Anda di halaman 1dari 11

NARASI SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

OLEH

Rafael Bahtiar (220413608896)


Reza Achmad Ababil (220413604220)
Roudhotul Jannah (220413609451)
Nishar Rahmawati (220413609617)
Putri Ayu Wardani (220413603077)

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
PENDAHULUAN
Kata Manajemen belum memiliki definisi yang diterima secara universal.
Mungkin kata manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu ‘meneggiare’ yang
berarti “mengendalikan”, khususnya ‘mengendalikan kuda’ yang berasal dari
bahasa latin ‘manus’ yang berarti “tangan”. Bahasa Prancis kemudian
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ‘menagement’, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Jadi Manajemen adalah suatu keahlian
untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi penggunaan sumber daya
secara efektif dan efisien guna mencapai suatu tujuan organisasi.
Pada dasarnya manajemen sudah lama dikenal manusia , praktek
manajerial sudah diterapkan pada masa pra revolusi industri walaupun banyak
kesepakatan bahwa ilmu manajemen mulai di bakukan sebagai suatu
pengetahuan setelah revolusi industri di inggris pada abad 18. Ilmu manajemen
berkembang pesat hingga saat ini, memberikan pemahaman tentang pendekatan
atau tata cara penting dalam menelti, menganalisis, dan memecahkan masalah
yang berkaitan dengan manajer. Sthepeln P. Robbin membedakan ilmu
manajemen dalam 4 pendekatan yaitu manajemen ilmiah, pendekatan
administrasi, pendekatan kuantitatif , dan perilaku organisasi . Manajemen dapat
diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan sebelumnya.
SEJARAH ILMU MANAJEMEN
Pemikiran awal manajemen
Ada 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen , Peristiwa pertama pada
tahun 1776 , Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik The
Wealth of Nation yang mengemukakan pembagian kerja (Division of Labor) ,
Yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas tugas yang spesifik dan berulang .
Peristiwa kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah
Revolusi industry di inggris , Menandai dimulainya penggunaan mesin yang
berakibat pindahnya kegiatan produksi dari rumah rumah menuju pabrik.

Pra menejemen Ilmiah


Zaman Pra industri mulai mengenal praktek-praktek manajemen contohnya
pembangunan situs-situs seperti di china , mesir , persia, babilonia, sumeria , dan
beberapa negara lain yang kita kenal sebagai keajaiban dunia tentunya dibangun
dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen .Aspek - aspek yang berkenaan
dengan manajemen adalah siapa yang membangun situs-situs tersebut dan
bagaimana masing-masing pekerja di koordinir . Tentu pada zaman dahulu telah
diterapkan prinsip manajemen karena sederhana sehingga dikategorikan
sebagai zaman pra manajemen ilmiah . Manajemen sejarah atau zaman pra
ilmiah merupakan asal usul berkembangnya ilmu manajemen , kemudian pada
abad pertengahan banyak ditemukan pemikiran yang diduga merupakan
konstributor yang mempengarui perkembangan ilmu manajemen.
Pada tahun 1776 Adam Smith menerbitkan sebuah buku yang menjadi doktrin
para ahli ekonomi.Bukunya berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of
the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations), Dia mengemukakan
keunggulan ekonomi yang akan diperoleh suatu organisasi, perusahaan terdapat
dari pembagian kerja, (division of Labor), yang merinci pekerja ke dalam tugas-
tugas yang lebih detail. Smith menyimpulkan bahwa pentingnya pembagian kerja
akan meningkatkan produktifitas dengan meningkatkan ketrampilan dan
kecekatan pekerja. Kemudian adanya penciptaan mesin akan menghemat waktu
dan tenaga kerja yang dipergunaakan dalam proses pembuatan

Revolusi Industri
Revolusi industri berlangsung pada abad 18 di inggris merupakan tonggak
sejarah umat manusia dimana ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James
Watt. Penemuan ini menandai digantikannya tenaga manusia menjadi
penggunaan tenaga mesin . Adanya penggunaan mesin khususnya di pabrik
menjadikan praktek manajemen dibutukan untuk meramalkan permintaan,
menjamin banyaknya bahan baku dan ketersediaannya,mengarahkan kegiataan
sehari-hari, mengkoordinir berbagai macam pekerjaan, menjamin agar mesin-
mesin tetap dalam kondisi yang baik, menemukan pasar bagi produk jadi dan
banyak lainnya.Inti manajemen yakni efisien dan efektifitas dalam organisasi
merupakan fase awal yang mulai dikenal dalam revolusi Industri.Dua hal di atas,
yakni pemikiran dari Adam Smith dan Revolusi Industri menurut Sthepen
P.Robin merupakan dua hal yang menjadi latar belakang sejarah berkembangnya
manajemen sebagai ilmu pengetahuan, sehingga dari sanalah mulai dijabarkan.

1. Manajemen Ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangnya ilmu manajemen dari kalangan insinyur.
Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya
Principles of Scientific Management pada tahun 1911, mendeskripsikan
manajemen ilmiah sebagai penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara
terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Beberapa penulis menganggap
tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori manajemen modern.
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran
baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt menggagas ide bahwa
seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya
untuk bersifat rajin dan kooperatif. Ia juga mendesain grafik yang digunakan
untuk merancang dan mengontrol pekerjaan yang disebut Gantt Chart.
Sementara itu, pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth menciptakan
Micromotion, sebuah alat yang mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh
pekerja dan lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan gerakan tersebut,
alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efisien.
Era ini juga ditandai dengan teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang
seharusnya dilakukan para manajer dan bagaimana cara membentuk praktek
manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, Henri Fayol mengajukan 5 fungsi
utama manajemen: Merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi,
dan mengendalikan. Selain itu, ia juga menggagas 14 prinsip manajemen yang
merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen. Sumbangan penting lainnya dari Max Weber menggambarkan tipe
ideal organisasi yang disebut birokrasi bentuk organisasi yang di cirikan
pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan
ketetapan yang rinci, serta sejumlah hubungan impersonal. Perkembangan
selanjutnya pada tahun 1940 – an Ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu reset
operasi , merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikro ekonomi.
Riset operasi sering dikenal dengan “ Manajemen Sains”.
Pada tahun 1946 Petter F.Drucker yang sering disebut sebagai bapak ilmu
manajemen . Menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan "Konsep Korporasi ". Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan yang
menugaskan penelitian tentang organisasi ilmiah , untuk menentukan seorang
manajer harus memiliki fasilitas ,bahan , tenaga kerja supaya mendapatkan hasil
yang sebaik- baiknya . Babbage sangat memperhatikan factor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam system pembagian keuntungan anatara
pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian
keuntungan pabrik , Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerima
pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambah dengan
pembagian keuntungan , dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan
dalm peningkatan produktivitas . Manajemen ilmiah merupakan penggunaan me
tode ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaa
n. Adapun tokoh -tokoh yang dianggap berpengaruh seperti :

Frederick Winslow Taylor (1856-1915)


Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul Shop Management, tahun
1911 menyusun buku dengan judul The Principles of Scientific Management dan
pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul Testimory Before Special House
Committee. Ketiga buku tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul
Scientific Management pada tahun 1947.Karya besarnya itulah membuat dia
dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Taylor terkenal dengan manajemen
ilmiahnya berupa peningkatan produktifitas karena mahalnya biaya buruh
terampil di amerika serikat pada abad 20 . Gerakannya terkenal dengan gerakan
evisiensi kerja . Taylor terkenal dengan rencana pengupahan yang merangsang
differential rate system, yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya
produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.
Empat Prinsip Dasar Taylor” yaitu :
 Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk
menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
 Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas
tugas yang sesuai dengan keterampilannya.
 Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
 Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.

Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen


ilmiah adalah :
 Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang
sistematis).
 Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya
perpecahan.
 Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
 Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
 Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya,
untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Taylor juga dikenal dengan metode time and motion studies (studi waktu dan
gerakan) yang intinya adalah penetapan standar kerja yang didasarkan pada
perhitungan waktu.Sistem pengupahan Taylor dinamakan sistem upah insentif
(piecework by system) yaitu upah yang diberikan kepeada pekerja berdasarkan
kemampuan dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan.Taylor memberi
konstribusi dengan memperkenalkan konsep desain pekerjaan, cuti untuk
pemulihan produktifitas kerja. Jasa-jasa Taylor terhadap sumbangsih dibidang
manajemen itulah sehingga Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah.

Henry L. Gantt (1861-1919)


Gantt memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para
mandor dia juga memperkenalkan sistem charting yang dikenal dengan Gantt
Chart yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi
pemborosan Gantt menekankan minat timbal balik anatara manajemen dan
karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis , Gentt juga mengembangkan metode
grafis dalam menggambarkan rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik . Dia juga menekankan pentingnya waktu dan biaya
dalam merencanakan maupun mengendalikan pekerjaan .

The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-


1972).
Menurut Lilian sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha pembantu
karyawan menampilkan kemampuannya . Konsenp bilbreth ialah gerakan dan
kelelahan saling berkaitan Pasangan ini juga terkenal dengan konsep Three
Position Plan of Promotion (rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi).
Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku,
pelajar, dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru. Perhatian Lilian
Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada
efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam
melaksanakan tugas tertentu. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan
keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran
ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa.
Kelebihan Aliran Manjemen Ilmiah
 Dapat diterapkan dengan baik dijaman sekarang
 Keputusan dijalankan dengan memperhatikan hal yang sifatnya
ilmiah serta rasional sehingga bisa menghindari aktifitas yang
membuang sumber daya dengan sia-sia karena trial and error
 Mampu menciptakan produk atau menyelesaikan pekerjaan lebih
baik dan cepat
 Penekanan seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah
menunjukan pentingnya kemampuan dan factor pelatihan dalam
meningkatan efektivitas kerja seorang karyawan
 Manajemen ilmiah menunjukan jalan kearah profesionalisasi
manajemen
Kekukarangan Aliran manajemen ilmiah
 Konflik internal bisa terjadi karena persaingan antar personal
individu dalam organisasi
 Aspek social pekerja kurang diperhatikan
 Hubungan manajemen dan karyawan jauh
 Upah tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh
peningkatan laba perusahaan
 Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional

2. Era Manusia Sosial atau Aliran Perilaku


Pada akhir era manajemen ilmiah ditandai dengan adanya ajaran perilaku dalam
pemikiran tentang manajemen, ajaran ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga
tahun 1930-an. Teori manajemen ini memusatkan segala kajian kepada aspek
manusia serta perlunya memahami karakter manusia. Teori ini membahas
pentingnya hubungan antar personal dalam organisasi. Yang menjadi doronga
n utama atas kelahiran ajaran ini adalah studi penelitian yang dikenal dengan ekspe
rimen Hawthrone yang dilaksanakan pada tahun 1920-an hingga 1930-an yang bert
empat di pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company. Kajian ini bert
ujuan untuk mempelajari pengaruh terhadap produktifitas kerja dan hasil kajianny
a mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat
memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekana
n kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok Peneliti kemudian menyimpulka
n bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku
kerja tiap individu. Ahli lainya yaitu Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang
berjudul “Creative Experience” – 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih men
gutamakan integrasi sebagai sebuah cara dalam mengurangi konflik tanpa dominasi
maupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan
tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan t
ujuan individu, organisasi harus berdasarkan pada etika kelompok daripada individ
ualisme. Jadi dengan demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan m
ereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.

Buku “The Functions of the Executive” yang diterbitkan pada tahun


1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam
upayanya merangsang orang lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi.
Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi, Barnard
kemudian menjelaskan dikotomi “efektif – efisien”. Efektivitas menurut
Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi
merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard
memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang
menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yang
universal. Sementara itu pada organisasi yang bersifat informal,
kekompakan, komunikasi dan pemeliharaan perasaan harga diri sangat
diutamakan. Barnard juga mengembankan teori “penerimaan otoritas” yang
berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang
jika bawahannya menerima otoritas.

Kelebihan :

 Dapat meningkatkan hubungan antar personal dan kesadaran


yang penuh

 Dapat mengetahui aspek manusia sebagai individu dalam


organisasi, maka seorang manjer atau pimpinan sangat
penting untuk menguasai manajemen manusia.

Kekurangan :

 Kompleksnya perilaku individu manusia yang ada pada organisasi


terkadang sering menyulitkan manajer untuk mengambil sebuah
Tindakan

3. Era Modern

Dalam era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep


manajemen kualitas total pada abad ke-20 yang ditemukan oleh ahli manajemen
W. Edwards Deming dan Joseph Juran. Deming di Jepang dianggap sebagai bapak
kontrol kualitas berpendapat bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas
bukanlah berasal dari kesalahan para pekerja, tetapi pada sistemnya.Dia
menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima
langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:

1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang


sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas
waktu serta material

2. Produktifitas meningkat

3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas


serta penurunan harga

4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan

5. Jumlah pekerjaan bertambah.


Kontribusi kedua dari Joseph Juran, menyatakan bahwa 80% cacat disebabkan
oleh factor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Teorinya
mengembangkan trilogy manajemen yang memasukkan perencanaan, control,
dan peningkatan kualitas

PENDEKATAN UTAMA MANAJEMEN

1. Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik merupakan studi-studi format awal tentang


manajemen yang berfokus pada rasionalitas dan menjadikan organisasi
dan pekerja berfungsi seefisien mungkin. Dalam pendekatan klasik ini ada
2 teori utama yaitu Manajemen Ilmiah dan Administrasi umum.

 Teori Manajemen Ilmiah (Manajemen Modern) adalah teori manajemen yang


menganalisis dan mensintesis alur kerja. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya produktivitas tenaga kerja. Itu
adalah salah satu upaya paling awal untuk menerapkan sains pada rekayasa
proses untuk manajemen.menggunakan matematika dan ilmu statistika.
Pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk
manajemen. Ciri – ciri tersebut adalah:

a) Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip - prinsip keilmuan


sebagai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
b) Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan atau
pemikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial
and error.
c) Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran - ukuran
(standarstandar) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang
digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.
d) Peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien
e) Cara dan hasil kerjanya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan jaman
yang makin meningkat.

Aliran manajemen ini selalu mengalami perubahan mengikuti jaman dan


kebutuhan manajemen hingga ber-evolusi menjadi manajemen modern seperti
saat ini. Manajemen modern ini mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi
organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungannya. Dengan kata lain, konsep daripada teori
ini bersifat fleksibel dengan perkembangan dunia.

 Teori Administrasi Umum


Teori Administrasi Umum memperlajari apa yang dilakukan oleh para
manajer dan bagaimana membentuk manajer yang baik. Ada 2 tokoh yang
berperan dalam mengembangkan teori ini yaitu Henry Fayol dan Max Weber.

A. Henry Fayol

Fayol adalah seorang direktur perusahaan tambang batu bara dan


besi pada tahun 1888-1918. Dia berhasil membawa perusahaan dari
keadaan yang hamper bangkrut ke keadaan yang sukses besar.
Sebagai insinyur pertambangan, ia membiasakan menggunakan
prinsip dan teknik yang didasarkan dengan kebenaran ilmiah.

 Fungsi administrasi menurut fayol

1. Merencanakan
2. Mengatur orang dan barang
3. Menjelaskan pada bawahan apa yang harus dilakukan
4. Mengkoordinasi
5. Mengawasi

 Empat belas prinsip penting Fayol

Fayol memberikan pemahaman mengenai sejumlah prinsip yang perlu


diketahui oleh seorang administrator, yaitu :

1. Kewenagan
2. Kesatuan komando
3. Kesatuan arah
4. Rantai perintah
5. Spesialisai
6. Disiplin
7. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
8. Pembayaran yang sama untuk pekerjaan yang sama
9. Sentralisasi
10. Order
11. Equality
12. Stability of tenure of personnel
13. Inisiatif
14. Esprit de corps

B . Max Weber
Weber adalah seorang sosiolog asal jerman yang mempelajari
aktivitas organisasi. Dia menjelaskan tentang tipe-tipe organisasi
organisasi yang ideal yang disebut bureaucracy.

Bentuk organisasi yang memiliki ciri adanya :

1. Division of labor
2. Hierarki yang jelas
3. Seleksi formal
4. Aturana dan regulasi formal
5. Hubungan impersonal
6. Orientasi pada karier

Anda mungkin juga menyukai