Anda di halaman 1dari 32

MASALAH (PROBLEM SOLVING) DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)


Dosen pengampu : Dr.dr. Lili Indrawati, M.Kes

OLEH
KELOMPOK 4 :
Akmal Nugraha 196080067
Arief Efendi 196080030
Githa Ayu Astarika 196080006
Hanida Rahmah 196080038
Made Arya Wardhana 196080016
Riawaty 196080036
Reza Setya Anggara 196080056

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


2019
A. Apa yang dimaksud masalah? apa saja yang menjadi karakteristik
masalah?
B. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan!

Jelaskan perbedaan antara masalah dan kesempatan?

Jelaskan proses penemuan masalah?

A. Sebutkan dan jelaskan asumsi pengambilan keputusan yang


diambil manajer?
B. Jelaskan proses dasar dari pengambilan keputusan yang rasional!

Sebutkan dan jelaskan jenis jenis keputusan?

Sebutkan dan jelaskan kondisi pengambilan keputusan?


A. Apa yang dimaksud masalah?
Apa saja yang menjadi karakteristik masalah?

B. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengambilan


keputusan?
Pengertian masalah
(PROBLEM SOLVING)
Menurut Sugiyono (2009:52) masalah diartikan sebagai pen
yimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-
benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana.

03
Menurut Prajudi Atmosudirjo, Masalah
adalah sesuatu yang menyimpang dari apa
yang diharapkan, direncanakan, ditentukan
04 untuk dicapai sehingga merupakan rintangan
menuju tercapainya tujuan.
Menurut Roger Kaufman, Masalah adalah suatu kesenjangan
yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini dan
hasil yang diharapkan.

Menurut Dorothy Craig, Masalah adalah situasi


atau kondisi yang akan datang dan tidak diinginkan.
Steinberg(1999) menyatakan bahwa kita terlibat
dalam problem solving jika kita harus mengatasi
hambatan hambatan dalam menjawab pertanyaan
atau mencapai tujuan.

Menurut Taurany (1986) masalah adalah


kesenjangan atau penyimpangan dari apa yang
terjadi dengan apa yang diharapkan
KARAKTERISTIK
MASALAH
KARAKTERISTIK MASALAH

Merasa ada penyimpangan


01

02
02
Merasa tidak puas atas penyimpangan yang
terjadi

Merasa bertanggung jawab atas penyimpanga


03 n tersebut
.
Karakteristik Masalah
(a) pembentukkan
(b) proses pemecahan
representasi masalah
masalah yang
atau ruang masalah
1.Well –structured melibatkan pencarian
(pemecah masalah
melalui ruang
melihat lingkungan
masalah.
tugas); dan

(a) representasi (b)membangun dan


2. ill-structured
masalah, memilih solusi,

(c)membuat
pembenaran, dan
(d)memonitor dan
mengevaluasi tujuan
tujuan dan solusi-
solusi.
B.Pengambilan Keputusan
(decision making)

“ Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-alternatif yang ada.

Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses dalam mengenali masalah-


masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan. Pengambilan keputusan
mengharuskan adanya usaha baik sebelum ataupun sesudah dibuatnya pilihan yang nyata

Kesempatan : sebagai situasi
dan kondisi yang ada pada
Masalah : suatu pernyataan
setiap orang atau
tentang keadaan yang belum
individu. Situasi dan kondisi
sesuai dengan yang
tersebut memungkinkan
diharapkan.
seseorang bisa berbuat
atau melakukan kegiatan
Masalah Kesempatan
• Ada perbedaan antara • Kondisi yg
keadaan nyata dan memungkinkan orang
harapan untuk melakukan
• Factor utama adalah sesuatu atau tidak
kesadaran dari • Factor utama adalah
individu “waktu”
Proses penemuan masalah?
Masalah akan ditemukan pada saat tersebut dibawah ini:

1. Saat seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan
keadaan yang ia inginkan.

2. Bisa merupakan sebuah tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan,
kebosanan atau status quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu
kondisi jadi lebih baik.

3. Dimana terdapat kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan


pengetahuan.

4. Keyakinan bahwa harapan bisa tercapai akan membuat seseorang memiliki sasaran
untuk masa depan yang lebih baik. Harapan membuat diri sendiri merasa tertantang
Penemuan Masalah Dibagi Menjadi.....

Penemuan pasif Temuan masalah yang telah ada atau penelitian


yang datang berdasarkan autoritas.

Penemuan masalah yang dieksplorasi secara mandiri


Penemuan aktif oleh peneliti, dalam menemukan fenomena-fenomena
yang dianggap penting dan harus segera dipecahkan.
Penemuan masalah Terdiri dari rekomendasi penelitia, analogi
secara formal ,renovasi, dialektikal, morfologi, dekompo
sisi dan agregasi.

Penemuan Terdiri dari konjektur, fenomenologi, kons


masalah secara ensus dan pengalaman.
masalah nonformal
Sebutkan dan jelaskan asumsi pengambilan
keputusan yang diambil Manajer!

Jelaskan proses dasar dari pengambilan


keputusan rasional
• Keputusan yg diambil - Pembuat keputusan akan sangat
secara logis, konsisten obyektif dan logis
ASUMSI
ASUMSI
dan memaksimalkan - Masalah menjadi jernih dan tdk
RASIONALITA
RASIONALITAS
S nilai mendua
- Tujuan yg jelas dan spesifik dan
paham konsekuensinya

• Keputusan yg diambil
terikat oleh Sebagian besar tdk memenuhi
ASUMSI
RASIONALITAS kemampuan individu rasionalitas sempuna, dipengaruhi oleh
RASIONALITA
TERBATAS dalam memroses Budaya organisasi, Politik Internal,
S TERIKAT informasi Pertimbangan Sumber Daya

• Pembuatan keputusan Dapat melengkapi keputusan rasional


berdasarkan atau keputusan rasional terikat
pengalaman, perasaan, Manajer yg berpengalaman dgn
INTUISI
dan akumulasi masalah bs bertindak cepat
pertimbangan
Identifikasi
Masalah

Evaluasi/ Mengumpulkan
Monitoring alternatif solusi

Pemilihan
Implementasi alternatif yg
Keputusan terbaik
Jenis Jenis keputusan
Keputusan Terstruktur

Jenis jenis keputusan

Keputusan tidak terstruktur


Keputusan Terstruktur

Keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang


sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu.
Melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya,

Contoh :
Pekerjaan yang dilaksanakan dengan rancangan SOP
Syarat keputusan terprogram :
- Memiliki SDM yang memenuhi syarat sesuai standar
- Memiliki sumber informasi bersifat kwalitatif dan dapat dipercaya,
Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan baru, tidak terstrutur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya.


Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah,
apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi
atau karena permasalahannya sangat kompleks dan penting

Contoh :
Pengambilan keputusan untuk kasus khusus - Pembuatan GOR dengan biaya besar
atau penyelesaian masalah yg berdampak besar bagi organisasi.
Sebutkan dan jelaskan kondisi pengambilan keputusan?
1.Kondisi Pasti (Certainty)

 Kondisi pasti (Certainty) adalah kondisi dimana


pihak manajemen atau manajer memiliki informasi
yang cukup untuk mengetahui hasil keputusan
sebelum keputusan tersebut dibuat.
2.Kondisi Risiko (Risk)
 Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi
yang lengkap dalam mengambil suatu keputusan
maka timbulah risiko (Risk). Manajer yang
bersangkutan mungkin memahami permasalahan
yang terjadi dan juga memiliki alternatifnya, namun
manajer tidak dapat memastikan apakah alternatif-
alternatif yang diberikan tersebut dapat
menyelesaikan permasalahan yang terjadi sesuai
dengan hasil yang diharapkannya.
3.Kondisi Tidak Pasti (Uncertainty)
 Keputusan yang diambil penuh dengan
ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan
keputusan tersebut tidak diketahui. Kondisi tidak
pasti ini bisa saja timbul dikarenakan minimnya
informasi yang diterima. Manajer yang mengambil
keputusan dalam kondisi tidak pasti ini harus
membuat asumsi tertentu tentang situasi yang
dihadapi untuk memberikan kerangka yang wajar
untuk pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, L, Richard, 2010, Era Baru Manajemen, Edisi 9, Salemba Empat.

FEMA (Federal Emergency Management Agency)’s study, 2010

Ge, Xun & Land. S.M., 2004. A Conceptual Framework for Scaffolding Ill-Structured Problem solvingProcessess Using Question Pro
mpts and Peer Interactions;ETR&D: Vol. 52 (2) pp 5-22.

Greeno, J.G. 1978. Natures of Problem Solving Abilities. Dalam W.K. Estes (ed)Handbook of Learningand Cognitive Processes. Volu
me 5. Human Information Processing;New Jersey: LawrenceErlbaum Associates, Publisher.

Griffin R.w., Management,Houghtion M.C,Boston.1987

Makalah Satya Widya, Vol. 28, No.2. Desember 2012: 156-165

Palumbo.D.B. 1990. Programming Language/Problem-Solving Research: A Review of Relevant Issue.Review of Educational Researc
h; Spring. Vol. 60 (1), pp 65 –89.

Qin, Z., Johnson, D.W. & Johnson R.T. 1995. Cooperative Versus Competitive Effort and ProblemSolving;Review of Educational Res
earch, Vol. 60 (2): 129 –143.

Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara.

Taurany H.M.,Buku teks administrasi RS FKM UI,Jakarta


Thank you

Anda mungkin juga menyukai