Anda di halaman 1dari 3

SOAL

a. Menghitung unit cost rumah sakit dengan activity based cost system
b. Jelaskan rumus unit cost, manfaatnya dan berikan contoh dari implementasi unit cost
tersebut di rumah sakit!
Jawab :
a. Activity Based Costing merupakan metode yang menerapkan konsepkonsep akuntansi
aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat.
Namun dari perspektif manajerial, sistem Activity Based Costing tidak hanya sekedar
informasi biaya produk yang akurat akan tetapi juga menyediakan informasi tentang
biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya
secara akurat ke obyek biaya selain produk, misalnya pelanggan dan saluran distribusi.

Menghitung Harga Pokok Rawat Inap

Tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan tarif rawat inap adalah sebagai berikut :

1) Menghitung biaya overhead yang dibebankan pada masing-masing kelas dengan


cara : BOP yang dibebankan = Tarif/unit Cost Driver x Cost Driver yang dipilih

2) Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan

3) Membaginya total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah hari
rawat inap di masing-masing kelas

Tarif jasa rawat inap perkamar dapat dihitung dengan mengetahui terlebih dahulu jumlah
biaya rawat inap (harga pokok). Menurut Mulyadi (2003) perhitungan tarif masing-
masing tipe kamar dengan metode ABC dapat dihitung dengan rumus :

Tarif Per Kamar = Cost Rawat Inap + Laba yang diharapkan


Untuk tarif rawat inap per kamar diperoleh dari total biaya yang telah dibebankan pada
masing-masing produk dibagi dengan jumlah hari pakai. Sedangkan kisaran laba yang
diharapkan ditetapkan pihak manajemen rumah sakit kurang lebih yaitu sebesar 20%
untuk kelas VIP, 15% untuk kelas I, 10% untuk Kelas 2, 0% untuk kelas 3 dari jumlah
biaya jasa rawat inap pasien.

b. Unit cost
Unit cost adalah hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah
unit produk yang dihasilkan (Hansen & Mowen (2005).
Langkah-langkah penerapan Activity Based Costing dalam penelitian ini sebagai
berikut : 1) Mengidentifikasikan aktivitas
2) Mengklasifikasikan biaya berdasar aktivitas ke dalam berbagai aktivitas
3) Mengidentifikasi cost driver
Peneliti mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai pengukur aktivitas
contohnya : volume terisinya tempat tidur, Lama hari rawat inap, luas lantai, kwh, dan
lain-lain. Faktor-faktor tersebut nantinya akan digunakan sebagai cost driver.
4) Menentukan tarif per unit cost driver Untuk menentukan tarif per unit dihitung
dengan rumus : Tarif per unit Cost Driver = Jumlah Aktivitas
Cost Driver
5) Membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost driver dan
ukuran aktivitas.
a) Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
BOP yang dibebankan = tarif per unit Cost Driver X Cost Driver yang
dipilih

b) Kemudian perhitungan tarif masing-masing tipe kamar dengan metode activity


based costing dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Tarif per kamar = Cost Rawat Inap + Laba yang diharapkan
6) Membandingkan perhitungan harga pokok produksi yang menggunakan
metode Activity Based Costing dengan metode harga pokok tradisional.

Activity Based Costing System bermanfaat untuk menyempurnakan perencanaan


strategis, meningkatkan kemampuan yang lebih baik untuk mengelola aktivitas-aktivitas.
Sehingga penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi rumah
sakit dalam menentukan biaya tarif jasa rawat inap.

Perhitungan harga pokok jasa rawat inap pasien tiap kelas rawat inap yang akurat
dapat dilakukan dengan adanya metode ABC. Selain itu, rumah sakit juga dapat
mengetahui kontribusi laba dari masing-masing kelas kamar, sehingga hal ini dapat
memberikan informasi yang akurat bagi kebijakan manajemen dalam rangka
pengembangan rumah sakit. Keuntungan lain mengenai kemungkinan
diimplementasikannya sistem activity based costing sebagai sistem biaya alternatif di
dalam rumah sakit yaitu memungkinkan manajemen melakukan perbaikan secara terus-
menerus terhadap semua aktivitas yang tidak bernilai tambah untuk mengurangi
konsumsi biaya overhead.
Berdasarkan penelitian Saputri (2012), menunjukkan bahwa hasil perhitungan
tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk kelas
Super VIP Utama Patompo Rp. 511.808,52, Super VIP Biasa patompo Rp. 491.924,34,
VIP Utama Rp. 392.805,66, VIP Biasa Rp. 360.530,42, Kelas I Rp. 342.360,09, Kelas II
Rp. 304.964,88, Kelas III Rp. 170.899,35.

Reference :
perhitungan unit cost dengan metode activity based costing. Diakses pada 17 Juni
2022, dari
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16616/131000597.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai