Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN OBSERVASI

Tutug Oncom Instan titaSix

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Widi Rahmawati Drajat 152151165


Zulfa Mafatihatur Rahmah 152151179
Sendy Maulana Yusuf 152151180
Siti Anisa Mutmainnah 152151182
Fitri Akmilunnisa 152151184
Cecep Indra Hermawan 152151198

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Observasi Tutug Oncom Instan titaSix

Disusun Oleh:

Widi Rahmawati Drajat 152151165


Zulfa Mafatihatur Rahmah 152151179
Sendy Maulana Yusuf 152151180
Siti Anisa Mutmainnah 152151182
Fitri Akmilunnisa 152151184
Cecep Indra Hermawan 152151198

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Kewirausahaan

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi
ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kewirausahaan.
Laporan Observasi ini tidak akan terselesaikan dengan baik apabila tidak
ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi
dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan observasi
ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan observasi ini. Penulis memohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Aamiin.

Tasikmalaya, November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Observasi .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Observasi .................................................................................. 1
D. Manfaat Observasi ................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis ...................................................................................... 3
B. Teknik Observasi .................................................................................. 6
C. Lokasi dan Waktu Observasi ............................................................... 6
BAB III HASIL OBSERVASI
A. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Gambaran Pasar ............................................................................ 7
2. Analisis Swot .................................................................................. 7
3. Segmentasi Pasar ........................................................................... 9
4. Target Pasar ................................................................................... 9
5. Strategi Pemasaran ........................................................................ 9
6. Analisis Pesaing .............................................................................. 9
7. Bentuk Promosi .............................................................................. 10
8. Saluran Distribusi .......................................................................... 10
B. Aspek Teknik dan Teknologi
1. Lokasi Operasional ........................................................................ 10
2. Volume Operasi.............................................................................. 10
3. Mesin dan Peralatan ...................................................................... 11
4. Bahan Baku dan Bahan Penolong ................................................ 11
C. Aspek Manajemen dan Operasional ................................................... 12
D. Aspek Ekonomi dan Finansial ............................................................. 14
E. Aspek Yuridis ........................................................................................ 15

ii
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi


1. Biodata Pemilik Usaha
Nama : Kainda Maulida Farda Az-Zahra
Tanggal Lahir : 20 September 1992
Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Sistem Informasi Universitas BSI
Bandung
Nama Suami : Ahmad Hafiz Al-Arsyad
Tanggal Lahir : 23 November 1990
Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Sistem Informasi Universitas BSI
Bandung
2. Visi
Menjadikan tutug oncom instan titaSix menjadi salah satu makanan khas
Tasikmalaya yang mendunia.
3. Misi
Dengan menjual Tutug oncom instan titaSix di semua tempat dari regional
sampai internasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang dibahas dalam
laporan observasi ini yaitu:

1. Bagaimana aspek pasar dan pemasaran dari wirausaha titaSix?


2. Bagaimana aspek teknik dan teknologi dari wirausaha titaSix?
3. Bagaimana aspek manajemen dan operasional dari wirausaha titaSix?
4. Bagaimana aspek ekonomi dan finansial dari wirausaha titaSix?
5. Bagaimana aspek yuridis dari wirausaha titaSix?

C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari laporan observasi ini yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan;

1
2. Untuk menambah pengetahuan kepada mahasiswa di bidang
kewirausahaan;
3. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan;
4. Untuk mengetahui aspek pasar dan pemasaran dari wirausaha titaSix;
5. Untuk mengetahui aspek teknik dan teknologi dari wirausaha titaSix;
6. Untuk mengetahui aspek manajemen dan operasional dari wirausaha
titaSix;
7. Untuk mengetahui aspek ekonomi dan finansial dari wirausaha titaSix;
8. Untuk mengetahui aspek yuridis dari wirausaha titaSix.

D. Manfaat Observasi
menambah wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya kita belum
tahu menjadi tahu gerakan tingkah laku seseorang. Yang dimaksud disini
adalah sebelum kita melakukan observasi kita tidak mengetahui tindakan apa
yang dilakukan seseorang. Seseorang disini adalah wirausahawan yang
bergerak di bidang produk makanan. Selain manfaat secara umum, manfaat
secara khususnya adalah sebagai motivasi dalam menumbuhkan jiwa
wirausaha pada mahasiswa sebagai generasi penerus di zaman yang sudah
memasuki MEA ini. Manfaat bagi narasumber adalah sebagai promosi dalam
mengembangkan usaha Tutug oncom instan titaSix

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis

1. Kewirausahaan
Menurut Hisrich et al., dalam Wijanto(2009:3) kewirausahaan
merupakan sebuah proses menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai,
dengan memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan
memperhatikan risiko sosial, fisik, dan keuangan, dan menerima imbalan
dalam bentuk uang dan kepuasan personal serta independensi. Dari
definisi ini dapat dilihat adanya empat aspek dasar dari kewirausahaan
yaitu :
a. Kewirausahaan melibatkan proses penciptaan. Proses penciptaan
disini berartimenciptakan sesuatu yang baru. Penciptaan harus
memiliki sebuah nilai, baik untuk wirausaha sendiri maupun orang
lain.
b. Kewirausahaan memerlukan waktu dan usaha. Hanya mereka yang
melalui proses kewirausahaan menghargai waktu dan usaha yang
mereka gunakan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
c. Kewirausahaan memiliki risiko tertentu. Risiko ini mengambil
berbagai bentuk pada area keuangan, psikologi, dan sosial.
d. Kewirausahaan melibatkan imbalan sebagai wirausaha. Imbalan yang
penting adalah independensi, diikuti oleh kepuasan pribadi.
Menurut Coulter (Suryana dan Kartib, 2011: 25) “kewirausahaan sering
dikaitkan dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru
yang berorientasi pada pemerolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan
pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif”. Zimmerer
(Kasmir, 2011: 20) menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu
proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan
dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha)”. Senada
dengan pendapat tersebut, Ropke (Suryana dan Kartib, 2011:25)
mengemukakan bahwa “kewirausahaan merupakan proses penciptaan
sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari

3
yang telah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan
individu dan nilai tambah bagi masyarakat”. Meredith (Suryana, 2008: 17)
mengemukakan bahwa:
Berwirausaha berarti memadukan watak pribadi, keuangan, dan sumber
daya. Oleh karena itu, berwirausaha merupakan suatu pekerjaan atau karier
yang harus bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan,
mengambil risiko, keputusan, dan tindakan untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa pendapat tersebut, terlihat ada kesamaan inti antara definisi
kewirausahaan yang satu dengan definisi lainnya. Kewirausahaan
merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan menggunakan waktu, modal, serta
berani mengambil risiko untuk menghasilkan nilai tambah dan
kesejahteraan bagi masyarakat.

2. Wirausaha (Entrepreneur)
Ada banyak pemahaman mengenai apa itu wirausaha, ada yang
menganggap sebagai orang yang berhasil mengambil resiko, orang yang
berani menghadapi ketidakpastian, orang yang membuat rencana kegiatan
sendiri, atau orang yang menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industri
yang sebelumnya tidak ada (Alma, 2010: 25). Menurut Alma (2010: 5),
wirausaha adalah seorang innovator, sebagai individu yang mempunyai
naluri untuk melihat peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan
dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban
Menurut Kuratko (2009: 21), wirausaha merupakan proses dinamis
dari visi, perubahan, dan penciptaan yang membutuhkan usaha dan
semangat terhadap penciptaan dan implementasi ide baru dan solusi
kreatif. Secara terperinci Kuratko (2009: 4) menjelaskan bahwa wirausaha
adalah seorang innovator atau pengembang yang mampu mengenali dan
mengambil peluang; mengubah peluang tersebut menjadi ide yang
workable/marketable; penambahan nilai pada ide tersebut melalui waktu,
usaha, uang, atau keterampilan; mampu melihat resiko dari lingkungan
yang kompetitif sebagai pertimbangan dari keputusan implementasi ide

4
tersebut; dan mampu mengidentifikasi hasil atau penghargaan dari usaha
yang dilakukan.
Seperti yang dijelaskan Kuratko , menurut Meredith (Suryana dan
Kartib, 2011: 28), wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya
dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.
Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (2008: 4) menyatakan bahwa:
Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan
mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan
menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber daya-
sumber daya itu bisa dikapitalisasikan.
Menurut Dewanti (2008: 4) wirausahawan adalah orang yang
menciptakan bisnis dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk
mendirikannya. Pendapat senada disampaikan oleh Steinhoff dan Burgess
(Suryana dan Kartib,2011: 27) yang menyatakan bahwa “wirausaha
merupakan orang yang mengorganisasi, mengelola, dan berani
menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha”.
Suryana (2008: 3) menyatakan bahwa “wirausaha adalah orang yang
berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan”. Kasmir (2011:19)
juga mengungkapkan hal serupa bahwa “wirausahawan (entrepreneurs)
adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko membuka usaha dalam
berbagai kesempatan”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang
berani mengambil resiko dan memiliki kemampuan untuk melihat dan
mengevaluasi peluang bisnis, serta mampu memperoleh sumber daya yang
diperlukan untuk mengambil keunggulan darinya dan berinisiatif
mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai kesuksesan.

5
3. Tutug Oncom

Nasi Tutug Oncom atau Sangu Tutug Oncom dalam Bahasa Sunda
sering disingkat Nasi T.O adalah makanan yang dibuat dari nasi yang
diaduk dengan oncom goreng atau bakar. Penyajian makanan ini
umumnya dalam keadaan hangat. Secara bahasa, kata tutug dalam Bahasa
Sunda artinya menumbuk. Proses aduk-tumbuk nasi dengan oncom ini
menjadi nama jenis makanan yang dikenal dengan nama tutug oncom.

Nasi tutug oncom menjadimakanan khas Tasikmalaya. Walaupun


menjadi makanan khas, tutug oncom dapat dibawa menjadi oleh-
oleh karena sekarang sudah tersedia tutug oncom instan yang telah
dikemas dan mampu bertahan hingga berbulan-bulan tanpa menggunakan
pengawet.

E. Teknik Observasi
Kami menghimpun informasi atau data mengenai produk titaSix digunakan
beberapa teknik, yaitu :
a. Wawancara
Kami mewawancarai langsung pemilik sekaligus perintis usaha
tutug oncom instan titaSix yaitu Kainda Maulida Farda Az-Zahra. Melalui
tanya jawab, kami mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai
seluk beluk perusahaan ini.
b. Studi Pustaka
Kami membaca referensi lain yaitu internet atau social media untuk
melengkapi informasi dan data dari produk tutug oncom instan titaSix ini.

F. Lokasi dan Waktu Observasi


Observasi dilakukan dengan berkunjung langsung ke tempat tutug
oncom instan titaSix itu diproduksi yang berlokasi di Jalan Cikarang Girang
No. 37 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, pada hari
Senin, 23 Oktober 2017 pada pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB.

6
BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Gambaran Pasar

Gambaran dari pasar produsen tutug oncom instan titaSix ini


dipasarkan kepada reseller yang berada di daerah Tasikmalaya, selain
reseller yang berada di Tasikmalaya produk tutug oncom instan titaSix ini
pun dipasarkan hampir ke seluruh Provinsi yang berada di Indonesia
hingga ke luar negeri yaitu Hongkong, Jerman, Malaysia, Prancis, Jepang,
Arab Saudi, Australia, Belanda dan Singapura.

2. Analisis Swot

Analisis Swot Usaha tutug oncom instan titaSix kami uraikan sebagai
berikut:
a. Strengths (Kekuatan)
1) Pengalaman
Usaha produk tutug oncom instan titaSix yang didirikan
oleh Kainda Maulida Farda Az-zahra dan Ahmad Hafiz yang
berdiri sudah 3 tahun. Pada awalnya mereka membuka
Angkringan Nasi Tutug Oncom dekat kampus tempat mereka
menempuh pendidikan S1 yang keuntungannya lumayan pada
hari-hari kuliah. Namun, jika hari libur angkringan nasi tutug
oncom tersebut sepi, pada saat itu mereka mempunyai sisa
oncom. Berawal dari sisa oncom tersebut mereka
membungkusnya dan mempunyai ide untuk menjualnya via BBM
hingga berlanjut sampai sekarang.
2) Distribusi
Usaha tutug oncom instan titaSix produknya telah
didistribusikan kepada reseller yang berada di Tasikmalaya,

7
hampir semua provinsi dan yang ada di luar negeri seperti
Hongkong, Jerman, Malaysia, Prancis, Jepang, Arab Saudi,
Australia, Belanda dan Singapura.
3) Produk
Produk-produk yang dihasilkan beragam, yaitu:
a) Tutug Oncom instan rasa Original, jeruk, dan jeruk pedas
b) Sambel Cikur
c) Makaroni
Untuk best seller nya adalah produk tutug oncom instan dan
sambel cikur, sedangkan makaroni hanya untuk selingan saja.
Tutug oncom instan rasa original, jeruk, dan jeruk pedas
merupakan ciri khas dari usaha ini hingga bisa dikenal ke Luar
Negeri.
4) Hubungan Pelanggan yang Kuat
Saat ini usaha tutug oncom instan titaSix telah dikenal
oleh masyarakat karena mempunyai ciri khas rasa, yaitu tidak
memakai MSG tetapi tetap gurih. Produk tutug oncom instan
titaSix ini lebih memperkuat rasa kencur dan oncomnya, dan
mempunyai aneka rasa serta tingkat kepedasan yang bervarians
sesuai keinginan konsumen.
b. Weaknesses (Kelemahan)
1) Pembuatan tutug oncom instan dan sambel cikur ini masih
menggunakan cara tradisional
2) Tutug oncom instan hanya bertahan 3 bulan karena tanpa
pengawet, jika menggunakan pengawet bisa bertahan sampai 1
tahun dan untuk sambel cikur hanya bertahan 1 bulan.
3) Usaha tutug oncom instan titaSix memiliki banyak pesaing di
pasaran yang menghasikan produk yang sama.
c. Opportunities (Kesempatan)
Perkembangan Usaha adalah dengan adanya distribusi ke
berbagai Provinsi yang ada di Indonesia dan ke beberapa negara serta

8
memanfaatkan digital social yang menyebabkan perkembangan usaha
tutug oncom instan titaSix semakin besar.
d. Threats (Ancaman)
Usaha tutug oncom instan lain menjadi ancaman bagi usaha
tutug oncom instan titaSix, karena produk dengan jenis yang sama
tetapi memiliki rasa yang bervariasi.

3. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar produk tutug oncom titaSix dipromosikan via
online seperti BBM, Instagram, Facebook, What’s app dan Line. Untuk
pengiriman barangnya sendiri usaha tutug oncom instan titaSix
menggunakan jasa pengiriman kurir JNE, J&T, TIKI, kantor pos dan bisa
juga COD atau (Cash On delivery).

4. Target Pasar
Target dari usaha tutug oncom instan titaSix adalah khususnya untuk
orang sunda dan umumnya untuk semua kalangan yang berada di luar
Tasikmalaya atau yang berada di seluruh Indonesia hingga mancanegara.

5. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dalam usaha tutug oncom instan titaSix adalah
pertama, menyuguhkan kelebihan-kelebihan dari tutug oncom instannya
dan display tentang kreasi tutug oncomnya. Kedua, dipasarkan pada
penjual (reseller) tutug oncom yang berada di luar kota serta yang berada
di luar negeri seperti Hongkong, Jerman, Prancis, Jepang, Malaysia, Arab
Saudi, Australia, Belanda dan Singapura, serta dipromosikan via online
seperti BBM, Facebook, Instgram, Line, dan What’s App.

