Anda di halaman 1dari 15

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

SEMESTER GANJIL TA. 2023/2024


DIREKTORAT PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

MATA KULIAH : EKONOMI LAYANAN KESEHATAN


KELAS : 38 G
DOSEN :
1. Dr Dra Ani NurainI. MM
2. Dr Susy Himawati MARS
3. Nurhayati SE. MARS

HARI / TANGGAL : Selasa


WAKTU : Jam 17.00 – 19.00 (2 jam)

PUTRI RAHAYU

MULYO

NIM : 236080277

SOAL NOMOR 1 :

1. Sebuah rumah sakit akan mengembangkan layanan CT SCAN 256 slices


dengan perkiraan rata-rata pemeriksaan 150 pasien per bulan dengan
perkiraan tarif pelayanan Rp 5.000.000 per pelayanan CT Scan. Direksi
memutuskan akan dilakukan KSO untuk 8 tahun. Sudah ada 2 vendor yang
mengajukan penawaran sebagai berikut:

No Kegiatan Vendor A Vendor B

1. Mesin CT Scan 256 30.000.000.000 29.000.000.000


Slices

2. Biaya Pemeliharaan 2.000.000/per bulan 2.500.000 /per bulan

3. Biaya habis pakai (Film 100.000.000 /bulan 130.000.000 / bulan


dan amplop)

4. Biaya pelatihan 0 10.000.000 per tahun

5. Renovasi ruangan 200.000.000 300.000.000

Tentukan metode pengambilan keputusan. Keputusan apa yang anda ambil sebagai
Direktur rumah sakit, dan sebutkan alasannya.
Keputusan pemilihan yang saya ambil untuk mesin CT scan dengan melakukan metode
analisis biaya manfaat (cba). Karena kita dapat memutuskan apakah proyek layak atau
masuk akal dalam perspektif bisnis dengan berbasis data dalam pengambilan
keputusannya dengan tahapan; membentuk kerangka perencanaan, identifikasi biaya dan
manfaat, menetapkan besaran uang pada anggaran, menentukan hasil perhitungan cba.
Perhitungan CBA
Pasien :
150 pasien x 12 bulan x 8 tahun = 14.400 pemeriksaan dalam 8 tahun
14.400 pemeriksaan x 5.000.000 = Rp. 72.000.000.000
Vendor A : 30.000.000.000 + ( 2.000.000 x 96 bulan ) + (100.000.000 x 96 bulan) + (0x96
bulan) + 200.000.000 = 39.992.000.000 ( 39,992 M dalam 8 tahun)
Vendor B : 29.000.000.000 + ( 2.500.000 X 96 bulan) + (130.000.000 x 96 bulan) +
(10.000.000 x 96 bulan ) + 300.000.000 = 42.680.000.000 (42,680 M dalam 8 tahun )
Maka vendor yang saya pilih adalah vendor A
SOAL NOMOR 2:

1. Analisis Biaya
a) Sebutkan dan jelaskan kegunaan analisis biaya.
Tujuan utamanya adalah untuk memahami secara mendalam bagaimana biaya-
biaya tersebut terbentuk, bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan bisnis, serta
bagaimana mengelola atau mengoptimalkan pengeluaran agar lebih efisien dan
menguntungkan. Manfaat lain yaitu pemahaman biaya agar dapat membantu
dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pengeluaran.
Pengambilan Keputusan, agar dapat membuat keputusan yang lebih informatif dan
cerdas terkait investasi, produksi, atau alokasi sumber daya. Optimasi Biaya, agar
dapat mengidentifikasi area-area di mana penghematan biaya bisa dicapai tanpa
mengorbankan kualitas atau kinerja. Perencanaan Anggaran, agar membantu
dalam merencanakan anggaran dengan lebih akurat, mencegah melebihi anggaran
yang telah ditentukan. Evaluasi Kinerja, agar dapat mengevaluasi kinerja proyek
atau bisnis dan mengambil langkah-langkah korektif jika diperlukan. Negosiasi
Kontrak, bisa merundingkan persyaratan dan harga yang lebih menguntungkan.
Penentuan Harga Jual, memahami biaya produksi membantu dalam menentukan
harga jual yang sesuai untuk produk atau layanan. Pemantauan Pengeluaran,
dapat memantau pengeluaran secara efektif dan mengambil tindakan cepat jika
biaya mulai melampaui ekspektasi.Yang terakhir yaitu penerapan analisis biaya
membantu organisasi membuat keputusan yang lebih informasi dan strategis, serta
berkontribusi pada keseluruhan keberhasilan bisnis.
b) Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar analisis biaya rumah sakit.
Prinsip dari analisis biaya rumah sakit adalah menghitung biaya yang telah
dikeluarkan selama satu tahun pada setiap unit-unit fungsional yang ada di rumah
sakit, yang meliputi semua biaya investasi, biaya perasional, dan biaya
pemeliharaan. Jumlah biaya bertujuan untuk mengitung biaya satuan, maka
diperluakn langkah-langkah untuk memindahkan atau mendistribusikan semua
biaya yang dikeluarkan di unit penunjang ke unit-unit produksi setelah itu dilakukan
distribusi biaya lalu dilakukan perhitungan biaya satuan (unit cost)
c) Sebutkan dan jelaskan secara terperinci langkah-langkah analisis biaya.
1. Menentukan bagian yang akan di analisis
2. Identifikasi semua biaya yang mungkin timbul
3. Analisis kegiatan pada unit /bagian yang secara logika biayanya timbul akibat
peningkatan aktivitas di unit tersebut
4. Telusuri dan hitung semua biaya langsung yang terjadi
5. Telusuri biaya tidak langsung dan hitung alokasi biaya tidak langsung untuk
setiap unit / bagian di rumah sakit
6. Hitung unit cost per kegiatan dengan cara mengalokasikan total biaya (biaya
langsung maupun biaya tidak langsung) ke setiap kegiatan yang ada di rumah sakit
tersebut
d) Sebutkan dan jelaskan klasifikasi struktur biaya
1. Fixed cost ; biaya yg nilainya secara relatif tdk dipengaruhi oleh oleh besarnya
jumlah produksi (output). Biaya ini harus dikeluarkan , walaupun tidak ada
pelayanan. Contoh Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan
pembelian mesin atau peralatan baru yang belum pernah dimiliki
2. Variabel cost ; biaya yg nilainya dipengaruhi oleh banyaknya produksi
(output).Contoh ; air, telepon, bbm. Mengelompokkan biaya pegawai, biaya
pemeliharaan, pakain dan perjalanan dinas, sebagai biaya Semi-Variable Cost
2. Analisis Biaya RS. Sehat Sejahtera :

Diketahui :

TABEL 1. BIAYA TETAP (FIXED COST) Unit Rawat Inap

Jenis Biaya Jumlah Biaya


Gedung 275,500,000
Alat Non Medis 26,770,500
Alat Medis 18,600,250
Sumber : Data Sekunder RS. Sehat Sejahtera

TABEL 2. BIAYA OPERASIONAL TETAP (SEMI VARIABLE COST) Unit Rawat Inap

Jenis Biaya Jumlah Biaya


Gaji Pegawai 925,300,000
Biaya Pemeliharaan Gedung
236,688,000
Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis
91,000,000
Biaya Pemeliharaan Alat Medis 86,500,000

Sumber : Data Sekunder RS. Sehat Sejahtera

TABEL 3. BIAYA OPERASIONAL VARIABEL (VARIABLE COST) Unit Rawat Inap

Jenis Biaya Jumlah Biaya


BHP Medis 677,465,000
BHP Non Medis 102,700,000
Listrik 110,800,545
Air 26,225,000
Sumber : Data Sekunder RS. Sehat Sejahtera

Ditanyakan :

1) Buatlah prosentase masing-masing item dari jenis biaya Fixed Cost, Semi
Variable Cost dan Variable Cost, buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil
prosentase tersebut !

2) Berdasarkan perhitungan biaya tersebut di atas buatlah Total Cost-nya, jika


margin yang diharapkan sebesar 25% dari Total Cost, berapa benefit cost
rationya ?

- Persentase fixed cost


Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Gedung + Alat Non Medis + Alat Medis
= 275,500,000 + 26,770,500 + 18,600,250
= 320,870,750
Persentase Gedung = (Biaya Gedung / Total Biaya Tetap) x 100
= (275,500,000 / 320,870,750) x 100
= 85.85%
Prosentase Alat Non Medis = (Biaya Alat Non Medis / Total Biaya Tetap) x 100
= (26,770,500 / 320,870,750) x 100
≈ 8.34%
Prosentase Alat Medis = (Biaya Alat Medis / Total Biaya Tetap) * 100
= (18,600,250 / 320,870,750) * 100
≈ 5.81%

- Persentase semi variable cost


Total Biaya Operasional Tetap (Semi Variable Cost)
= Gaji Pegawai + Biaya Pemeliharaan Gedung + Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis +
Biaya Pemeliharaan Alat Medis
= 925,300,000 + 236,688,000 + 91,000,000 + 86,500,000
= 1,339,488,000

Persentase Gaji Pegawai


= (Gaji Pegawai / Total Biaya Operasional Tetap) x 100
= (925,300,000 / 1,339,488,000) x 100
≈ 69.07%

Persentase Biaya Pemeliharaan Gedung


= (Biaya Pemeliharaan Gedung / Total Biaya Operasional Tetap) x 100
= (236,688,000 / 1,339,488,000) x 100
≈ 17.68%

Persentase Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis


= (Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis / Total Biaya Operasional Tetap) x 100
= (91,000,000 / 1,339,488,000) x 100
≈ 6.79%

Persentase Biaya Pemeliharaan Alat Medis


= (Biaya Pemeliharaan Alat Medis / Total Biaya Operasional Tetap) x 100
= (86,500,000 / 1,339,488,000) x 100
= 6.46%

Persentase Biaya Pemeliharaan Gedung


= (Biaya Pemeliharaan Gedung / Total Biaya Operasional Tetap) x 100
= (236,688,000 / 1,339,488,000) x 100
≈ 17.68%

Persentase Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis


= (Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis / Total Biaya Operasional Tetap) x 100
= (91,000,000 / 1,339,488,000) x 100
≈ 6.79%

- Persentase variable cost


Total Biaya Operasional Variabel (Variable Cost) = BHP Medis + BHP Non Medis + Listrik +
Air
= 677,465,000 + 102,700,000 + 110,800,545 + 26,225,000
= 917,190,545

Persentase BHP Medis = (BHP Medis / Total Biaya Operasional Variabel) x 100
= (677,465,000 / 917,190,545) x 100
≈ 73.84%

Persentase BHP Non Medis = (BHP Non Medis / Total Biaya Operasional Variabel) x 100
= (102,700,000 / 917,190,545) x 100 ≈ 11.19%
Persentase Listrik = (Listrik / Total Biaya Operasional Variabel) x 100
= (110,800,545 / 917,190,545) x 100
≈ 12.08%
Persentase Air = (Air / Total Biaya Operasional Variabel) * 100
= (26,225,000 / 917,190,545) * 100
≈ 2.86%

1. Total Cost dan Benefit Cost Ratio:


Total Cost = Total Biaya Tetap + Total Biaya Operasional Tetap + Total Biaya Operasional
Variabel
= 320,870,750 + 1,339,488,000 + 917,190,545
= 2,577,549,295

Margin yang diharapkan = 25% dari Total Cost


= 0.25 * 2,577,549,295
= 644,387,323.75

Benefit Cost Ratio = Margin yang diharapkan / Total Biaya


= 644,387,323.75 / 2,577,549,295
≈ 0.2498

- Total Cost dari semua jenis biaya adalah 2,577,549,295.


