Anda di halaman 1dari 37

EVOLUSI TEORI

MANAJEMEN

Kelompok 4 :
Haris Wirawan Cahyadi (20.0101.0138)
Erna ekawati ( 20.0101.0065 )
Muhammad setyo handoko (20.0101.0060)
Kartini Ning Tia (20.0101.05)
• Evolusi Manajemen
• Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkanperspektif atau
lingkungan untuk mengintepretasikan peluang dan masalah yang
ada. Ada 3 kekuatan yang akan kita amati, yang mempengaruhi
organisasi dan praktik manajemen:

1. Kekuatan sosial (social forces). Kekuatan ini mengacu pada


aspek-aspek budaya yang menuntun dan mempengaruhi
hubungan antar orang – nilai kebutuhan dan standar perilaku
orang.
2. Kekuatan politik (political forces). Pengaruh institusi dan
hukum terhadap orang dan organisasi.
3. Kekuatan ekonomi (economic forces). Kekuatan yang
mempengaruhi ketersediaan produksi dan distribusi sumber
daya di dalam masyarakat, diantara para pengguna yang saling
bersaing.
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
 Teori Manajemen Klasik
 Manajemen Ilmiah
 Teori Organisasi Klasik
 Aliran Hubungan Manusiawi
 Aliran Manajemen Modern
 Perilaku Organisasi
 Aliran Kuantitatif
• Pendekatan Sistem
• Pendekatan Kontingensi
 Perkembangan teori manajemen dimasa yang akan datang
Teori Manajemen Klasik  Secara umum teori manajemen klasik
adalah suatu pendekatan dengan menekankan pentingnya unsur
manusia (tenaga kerja) dalam produksi. Melalui perbaikan kondisi
(tenaga kerja) dan meningkatkan efisiensi akan menaikkan
produktivitas dan keuntungan.
1. Robert Owen (1771-1858) : menekankan pentingnya unsur
manusia dalam produksi dan perbaikan kondisi kerja.
Mengembangkan prosedur kerja dalam upaya meningkatkan
produktivitas ; Tenaga Kerja menjadi bagian ”asset” atau ”vital
machine” sebagai investasi yang menguntungkan
2. Charles Babbage (1792-1871) : Menganjurkan prinsip pembagian
kerja melalui spesialisasi. Menciptakan alat penghitung mekanis
yang pertama, menganjurkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik
perusahaan serta merencanakan skema pembagian keuntungan
MANAJEMEN KLASIK

TEORI ORGANISASI
MANAJEMEN ILMIAH
KLASIK

F.W Taylor Henry Fayol ;James D. Money ;


Frank & Lilian Gilberth Marry Parker
Henry Gantt Herbet Simon
Harington Emerson Chester I. Banard

Menerangkan secara ilmiah metode Menumbuhkan kebutuhan untuk


terbaik untuk melaksanakan tugas menemukan pedoman
apapun, dan untuk menyeleksi, pengelolaan organisasi
melatih dan memotivasi pekerja. kompleks.
Tujuannya adalah kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas
• PERSPEKTIF KLASIK
Classical perspective manajemen muncul sepanjang abad ke 19.
Sistem pabrik yang mulai muncul pada tahun 1800-an
menimbulkan tantangan yang belum pernah dihadapi oleh
organisasi terdahulu. Perspektif ini menekankan pendekatan
rasional dan ilmiah terhadap studi manajemen dan berupaya
untuk membua organisasi mampu mengoperasikan mesin-
mesin secara efisien. Masalah-masalah yang timbul saat itu
adalah:
• Pengadaan peralatan pabrik
• Pengorganisasian struktur manajemen
• Pelatihan terhadap karyawan
• Penjadwalan operasi manufactur yang kompleks
• Ketidakpuasan buruh sehingga mengakibatkan pemogokan.
Frederick W.Taylor (1856-1915)
Sebagai bapak manajemen ilmiah,
menggambarkan bahwa manajemen ilmiah
diartikan dengan metoda ilmiah pada studi,
analisa dan pemecahan masalah organisasi serta
efisiensi kerja organisasi.
Frank & Lilian Gilbreth (1868-1924)
Dengan pendekatan kepada efesiensi, serta aspek
manusia dalam kerja seperti seleksi, penempatan
dan pelatihan tenaga kerja  dengan tujuan akhir
membantu para tenaga kerja mencapai seluruh
potensinya sebagai mahluk hidup
Empat prinsip dasar pendekatan ilmiah pada manajemen
1. Dengan mengembangkan metode ilmiah dalam manajemen,
setiap pelaksanaan pekerjaan akan mencapai hasil yang
maksimum

2. Lakukan seleksi secara ilmiah kepada karyawan untuk


mengetahui kemampuan agar dapat diberikan tanggung
jawab yang sesuai dengan bidangnya

3. Memberikan pendidikan/pelatihan dan pengembangan bagi


karyawan

4. Lakukan kerja sama yang baik antara manajemen dengan


tenaga kerja
Henry L. Gantt (1861-1919)
Pedekatan ilmiahnya yang terbesar darinya adalah
penggunaan metode grafik yang dikenal dengan
Bagan Gantt (Gantt Chart) untuk perencanaan,
koordinasi dan pengawasan produksi dan metode
scheduling produksi.
Harrington Emerson (1853-1931)
Pendekatan 12 prinsip efesiensi :
1. Tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpercaya, segera, akurat, konsisten, sistem informasi dan akutansi
7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja
8. Adanya standar dan skedul - metode dan waktu setiap kegiatan
9. Kondisi yang disatandarisasi
10. Operasi yang distandarisasi
11. Instruksi praktis tertulis yang standar
12. Balas jasa efesiensi – rencana insentif
Kontribusi Manajemen Ilmiah
 Metode manajemen ilmiah terbukti dapat diterapkan pada bermacam
kegiatan organisasi  meningkatkan produktivitas
 Teknik efesiensi manajemen ilmiah dapat meningkatkan produktivitas
serta pelaksanaan yang lebih efesien
 Seleksi ilmiah dan pengembangan ilmiah para karyawan dapat
meningkatkan efektivitas karyawan
 Disain kerja yang dibuat memudahkan para manajer untuk
melaksanakan fungsinya dengan cara yang terbaik
 Manajemen ilmiah dengan pendekatan rasional dalam pemecahan
masalah-masalah organisasi menciptakan iklim profesionalisme
dikalangan manajemen/karyawan
Keterbatasan Manajemen Ilmiah
 Kenaikan produktivitas tidak selalu diiringi dengan
kenaikan pendapatan.
 Perilaku manusia yang bermacam ragam menjadi faktor
penghambat.
 Pendekatan “rasional” hanya memuaskan kebutuhan
ekonomis dan pisik, tidak memuaskan kebutuhan sosial
karyawan
 Manajemen ilmiah cenderung mengabaikan keinginan
manusia untuk kepuasan kerja
Teori Organisasi Klasik.

Henry Fayol (1841-1925). Teori ini muncul dari adanya


kebutuhan pengelolaan organisasi yang kompleks
seperti misalnya mengelola sebuah pabrik  dalam
prakteknya mengelola suatu organisasi harus
mempunyai pola yang dapat dikenali, dipelajari dan
dianalisis. Dalam bukunya yang terkenal,
“Administration Industrielle et Generale” (General and
Industrial Management). Fayol merinci ada 5 unsur
atau disebut fungsionalisme fayol yakni :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pemberian perintah
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan.
Sumbangan dan Keterbatasan Teori Organisasi
Klasik

• Dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan

• Memberikan prinsip dasar bagi para manajer  memisahkan


bidang-bidang utama dalam praktek manajemen. Prinsip dasar
perilaku manajerial yang efektif dapat dkenali dan dipelajari

• Teori ini hanya cocok bagi manajer yang ingin mempertahankan


otoritas formalnya saja, sementara pendidikan yang semakin baik
memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi para
anggota organisasi (bawahan) yang tidak menerima adanya
otoritas formal saja. Teori ini teralu umum untuk organisasi
dimasa sekarang yang memiliki kompleksitas tinggi
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran ini muncul karena ada ketidak puasan bahwa yang
dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efesiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para
pimpinan perusahaan (manajer) menghadapi kesulitan dan
frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola
perilaku yang rasional  sehingga pola perilaku manusia ini
menjadi titik konsentrasi yang perlu diperhatikan.
Tokoh Manajemen Aliran Hubungan Manusiawi
Hugo Munsterberg (1883 - 1916)
Elton Mayo (1880 – 1949)
Kontribusi & Keterbatasan Aliran Hubungan Manusiawi

Dalam konteks penekanan kebutuhan sosial melengkapi


pendekatan klasik sebagai usaha untuk meningkatkan
produktivitas. Dengan memperhatikan kebutuhan karyawan
akan memberikan keuntungan. Proses kelompok menjadi
fokus untuk melengkapi perhatian terhadap karyawan secara
individual. Konsep ”mahluk sosial” tidak menggambarkan
secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja.
Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak
menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik
seperti yang diharapkan
• MANAJEMEN ILMIAH

• Manajemen ilmiah merupakan subbagian dari perspektif


manajemen klasik yang menekankan pada perubahan dalam
praktik manajemen ditentukan secara ilmiah sebagai solusi
untuk meningkatkan produktivitas buruh.
• Keberhasilan organisasi yang agak terbatas dalam mencapai
peningkatan produktivitas pekerja menyebabkan FREDERICK
WINSLOW TAYLOR (1858-1915) berpendapat bahwa
manajemen sendiri harus berubah dan perubahan tersebut hanya
dapat ditentukan melalui studi ilmiah, maka muncullah
manajemen ilmiah (scientific management). Taylor
menyarankan agar keputusan yang didasarkan pada aturan
patokan umum dan tradisi digantikan dengan prosedur tepat
yang dikembangkan melalui studi saksama terhadap situasi.
• Filosofi Taylor tercermin pada pernyataannya’ Di Masa Lalu
manusia selalu menjadi pertama. Di Masa depan, sistem harus
menjadi pertama
• IDE DASAR MANAJEMEN ILMIAH
Pendekatan Umum
• Mengembangkan metode standar untuk melakukan satu
pekerjaan
• Memilih karyawan dengan kemampuan yang tepat untuk satu
pekerjaan
• Melatih pekerja sesuai dengan metode standar
• Mendukung pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka
dan mengurangi interupsi
• Menyediakan insentif gaji bagi para pekerja untuk hasil
produksi yang meningkat.

Kontribusi
• Menunjukkan pentingnya kompensasi terhadap kinerja
• Memulai studi yang saksama tentang tugas dan pekerjaan
• Menunjukkan pentingnya seleksi dan pelatihan bagi personal
Kritik Pendekatan Manajemen Ilmiah
• Tidak meghargai konteks sosial bekerja dan kebutuhan pekerja
yang lebih tinggi
• Tidak mengakui adanya keberagaman setiap orang
• Cenderung untuk menganggap pekerja sebagai kelompok yang
seragam dan mengabaikan ide serta saran.
• ORGANISASI BIROKRATIS

• Organisasi birokratis merupakan subbagian dari perspektif


manajemen klasik yang menekankan manajemen pada dasar
nonpersonal dan rasional melalui elemen-elemen seperti otoritas
dan tanggung jawab yang didefenisikan secara jelas, pencatatan
secara formal, dan pemisahan antara manajemen dengan
kepemilikan.
• Pendekatan sistematis yang dikembangkan di Eropa yang
memandang organisasi secara utuh adalah pendekatan Organisasi
birokratis (bureaucratic organization) kebanyakan konsep ini
diperkenalkan oleh Max Weber (1864-1920)
Karakteristik Birokrasi Menurut Max Weber
1. Buruh dibagi sesuai dengan defenisi otoritas dan tanggung
jawab jelas yang dilegitimasikan sebagai kewajiban resmi.
2. Posisi diorganisasikan dalam hirarki otoritas, dan masing-
masing berada dibawah yang lebih tinggi.
3. Seluruh personel diseleksi dan dipromosikan berdasar
kualifikasi teknis, yang dinilai melalui pemeriksaan (ujian)
menurut latihan dan pengalaman
4. Tindakan dan keputusan administratif dicatat secara tertulis
5. Manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi
6. Manajer mematuhi aturan dan prosedur yang akan
memastikan perilaku yang dapat diandalkan dan diprediksi.
• PRINSIP ADMINSTRASI

• Sub-bagian dari perspektif klasik adalah prinsip administrasi.


Apabila manajemen ilmiah berfokus pada produktivitas pekerja
secara individu, maka pendekatan prinsip administrasi berfokus
pada organisasi secara keseluruhan. Para kontributor yaitu:
Henry Fayol, Mary Parker Follet, dan Chester Bernard.
• PERSPEKTIF KEMANUSIAAN

• Perspektif ini muncul pada akhir abad ke-19 yang menekankan


pemahaman terhadap kebiasaan, kebutuhan dan perilaku orang
ditempat kerja. Ada 3 sub bidang yang didasarkan pada perspektif
kemanusiaan, yakni gerakan hubungan kemanusiaan, pendekatan
SDM dan pendekatan perilaku.
• GERAKAN HUBUNGAN MANUSIA

• Gerakandalam pemikiran dan praktik


manajemen yang menekankan kepuasan
kebutuhan dasar para karyawan sebagai
kunci meningkatnya produktivitas
pekerja.
• PENDEKATAN SDM

• Perspektif manajemen yang menyatakan bahwa


pekerjaan seharusnya dirancang untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi dengan
memperbolehkan para pekerja untuk
menggunakan potensinya secara utuh. Dua
Kontributor terkenal adalah Abraham Maslow
dan Douglas McGregor.
Hirarki Kebutuhan Maslow:
1. Kebutuhan Psikologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Rasa Ikut Memiliki
4. Kebutuhan Penghargaan/Dihormati
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri.
McGregor Merumuskan Teori X dan Y

Asumsi Teori X
1. Rata-rata Manusia memiliki perasaan terpendam, tidak
menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila
memungkinkan
2. Karena karekteristik manusia yang tidak menyukai pekerjaan,
kebanyakan orang harus dipaksa, dikontrol, diarahkan atau
diancam dengan hukuman agar mereka melakukan usaha
yang cukup untuk mencapai tujuan organisasi
3. Rata-rata manusia lebih suka untuk diarahkan, berharap
untuk menghindari tanggung jawab, relatif memiliki sedikit
ambisi, dan menginginkan keamanan di atas segalanya.
Asumsi Teori Y

1. Pengeluaran berupa usaha fisik dan mental dalam bekerja


merupakan hal alamiah seperti bermain dan beristirahat.
Rata-rata manusia secara terbuka tidak menyukai pekerjaan
2. Kontrol eksternal dan ancaman hukuman bukanlahlah satu-
satunya cara untuk mendorong upaya pencapaian tujuan
organisasi. Seseorang akan melakukan upaya pengarahan dan
kontrol mandiri untuk melakukan usaha pencapaian tujuan
yang menjadi komitmenya.
3. Rata-rata manusia belajar tidak hanya untuk menerima,
tetapi juga mencari tanggung jawab dalam kondisi yang tepat.
4. Kapasitas untuk melakukanimajinasi, keuletan dan kreativitas
yang lebih tinggi sebagai solusi terhadap masalah organisasi
tersebar secara luas dan bukan sempit di dalam populasi
masyarakat.
5. Berdasarkan kondisi hidup industrial modern,
potensiintelektual rata-rata manusia hanya digunakan
sebagian saja.
Aliran Manajemen Modern

Masa manajemen modern berkembang melalui dua


jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang
dikenal sebagai Perilaku organisasi dan yang lain
dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal
sebagai aliran kuantitatif (operation research dan
management science atau manajemen operasi)
Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan
pandangan dan pendapat baru tentang prilaku manusia dan
sistem sosial
Tokoh prilaku organisasi :
• Abraham Maslow yang mengemukakan adanya hirarki kebutuhan dalam
penjelasannya tentang prilaku mamanusia dan dinamika proses motivasi.
• Douglas McGregor dengan teori X dan Y
• Fredeerick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori 2 factor.
• Robert Black dan Jane Mouton, yang membahas tentang lima gaya
kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial,
• Fried Friedler
• Chris Argyris
• Edgar Schein.
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi

Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan


dari pendapat para tokoh manajemen modern sbb :
a. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses tehnik secara ketat (peranan, prosedur,
prinsip). Manajemen harus sistematik dan
pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
b. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
c. Pendekatan motivasional yang menghasilkan
komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat
dibutuhkan.
Aliran Kuantitatif
Aliran ini ditandai dengan perkembangan team-team
riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah
industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset
operasi inggris pada perang DN II sejalan dengan
semakin kompleknya komputer electronik, transportasi
dan komunikasi. Tehnik riset operasi menjadi semakin
penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan
keputusan. Prosedur riset operasi tersebut. kemudian
diformalisasikan dan disebut aliran kuantitatif.
Pendekatan Sistem
• Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
• Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang
organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai
bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
• Suatu pendekatan manajemen, sistem mencakup baik
sistem umum maupun khusus dan analisis tertutup
maupun terbuka.
• Pendekatan sistem umum pada manajemen dapat
dikaitkan dengan konsep organisasi formal dan tehnis,
filosofis dan sosiologis.
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan dalam pelaksanaan manajemen harus
disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan (Jika 
Lalu). Pendekatan ini juga dinamakan sebagai
pendekatan manajemen menurut keadaan
Perkembangan Teori Manajemen
dimasa datang
Ada 5 kemungkinan arah perkembangan teori
manajemen selanjutnya dimasa mendatang yaitu :
1. Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul
sebagai yang paling berguna.
2. Divergence. Setiap aliran berkembang melalui
jalurnya sendiri.
3. Convergence. Aliran-aliran dapat menjadi sepaham
dengan batasan-batasan diantara mereka
cenderung kabur.
4. Sintesa. Masing-masing aliran berinteraksi.
5. Proliferation. Kemungkinan akan bertambah aliran
lagi (berkembang biak).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai