MINI RISET
“Pengamatan Kasus Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekitar”
DISUSUN OLEH :
NIM : 4191111061
JURUSAN MATEMATIKA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar mengenai laporan Mini Riset dengan baik dan tepat pada waktunya yang tujuannya
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak yang membantu penyelesaian tugas ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini
banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan
penulisannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengalaman penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
untuk langkah-langkah selanjutnya.
4191111061
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanakkanak, namun ia masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun
sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan
bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan
menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih
dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remajaremaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan
pembinaan yang dilakukan oleh organisasiorganisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula
arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemudapemuda kita,
yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabarsurat kabar sering
kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat
bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anakanak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
2.1.Waktu Penelitian
Dari data yang kami dapatkan, kami melakukan percobaan Mini Riset dengan menggunakan
Google Formulir pada :
Hari, Tanggal : Senin, 08 November 2020
Waktu : 14.40 WIB
2.2.Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menentukan topik permasalahan yang akan dikembangkan.
b. Menyiapkan soal sesuai dengan topic yang dikembangkan.
c. Menyebarkan soal kepada sampel yang akan di teliti.
d. Mengumpulkan jawaban soal.
e. Memberi Penjelasan terhadap topik pembahasan
f. Menerima hasil.
g. Menganalisa hasil.
h. Penarikan kesimpulan dari hasil latihan.
2.4.Jenis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dibedakan atas :
a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek
atau objek penelitian. Dimana dalam penelitian ini, subjek penelitian merupakan 11 responden yang
melakukan pengerjaan soal pada Google Formulir.
b. Data Sekunder, yaitu menurut Umar (2000 : 81) menyebutkan bahwa “Data sekunder adalah
Data Primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk – bentuk seperti tabel, grafik, diagram,
gambar dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak lain”.
3
c. Data Kuantitatif, yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan berdasarkan
hasil penelitian yang telah diperoleh dari responden terhadap kasus kenakalan remaja di lingkungan
sekitar.
4
BAB III
ANALISIS DATA
3.2 Pembahasan
Dari diagram yang telah disajikan dapat diketahui bahwa terdapat 100 % kasus
kenakalan remaja yang masih terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini menandakan bahwa di sekitar
lingkungan pasti memiliki kasus kenakalan remaja.
5
Dari diagram yang telah disajikan dapat diketahui bahwa terdapat kasus yang paling
banyak yaitu konsumsi narkoba dan minuman keras yaitu 27,3 %, kemudian terdapat kasus
sebanyak 18,2 % yaitu kasus bullying, pencurian motor, dan seks bebas, kemudian juga terdapat
kasus sebanyak 9,1 % yaitu vandalism dan pelanggaran lalu lintas. Hal ini menunjukkan bahwa
masih sangat banyak remaja yang belum menyadari betapa berbahayanya dampak dari konsumsi
narkoba dan minuman keras terhadap kondisi fisik dan psikis.
Dari diagram yang telah disajikan dapat diketahui bahwa terdapat 63,6 % responden
yang menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan terjadinya kasus kenakalan remaja
yaitu kehidupan internal remaja dan 36,4 % responden menyatakan faktor utama yang
menyebabkan terjadinya kasus kenakalan remaja adalah pengaruh lingkungan sosial. Hal ini
menunjukkan bahwa kehidupan internal seperti kurangnya pengawasan orang tua atau masalah
batin para remaja karena kondisi keluarga sangat berpengaruh terhadap terjadinya kasus
kenakalan remaja antara lain yang paling banyak ditemui yaitu pengonsumsi narkoba dan
minuman keras yang dilakukan oleh remaja.
Dari hasil penelitian yang telah disajikan masih sangat banyak dijumpai kasus
kenakalan remaja yang menunjukkan bahwa belum ditemukan solusi yang dapat menanamkan
kesadaran kepada remaja untuk menghindari kasus-kasus kenakalan remaja tersebut. Solusi yang
dapat saya berikan yaitu :
Dibutuhkan pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari beribadah, mengunjungi
tempat ibadah (sesuai kepercayaan masing-masing), dan lainnya.
Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya kontrol diri dapat dicegah dan
diatasi melalui prinsip keteladanan. Remaja harus mampua mendapatkan figur-figur orang dewasa
sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa remaja terdahulunya dnegan baik.
Bahkan mereka juga berhasil untuk memperbaiki diri meskipun sebelumnya gagal mencapai
tahapan ini.
Sebagai remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan baik
sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain itu sebagai orang tua
hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas atau pergaulan mana yang seharunys
diikuti oleh remaja.
Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh pengaruh-
pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun sepergaulannya.
Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi keluarga
sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan komunikatif.
Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun
Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang. Misalnya saja sebagai orang tua anda
boleh membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar. Namun jika menurut
anda anak telah melewati batasan wajar yang sudah ditentukan, maka penting bagi orang tua untuk
memberitahukan mengenai dampak dan akibat yang bisa saja diterima oleh anak jika terus
melakukan hal tersebut.
Sebagai orang tua, jangan melarang anak untuk bergaul dengan teman-teman seumuran. Jika anda
membiarkan anak bergaul dengan teman-teman main yang tidak seumurannya, maka tentu saja
gaya hidupnya akan berbeda. Sehingga gaya hidupnya akan berubah mengikuti teman
sepermainanya tersebut.
6
Pengawasan intensif yang perlu dilakukan adalah pada media komunikasi semisal televisi, radio,
internet, handphone, dan lainnya.
Dibutuhkan bimbingan kepribadian dari pihak sekolah, karena lingkungan sekolah merupakan
lingkungan dimana anak menghabiskan banyak waktu selain di rumah.
Dukung hobi anak selama hal tersebut masih dalam konteks positif. Jangan mencegah hobi atau
kesempatan apapun yang dapat membantu anak mengembangkan dirinya sendiri.
Sebagai orang tua, penting untuk memiliki peran sebagai tempat curhat yang nyaman bagi anak-
anak anda. Sehingga ketika anak mengalami masalah, sebagai orang tua anda bisa membimbing
dan mendampingin anak.
Oleh karena itu untuk mencapai upaya itu semua dapat dibuat program-program untuk
menanamkan kesadaran kepada siapapun melaui kegiatan penyuluhan atau training untuk
memberikan kesadaran pada para remaja bahwa masih banyak hal positif yang dapat dilakukan
dan terhindar dari adanya kasus kenakalan remaja.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil dan analisis data yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa responden
menyatakan bahwa masih terdapat kasus kenakalan remaja di lingkungan sekitar yaitu kasus
bullying, pencurian, seks bebas, vandalism, pelanggaran lalu lintas, dan penggunaan narkoba
dan minuman keras.
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya kasus kenakalan remaja yaitu kehidupan
internal remaja seperti kurangnya pengawasan dari orang tua dan tekanan batin akibat dari
kondisi keluarga. Kemudian faktor pendukung yang juga berpengaruh terhadap kasus
kenakalan remaja yaitu adanya pengaruh dari lingkungan social sehingga sudah tidak dapat
dikendalikan.
Solusi untuk mencegah terjadinya kasus kenakalan remaja ini yaitu menanamkan
kesadaran kepada para remaja dan para orang tua untuk lebih mengetahui bahaya dari
kenakalan remaja tersebut dengan membuat kegiata-kegiatan positif seperti sosialisasi dan
training.
4.2 Saran
Seluruh pihak harus menganggap kasus kenakalan remaja ini menjadi kasus yang
serius karena para generasi muda akan menjadi generasi penerus Bangsa. Dengan seluruh
pihak yang mendukung maka akan tercipta remaja yang aktif, kreatif, dan inovatif sehingga
dapat memajukan Bangsa.
8
LAMPIRAN