- Benefit Cost Ratio (BCR) sekitar 0.2498, yang berarti setiap unit biaya menghasilkan
manfaat sebesar 0.2498 unit. BCR di bawah 1 menunjukkan bahwa proyek atau operasi
tersebut BELUM menghasilkan keuntungan yang diharapkan (kurang dari 25% margin
yang diharapkan)

SOAL NOMOR 3 :

Dalam pengelolaan alur perbekalan farmasi, alat kesehatan dan alat medis maka
telah diterapkan berbagai perbaikan sistem untuk meningkatkan efisiensi dan
meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu metode yg dilakukan adalah dengan
melakukan penerapan manajemen rantai suplai (supply chain management)

(a) Sebutkan dan jelaskan pengertian supply chain management serta apa
saja konsep dan fungsi supply chain management dalam pelayanan di RS
Supply chain adalah jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk tertentu kepada pembeli akhir.
Jaringan ini mencakup berbagai aktivitas, orang, entitas, informasi, dan
sumber daya. Hal ini dapat dimanfqaatkan dalam sistem rumah sakit untuk
menjalin hubungan efektif antara pemasok, misalnya dalam pemasok alat-
alat, mesin dan perlengkapan untuk layanan medis maupun terkait obat-
obatan medis untuk pasien.

(b) Sebutkan dan jelaskan bagaimana penerapan supply chain management


dalam alur perbekalan farmasi yang diawali dengan tahapan proses-
proses mulai dari tahap perencanaan dan seleksi perbekalan farmasi,
tahap persetujuan anggaran untuk pembelian PF, tahap pengadaan PF ,
tahap distribusi perbekalan farmasi dari distributor ke RS dan tahap
penerimaan PF di IF dan distribusi PF ke pasien.
Buat rantai suplai pada setiap tahapan tsb diatas.
-> Tahap perencanaan dimulai dari pembekalan farmasi, akan kebutuhan dari
pasien beserta dengan merencanakan anggaran. Tahap persetujuan anggaran
untuk pembelian, kemudian setelah disetujui kemudian produk tersebut
diadakan dan dibekali dari distributor dan diterima oleh bagian penerimaan PF.
Barulah setelah itu PF didistribusikan ke pasien

SOAL NOMOR 4 :

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan profitabilitas rumah sakit,


maka salah satu cara adalah dengan menerapkan cost of quality (biaya
mutu)dalam pelayanan kesehatan.

(1) Mengapa cost of quality penting diterapkan di RS? Cost of quality penting
diaplikasikan di RS karena bagi sektor kesehatan, kualitas layanan dalam
pemberian layanan medis kesehatan yang terbaik adalah fokus dan inti utama
yang harus diwujudkan dalam RS. Karena itu, mereka berorientasi pada
kesehatan dan keselamatan pasien, dimana kualitas layanan adalah nomor satu
untuk dapat melancarkan proses penanganan pasien secara optimal.

(2) Jelaskan pula pengertian serta elemen-elemen biaya mutu beserta


contohnya.
Biaya mutu merupakan biaya yang timbul karena mungkin atau telah dihasilkan
produk yang jelek mutunya. Biaya mutu harus dikendalikan dengan tepat oleh
suatu perusahaan, karena dapat mempengaruhi hasil produksi (output) dalam
bentuk kualitas layanan.

Elemen-elemen biaya mutu :


