Anda di halaman 1dari 13

LEARN STARTUP

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Bisnis Digital


Dosen Pengampu:
Sulistio Ningsih,SE.,AK.,M,Si

Disusun Oleh;
Trisnawati
NIM (8720322008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAHAKARYA ACEH
2023

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih dan maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya, dan telah melimpa rahmat, hidayah dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang LEARN
STARTUP ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua iu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
kami ini.

Takengon, 28 Juni 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………….................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan masalah ................................................................................... 4
D. Manfaat................................................................................................... 4
E. Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 6
A Apa itu.Learn Startup............................................................................... 6
B. Metode yang digunakan pada Lean Startup............................................ 7
C.Tujuan utama Learn Startup..................................................................... 7
D.Prinsip utama Learn Startup..................................................................... 8
E.Contoh Learn Startup................................................................................ 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

PT Web Media Technology Indonesia atau yang dikenal dengan Niagahoster


merupakan sebuah perusahaan startup di bidang penyedia jasa website, hosting, domain, dan
produk digital lainnya. Demi menjadi perusahaan startup terbaik di industri web hosting di
Indonesia, Niagahoster terus berupaya mempertahankan eksistensinya di bisnis web hosting
dengan menerapkan Lean Startup. Lean Startup merupakan serangkaian praktik untuk
membantu meningkatkan peluang membangun startup yang sukses. Kemampuan suatu
perusahaan dalam manajemen produk juga diperlukan untuk menjawab berbagai kebutuhan
customer.

Lean startup adalah salah satu metode dalam membangun perusahaan startup. Metode
ini dilakukan dengan menguji sebuah prototipe pada konsumen. Sehingga perusahaan dapat
memperoleh feedback dari konsumen terkait sebuah produk.

Melalui metode ini maka perusahaan dapat mengumpulkan sebanyak mungkin


masukan. Supaya dapat meningkatkan bisnis yang dikelola menjadi lebih baik sesuai
keinginan konsumen.
Tak cuma itu, metode ini juga memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk yang
paling tepat sesuai kebutuhan kebanyakan konsumen pada umumnya.

B. Rumusan masalah

Adapun rumuskan masalah sebagai berikut:


1. Bagaimana Pengertian Learn Startup
2. Bagaimana Metode yang digunakan pada Learn Startup
3. Bagaimana Tujuan Utama Learn Startup
4. Bagaimana prinsip utama Learn Startup
5. Bagaimana contoh Learn Startup

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dibuktikan ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan startup Bagaimana dengan
menggunakan metode Validated Learning dari konsep Lean Startup.

D. Manfaat

Metode pembelajaran yang digunakan dalam Learn Startup yaitu;

4
1. Supaya perusahaan dapat memberikan pengetahuan dan informasi terkait penerapan
Lean Startup dan Product Management di perusahaan startup.
2. Supaya perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan
dari produk yang diluncurkan. Sehingga nantinya ke depan dapat dilakukan
perbaikan terkait hal tersebut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Learn Startup


Lean startup merupakan metode pengembangan produk atau bisnis sesuai kebutuhan
target konsumennya. Metode ini dilakukan dalam waktu singkat, jadi bisnis fokus pada
proses pengembangan produknya. Pebisnis melibatkan konsumen selama prosesnya dengan
cara mengirimkan prototipe (contoh produk) dan meminta feedback-nya.
Pengelolaan startup memakai metode lean dapat mendorong percepatan dalam kegiatan
operasional bisnis. Bisnis berjalan lebih cepat, tapi tahu kapan waktu tepat untuk bertahan
atau meninggalkan model bisnis yang sudah dibuat. Kesimpulannya, metode lean
startup menciptakan produk sesuai selera pasar dan memberikan solusi yang terus dinamis
supaya produknya tidak gagal atau dianggap ketinggalan.
Proses lean startup dimulai saat bisnis merancang sebuah produk dasar. Produk tersebut
melalui tahap uji coba kepada pelanggan atau pengguna. Tahap pengujian ini berfungsi agar
pelanggan atau penggunan bisa memberikan feedback atau masukan untuk pengembangan
produk tersebut untuk dikerjakan oleh bisnis. Bila produknya sudah sesuai atau mendekati
ekspektasi konsumen, jumlah produksinya ditingkatkan.
Perusahaan startup bukanlah hal mudah untuk dijalankan. Selain pengembangan produk,
kamu harus mengurus sumber daya dan manajemen lainnya dalam sebuah
perusahaan. Entrepreneur pemula bisa mencoba metode lean startup kalau sudah memiliki
modal cukup untuk menciptakan prototipe, tapi belum siap mengelola startup secara
keseluruhan.
Lean Startup pada intinya adalah sebuah metode pembuatan sebuah produk yang
berorientasi dengan kecepatan pembuatan produk dan kepuasan pengguna. Kuncinya tetap di
bagaimana membuat sebuah produk. Produk adalah sesuatu yang dijual oleh perusahaan pada
konsumen-nya. Desain produk adalah seluruh aktifitas untuk membuat produk dimulai dari
melihat potensi market yang dilanjutkan dengan produksi, penjualan dan pengiriman produk
tersebut ke konsumen.

