Anda di halaman 1dari 17

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 2022/ 2023

MATA KULIAH EKONOMI LAYANAN KESEHATAN

FAKULTAS PASCASARJANA PRODI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT URINDO

HARI/ TANGGAL : Kamis Tanggal 04 Februari 2023

WAKTU : 2 (dua) jam

Kelas : 36 D

Dosen : 1. DR Dra. Eka Yoshida Sofyan Syukri Apt, MM, MARS

2. Dr Susy Himawati MARS

3. Nurhayati SE MARS

Nama Mahasiswa : dr. Santoso Cokro

NPM : 226080177

SOAL 1 :

(a) Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar analisis biaya rumah sakit
Proses mengumpulan informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk memperoleh usulan
biaya suatu pelayanan kesehatan dengan kata lain analisis biaya merupakan pendistribusian
biaya yang terdiri fixed cost dan variable cost sehingga terbentuk Unit Cost yakni meliputi uni t
operasional, unit pemeliharaan dan unit pelayanan umum lainnya ke pusat pendapatan
pelayanan kesehatan. Dengan adanya informasi biaya tersebut maka dapat digunakan
sebagai dasar pengendalian biaya.Prinsip dari analisis biaya rumah sakit adalah menghitung
biaya yang telah dikeluarkan selama satu tahun pada setiap unit-unit fungsional yang ada di
rumah sakit, yang meliputi semua biaya investasi, biayaperasional,dan biaya pemeliharaan.
Jumlah biaya bertujuan untuk mengitung biaya satuan, maka diperlukan langkah-langkah
untuk memindahkan atau mendistribusikan semua biaya yang dikeluarkan di unit penunjang ke
unit-unit produksi setelah itu dilakukan distribusi biaya lalu dilakukan perhitungan biaya satuan
(unit cost).

(b) Jelaskan pengertian biaya (bagi konsumen dan produsen) dan tujuan umum analisis biaya.
biaya dapat diartikan pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam produsen
sendiri diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut
dengan istilah harga pokok atau dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.
Sedangkan untuk konsumen sendiri biaya berarti sejumlah pengorbanan ekonomis untuk
mendapatkan suatu jasa atau barang
Tujuan umum dari analisis biaya yang dilakukan adalah :
A. Mereduksi biaya yg harus dikeluarkan oleh instansi/perusahaan (cost displacement)
B. Menghindari biaya yg tidak perlu yang harus dikeluarkan ( cost avoidance )
C. Memperbaiki kualitas keputusan manajemen (decision analysis)
D. Menghasilkan dampak positif yg lebih baik ( better off) yg diperoleh instansi
/perusahaan

(c) Sebutkan dan jelaskan secara terperinci langkah-langkah analisis biaya.


Cost minimization analysis = CMA (Penggunaan analisis ekonomi jenis ini adalah dengan
pemahaman yang nyata bahwa kedua program atau teknologi yang dibandingkan
menghasilkan dampak (health outcome) yang sama atau ekivalen; berupa efektivitas yang
sama, setara secara klinis dan statistik; berbeda dalam biaya)
b. Cost benefit analysis = CBA (CBA membandingkan beberapa program, menghitung
total biaya program, mengestimasi manfaat dan membandingkan total biaya dengan manfaat
dalam bentuk monoter)
c. Cost effectiveness analysis = CEA (CEA dilakukan untuk membandingkan beberapa
alternatif strategi dengan both different cost and different effectiveness. Tujuannya adalah
melihat strategi mana yang lebih murah biayanya per unit output ( the lowest cost per unit of
output).
d. Cost utility analysis = CUA (Analisis jenis ini mencakup biaya dan pengukuran quality
of life sebagai outcome pengukuran. "Quality-Adjusted Life")
Untuk penerapan nya, langkah yang dilakukan :
- Tetapkan dahulu kebutuhan pasar dan kebijakan / regulasi yang berlaku
- Lakukan analisa tarif, unit cost, standarisasi kualitas pelayanan
- Untuk pengambilan keputusan bisa menggunakan salah satu cara analisa
(CMA,CBA,CEA atau CUA) sesuai dengan kepentingan masing-masing

(d) Sebutkan dan jelaskan klasifikasi struktur biaya.


Klasifikasi struktur biaya dibagi menjadi 3, yaitu berdasarkan skala produksi, fungsi dan
aktivitas sumber biaya, serta lama penggunaan objek. Berdasarkan skala produksi dibagi lagi
menjadi 2, biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Fix cost merupakan biaya
yang tetap harus dibayar meskipun tanpa ada volume pelayanan, sedangkan variable cost
merupakan biaya yang dibayar tergantung pada volume pelayanan. Berdasarkan fungsi dan
aktivitas dibagi menjadi direct cost yaitu biaya langsung ke pelayanan pasien dan indirect cost
yaitu biaya tidak langsung ke pelayanan pasien. Berdasarkan lama penggunaan objek dibagi
menjadi 3 yaitu biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. Biaya investasi
merupakan biaya pembelian alat dengan umur lebih dari 1 tahun dan harga lebih dari 1 juta,
biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan, sedangkan
biaya pemeliharaan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan fasilitas rumah
sakit seperti servis dan lain sebagainya.

SOAL 2:
1. Kebutuhan pemeriksaan MRI di Rumah Sakit “Sejahtera” akhir-akhir ini meningkat
dengan rata-rata pemeriksaan 200 pasien per bulan. Selama ini Rumah sakit Sejahtera
merujuk tindakan MRI ke Rumah Sakit “ ABC” dan dikenakan tarif pelayanan MRI
sebesar Rp 4.000.000. Dengan melihat kondisi yang ada, Direksi Rumah Sakit
“Sejahtera” memutuskan akan melakukan KSO dengan pihak ke 3 dengan jangka
waktu 5 tahun. Setelah dilakukan pemberitahuan rencana KSO tersebut ke media
massa, maka telah ada 3 vendor yang berminat dengan penawaran sebagai berikut:

No Keterangan Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan C

1. Mesin MRI 25.000.000.000 24.000.000.000 24.000.000.000


2. BiayaPemeliharaan 2.000.000/bulan 30.000.000/tahun 2.250.000/bulan
3. Biayahabispakai 95.000.000/bulan 1.440.000.000/tahun 110.000.000/bulan
(Film dan amplop)
4. Biayapelatihan Free 10.000.000 per Free
tahun
5. Renovasi ruangan 300.000.000 300.000.000 250.000.000

Sebagai Direktur Utama, tentukanlah metode pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
Apa keputusan anda dan jelaskan.

Metode yang dipilih adalah CBA untuk mengambil keputusan dan saya pilih vendor C
dikarenakan,ada 1 output yang didapatkan dari beberapa input yang ditawarkan
karena analisanya menyangkut besarnya keuntungan/kerugian dari produk tersebut

- Perhitungan pasien: 200 pasienx12 bulanx5 tahun= 12.000 pemeriksaan dalam 5


tahun

- 12.000 x 4.000.000 = 48.000.000.000 (48 milyar dalam 5 tahun)

Vendor A : 25.000.000.000 + (2.000.000 x 60 bulan) +(95.000.000x60 bulan)+(0x5tahun)


+300.000.000

=25.000.000.000+120.000.000+ 5.700.000.000+0+300.000.000

= 31.120.000.000 ( 31M dalam 5 tahun)

VENDOR B : 24.000.000.000 + (30.000.000 x 5 TAHUN) +(1.400.000.000x5 TAHUN )


+(10.000.000x5 tahun) +300.000.000

= 31.500.000.000 (31,5 M dalam 5 tahun)


VENDOR C : 24.000.000.000 + (2.250.000X60bulan ) +(110.000.000x60 bulan )+(0x 5
tahun) +250.000.000

= 30.985.000.000 (30,9 M dalam 5 tahun)

SOAL 3 :
Sebutkan dan jelaskan :

a) pengertian cost of quality


Cost of Qaulity adalah Biaya mutu adalah semua biaya yang ditimbulkan oleh kegiatan bisnis untuk
memastikan bahwa jumlah keseluruhan layanan yg disediakan bagi pelanggan sesuai tuntutan
mereka. Meliputi biaya kesesuaian (cost of conformance) dan biaya ketidaksesuaian (cost of non

conformance), biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk.

b) mengapa cost quality sangat penting dalam pelayanan kesehatan

Biaya ini sering berjumlah sangat besar secara porsi namun penting untuk
menjaga mutu kualitas dari pelayanan itu sendiri untuk kepuasan pelanggan,
besarnya biaya dan dimana biaya itu terjadi tidak diketahui oleh kebanyakan
bisnis, sebagian besar biaya (>80%) dikaitkan dengan kegagalan dan
penilaian, penghematan biaya mutu akan mempunyai dampak penting dan
positif thd hasil penjualan. Besarnya beban kegagalan dan penilaian
menandakan bahwa bisnis memberi kelonggaran pada kerusakan dan
kemudian diperbaiki. Hilangnya biaya kegagalan menjadi salah satu indikasi
bhw produk berkualitas yg dihasilkan perusahaan mengalami peningkatan.
Produk yg berkualitas merupakan produk yg memiliki nilai (value) yg tinggi yg
berdampak pada kepuasan pelanggan

c) elemen apa saja yang termasuk dalam biaya mutu/ cost of quality
BIAYA PENCEGAHAN
Adalah Biaya pencegahan, adalah pengeluaran- pengeluaran yang dikeluarkan
untuk mencegah terjadinya cacat kualitas. Biaya pencegahan ini terdiri dari:
a) Biaya pelatihan kualitas,
b) Biaya perencanaan kualitas,
c) Biaya pemeliharaan peralatan,
d) Biaya penjaminan supplier
BIAYA PENILAIAN
Adalah Biaya penilaian (deteksi) yg dikeluarkan dalam rangka pengukuran dan
analisis data untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan
spesifikasinya. Biaya-biaya ini terjadi setelah produksi tetapi sebelum
penjualan.,terdiri dari :
a) Biaya pengujian dan inspeksi,
b) Peralatan pengujian,
c) Biaya informasi,

BIAYA KEGAGALAN INTERNAL

Adalah biaya yang dikeluarkan karena rendahnya kualitas yang ditemukan sejak
penilaian awal sampai dengan pengiriman kepada pelanggan. Terdiri dari :

a) Biaya tindakan koreksi ,

b) Biaya pengerjaan kembali (rework) dan biaya sisa produksi,

c) Biaya proses ,

d) Biaya ekspedisi,

e) Biaya inspeksi dan pengujian ulang

BIAYA KEGAGALAN EKSTERNAL

Adalah biaya yang terjadi dalam rangka meralat cacat kualitas setelah produk
sampai pada pelanggan dan laba yang gagal diperoleh karena hilangnya peluang
sebagai akibat adanya produk atau jasa yang tidak dapat diterima oleh pelanggan.
Terdiri dari :

a) Biaya untuk menangani keluhan dan pengembalian dari pelanggan,

b) Biaya penarikan kembali dan pertanggungjawaban produk,

c) Penjualan yang hilang karena produk yang tidak memuaskan

d) hubungan antara penerapan cost of quality dengan peningkatan efisiensi biaya


dan profit rumah sakit
Kualitas pelayanan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan keterkaitan dalam
menjaring pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Namun, harus
diingat bahwa untuk menjaga kualitas pelayanan dibutuhkan cost of quality,
biaya (pencegahan, penilaian, kegagalan eksternal – internal) ini
dibutuhkan untuk menjaga kualitas pelayanan, apabila kita dapat menekan
biaya kualitas namun kualitas terjaga maka niscaya kita akan memegang pangsa
besar yang besar dan pasti mendatangkan profit tinggi untuk perusahaan
e) Manfaat dan fungsi cost of quality dalam pelayanan kesehatan
Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan proses. Penghematan diharapkan datang dari
pengurangan dalam variasi karakteristik produk atau karakteristik proses dan
proses yang hilang lainnya seperti pemilahan inspeksi, operasi berlebihan,
mengambil informasi yang terlewatkan, dan berbagai kegiatan lainnya yang
tak bernilai tambah.
2. Mengurangi ketidakpuasan konsumen. Indikator awal ketidaksukaan
konsumen bisa dilihat dari respon pasar dengan memberikan pertanyaan
kepada pasar, “Apakah anda mau membeli barang ini lagi?”
3. Peningkatan konsumen baru. Peningkatan barang atau jasa yang menarik
konsumen akan meningkatan penghasilan penjualan
4. Mengurangi biaya kesalahan (error). Penghematan yang diharapkan tentunya
harus berdasarkan rencana peningkatan yang spesifik. Dalam
mengestimasikan present cost, jangan membesarkan atau
menggelembungkan present cost dengan memasukkan perdebatan atau
batasan-batasan.

Fungsi
1. Membantu manager dan staf manajemen lainnya untuk lebih focus
pada cara menjalankan bisnis dan cara merespon kebutuhan
pelanggan.

2. Merangsang minat manajemen puncak untuk menggali peluang


peningkatan profit dengan menjalankan program peningkatan kualitas
(quality improvement).

3. Menunjukan secara tepat proses bisnis dan area operasi yang paling
memungkinkan untuk dilakukan improvement.

4. Merupakan langkah awal pada berbagai program perubahan budaya


organisasi, continues improvement, business process re-engineering,
competitive benchmarking dan total quality management.

5. Menggambarkan permasalahan kualitas dalam bahasa bisnis/uang,


yang merupakan bahasa yang mudah dimengerti oleh manajemen
puncak, untuk kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

6. Menunjukan overall index yang menggambarkan kemampuan dan


efektivitas organisasi dalam menjalankan proses bisnis dan
menghasilkan produk atau jasa secara “right first time”.

7. Mengurangi waste, delay, dan kesalahan lainnya secara signifikan.

8. Perbaikan dan peningkatan komunikasi pada semua level organisasi.

9. Membantu para manajer untuk memahami apa-apa yang terjadi pada


departemen yang dipimpin secara detail.

f) Anda seorang drSp PatKlin, mendapat surat tugas sebagai Ka Instalasi


Laboratorium RS di RS XYZ. Anda diminta membuat RBA Instalasi Laboratorium
meliputi perencanaan program dan anggaran. Identifikasi program apa saja dan
biaya mutu untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta
peningkatkan efisiensi dan pendapatan RS, yang tercantum pada RBA.

Dilakukan perencanaan dalam kendali mutu dan biaya untuk instalasi ini, pada
semua aspek antara lain sumber daya manusia, biaya/dana/unit cost, dan iaya
lain yang tidak terduga.
Pemilihan alat diagnostic ataupun reagen terkait, penggajian SDM yang terkait,
dan biaya listrik pengoperasian serta pemilihan vendor dalam
pemeliharaan/service dari alat diagnostic yang ada
a. Pelatihan staf - Dengan melakukan pelatihan bagi staf, kita dapat memastikan
bahwa mereka memahami proses dan standar pelayanan yang benar.
b. Pemeriksaan dan tes berkala - Ini melibatkan pemeriksaan dan tes berkala
pada produk dan pelayanan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi
standar kualitas.
c. Pengembangan sistem - Ini melibatkan pengembangan sistem untuk
memastikan bahwa prosedur pelayanan berjalan dengan efisien dan sesuai
dengan standar.
d. Untuk alokasi anggaran, kita dapat memasukkan biaya untuk program
pelatihan, biaya tes dan pemeriksaan, dan biaya pengembangan sistem
dalam anggaran untuk Cost of Quality. Alokasi anggaran ini penting untuk
memastikan bahwa kita memiliki sumber daya yang cukup untuk
melaksanakan program kerja dan mencapai tujuan kita.

SOAL 4 :
Saat ini rumah sakit sedang menghadapi era disrupsi 4.0, maka manajemen rumah
sakit akan menghadapi perubahan yang berlangsung sangat cepat dan tidak terduga
baik berupa VUCA maupun pandemi covid 19, yang mengakibatkan
keberlangsungan rumah sakit akan terganggu.

a) Sebutkan dan jelaskan strategi apa saja yang harus dilakukan rumah sakit dalam
menghadapi perubahan tersebut ?

 Agile Learning, yaitu dengan belajar terus-menerus secara tangkas (Agile


Learning). Dalam dunia bisnis yang dinamis dan serba tidak pasti, membuat
pemilik usaha memang harus selalu banyak belajar hal baru meskipun itu bukan
bidangnya. Jangan pernah merasa pintar hingga tak mau lagi belajar. Pastikan
untuk selalu menanamkan rasa ingin tahu mempelajari sesuatu agar Anda terus
bisa memenuhi tuntutan kebutuhan zaman.

 Adeptness to Ambiguity,Perubahan yang terjadi memang menuntut orang


untuk bisa segera menyesuaikan atau beradaptasi dengan keadaan yang ada.
Nah untuk menghadapi VUCA tersebut, pebisnis juga dituntut untuk bisa
beradaptasi pada ketidakpastian yang ada (Adeptness to Ambiguity). Untuk bisa
beradaptasi pada setiap situasi, Anda membutuhkan pemikiran yang terbuka,
luas dan tidak statis.

 Thinking Strategically, strategi menghadapi VUCA adalah thinking strategically


atau kemampuan berpikir strategis. Kemampuan berpikir strategis ini sendiri
meliputi berpikir panjang dari yang diharapkan serta mampu mengerjakan hal
sulit sekalipun meski tanpa ada informasi yang tidak lengkap.
 Drive to Execute, untuk hadapi VUCA Anda perlu mendorong eksekusi (drive to
Execute). Maksudnya di sini adalah Anda sebagai pebisnis harus berani
mengambil setiap risiko yang telah diperhitungkan tentunya. Pengambilan risiko
ini sendiri harus dilakukan dengan cepat dan tegas. Tidak hanya itu, Anda juga
harus menjadi seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi dan mendorong
orang lain dalam hal ini tim di perusahaan, untuk juga bisa bersama-sama
menyelesaikan segala permasalahan dan tantangan.

Selalu ad keinginan untuk update informasi dan keilmuan terkini, sehingga mampu
beradaptasi dan mengatasi segala VUCA, berpikir strategis efisien efektif, pastinya
harus berani mengambil keputusan dan bertindak dengan mempertimbangkan
secara matang segala kemungkinan yang dapat terjadi.

b) Salah satu program kendali mutu dan kendali biaya dalam pelayanan kesehatan
adalah dengan menerapkan Manajemen Lean di rumah sakit. Sebutkan dan
Jelaskan dengan rinci pengertian manajemen lean, 5 prinsip berpikir secara Lean
dan bagaimana konsep lean diterapkan dalam pelayanan kesehatan agar
efisiensi biaya dapat tercapai (minimal 8 contoh penerapan di RS)

Jawaban
Lean Management adalah suatu filosofi dan metodologi yang berfokus pada optimasi proses
dan peningkatan efisiensi melalui penghapusan aktivitas yang tidak berguna (waste) dan
peningkatan kualitas pelayanan.
5 Prinsip Berpikir Lean
• SPECIFY VALUE FROM THE STANDPOINT OF THE PATIENT
• IDENTIFY THE VALUE STREAM FOR EVERY PATIENT GROUP
• MAKE THE PATIENT JOURNEY FLOW SMOOTHLY
• SO THE PATIENT CAN PULL THE PRODUCTS AND SERVICES WHEN NEEDED
• PURSUE PERFECTION – CONTINUOUS IMPROVEMENT

8 hal yang dapat diterapkan di RUMAH SAKIT

1. Lean Six Sigma: menggabungkan metodologi Lean dan Six Sigma untuk
mengatasi masalah-masalah proses di rumah sakit.

2. Visual Management: menggunakan visualisasi untuk menyajikan informasi


yang mudah dipahami dan diterima.

3. Just-in-Time (JIT) Inventory: mengoptimalkan stok obat dan alat medis


sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok.

4. Process Mapping: menentukan langkah-langkah dalam suatu proses dan


mengidentifikasi tahap-tahap yang tidak efisien.
5. Standard Operating Procedures (SOPs): membuat prosedur operasional
standar untuk memastikan bahwa semua tindakan medis dilakukan dengan
cara yang sama.

6. Kaizen Events: acara-acara yang mengajak tim untuk memecahkan masalah


dan meningkatkan proses di rumah sakit.

7. 5S: metode yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan menjaga


lingkungan kerja bersih dan teratur.

8. Value Stream Mapping: menentukan aliran nilai dalam suatu proses dan
mengidentifikasi cara untuk menghapus langkah-langkah yang tidak perlu.

Prinsip-prinsip dasar Lean Management meliputi: Fokus pada pelanggan, Identifikasi dan
pemahaman aliran proses (Value Stream Mapping), Penghapusan waste, Peningkatan kerja
tim (kaizen), dan Fokus pada peningkatan kualitas dan efisiensi secara berkesinambungan.
Aplikasi Lean Management di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara
mengoptimalkan proses-proses kritis seperti: pendaftaran pasien, pengelolaan
informasi medis, pengadaan obat dan peralatan medis, dan proses-proses
diagnostik dan terapi. Contohnya, dalam proses pendaftaran pasien, rumah sakit
dapat menerapkan prinsip Lean dengan menghilangkan tahapan yang tidak perlu
dan meminimalisir waktu tunggu pasien.

c) Sebutkan dan jelaskan apa yang diinginkan oleh RS dan Pasien dalam menghadapi
perubahan tersebut
Dari pihak pasien, pasti menginginkan pelayanan prima yang diberikan RS untuk
masalah kesehatan yang dialami secara holistic A to Z sehingga dapat kembail
pulih untuk beraktifitas seperti sediakala, namun dengan biaya yang tentu saja
terjangkau

Dari pihak RS, mengharapkan visi dan misi yang tercapai walau menghadapi
berbagai perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya (VUCA), selalu siap
menemukan inovasi dan solusi untuk menghadapi hal-hal tersebut walaupun akan
melakukan pengorbanan di beberapa hal, namun dengan lambat laun belajar dari
pengalaman akan terus memperbaiki diri sehingga akhirnya dapan menawarkan
pelayanan kesehatan yang paripurna bagi setiap pelanggannya

Dalam menghadapi perubahan tersebut yang diinginkan oleh RS adalah :

1. Operasional berjalan lancar

2. Menjamin keselamatan pasien

3. Memberikan pelayanan yang berkualitas


4. Memberikan pelayanan yang efektif

5. Memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efisien

Dengan terlaksananya hal-hal tersebut maka akan berdampak pada :

1. Tersedianya pelayanan yang efektif

2. Outcomes pasien yang baik

3. Meningkatnya kepuasan pasien

4. Meningkatkan cash-flow rumah sakit

5. Peningkatan pasien secara keseluruhan

6. Meningkatkan nama baik rumah sakit di mata masyarakat

7. Peningkatan keterlibatan dan kepuasan karyawan

8. Mengurangi masa ranap

hal ini sejalan dengan yang dibutuhkan pasien, yaitu :

1. outcomes yang menguntungkan pasien

2. patient safety

3. penerapan prosedur baru yang sesuai dengan era saat ini

4. biaya perawatan yang cenderung stabil dan lama meningkat

d) Sebutkan dan jelaskan pemborosan apa saja yang menyebabkan pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh rumah sakit tidak memuaskan pasien serta berilah contoh kegiatan
apa saja di rumah sakit yang dapat menyebabkan adanya pemborosan
OVERPRODUCTION
Pengulangan hasil lab yang kurang bermanfaat proses pelayanan rawat jalan dan rawat
inap
WAITING
Pengurangan waktu tunggu pelayanan RS dari pendaftaran, menunggu dilayani dokter
untuk diperiksa, antrian laboratorium-radiologi, menunggu obat yang diresepkan pada
farmasi
TRANSPORTATION
Unnecessary transportation dalam pelayanan rawat jalan dan rawat inap meliputi,
perpindahan pasien yang berlebih dan mengambil berkas yang letaknya jauh yakni
pengiriman berkas rekam medis ke tempat periksa.

EXTRA PROCESSING

Overprocessing pada instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap yakni pencatatan
identitas pasien dilakukan berulang-ulang, yakni pada dokumen rekam medis, buku register,
kartu kendali, dan komputer.

INVENTORY
Unnecessary Inventory yang terjadi adalah persediaan obat yang berlebih, persediaan
peralatan laboraturium yang berlebih, dokumen yang masih diproses yakni penumpukan
dokumen pasien, dan persediaan peralatan rumahsakit yang berlebih yakni kartu rekam
medis yang belum terpakai.
MOTION
Unnecessary motion yang terjadi yakni mencari dokumen rekam medis, mengumpulkan
peralatan medis, adanya gerakan yang tidak diperlukan pada bagian informasi dan
pendaftaran untuk menjangkau barang-barang seperti mencari kuitansi alat tulis atau
mencari obat.
CORRECTION
Defect terjadi baik di rawat inap maupun instalasi gawat darurat yakni seperti salah
memberi obat, dokter mengganti resep yang telah dibuat pada pasien karena obat pada resep
sebelumnya tidak ada dalam farmasi, ketidak kelengkapan kebutuhan pasien untuk
administrasi, dan pasien dibawa ke ruang pemeriksaan yang salah.

UNDERUTILIZED PEOPLE

Waste underutilized abilities of people yakni dokter kurang memberikan edukasi pada
pasien, perawat di Instalasi Gawat Darurat kurang memberikan perhatian yang optimum
kepada pasien..

Pemborosan ATK di RS bila RS belum menggunakan aplikasi dalam mengisi


rekam medis dan resep, biaya ATK yang pasti digunakan akan tinggi perbulannya
(kertas, bolpen, dst)
Pemborosan waktu dalam waktu tunggu yang kurang efektif sehingga melelahkan
pasien, pemborosan waktu mengisi dan melengkapi data diri dan persyaratan lain
saat pendaftran,
Jarak antara ruang tunggu, poliklinik, apotek yang jauh juga menurunkan
kepuasan dari pasien

SOAL 5 :
Dalam pengelolaan alur perbekalan farmasi, alat kesehatan dan alat medis maka telah
diterapkan berbagai perbaikan sistem dengan melakukan penerapan manajemen rantai
suplai (supply chain management)

(a) Sebutkan dan jelaskan pengertian supply chain management serta apa saja
konsep dan fungsi supply chain management dalam pelayanan di RS
Supply chain management adalah sebuah proses pengelolaan dari
perusahaan, pemasok, hingga pelanggan.
 Fungsi fisik
Proses produksi merupakan salah satu bentuk dari fungsi fisik rantai pasok.
Tahapan pengubahan bahan mentah menjadi produk jadi dan biaya yang
dikeluarkan selama prosesnya juga masuk dalam fungsi fisik SCM.
 Fungsi mediasi
Dalam menyediakan bahan mentah, perusahaan perlu berhubungan dengan
pemasok. Selain itu, dalam pengiriman produknya kepada para pelanggan,
perusahaan juga membutuhkan seorang distributor. Dua alasan tersebut adalah
gambaran dari fungsi supply chain management sebagai mediasi.
 Fungsi biaya
Jika sebuah perusahaan mengatur jalannya rantai pasok, biaya yang
berhubungan dengan riset pasar, desain produk, dan biaya operasionalisasi
lainnya juga bisa dengan mudah dipantau dan ditinjau kembali.
 Rumah Sakit sebagai perusahaan jasa menawarkan jasa layanan kesehatan,
contoh produk layanan kesehatan yang ditawarkan kepada pasar seperti :
Tindakan, Fasilitas rawat inap, Penyediaan obat, fasilitas penunjang
diagnostic (laboratorium, radiologi, dst), fasilitas fisioterapi dan sejenisnya
Bahan makanan dapur rumah sakit
 Beberapa terobosan dan hal berkaitan yang dapat jadi bahan pertimbangan
antara lain
a) Apakah Anda berencana menyediakan layanan secara langsung di
lokasi rumah sakit atau menggunakan metode online.
b) Source and inventory yang berhubungan adalah bagaimana rumah
sakit Anda mencari pemasok obat yang kredibel.
c) Penyediaan ambulans sebagai contoh komponen transportasi
Dan memiliki komponen terkait yakni, perencanaan, source inventory,
produksi, distribusi/pengiriman, dan pengembalian.
(b) Sebutkan dan jelaskan bagaimana penerapan supply chain management dalam
alur perbekalan farmasi yang diawali dengan tahapan proses-proses mulai dari
tahap perencanaan dan seleksi perbekalan farmasi, tahap persetujuan anggaran
untuk pembelian PF, tahap pengadaan PF , tahap distribusi perbekalan farmasi
dari distributor ke RS dan tahap penerimaan PF di IF dan distribusi PF ke pasien.
Buat rantai suplai pada setiap tahapan tsb.

SPM dari obat digambarkan pada ini dimulai dari penelitian yang dilaukan perusahaan
farmasi, dan mulai dilakukan produksi massal bila memenuhi clinical trial dan disetujui
BPOM, masuk ke Gudang sebelum dilakukan distribusi ke fasilitas kesehatan baik itu RS
dan faskes lainnya, bisa juga melalu PBF terkait atau pihak distributor sebelum
dipasarkan ke fasilitas kesehatan. Pada faskes, saat tenaga kesehatan melakukan
pemeriksaan dan dibutuhkan obat-obatan akan dilakukan peng resepan, pasien akan
dilayani oleh pihak instalasi farmasi rumah sakit, sampai akhirnya obat sampai ditangan
pasien.

1. Tahap perencanaan dan seleksi perbekalan farmasi: Dalam tahap ini, unit
pelayanan membuat daftar perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan alat medis yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan staf. Dalam hal ini, unit
pelayanan akan mengevaluasi pilihan perbekalan dan memilih perbekalan terbaik
yang memenuhi standar kualitas dan biaya.

2. Tahap persetujuan anggaran untuk pembelian perbekalan farmasi: Setelah


seleksi perbekalan selesai, unit pelayanan akan mengajukan anggaran untuk
pembelian perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan alat medis. Anggaran ini harus
disetujui oleh pihak yang berwenang sebelum pembelian dilakukan.
3. Tahap pengadaan perbekalan farmasi: Dalam tahap ini, unit pelayanan akan
melakukan pembelian perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan alat medis dari
vendor atau pemasok yang dipilih.

4. Tahap distribusi perbekalan farmasi dari distributor ke rumah sakit: Setelah


pembelian selesai, perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan alat medis akan dikirim
dari distributor ke rumah sakit.

5. Tahap penerimaan perbekalan farmasi di instalasi farmasi (IF) dan distribusi


perbekalan farmasi ke pasien: Dalam tahap ini, instalasi farmasi akan melakukan
pemeriksaan dan verifikasi perbekalan farmasi, alat kesehatan, dan alat medis.
Setelah verifikasi selesai, perbekalan farmasi alat kesehatan, dan alat medis akan
didistribusikan ke pasien melalui unit pelayanan.

Berikut adalah visualisasi dari rantai suplai dalam penerapan SCM dalam
perbekalan farmasi:

• Unit pelayanan → Perencanaan dan seleksi perbekalan farmasi

• Unit pelayanan → Persetujuan anggaran untuk pembelian PF

• Unit pelayanan → Vendor/pemasok → Pengadaan perbekalan farmasi

• Vendor/pemasok → Rumah sakit → Distribusi perbekalan farmasi dari


distributor ke rumah sakit

• Instalasi farmasi → Verifikasi dan penerimaan perbekalan farmasi

• Instalasi farmasi → Unit pelayanan → Distribusi perbekalan farmasi ke pasien

SOAL 6 :

Untuk efisiensian pengelolaan gudang farmasi dilakukan pengklasifikasian Sistem Pareto.


Sebagai Manager logistik, tolong anda lakukan pengelompokan obat dengan sistem Pareto
ABC untuk obat- obat berikut ini.

No Nama Barang Harga (Rp) Total penggunaan


per tahun ( unit)
1. Nacl Infus 500 ml 15000 300
2 RL infus 500 ml 15000 300
3 Amoxicillin 500 mg generik 1000 100
4 Kasa 5 inchi 25000 100
5 Albumin 100ml 750000 2
6 Catarlent 80000 2
7 Cendoxytrol drop 85000 10
8 Lansoperazol 20 mg 4000 500
9 Atorvastatin 30 mg 5000 500
10 Infus set 20000 100
11 Spuit 10 cc 8000 350
12 Spuit 5 cc 5000 500
13 Betadin salep 10 mg 20000 5
14 Chloramfenicol 1% cream 10 mg 30000 5
15 Vaselin 50 mg 50000 3
16 Paracetamol 2000 500
17 Wind ring 50000 2
18 ETT no 7 100000 2
19 Gudel 50000 3
20 Amlodipin 10 mg 10000 150

Jawaban

Pareto ABC adalah metode pengelompokan barang yang didasarkan pada 80/20 rule, yaitu 20%
produk yang menyumbang 80% total penggunaan, sedangkan 80% produk menyumbang 20%
total penggunaan. Oleh karena itu, barang-barang yang termasuk ke dalam kategori A adalah
barang-barang yang memiliki total penggunaan tinggi, kategori B adalah barang-barang yang
memiliki total penggunaan sedang, dan kategori C adalah barang-barang yang memiliki total
penggunaan rendah.

Berikut adalah hasil pengelompokan obat menurut sistem Pareto ABC:

Kategori A:

 Paracetamol

 Atorvastatin 30 mg

 Lansoperazol 20 mg

 Spuit 10 cc

 Spuit 5 cc

Kategori B:

o Amoxicillin 500 mg generik


o Nacl Infus 500 ml

o RL Infus 500 ml

o Chloramfenicol 1% cream 10 mg

o Betadin salep 10 mg

o Amlodipin 10 mg

o Kasa 5 inchi

o Infus set

Kategori C:

• Albumin 100 ml

• Catarlent

• Cendoxytrol drop

• Vaselin 50 mg

• Wind ring

• ETT no 7

• Gudel

Anda mungkin juga menyukai