Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN ILMU

MANAJEMEN
OLEH KELOMPOK 8
PRODI : PENDIDIKAN AKUNTANSI
MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN
Pengertian dan Sejarah Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kata manajemen berasal dari Bahasa
Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”. Definisi Marry Parker Follet berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengerahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffiin
mendefenisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.

Ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah
manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini
dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang
selama 20 tahun, Piramida Giza tak akan berhail dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan
apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuia rencana. Praktik-praktik manajemen
lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat
perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisni dan
melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh di gudang
senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali
layar ditambahkan kekapal tersebut.
PEMIKIRAN AWAL MANAJEMEN
Ilmu Manajemen pada sebelum abad 20 terjadi 2 peristiwa yang cukup penting. Peristiwa pertama tahun 1776
saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasik “The Wealth of Nation” yang dalam buku yang ia
terbitkan mengemukakan tentang keunggulan ekonomis yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian
kerja. Pembagian kerja atau Division of Labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pkerjaan kepada
tugas yang lebih spesifik serta berulang. Dengan meneliti sebuah industry pabrik peniti sebgai penelitian,
Adam Smith mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48ribu peniti dalam sehari, namun apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap
tiap bagian dar pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus. Adam Smith berkesimpulan
bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat produktifitas dengan:
 Menghemat waktu
 Meningkatkan keterampilan para pekerja
 Menciptkan mesin serta penemuan lain yang bisa menghemat tenaga kerja
Peristiwa yang kedua adalah terjadinya Revolusi Industri di Britania. Revolusi ini ditandai dengan banyaknya
penggunaan mesin yang menggantikan peran manusia yang kemudian mengakibatkan perpindahan aktivitas
produksi yang awalnya dari rumah ke rumah menuju tempat yang khusus untuk produksi yang kita kenal
sebagai “pabrik”. Kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang dalam meramalkan
permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas-tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari-
hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian dikembangkan oleh ahli.
ERA MANAJEMEN SAINS
Henry Fayol, seorang industriawan yang berasal dari prancis mengemukakan gagasan tentang lima fungsi manajemen
yaitu Merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasikan dan mengendalikan. Gagasan manajemen menurut
Henry Fanyol ini manajemen sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Feedrick Winslow Taylor
yang ditulis dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” (1911). Taylor memaparkan
manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Dalam perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran yang baru dari Henry Gantt dan
Gilberth . Henry Gant mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk memberikan pendidikan
kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk
berupaya membantu manajememen yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan yang kemudian
diberinama Gantt Chart. Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri menciptakan alat
yang bisa mencatat gerakan yang dalakukan oleh pekerja serta lama waktu yang mereka habiskan dalam sgerakan
tersebut. Alat ini dipergunakan untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai “micromotion”
Era manajemen sains juga diramaikan kemudian dipergunakan sebaagai kerangka kerja dalam buku ajar ilmu manajemen
pada tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yang disebut
dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara jelas,
peratran serta kettapan yang sangat rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa
birokrasi yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dengan
menjadikan landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok yang besar. Teori
tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pada masa sekarang.
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi
organisasi yang disebut dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan pembagian kerja,
hirarki yang didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yang sangat rinci, dan sejumlah
hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi yang ideal tidaklah ada dalam
realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dengan menjadikan landasan dalam
berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok yang besar. Teori tersebut
telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pada masa sekarang.

Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi
organisasi yang disebut dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan pembagian kerja,
hirarki yang didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yang sangat rinci, dan sejumlah
hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi yang ideal tidaklah ada dalam
realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dengan menjadikan landasan dalam
berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok yang besar. Teori tersebut
telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pada masa sekarang.

Mengenai organisasi Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yang
merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih familiar
dikenal dengan ‘manajemen sains’ dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah
yang ada pada manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter F Drucker
menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. “Concept of the Corporation”. Buku ini menugaskan
penelitian.
Era Modern
Dalam Era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen kwalitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli
manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran Deming yang di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan
bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja, tetapi pada sistemnya. Dia menekankan
akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
 Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan
yang jauh lebih baik atas waktu serta material
 Produktifitas meningkat
 Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta penurunan harga
 Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
 Jumlah pekerjaan bertambah
Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah
konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen
sebagai ilmu. Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan
teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang
merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu manajemen sebagai
ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan

Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan
melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat
modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa
adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara
universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen
memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam
kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan
suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan”.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan
manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi.
Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan
sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-
orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
Sampai sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan
menjumpai banyak pandangan tentang manajemen. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai
masalah yang berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan manusiawi
c. Aliran manajemen modem Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga
golongan yang berbeda :
1. Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan menagwasi tenaga-
tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para
manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab
atas keseluruhan manajemen organisasi.
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi
produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu
dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu
dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang pelopor
aliran perilaku yaitu :
1. Hugo Munsterberg (1863 -1916) yaitu Bapak Psikologi Industri. Sumbangannya yang terpenting adalah
berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-
teori manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial Efficiency”
2. Elton Mayo (1880 -1949) gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan yang
memiliki hubungan timbal batik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan
kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan.
3. William Ouchi (1981) William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi
Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam
organisasi.
Aliran Manajemen Modern

Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan Management
Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalahmasalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah
perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri.
Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen
Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya
bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer
dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi
dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan
produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.

Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada hubungan manusia. Oleh karena
itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah
sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.
Perkembangan Teori Manajemen

Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang berkembang terus. Aliran hubungan
manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan
masalahmasalah manajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil
penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.
Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah
sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih
dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan
aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur.
Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih
terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran aliran seperti yang kemudian
tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajenlen yang baru
yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan penciptaan pengetahuan dan menjadi sumber
inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan
perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena keahlian danpengalaman dari para
manajer dan perusahaan secara keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual dan interaksi datam
kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog
yang menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dakam bukunya
Knowledge Creating Company (1995), yang dikutip dari Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangan
kerangka kelja teori khususnya teori manajemen adalah :
“pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi, epistemological dan
ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional. . Dimensi epistemological yang digambarkan
pada garis vertikal, yang mana konversi pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Sedangkan dimensi
ortologi yang mewakili garis horisontal, dimana pengetahuan diciptakan melalui individu-individu yang
kemudian ditransformasi pada pengetahuan tingkat kelompok, organisasi dan antar organisasi dan
berinteraksi secara terus-menerus”.
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen yang dihasilkan oleh berbagai
aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Disamping itu
seorang manajer dapat saja m enggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau
pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan pendekatan-pendekatan ini yang
menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini dan di masa datang.
Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu manajemen yang akan
diuraikan di bawah ini yaitu antara lain:
1. Membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk
kepada kita di mana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
2. Membuat kita sadar mengenai lingkkungan usaha. Mempelajari berbagai teori manajemen berdasarkan
perkembangannya, kita dapat memahami bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan lingkungannya yaitu
ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi yang dirasakan pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa
tertentu. Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap
keadaan yang berbeda.
3. Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori manajemen memungkinkan kita pada suatu
kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.
KESIMPULAN

1. Membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori manajemen


juga memberi petunjuk kepada kita di mana kita mendapatkan beberapa ide
mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
2. Membuat kita sadar mengenai lingkkungan usaha. Mempelajari berbagai teori
manajemen berdasarkan perkembangannya, kita dapat memahami bahwa setiap teori
adalah karena berdasarkan lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan
pengaruh teknologi yang dirasakan pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa
tertentu. Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa sebabnya
teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai