasi yang dicirikan
oleh adanya pembagian kerja yang jelas, hierarki kepemimpinan yang
tegas, arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan
antar individu yang tidak bersifat pribadi.

2. Pendekatan kuantitatif
Menerapkan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses
pengambilan keputusan, melibatkan penggunaan statistik, model-model
optimasi, model-model informasi, simulasi komputer, dan berbagai teknik
kuantitatif lainnya dalam aktivitas manajemen. erupakan sarana utama dan san
gat berguna untuk manajemen. Ciri – ciri tersebut adalah:
 Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip - prinsip keilmuan seba
gai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
 Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan atau pem
ikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial and err
or.
 Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran - ukuran (stand
arstandar) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang digunakan, mau
pun hasil produksi yang diharapkan.
 Peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien
 Cara dan hasil kerjanya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan jaman ya
ng makin meningkat.
Aliran manajemen ini selalu mengalami perubahan mengikuti jaman da
n kebutuhan manajemen hingga ber-evolusi menjadi manajemen modern seper
ti saat ini. Manajemen modern ini mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi org
anisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan peru
bahan-perubahan lingkungannya. Dengan kata lain, konsep daripada teori ini b
ersifat fleksibel dengan perkembangan dunia.

3. Pendekatan Perilaku
Mempelajari secara mendalam perilaku orang yang bekerja dalam
organisasi yang dikenal sebagai perilaku organisasi. Kontribusi terpenting
diberikan oleh kajian-kajian Hawthorne, yaitu serangkaian studi yang
dijalankan dalam periode antara 1920-an hingga 1930-an, yang membuka
cakrawala baru mengenai perilaku kerja individu. Pada tahun 1927, Profesor E
lton Mayo dari Harvard diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Kemudia
n melanjutkan penelitian tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lai
n, misalnya dengan mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja da
n hari kerja dalam seminggu, memperkenalkan periode istirahat, dan menyusu
n rancangan upah individu dan rancangan upah kelompok.
Penelitian ini mengindikasikan bahwa insentif-insentif di atas lebih sedikit
pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok,
penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti
menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan
penentu utama perilaku kerja individu.
4. Pendekatan Kontemporer
Dalam pendekatan ini sebuah organisasi menerima atau mengambil input
(sumber daya) dari lingkungannya dan mengubah atau memproes sumber daya
tersebut menjadi output yang kemudian disebarkan lagi ke lingkungannya.
 Teori Sistem
Pendekatan sistem pada manjemen bermaksud memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian yang saling
berhubungan. Teori sistem dibagi menjadi 2, yaitu pertama sistem
tertutup yang hanya memusatkan pada hubungan dan konsistensi
internal, yang dicerminan oleh prinsip-prinsip seperti kesatuan
perintah, rentang kendali, serta persamaan wewenang dan tanggung
jawab, serta mengabaikan pengaruh-pengaruh lingkungan. Kedua
sistem terbuka yang mempertimbangkan masukan dari lingkungan,
tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-
konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarah ke pencapaian
tujuan

 Pendekatan Kontiniensi
Sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap
organisasi bersifat unik, menghadapi situasi-situasi yang berlainan
(contingensies), dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-
beda. Konsep ini lebih memperhatikan hubungan antara sub sistem
dengan lingkungan organisasi, antar sub sistem, serta berusaha
memahami cara organisasi beroprasi dalam kondisi lingkungan yang
berbeda dalam keadaan tertentu.

KESIMPULAN
Ilmu manajemen memang sudah digunakan sejak zaman pra industri meskipun masih
sederhana dan terus berkembang pesat sampai sekarang. Jadi ilmu manajemen
memang sangat penting untuk kehidupan dalam segala bidang kita memerlukan ilmu
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai