OLEH
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
PENDAHULUAN
Kata Manajemen belum memiliki definisi yang diterima secara universal.
Mungkin kata manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu ‘meneggiare’ yang
berarti “mengendalikan”, khususnya ‘mengendalikan kuda’ yang berasal dari
bahasa latin ‘manus’ yang berarti “tangan”. Bahasa Prancis kemudian
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ‘menagement’, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Jadi Manajemen adalah suatu keahlian
untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi penggunaan sumber daya
secara efektif dan efisien guna mencapai suatu tujuan organisasi.
Pada dasarnya manajemen sudah lama dikenal manusia , praktek
manajerial sudah diterapkan pada masa pra revolusi industri walaupun banyak
kesepakatan bahwa ilmu manajemen mulai di bakukan sebagai suatu
pengetahuan setelah revolusi industri di inggris pada abad 18. Ilmu manajemen
berkembang pesat hingga saat ini, memberikan pemahaman tentang pendekatan
atau tata cara penting dalam menelti, menganalisis, dan memecahkan masalah
yang berkaitan dengan manajer. Sthepeln P. Robbin membedakan ilmu
manajemen dalam 4 pendekatan yaitu manajemen ilmiah, pendekatan
administrasi, pendekatan kuantitatif , dan perilaku organisasi . Manajemen dapat
diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan sebelumnya.
SEJARAH ILMU MANAJEMEN
Revolusi Industri
Revolusi industri berlangsung pada abad 18 di Inggris merupakan
tonggak sejarah umat manusia dimana ditandai dengan penemuan mesin uap
oleh James Watt. Penemuan ini menandai digantikannya tenaga manusia menjadi
penggunaan tenaga mesin. Adanya penggunaan mesin khususnya di pabrik,
menjadikan praktek manajemen dibutuhkan untuk meramalkan permintaan,
menjamin banyaknya bahan baku dan ketersediaannya,mengarahkan kegiataan
sehari-hari, mengkoordinir berbagai macam pekerjaan, menjamin agar mesin-
mesin tetap dalam kondisi yang baik, menemukan pasar bagi produk jadi dan
banyak lainnya. Inti manajemen yakni efisien dan efektifitas dalam organisasi
merupakan fase awal yang mulai dikenal dalam revolusi Industri.
Dua hal di atas, yakni pemikiran dari Adam Smith dan Revolusi Industri
menurut Sthepen P.Robin merupakan dua hal yang menjadi latar belakang
sejarah berkembangnya manajemen sebagai ilmu pengetahuan, sehingga dari
sanalah mulai dijabarkan.
Pada akhir era manajemen ilmiah ditandai dengan adanya ajaran perilaku
dalam pemikiran tentang manajemen, ajaran ini tidak memperoleh pengaku
an luas hingga tahun 1930-an. Teori manajemen ini memusatkan segala
kajian kepada aspek manusia serta perlunya memahami karakter manusia.
Teori ini membahas pentingnya hubungan antar personal dalam organisasi.
Yang menjadi dorongan utama atas kelahiran ajaran ini adalah studi peneliti
an yang dikenal dengan eksperimen Hawthrone yang dilaksanakan pada tah
un 1920-an hingga 1930-an yang bertempat di pabrik Hawthrone yang dimil
iki Western Electric Company. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari penga
ruh terhadap produktifitas kerja dan hasil kajiannya mengindikasikan insent
if semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh
yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok,
rasa aman dan penerimaan kelompok Peneliti kemudian menyimpulkan bah
wa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku
kerja tiap individu. Ahli lainya yaitu Mary Parker Follet menerbitkan bukuny
a yang berjudul “Creative Experience” – 1924 berisikan suatu filosofi bisnis y
ang lebih mengutamakan integrasi sebagai sebuah cara dalam mengurangi k
onflik tanpa dominasi maupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas p
emimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasik
annya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdas
arkan pada etika kelompok daripada individualisme. Jadi dengan demikian p
ara manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, buk
an sebagai lawan.
Kelebihan :
Kekurangan :
Era Modern
2. Produktifitas meningkat
1. Pendekatan Klasik
2. Pendekatan kuantitatif
Menerapkan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses
pengambilan keputusan, melibatkan penggunaan statistik, model-model
optimasi, model-model informasi, simulasi komputer, dan berbagai teknik
kuantitatif lainnya dalam aktivitas manajemen. erupakan sarana utama dan san
gat berguna untuk manajemen. Ciri – ciri tersebut adalah:
Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip - prinsip keilmuan seba
gai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan atau pem
ikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial and err
or.
Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran - ukuran (stand
arstandar) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang digunakan, mau
pun hasil produksi yang diharapkan.
Peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien
Cara dan hasil kerjanya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan jaman ya
ng makin meningkat.
Aliran manajemen ini selalu mengalami perubahan mengikuti jaman da
n kebutuhan manajemen hingga ber-evolusi menjadi manajemen modern seper
ti saat ini. Manajemen modern ini mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi org
anisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan peru
bahan-perubahan lingkungannya. Dengan kata lain, konsep daripada teori ini b
ersifat fleksibel dengan perkembangan dunia.
3. Pendekatan Perilaku
Mempelajari secara mendalam perilaku orang yang bekerja dalam
organisasi yang dikenal sebagai perilaku organisasi. Kontribusi terpenting
diberikan oleh kajian-kajian Hawthorne, yaitu serangkaian studi yang
dijalankan dalam periode antara 1920-an hingga 1930-an, yang membuka
cakrawala baru mengenai perilaku kerja individu. Pada tahun 1927, Profesor E
lton Mayo dari Harvard diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Kemudia
n melanjutkan penelitian tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lai
n, misalnya dengan mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja da
n hari kerja dalam seminggu, memperkenalkan periode istirahat, dan menyusu
n rancangan upah individu dan rancangan upah kelompok.
Penelitian ini mengindikasikan bahwa insentif-insentif di atas lebih sedikit
pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok,
penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti
menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan
penentu utama perilaku kerja individu.
4. Pendekatan Kontemporer
Dalam pendekatan ini sebuah organisasi menerima atau mengambil input
(sumber daya) dari lingkungannya dan mengubah atau memproes sumber daya
tersebut menjadi output yang kemudian disebarkan lagi ke lingkungannya.
Teori Sistem
Pendekatan sistem pada manjemen bermaksud memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian yang saling
berhubungan. Teori sistem dibagi menjadi 2, yaitu pertama sistem
tertutup yang hanya memusatkan pada hubungan dan konsistensi
internal, yang dicerminan oleh prinsip-prinsip seperti kesatuan
perintah, rentang kendali, serta persamaan wewenang dan tanggung
jawab, serta mengabaikan pengaruh-pengaruh lingkungan. Kedua
sistem terbuka yang mempertimbangkan masukan dari lingkungan,
tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-
konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarah ke pencapaian
tujuan
Pendekatan Kontiniensi
Sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap
organisasi bersifat unik, menghadapi situasi-situasi yang berlainan
(contingensies), dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-
beda. Konsep ini lebih memperhatikan hubungan antara sub sistem
dengan lingkungan organisasi, antar sub sistem, serta berusaha
memahami cara organisasi beroprasi dalam kondisi lingkungan yang
berbeda dalam keadaan tertentu.
KESIMPULAN
Ilmu manajemen memang sudah digunakan sejak zaman pra industri meskipun masih
sederhana dan terus berkembang pesat sampai sekarang. Jadi ilmu manajemen
memang sangat penting untuk kehidupan dalam segala bidang kita memerlukan ilmu
manajemen.