Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Kecerdasan Bisnis Kelas A

Rio Firas Wahyudi – 10191073 – Absen No. 34

Analisis perusahaan atau organisasi di Asia yang sudah menerapkan business intelligence didalam
oraganisasinya. Analisa menggunakan 5W+1H

Business Intelligence pada Perusahaan PT Blue Bird Indonesia


Blue Bird merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang transportasi dan
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972. Perusahaan dikenal
mengelola 4 jenis transportasi darat, yaitu taksi Blue Bird, bus Big Bird, taksi eksekutif Silver Bird
dan penyewaan mobil Golden Bird. Perjalanan perusahaan dimulai dari tahun 1972, dari sebuah
bisnis taksi kecil yang dirintis oleh Mutiara Djokosoetono, istri Djokosoetono, seorang akademisi
yang mendirikan cikal bakal PTIK, yaitu Akademi Polisi. Bisnis taksi yang kemudian berkembang
ke dalam beberapa bisnis yang berkaitan dengan transportasi dan pariwisata yang kemudian
dikenal sebagai Blue Bird Grup.

Pada tahun 2017, perusahaan menjalin kerja sama dengan Gojek dalam bentuk pemesanan
melalui aplikasi Gojek, dimana sebelumnya sejak 2011, Blue Bird sudah meluncurkan aplikasi
pemesanan taksi sendiri dan melakukan perubahan aplikasi pada tahun 2016. Kemudian,
melanjutkan kerjasama yang telah dilakukan, pada tahun 2020 Gojek melakukan pembelian
terhadap 4,3% saham Blue Bird (senilai Rp 411 miliar) yang dilepas oleh Pusaka Citra
Djokosoetono, perusahaan yang dimiliki keluarga Djokosoetono.

Perusahaan tercatat melakukan beberapa ekspansi, semisal dengan menggandeng


Mitsubishi UFG Lease and Finance Co. Ltd dan Takari Kokoh Sejahtera untuk membuat balai
lelang bernama Balai Lelang Caready dan melakukan akuisisi terhadap aset, merek dan kewajiban
Cititrans dari Citra Tiara Global melalui anak usahanya yaitu Trans Antar Nusabird senilai Rp 115
miliar, dimana kedua ekspansi ini dilakukan pada tahun 2019. Perusahaan mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. (Nathanael, 2014)
Contoh Penerapan Business Intelligence pada Blue Bird Indonesia
Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business
Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan
suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior.
Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para
penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk
melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing. (Pengampu, 2019)

Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,


menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan
bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise
Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan
dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang
diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara
lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung
semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara
terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang
ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP dan Business
Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem
yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk
pengambilan keputusan. (Rahmad, 2016)

Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik
karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping
itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi.
Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan
Business Intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down
merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul- modul Financial Accounting (FI),
Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul
yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem
perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP
NetWeaver BI “GO Live”. (Putra, 2019)
Kesimpulan

Teknologi GPS mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang
dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean
pemesanan. Selain itu, perusahaan mengimplementasikan SAP NetWeaver BI, suatu solusi yang
mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses
bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang
berbeda dari para pengguna. Selain itu, software yang diimplementasikan untuk mendukung
organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif.

Daftar Pustaka

Nathanael. (2014). Business Intelegence. Business Intelegence in Blue Bird Corporation, 4.


Pengampu, D. a. (2019, 11). Sistem informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen dalam Praktik
(STUDI KASUS PADA PT. BLUE BIRD GROUP), 2.
Putra, Y. a. (2019). Management Information Systems. Sistem Informasi Manajemen : dalam Praktik (
STUDI KASUS PERUSAHAAN TAKSI "BLUE BIRD"), 5.
Rahmad. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Analisis Sistem Informasi Manajemen Pada Blue Bird, 3.

Anda mungkin juga menyukai