1. Biaya Pencegahan
Biaya Pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya
kegagalan pekerjaan atau produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan. Pencegahan kegagalan produk dimulai dengan mendesain mutu
ke dalam pekerjaan dan proses proyek, misalnya Biaya review, Survei
kemampuan Supplier, Evaluasi process, Perencanaan mutu, Pengendalian
proses secara Statistik, Investasi dalam sistem informasi yang berhubungan
dengan kualitas, Pelatihan yang bermutu dan pengembangan SDM, Verifikasi
desain produk, Pengembangan dan pengelolaan manajemen, Penelaahan
terhadap desain produk.
2. Biaya Penilaian
Biaya Penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk yang
dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Semua biaya yang
berhubungan dengan pengukuran, evaluasi atau audit produk atau servis
untuk memastikan kesesuaian terhadap standar kualitas atau persyaratan
lainnya seperti Kalibrasi alat ukur dan kalibrasi mesin, Tes dan inspeksi
material yang dibeli, Pengujian penerimaan, Inspeksi, Pengujian, Pengecekan
Operator, Tes dan inspeksi peralatan, Audit mutu, Uji lapangan, Inspeksi
pekerjaan selama dan setelah proses konstruksi, Verifikasi pemasok, Inspeksi
material di vendor area, Aktivitas pengawasan, pengujian di lapangan, dan
biaya untuk memperoleh informasi dari klien mengenai tingkat kepuasan
mereka atas produk dan pekerjaan proyek
3. Biaya Kegagalan Internal
Biaya Kegagalan Internal yaitu biaya yang ditimbulkan sebelum produk dikirim ke
klien. Biaya yang terjadi ketika produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi
dapat dideteksi sebelum dikirim ke konsumen. Biaya Kegagalan Internal
timbul dari cacat yang ditemukan oleh kontraktor dan ditangani dengan
memperbaiki kerusakan tersebut, Misalnya Sisa bahan baku, Barang cacat,
Pengerjaan kembali, Inspeksi kembali, Pengetesan
4. Biaya Kegagalan Eksternal
Biaya Kegagalan Eksternal yaitu biaya yang terjadi ketika produk atau pekerjaan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi dideteksi oleh klien setelah proses
pengiriman atau serahterima pekerjaan. Biaya kegagalan eksternal timbul dari
cacat yang ditemukan oleh pihak klien, misalnya biaya untuk menangani
komplain dari klien, perbaikan pekerjaan, mengganti material yang rusak
selama masa garansi, menangani keluhan klien, biaya pemasaran produk
atas kegagalan eksternal dan biaya distribusi produk yang dikembalikan,
Kehilangan reputasi, Penangangan garansi, dan lain sebagainya.

(3) Jelaskan pemahaman anda tentang cost of quality berdasarkan pada


gambar (a)

Gambar (a)
Total Cost

Quality Improvement

Cost of quality pada gambar diatas menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu
biaya mutu mengalami pengurangan, baik itu biaya pencegahan, penilaian,
kegagalan dan biaya dasar kegiatan yang akan mengakibatkan turunnya total
cost.

Gambar (b)

TUJUAN QIP

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa biaya pencegahan biaya penilaian dan
biaya kegagalan mengalami pengurangan dalam waktu 3 tahun dengan biaya dasar
kegiatan yang serupa dalam waktu 3 tahun. Maka dapat disimpulkan cost of quality
dalam 3 tahun menunjukkan akan adanya penurunan total cost.
SOAL NOMOR 5 :

1. Rumah Sakit “MELAYANI DENGAN HATI” sedang berencana melakukan


pengeluaran Investasi untuk pembelian alat MRI, untuk itu diperlukan analisis
biaya apakah dengan tarif yang ditetapkan memungkinkan bagi Rumah Sakit
yang bersangkutan untuk melakukan Investasi. Adapun rencana biaya dan
manfaat adalah sebagai berikut :

Tahun Cost Benefit

1 10,150,000,000 2,250,000,000
2 2,500,000,000 3,750,000,000
3 2,500,000,000 3,750,000,000
4 2,500,000,000 5,250,000,000
5 3,000,000,000 5,250,000,000

Keterangan :
Harga MRI adalah Rp.20.500.000.000,00 beserta biaya modal
Rp.150.000.000,00 dengan rincian terdiri dari : pengeluaran biaya Investasi
tahun I sebesar Rp.10.000.000.000,00 ditambah pengeluaran modal
Rp.150.000.000,00, pengeluaran biaya Investasi tahun ke II sampai dengan
tahun ke IV masing-masing adalah Rp.2.500.000.000,00 dan pada tahun ke V
pengeluaran Investasi sebesar Rp. 3.000.000.000,00. Tarif jasa yang
diberlakukan adalah Rp. 2.500.000,00 per sekali MRI per bagian dengan
estimasi jumlah pasien dari tahun I sampai dengan tahun ke V adalah : 900,
1.500, 1.500, 2.100, 2.100 dan rata-rata Discount factor yang digunakan
adalah sebesar 14% sudah termasuk risiko inflasi dan nilai tukar. Hitunglah
dengan menggunakan analisis benefit cost ratio ! Apakah biaya untuk Investasi
yang dikeluarkan bisa tertutup dengan estimasi tarif dan jumlah pasien selama
lima tahun, apabila biaya Investasi tidak tertutupi atau tidak layak, maka apa
yang harus dilakukan oleh manajemen Rumah Sakit ?
(Dalam mengerjakan soal fokus pada tabel dan discount factor)

Tahun pertama -, tahun selanjutnya +. angka mutlak >1 investasi layakdari


perhitungan diatas disimpulkan biaya investasi layak

Jelaskan tahapan penghitungan Cost Effectiveness Analysis beserta faktor-


faktor yang berhubungan dengan biaya rata-rata layanan rumah sakit t.
=>Tahapan dalam menghitung Cost Effectiveness Analysis (CEA) yaitu
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi unsur biaya dari alternatif program yang ada.
b. Menghitung total cost atau present value cost dengan rumus:

dimana -> merupakan nilai discount factor


Menghiitung objective atau output yang berhasil.
Menghitung cost effectiveness ratio (CER):

Membandingkan CER dari masing-masing alternatif program. Memilih CER yang terkecil
dari program untuk direkomendasi.
2. Jelaskan prinsip dasar dan ciri pokok pada Cost Effectiveness Analysis untuk
membedakan dengan Cost Benefit Analysis !
Cost Benefit Analysis adalah proses membandingkan atau menganalisis
perkiraan biaya dan manfaat yang terkait dengan keputusan proyek bisnis. Saat
melakukan analisis biaya-manfaat pada proyek perlu menganalisis daftar
pengeluaran yang komprehensif dan hasil positif yang akan dihasilkan proyek.

Cost Effectiveness Analysis / analisis efektifitas biaya adalah evaluasi yang


mempertimbangkan aspek biaya dan konsekuensi dari sebuah alternatif
pemecahan masalah. Cost Effectiveness Analysis (CEA) digunakan apabila benefit
sulit ditransformasikan dalam bentuk uang sehingga CEA sangat baik untuk
mengukur efisiensi di bidang sosial, khususnya bidang kesehatan yang bersifat
program atau intervensi pada tingkat daerah. suatu metoda yang didesain untuk
membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang digunakan untuk
melaksanakan program tersebut atau intervensi dengan alternatif lain yang
menghasilkan outcome yangsama. Outcome kesehatan diekspresikan dalam
terminologi yang obyektif dan terukur seperti jumlah kasus yang diobati.

SOAL NOMOR 6 :

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, profitabilitas, dan cost eficiency


di RS, maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menerapkan
Lean Mangement dalam pelayanan kesehatan.

(1) Jelaskan pemahaman anda tentang Lean Management, prinsip-prinsip,


dan aplikasi Lean Managment di rumah sakit beserta contoh-contohnya
Lean Management merupakan pendekatan manajemen yang terfokus
pada pengurangan pemborosan dan peningkatan efisiensi dalam setiap
aspek produksi atau layanan yang dilakukan oleh perusahaan.
Prinsip-prinsip dari Lean Management adalah:

1. Fokus pada Pelanggan: Lean Management berfokus pada peningkatan


pelayanan yang diterima pelanggan dan memastikan bahwa proses dibuat
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2. Identifikasi Limbah: Lean Management memfokuskan pada identifikasi dan
pengurangan limbah (waste) dalam proses, seperti waktu tunggu, pemborosan,
dan proses yang tidak efisien.
3. Kontinuitas Proses: Lean Management menekankan pada perbaikan terus-
menerus dan kontinuitas proses untuk memastikan efisiensi dan kualitas yang
tinggi.
4. Kerjasama Tim: Lean Management menekankan pada kerjasama tim dan
kolaborasi antar departemen untuk mencapai tujuan bersama. Aplikasi Lean
Management di rumah sakit dapat meliputi:
- Perbaikan proses check-in dan check-out pasien untuk mengurangi waktu tunggu
dan memastikan kualitas pelayanan yang tinggi.
- Identifikasi dan pengurangan limbah dalam proses administrasi, seperti formulir
yang tidak perlu dan proses duplikat.
- Peningkatan kerjasama antar departemen dan perbaikan proses kolaborasi untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas.
- Implementasi sistem pemantauan real-time untuk memastikan bahwa proses
berjalan dengan efisien dan memenuhi standar kualitas.
Contoh di dalam rumah sakit :

1. Standardized Work : Mencatat setiap step atau Langkah dalam pelayanan rawat
jalan yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan kepuasan
pelanggan.
2. Kaizen blitz: Melepas dan memperbaiki setiap Langkah pelayanan yang
sudah di visualisasikan apabila terjadinkekurangan maka akan diperbaiki terus
sampai menjadi pelayanan yang lebih baik lagi.
3. Takt Time : Menghitung waktu pasien di pelayanan rawat jalan agar
mendapatkan kepuasaan pelayanan dengan tenaga Kesehatan yang bertugas
4. Throuhput time : Menghitung waktu pasien selama dirumah sakit dari awal
datang melakukan pelayanan rawat jalan sampai selesai.
5. Five 5S : Step yang dilakukan dan untuk memonitor petugas kebersihan
dalam menjaga dan membersihkan rawat jalan.
(2)Berilah penjelasan anda tentang gambar dibawah ini (gambar a) dalam
penerapan Lean manajemen di RS

Taiichi Ohno's Seven Wastes


Processing Motion
• Unnecessary movement
Unnecessary processes
or movement that does not
and operations
add value.
traditionally accepted as
• Movement that is done
necessary
too quickly or slowly.

Time Defects
• Waste related to costs
• Waitingfor people or
services to be for inspection of
• Defects in materials
provided.

Waste
• Time when your
and processes.
• Customer complaints.
processes, people and
• Repairs
machines are idle.

Overprod Transport
uction
Producing what is
Inventor ation
Conveying, transferring,

unnecessary, when it is y picking up.setting down,


piling up and otherwise
unnecessary, and in • Maintaining
unnecessary amounts moving unnecessary
excessive amounts
items.
of parts, materials, or
information for any
length of time.
• Having more on
hand than what is

Dari gambar diatas, pemborosan yang menyebabkan pelayanan kesehatan tidak memuaskan pasien
yaitu :
• Overproduction: Membeli dan menyimpan bahan dan peralatan medis yang tidak dibutuhkan dalam
jumlah besar, mengakibatkan pemborosan biaya dan ruang penyimpanan.
• Pemborosan waktu: Proses yang tidak efisien, antrian yang panjang, dan keterlambatan dalam
memberikan pelayanan medis, dapat menyebabkan pasien merasa tidak nyaman dan tidak puas dengan
pelayanan kesehatan.
• Inventory/ Pemborosan biaya: Penggunaan sumber daya dan biaya untuk layanan dan prosedur
medis yang tidak dibutuhkan atau tidak efektif, menyebabkan peningkatan biaya pelayanan kesehatan dan
membebani pasien.
• Motion / Pemborosan tenaga kerja: Overstaffing atau understaffing dapat mempengaruhi kualitas dan
efisiensi pelayanan kesehatan, menyebabkan pasien merasa tidak puas dengan layanan yang diterima.
• Transportation/ Unnecessary motion: gerakan yang tidak perlu dalam melakukan tugas sehari-hari
• Processing errors: kesalahan dalam proses pengobatan, diagnostik, dan pelayanan lain
• Defects: produk atau layanan yang tidak memenuhi standar kualitas
• Over-processing: melakukan tindakan medis atau pelayanan yang berlebihan atau tidak perlu.

(1) Jelaskan pemahaman anda tentang value stream dalam perbaikan proses
pelayanan kesehatan dan manfaat penerapan value stream

Value stream didefinisikan sebagai himpunan semua tindakan khusus yang


diperlukan untuk membawa produk tertentu melalui tiga kritis tugas manajemen
bisnis apapun yaitu problem solving, manajemen informasi dan transformasi fisik.
Value stream juga didefinisikan sebagai sekumpulan dari seluruh kegiatan yang
didalamnya terdapat kegiatan yang memberikan nilai tambah (value added) dan
juga yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) yang dibutuhkan untuk
membawa produk maupun satu grup produk dari sumber yang sama untuk
melewati aliran-aliran utama, mulai dari raw material hingga sampai ke tangan
konsumen
(2) Berilah penjelasan tentang penerapan value stream dalam perbaikan
proses-proses pelayanan kesehatan di RS pada gambar (b) dibawah ini

Gambar (b) Value Stream Mapping

Aktivitas VA meliputi aktivitas pada pendaftaran pasien rawat inap (petugas


menanyakan surat perintah rawat inap dokter, menyiapkan berkas rawat inap,
menunjukkan syarat-syarat pasien asuransi dan lain-lain , menjelaskan fasilitas pelayanan rawat
inap, menulis kelas sesuai dengan kehendak pasien di buku catatan, penginput data
pasien, menginput data pasien ke sistem , memesankan kamar sesuai pesanan
pasien/keluarga, mengkonfirmasi pesanan kamar pasien, menjelaskan hak dan kewajiban
pasien disertai tanda tangan educator, membuatkan gelang identitas pasien sesuai
jenis kelamin, Pasien masuk bangsal (Petugas IGD mengantarkan pasien menuju kamar, IGD
mengkonfirmasi kondisi/status pasien kepada perawat, memindahkan pasien ke bed kamar
bangsal, melakukan assessmen awal keperawatan), Kepulangan pasien (Dokter
memperbolehkan pasien pulang sesuai kriteria, melakukan resume pasien dan menulis resep,
Perawat menyiapkan administrasi lembar keuangan pasien pulang, memulangkan pasien secara
komputer atau sistem , merekap obat pasien pulang dan return, mengantarkan resep obat dan
returan ke farmasi rawat inap Apoteker menyiapkan obat pulang dan retur obat, menginput data
tagihan farmasi pasien, mengkonfirmasi kepada perawat untuk mengambil obat pasien
pulang, mengkonfirmasi lembar keuangan pasien pulang kepada admin pasien, Admin
pasien mengambil lembar keuangan pasien di bangsal untuk direkap, mengantarkan lembar
keuangan pasien pulang ke kasir, mengkonfirmasi kembali obat pulang ke farmasi
rawat inap, mengambil obat pasien pulang, menjelaskan cara penggunaan obat kepada
pasien/keluarga, memberikan edukasi perawatan pasiendi rumah kepada keluarga pasien,
mengantar pasien pulang sampai keluar bangsal).Aktivtas NVA meliputi Rework (menyalin
kembali data pasien ke lembar persetujuan), Waiting (menunggu obat pulang, kasir,
pemeriksaan oleh DP JP, hasil laboratorium, menungggu dipindahkan ke bangsal, menunggu
perawat menyelesaikan rekap administrasi), Tranportation (jarak ruang admin dengan kasir
jauh, jarak ruang rawat inap dengan kasir jah, jarak pengiriman berkas RM ke rawat inap
jauh, jarak ruang rawat inap dan farmasi jauh), Overprocessing (petugas mengerjakan
pekerjaan lain selain tugasnya, petugas berulang kali kepada pasien, pengecekan berulang
kali (tidak fokus), konfirmasi berulang terkait obat pulang, menyiapkan obat untuk poli
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai