Bayaran variabel (variable pay) adalah setiap program kompensasi yang menekankan
fokus bersama atas keberhasilan organisasional, memperluas peluang atas insentif
bagi kelompok-kelompok nontradisional (seperti noneksekutif atau nonmanajer), dan
beroperasi di luar sistem kenaikan gaji pokok.
Faktor-faktor rancangan kunci meliputi:
Dukungan Manajemen
Penerimaan Karyawan
Waktu
tertentu akan menghasilkan tingkat kerja tertentu yang, pada gilirannya, akan
membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
Tiga komponen utama Model ekspektansi :
1. Ekspektansi Persepsi individu atau probabilitas bahwa upaya akan
membuahkan pencapaian atau kinerja.
2. Instrumentalitas Persepsi Individu atau probabilitas bahwa kinerja akan
mengakibatkan diterimanya imbalan (seperti bayaran atau pengakluan)
3. Valensi Nilai Subjektif atau kehendak yang dilekatkan karyawan atas
pencapaian imbalan.
Masalah Khusus dalam pengaitan Bayaran Dengan kinerja.
Pengaitan bayaran berdasarakan kinerja tidaklah selalu membuahkan hasil.
Sistem bayaran berdasarkan kinerja juga memakan banyak waktu untuk diterapkan
secara mulus dibandingkan sistem imbalan tradisional.Disamping biaya perdana
untuk penyusunan standar dan nilai-nilai, perubahan prosedur, perlengkapan dan
produk bisa pula membutuhkan revisi standar dan struktur imbalan yang sudah
ada.Perusahaan perlu pula mengevaluasi ulang motivasi, retensi, produktivitas, dan
sasaran organisasional secara terus-menerus sehingga dapat dipastikan bahwa
sistemnya tetap berkaitan dengan kinerja yang dikehendaki.
Ukuran Kinerja Yang Obyektif Versus yang subyektif
Para karyawan sering kali mengeluh bahwa sistem kompensasi tidak adil.
Beberapa karyawan menuding orang-orang yang mereka anggapa melakukan evaluasi
secara subyektif terhadap kinerjanya. Karyawan lainnya berusaha mempengaruhi
evaluator dan mencari muka. Sistem kompensasi yang bertumpukan pada ukuran
kinerja yang obyektif tidak akan tertimpa kesulitan semacam itu.
Kalangan karyawan mungkin meyakini bahwa ukuran kinerja tidak menilai
kinerja secara acurat. Hal ini sering manakala kinerja diukur berdasarakan ratings.
2
insentif
(incentive
3
compensation)
merupakan
program
kompensasi yang mengaitkan bayaran (pay) dengan produktifitas. Tujuan dasara dari
semua program insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas para karyawan
guna mencapai suatu keunggulan kompetitif.
Program insentif membayar seorang individu atau kelompok atas apa yang
secara persis dihasilkan.
Dua butir data yang penting untuk membuat sebuah program/rencana insentif
berhasil:
1. Jumlah rata-rata keluaran yang diperlukan bagi kinerja yang memadai
2. Jumlah dana yang wajar dan adil yang pantas untuk jumlah rata-rata
pekerjaan.
Tujuan Insentif Jangka Panjang
Pada umumnya, dua tujuan strategik insentif adalah untuk:
Menahan eksekutif yang menonjol dan memikat eksekutif dari luar pasar
tenaga kerja.
Tujuan Spesifik dari alternatif program insentif jangka panjang dapat mencakup:
Karena beberapa tujuan tersebut tidak bersesuaian dengan yang lainnya, adalah
penting untuk
1. memilih tujuan yang paling relevan dengan seluruh strategi kompensasi
4
perusahaan
2. Memutuskan program insentif jangka panjang mana yang paling dapat
memenuhi tujuan tersebut.
Faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Terhadap Insentif
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi karyawan
terhadap insentif yang diberikan:
Karena ditengah masyarakat uang di anggap menjadi salah satu tolak ukur
pencapaian, nilainya sebagai motivator dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan
akan pengakuan, untuk realisasi diri, dan untuk bentuk pencapaian lainnya.
Reaksi seorang pegawai terhadap insentif dapat dipengaruhi oleh sikap dan
reaksi dari kelompok dimana dia bekerja, yang selanjutnya dapat didominasi
oleh pemimpin informal di dalam kelompok itu.
yang memberikan bayaran kepada para karyawan berdasarkan tingkat kinerja dan
senioritas.Dalam skill-based play, pekerjaan-pekerjaan dikelompokan ke dalam
keluarga pekerjaan menurut tipe keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.
Program skill-based play seyogyanya dirancang untuk adaptif terhadap
kebutuhan pekerjaan dan keseluruhan program kompensasi perusahaan.Terdapat
beberapa model yang dapat digunakan dalam perancangan program ini:
Tidak ahli
Semi ahli
Ahli
Lemahnya kebijakan
Masalah Anuitas
10
Para karyawan harus yakin dan percaya terhadap manajemen sehingga mereka
merasa bahwa penilaian merit adalah akurat.
Sistem pembayaran merit harus diiringi oleh praktik administratif yang tepat.
prosedur keluhan.
Karyawan unggul dapat melambung menuju titik maksimal dari kisaran gaji.
INSENTIF KELOMPOK
Insentif kelompok akan aplikatif apabila kriteria berikut dapat dipenuhi :
1. Ada ketergantungan yang kuat di antara individu-individu di dalam sebuah
kelompok.
2. Sulit menentukan individu mana yang bertanggung jawab atas tingkat
pencapaian yang ada.
3. Perusahaan ingin memperkuat pemecahan masalah dan perencanaan
kelompok.
Keunggulan Insentif kelompok :
15
Improshare
Improshare (Improved Productivity Throught Sharing) adalah penyusunan
standar jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi tingkat keluaran yang
diharapkan. Standar ini dapat ditentukan dari periode dasar (seperti pada Scalon plan)
atau melalui penelitian gerak dan waktu.
Winsharing
Winsharing merupakan metode generasi ketiga dalam pembagian keuntungan
dan merupakan suatu usaha untuk meramu pembagian keuntungan (gainsharing) dan
pembagian laba (profitsharing).Metode winsharing memperluas sasaranya dengan
mencakup laba, mutu, nilai pelanggan, dan kinerja produktivitas.
Mengapa Perusahaan Memperkenalkan Pembagian Keuntungan?
Karena persepsi bahwa pengaitan bayaran dengan kinerja organisasonal
adalah tepat, kehendak kuat untuk mengkomunikasikan tujuan organisasional,
pemupukan semangat tim, penerobosan hambatan organisasional, pelapangan arus ide
inisiatif dari para karyawan, dan peningkatan komitmen mereka.
Langkah-langkah awal pada saat memperkenalkan program gainsharing adalah:
16
2. Pembelian Saham
Para karyawan yang diperkenankan untuk membeli saham mempunyai minat
yang
lebih
besar
dalam
keberhasilan
perusahaan,
dan
acapkali
17
ketimbang
kontribusi
jangka
pendek
terhadap
18
Efek utama tipe tunjangan kompensasi adalah untuk menahan para karyawan
di dalam organisasi atas basis jangka panjang.
Tiga Katergori tunjangan karyawan:
Tunjangan digunakan untuk membantu organisasi memenuhi satu atau lebih dari
tujuan berikut:
1. Meningkatkan moral kerja karyawan.
2. Memotivasi karyawan.
3. Meningkatkan kepuasan kerja.
4. Memikat karyawan-karyawan baru.
5. Mengurangi putaran karyawan.
6. Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan.
7. Menggunakan kompensasi secara lebih baik.
8. Meningkatkan keamanan karyawan.
9. Mempertahankan posisi yang menguntungkan.
10. Meningkatkan citra perusahaan dikalangan karyawan.
Terlalu sering karyawan menerima tunjangan sebagaimana apa adanya, dan organisasi
tidak menghasilakan nilai yang jelas apapun dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
Setiap Tunjangan Harus:
Dinilai dari segi seberapa baik tunjangan itu mencapai tujuan program
tunjangan.
Tunjangan harus dibatasi kepada aktivitas di mana kelompok lebih efisien dari
pada individu.
Biaya tunjangan harus dapat dikalkulasi dan ketentuannya harus dibuat demi
pendanaan yang sehat.
20
mendesain
paket
tunjangan
yang
efekti,
perusahaan
perlu
Sasaran organisasional
21
Meyakinkan para karyawan saat ini maupun di masa depan akan nilai paket
tunjangan.
Dua point kunci harus diingat tatkala menyampaikan program tunjangan karyawan:
Para Karyawan mestilah memahami cakupan dasar dari restriksi yang berlaku
terhadap program tunjangan mereka.
22
Partisipasi Karyawan
Salah satu syarat utama program tunjangan yang sukses adalah bahwa
program itu mendapat dukungan dari kalangan karyawan.Banyak organisasi yang
membentuk komite yang terdiri dari perwakilan manajemen dan karyawan yang
mempelajari berbagai kebutuhan dan membuat rekomendasi mengenai tunjangan dan
jasa yang dikehendaki.
Meskipun sebagian besar program tunjangan karyawan berdasarkan pada
partisipasi masal, dan
kesuksesan serta
nilainya
sangat
tergantung
pada
penerapanprinsip kelompok, bagian dari program yang tidak diwajibkan oleh undangundang sering disesuaikan kepada sekelompok tertentu di dalam organisasi.
Pengendalian Biaya Tunjangan
Karena banyak unsur tunjangan yang bersifat sebagai biaya tetap ketimbang
biaya variabel, manajemen harus menetapkan apakah dapat atau tidak tunjangan itu
memenuhi biaya tetap dibawah kondisi ekonomi yang begitu cerah.Apabila sebuah
organisasi terpaksa menghentikan sebuah tunjangan, efek negatifnya pada umumnya
dapat melampaui manfaat positif penyediaan tunjangan tersebut.
Disamping
biaya
tunjangan
yang
sesungguhnya,
ada
pula
biaya
penyelenggaraan
PERTIMBANGAN
STRATEGIK
DALAM
MENDESAIN
PROGRAM
TUNJANGAN
Sebagaimana dalam sistem kompensasi pada umumnya, para manajer perlu
memikirkan secara masak-masak apa yang hendak mereka raih melalui program
tunjangan mereka.
Rencana Bisnis Strategik jangka Panjang
Rencana Bisnis Strategik Jangka Panjang menguraikan arah pergerakan
organisasi dalam 3 atau 5 tahun berikutnya.Salah satu isu yang akan mempengaruhi
23
24