6. Analisis Pesaing
Pengusaha tutug oncom instan saat ini sudah banyak, berbagai
merek produk tutug oncom instan dijual dipasaran. Sehingga usaha tutug
oncom instan titaSix pun memiliki banyak pesaing.

9
Analisis pesaing yang dilakukan usaha tutug oncom instan terhadap
pesaingnya yang menghasilkan produk yang sama dan kelompok
konsumen yang sama adalah dengan menganalisis atau melihat dari:
a. Kualitas produk yang dihasilkan pesaing.
b. Harga produk yang ditetapan oleh pesaing.
c. Pendistribusian yang dilakukan pesaing.
Dengan melihat atau menganalisis kualitas produk, harga produk
dan pendistribusian produk yang dilakukan pesaing, usaha tutug oncom
instant titaSix memiliki bahan evaluasi dan meningkatkan daya saing
produk yang dihasilkannya.

7. Bentuk Promosi
Bentuk promosi usaha tutug oncom instan titaSix ini adalah via
online, yaitu pada awalnya melalui BBM dan Facebook. Namun, seiring
berjalannya waktu dan teknologi semakin canggih pengusaha atau pemilik
usaha ini mempromosikan tutug oncom instan melalui Instagram, What’s
app dan Line yang akhrinya tutug oncom instan titaSix ini terkenal
diseluruh Indonesia dan dibeberapa Negara.

8. Saluran Distribusi
Produk tutug oncom instan titaSix ini didistribusikan kepada reseller
yang berada diseluruh Indonesia dan yang berada di luar negeri seperti
Hongkong, Jerman, Prancis, Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Australia,
Belanda dan Singapura.

B. Aspek Teknik dan Teknologi

1. Lokasi Operasional
Tutug oncom instan titaSix ini diproduksi di rumah pemilik
sekaligus pendiri produk tersebut yaitu berlokasi di Jalan Cikarang Girang
No. 37 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Jawa
Barat.

10
2. Volume Operasi
Produk titaSix terus mengalami perkembangan karena permintaan
pasar yang terus meningkat. Hingga saat ini, produksi produk tersebut dalam
satu hari rata-rata memproduksi 25 kg bahan basah, dan menghasilkan 10
sampai 12 kg bahan kering.

3. Mesin dan Peralatan


a. Mesin dan Peralatan untuk produksi
Produksi TO instan titaSix telah menggunakan mesin besar
pengolah bumbu, tetapi dalam pengolahannya masih menggunakan
alat tradisional. Berikut adalah peralatan yang digunakan untuk
produksi adalah:
1) Mesin pengolah bumbu
2) Wajan
3) Kompor
4) Pisau
5) Spatula
6) Penyaring minyak
7) Baskom
8) Sendok
9) Kemasan
10) dll
b. Peralatan penunjang
Peralatan penunjang dimaksudkan untuk membantu dalam
memasarkan produk titaSix. Peralatan penunjang operasional titaSix
adalah:
1) Laptop
2) Computer
3) Handphone
4) Printer
5) Modem

11
4. Bahan Baku dan Bahan Penolong
a. Bahan Baku pembuatan poduk titaSix:
1) Oncom
2) Kencur
3) Bawang merah dan bawang putih
4) Garam
5) Gula
6) Minyak goreng
b. Bahan Penolong
1) Daun jeruk
2) Cabai rawit

C. Aspek Manajemen dan Operasional


1. Kepemilikan/Badan Usaha
TO instan TitaSix merupakan badan usaha yang bukan berbentuk
badan hukum. TO instan TitaSix pun dapat dikatakan bisnis yang
menggunakan prinsip kekeluargaan (bisnis keluarga). Di tinjau dari
beberapa aspek kepemilikan/Badan Usaha TO instan TitaSix adalah
sebagai berikut :
a. Aspek modal yang digunakan
Pendirian awal TO instan TitaSix adalah dengan modal sisa
Oncom dan bumbu – bumbu lain dari penutupan warung nasi TO di
depan kampus BSI Antapani dan menggunakan pendapatan dari
penjualan awal TO instan menjadi modal untuk produksi selanjutnya
menandakan bahwa TO instan TitaSix ini merupakan badan usaha
yang modalnya sepenuhnya dimiliki swasta tetapi tidak memiliki
badan hukum. Dilihat dari modal dan kepemilikannya maka badan
usaha dari UKM ini merupakan BUMS, tetapi karena UKM ini tidak
memiliki badan hukum (belum memiliki badan hukum) maka UKM
ini belum dapat dikatakan BUMS.
b. Aspek kegiatan yang dilakukan

12
Kegiatan yang dilakukan pada TO instan TitaSix sendiri
adalah dengan mengubah bahan mentah untuk meningkatkan nilai
ekonomi barang tersebut, salah satunya adalah dengan mengubah
Oncom mentah menjadi TO instan yang siap dikonsumsi oleh para
konsumen, hal ini menjadikan bahwa usaha TO instan TitaSix
merupakan badan usaha industri namun masih dalam skala kecil –
menengah.
2. Organisasi
Organsisi dari UKM ini merupakan organisasi usaha keluarga.
Sistem pengelolaan usaha pun menggunakan prinsip bisnis keluarga.
Berikut susunan organisasi dari TO instan TitaSix:
Pendiri : Ahmad Hafidz Al–Arsyad
Kainda Maulida Farda Az–Zahra
Pemilik : Ahmad Hafidz Al–Arsyad
Kainda Maulida Farda Az–Zahra
Keuangan : pemilik
Produksi : 3 orang Karyawan
Pemasaran :
Admin akun Sosmed
Line : pemilik UKM
Facebook : pemilik UKM
BBM : pemilik UKM
Instagram : pemilik UKM
Website : pemilik UKM
Customer Service : Mira
3. Tim Manajemen
Selain bertindak sebagai pemilik, Ahmad dan Kainda juga
bertindak sebagai pengelola usaha (karena usaha merupakan bisnis
keluarga).
a. Proses produksi (dari persiapan sampai pengemasan) dilaksanakan
oleh semua karyawan secara bersama–sama.

13
b. Pemasaran yang dilakukan secara online melalui akun media sosial
merupakan tanggung jawab dari pemilik usaha TO instan TitaSix.
c. Customer service memiliki tugas untuk melayani para konsumen yang
menginginkan informasi lebih lanjut mengenai penjualan TO instan
TitaSix yang tidak terdapat di postingan – postingan facebook, bbm
dan line ataupun mengajukan masukan dan keluhan. Pemasarannya
hanya dilakukan melalui online oleh admin sosmednya selain
pembelian online TO instan TitaSix ini dapat dibeli dari reseller saja.
d. Keuangan dikelola oleh pemilik usaha secara bijaksana, selain
digunakan untuk menggaji dan memenuhi kebutuhan, hasil
pendapatan dari penjualan digunakan kembali untuk modal produksi
selanjutnya. Para konsumen membayar dengan mentransfernya ke
rekening yang diinformasikan.
e. Untuk proses pengiriman, barang harus dikirim untuk sampai ke
konsumen dengan menggunakan jasa pengirim barang, karena usaha
ini merupakan usaha online.
4. Karyawan
Pemilik TO instan TitaSix memiliki 5 orang karyawan yang bekerja
dari mulai proses persiapan, produksi sampai pengemasan dan pemasaran.
Persiapan, produksi sampai pengemasan dilakukan bersama – sama oleh
ke lima karyawan tersebut, tetapi pemilik TO instan TitaSix sendiri tidak
tinggal diam, mereka membantu para karyawan bekerja atau dapat disebut
bahwa pemiliknya pun merupakan karyawan diusahanya sendiri (self
employe).

D. Aspek Ekonomi dan Finansial


1. Kebutuhan Dana
Dana yang dibutuhkan untuk biaya produksi produk titaSix sebesar
±𝑅𝑝 30.000.000,00 per bulan.
2. Sumber Dana
Sumber dana untuk produksi produk titaSix awalnya berasal dari
uang pribadi. Dari hasil penjualan produk pertama digunakan kembali
untuk modal biaya produksi selanjutnya (termasuk untuk mengembangkan

14
usaha menjadi lebih berkembang) dan system tersebut masih dijalankan
sampai saat ini.
3. Perhitungan Break-Event-Point (BEP)
Dana yang dibutuhkan untuk biaya produksi produk titaSix sebesar
±𝑅𝑝 30.000.000,00 per bulan. Dana tersebut digunakan untuk
memproduksi produk dalam berbagai ukuran (ukuran semakin besar harga
semakin tinggi). Misalkan dana tersebut hanya digunakan untuk produk
dengan ukuran yang paling diminati yaitu ukuran untuk 10 kali makan
(harga jual 𝑅𝑝 17.500,00). Maka untuk perhitungan Break-Event-Point
(BEP)-nya sebagai berikut:
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃𝑢𝑛𝑖𝑡 =
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
30.000.000
𝐵𝐸𝑃𝑢𝑛𝑖𝑡 =
17.500 − 13.500
30.000.000
𝐵𝐸𝑃𝑢𝑛𝑖𝑡 =
4.000
𝐵𝐸𝑃𝑢𝑛𝑖𝑡 = 7.500 unit
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ =
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
30.000.000
𝐵𝐸𝑃𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ =
4.000
17.500
17.500
𝐵𝐸𝑃𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 30.000.000 𝑥
4.000
𝐵𝐸𝑃𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 𝑅𝑝131.250.000,00
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 + 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎
𝐵𝐸𝑃𝑙𝑎𝑏𝑎 =
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
30.000.000 + 30.000.000
𝐵𝐸𝑃𝑙𝑎𝑏𝑎 =
17.500 − 13.500
60.000.000
𝐵𝐸𝑃𝑙𝑎𝑏𝑎 =
4.000
𝐵𝐸𝑃𝑙𝑎𝑏𝑎 = 15.000 unit

15
E. Aspek Yuridis
Produk tutug oncom instan titaSix sudah mendapatkan no izin P-IRT
yaitu P-IRT 01061167930616 dan sertifikat halal. Namun, untuk
perusahaannya belum mendapatkan atau membuat Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), Produk Domestik Bruto (PDB), Commanditaire
Venotschap (CV), ataupun Perseroan Terbatas (PT).

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan menggunakan
waktu, modal, serta berani mengambil risiko untuk menghasilkan nilai tambah
dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Wirausaha adalah seseorang yang berani mengambil resiko dan
memiliki kemampuan untuk melihat dan mengevaluasi peluang bisnis, serta
mampu memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk mengambil
keunggulan darinya dan berinisiatif mengambil tindakan yang tepat untuk
mencapai kesuksesan.
Nasi Tutug Oncom atau Sangu Tutug Oncom dalam Bahasa Sunda
sering disingkat Nasi T.O adalah makanan yang dibuat dari nasi yang diaduk
dengan oncom goreng atau bakar.
Untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai perusahaan tutug
oncom instan titaSix kami melakukan observasi dengan menggunakan teknik
wawancara dan studi pustaka, sehingga kami mendapatkan informasi mengenai
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen dan
operasional, aspek ekonomi dan finansial, dan aspek yuridis.

16
B. Saran
Dengan adanya produk tutug oncom instan titaSix ini, diharapkan pembaca
dapat terinsfirasi dan menambah wawasan mengenai wirausaha ini. Untuk pembuat
laporan selanjutnya penulis sarankan untuk banyak membaca referensi supaya
dapat menambah pengetahuan tentang sesuatu yang akan dilaporkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. [2012]. Kewirausahaan: Definisi, Peran, Karakteristik, Syarat dan Sektor


Wirausaha. Onlina. Tersedia: http://www.ekonomi-
holic.com/2012/11/kewirausahaan-definisi-peran_17.html?m=1
Anonim. [2017]. Tutug Oncom. Online. Tersedia:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tutug_Oncom

17
18
LAMPIRAN

Dokumentasi

19
20

Anda mungkin juga menyukai