Karakteristik Desain produk yang baik antara lain adalah :

1. Mengutamakan kualitas yang diukur dari produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
kesediaan konsumen untuk membeli produk tersebut.
2. Biaya pembuatan produk yang sesuai dengan Value dari produk tersebut. Dimana biaya
pembuatan produk akan berpengaruh pada harga jual dan keuntungan produk.
3. Memperhitungkan dimensi kualitas sebuah produk yang termasuk didalamnya (Chen et al,
2015)

6
B. Metode yang digunakan pada Lean Startup
Pada dasarnya Metode Lean Startup adalah sebuah metode yang berfokus pada
cepatnya penciptaan prototype dengan tujuan pengujian
asumsi. Feedback pelanggan digunakan untuk menggerakkan setiap literasi yang
memungkinkan untuk evolusi lebih cepat dari pada proses tradisional. Ada beberapa
tahapan dalam Metode Lean Startup, tahapan itu adalah sebagai berikut:

1.Tahapan Pertama : Market Validation


Market Validation adalah tahapan untuk memastikan bahwa asumsi problem yang
kita definisikan memang benar-benar ada, terjadi pada banyak orang, merupakan problem
yang penting dan seterusnya. Ada juga yang menyebut tahap ini sebagai tahap “Market
Development/Customer Development”. Pada tahap ini, assessment, survey, penggunaan
landing page diperlukan.

2.Tahapan Kedua : Product Validation


Product Validation adalah tahapan untuk memastikan bahwa konsep solusi/prototype
solusi yang dibangun adalah yang paling pas/ paling efektif yang dapat menjawab problem
valid pada tahap-1. Ada juga menyebut tahap ini sebagai tahap
“Penciptaan MVP (Minimum Viable Product)”. Pada tahap inilah mock-up/prototype
diperlukan.

3.Tahapan Ketiga : Business Validation


Business Validation untuk memastikan bahwa dari proses penyelesaian problem
dengan solusi tersebut memang memiliki nilai bisnis, bisa juga mencarikan model bisnis
yang paling pas untuk skema problem-solusi yang sudah valid pada tahap-1 & tahap-2
tersebut. Nah model bisnis yang paling baik adalah yang memiliki karakter sustainable &
growing. Sustainable dalam arti akan bertahan lama (selamanya jika mungkin) dan
growing secara eksponensial, dimana pendapatan dapat dipicu agar tumbuh secara
eksponensial dan pengeluaran dapat ditekan agar tumbuh secara linier.
Pada dasarnya lean startup adalah salah satu cara dimana mengatur keseimbangan
dengan ide dan kepuasan pelanggan, dimana saat ini tingkat kepuasan pelanggan adalah
nomor 1, pengembangan berharap dengan adanya konsep ini maka tingkat kepuasan
pelanggan akan mempengaruhi ide selanjutnya didalam sebuah start up dan akan
menyelesaikan suatu masalah.

C. Tujuan Utama Lean Startup


Lantas, apa tujuan utama dari lean startup? Tujuannya sederhana, yaitu mengurangi
risiko saat mendirikan startup. Risiko berkurang kalau perusahaan menciptakan produk
sesuai keinginan pelanggan. Pebisnis tidak perlu lagu produknya tidak akan laku saat
diluncurkan, karena sudah ada basis pasar yang menyukai produk ini.

Minimum Viable Product (MVP) atau prototipe yang diluncurkan tidak boleh
sembarangan, meskipun kamu berusaha menciptakannya untuk contoh semata. Produk

7
tersebut harus memiliki fitur standar, tapi berpotensi menarik di mata target konsumen
atau pengguna.

Bisnis akan mendapatkan feedback dari konsumen atau pengguna setelah mencoba
prototipe tersebut. Feedback mereka memengaruhi keputusan bisnis untuk
melanjutkan improvement prototipe atau meninggalkannya. Proses pengembangan
prototipe berhenti kalau cikal bakal produk tersebut tidak mendapat tanggapan baik.
Kemudian, bisnis dapat dengan cepat membuat produk baru sesuai kebutuhan konsumen
dan tidak berfokus pada proyek lama lagi, sehingga produktivitas mereka meningkat.

D. Prinsip Utama Lean Startup

Ada lima prinsip utama dalam menjalankan lean startup. Prinsip ini harus dipegang
supaya bisnis startup kamu tidak mandek di tengah jalan. Apa saja prinsip-prinsipnya?

1. Siapa pun Bisa Melakukannya

Kamu tidak perlu takut untuk memulai startup karena bisa menerapkan metode
ini. Lean startup mendorong kamu untuk memulai perjalanan bisnismu berbekal produk
yang tersedia, meski tergolong pemula. Ide atau prototipe produkmu semakin berkembang
sewaktu-waktu dengan proses pengembangan yang terus dilakukan.

Melihat tujuan utama lean startup di atas, kamu harus paham bahwa prototipe
sementah apa pun dapat dikembangkan menggunakan metode ini. Kunci utama lean
startup adalah melakukan inovasi berdasarkan masukan pengunjung. Model ini justru
akan membawa pertumbuhan cepat dalam bisnis karena kamu langsung bersentuhan
dengan calon pelanggan.

2. Fokus pada Pengelolaan Jangka Panjang

Kamu membutuhkan kemampuan manajemen bisnis untuk memulai lean startup, tidak
sekadar ide atau prototipe produk yang berpotensi sukses. Sekecil apa pun bisnismu,
manajemen sangat diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Ingat, bisnis tanpa
manajemen selalu berujung pada kegagalan.

Pengembangan produk juga memerlukan pengelolaan sumber daya agar sesuai rencana
awalnya. Selain itu, pengelolaan pada bidang lainnya seperti keuangan juga tidak boleh
disepelekan. Pengembangan produk memakan dana yang tidak sedikit dan kamu harus
pintar dalam mengelola finansial bisnis agar tidak bangkrut. Intinya, manajemen atau
pengelolaan diperlukan supaya kamu bisa melakukan evaluasi strategi dan melakukan
perbaikan jika ada kekurangan.

3. Pengembangan secara Terus-Menerus

Kebutuhan atau perilaku pelanggan selalu berubah sesuai kemajuan waktu. Karena itu,
pengembangan prototipe harus dilakukan secara simultan alias tanpa henti. Di sini, kamu
belajar bahwa waktu merupakan hal paling berharga dalam membangun bisnis.
Pengembangan yang dilakukan terus-menerus membuat bisnismu bisa maju secara
perlahan.

8
Pengembangannya dilakukan berdasarkan data hasil riset pasar untuk mengetahui
kebutuhan atau perilaku pelanggan. Kalau kamu mengetahui kebutuhan pelanggan,
produkmu dapat ditingkatkan untuk menjawab ekspektasi mereka. Lean startup juga
bertujuan menciptakan produk inovatif tapi solutif. Proses pengembangan harus dilakukan
secara tepat karena perubahan produk akan memengaruhi bisnis yang sedang dibangun.

4. Inovasi Berdasarkan Masukan

Selain menggunakan hasil riset pasar, kamu membutuhkan masukan


atau feedback konsumen untuk pengembangan prototipe. Jangan takut meminta pendapat
mereka meski masukannya bersifat negatif. Inovasi justru datang dari feedback konsumen
demi mendapatkan produk yang mampu menjawab kebutuhan mereka.

Feedback pelanggan bisa berupa positif atau negatif. Masukan positif membantumu
mempertahankan fitur, sedangkan komentar negatif dapat menjadi refleksi untuk
perbaikan fitur prototipe. Kamu juga bisa berhenti mengembangkan produk dan
melakukan pivot alias menciptakan produk baru. Semua masukan tersebut berguna untuk
pengembangan bisnismu supaya berjalan lebih baik.

5. Menghasilkan Produk Terbaik

Produk lean startup tidak boleh sembarangan atau asal jadi, meski masih berupa
prototipe. Prinsip ini harus diingat kalau kamu ingin mengembangkan bisnis dalam jangka
panjang. Prototipe terbaik akan mendapat masukan positif dari pelanggan. Apabila
dikembangkan, prototipe ini menjadi produk yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.

Produk terbaik dihasilkan berdasarkan data kebutuhan konsumen. Kamu menciptakan


atau mengembangkan produk tersebut sesuai selera mereka. Setiap versi produk harus
selalu lebih baik daripada versi sebelumnya karena terus-menerus mengalami
perkembangan. Produkmu akan diminati oleh masyarakat dan hal ini membawa kemajuan
bagi bisnismu.

Perbedaan lean startup dari perusahaan startup konvensional terlihat dari metrik
laporan keuangan dan perekrutan karyawannya. Laporan keuangan lean startup selalu
bersifat customer-oriented. Artinya, perusahaan hanya fokus pada biaya customer
acquisition dan peningkatan customer value.

E. Contoh Learn Startup

Misalnya, layanan pesan-antar makanan sehat yang menargetkan orang-orang lajang


berusia 20-an yang sibuk di daerah perkotaan mungkin mengetahui bahwa mereka
memiliki pasar yang lebih baik di kalangan ibu-ibu dari bayi yang baru lahir berusia 30-an
yang kaya di pinggiran kota.

Perusahaan kemudian dapat mengubah jadwal pengiriman dan jenis makanan yang
disajikan untuk memberikan nutrisi yang optimal bagi ibu baru. Mungkin juga menambah
pilihan makanan untuk pasangan atau pasangan dan anak-anak lain dalam rumah tangga.

9
Metode lean startup tidak untuk digunakan secara eksklusif oleh startup. Perusahaan
seperti General Electric , Qualcomm, dan Intuit semuanya menggunakan metode lean
startup; GE menggunakan metode untuk mengembangkan baterai baru untuk digunakan
oleh perusahaan telepon seluler di negara berkembang di mana listrik tidak dapat
diandalkan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Lean Startup merupakan sebuah kerangka kerja yang berfungsi menemukan dan
mengidentifikasi kebutuhan pasar untuk produk Anda, dengan cara membuat fitur produk
yang tepat yang menyelesaikan permasalahan pelanggan dari feedback yang dihasilkan oleh
prototipe, serta menguji metode yang benar untuk memperoleh pelanggan, dan memakai
sumber daya yang tepat untuk memperbesar bisnis.

Berdasarkan ide yang dipakai sebagai prototipe awal, kemudian akan di launching
kepada pelanggan serta nantinya akan diukur tentang bagaimana kebutuhan dan kepuasan
pelanggan, hasil dari data ini akan dipakai untuk dipelajari dan akan menghasilkan ide
selanjutnya untuk diaplikasikan ke dalam sebuah sistem. cycle ini akan terus kembali
berputar sampai mendapatkan kepuasan pelanggan.

Dengan mengatur keseimbangan ide dan kepuasan pelanggan, karena saat ini tingkat
kepuasan pelanggan adalah nomor 1, para praktisi startup tentu saja berharap dengan adanya
konsep ini maka tingkat kepuasan pelanggan akan mendatangkan ide berikutnya didalam
pembuatan startup dan akan menyelesaikan suatu masalah lainya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan
berhubungan dengan manajemen resiko pada sebuah perusahaan khususnya pada bagian
pemasaran melalui digital marketing adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

a. Perusahaan lebih memperhatikan pelayanan customer di lapangan berikut admin yang lebih
responsif dalam menjawab pertanyaanpertanyaan para customer karena iklan pada media
digital tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan teknis dan operasional
yang mendudukung di lapangan.

b. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan pemanfaatan data para customer dalam setiap
promo yang dilakukan, karena peran bagian marketing bukan hanya menarik minat para
customer untuk pertama kali mendaftar, namun dapat menjaga dan mempertahankan para
customer lama bahkan mengajak customer untuk bergabung kembali.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahn, S. B., 2011, Compatible weighting method with rank order centroid: Maximum
entropy ordered weighted averaging approach, European Journal of Operational
Research 212, 552 – 559.

Banker, R.D., Chang, H., dan Pizzini, M., 2011, The judgmental effects of strategy maps in
balanced scorecard performance evaluations, International Journal of Accounting
Information Systems 12, 259 – 279.

Blank, S., 2013, Why the Lean Start-Up Changes Everything, Harvard Business Review
91 (5), 63 – 72.

Choi, S. H., dan Ahn, S. B., 2011, Rank order-based recommendation approach for
multiple featured products, International Journal of Expert Systems with Applications
38, 7081 – 7087.

Chytas, P., Glykas, M., Valiris, G., 2011, A proactive balanced scorecard, International
Journal of Information Management 31, 460 – 468. Danielson, M., dan Ekenberg, L.,
2017,

Trade-Offs for Ordinal Ranking Methods in Multi-criteria Decisions, International


Journal of Group Decision and Negotiation 12, 175.

Ehrenhard, M., Wijnhoven, F., Broek, T.V., dan Stagno, M.Z., 2017, Unlocking how start-
ups create business value with mobile applications:

Development of an App-enabled Business Innovation Cycle, International Journal of


Technological Forecasting & Social Change 115, 26 – 36.

Ferreira, D.C., 2017, How Managers Use The Balanced Scorecard To Support Strategy
Implementation And Formulation Processes, Review of Applied Management Studies
65, 14.

Franco, S., M., Lucianetti, L., dan Bourne, M., 2012, Contemporary performance
measurement systems: a review of their consequences and a framework for research.
International Journal of Managament Accounting Research 23, 79 – 119.

12
7

13

Anda mungkin juga menyukai