Anda di halaman 1dari 11

Analisis biaya

kesehatan I

“BIAYA SATUAN (UNIT COST)


PELAYANAN KESEHATAN”
Kelompok 3

– M. Fajar Readi
– Anisah Uswatun Hasanah 1610912120005
– Aulia Ulfa 1610912220005
– Erlina Rahma Yulianti 1610912320010
– Erwinda Safitri 1610912220010
– Mutia Ardiyanti 1610912120022
– Nanda Suji Paramita 1610912320032
– Shinta Aulidya 1610912320046
Pengertian Biaya Satuan (Unit
Cost)
– Biaya satuan (Unit Cost) adalah biaya yang dihitung untuk satuan produk
pelayanan yang dihitung dengan membagi total cost dengan jumlah/ kualitas
output (UC ( unit cost ) = TC ( total cost ) T/O ( total output ) ). Secara
sederhana, biaya satuan sering kali disebut dengan “rata-rata”. Yang merupakan
hasil perhitungan dengan membagi biaya total dengan jumlah produksi.

– Analisis biaya ini dengan perhitungan ini dapat dipergunakan sebagai dasar
pengukuran kinerja sebagai dasar penyusunan anggaran dan subsidi, alat
negosiasi pembiayaan kepada stakeholder terkait.
Jenis Unit Cost Pelayanan
Kesehatan
1.Pembagian biaya berdasarkan pengaruhnya pada skala produksi
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel

2. Pembagian biaya berdasarkan lama penggunaannya


a. Biaya Investasi
b. Biaya penyusutan
c. Biaya operasional
3. Pembagian biaya berdasarkan fungsi atau aktifitas sumber biaya
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
Skenario Perhitungan Unit Cost

Perhitungan unit cost dengan metode ABC (Activity Based Costing) dapat mengukur secara
akurat biaya yang keluar dari setiap aktivitas karena banyaknya cost driver yang digunakan
dalam perhitungan biaya dan ketepatan pembebanan biaya akurat.
Menurut Baker, Activity Based Costing memiliki dua elemen yaitu biaya dan aktivitas yang
menghasilkan analisis aktivitas, analisis cost driver, dan analisis pengukuran kinerja. Metode
Activity Based Costing ialah sebagai berikut (Bahaswan dan Pribadi, 2017):
– Menentukan Biaya Langsung Yang Dikonsumsi Pada Tindakan Pelayanan
– Menentukan Biaya Overhead Yang Dikonsumsi Masing-Masing Aktivitas Dalam menentukan
biaya overhead yang dikonsumsi masing-masing aktivitas ada beberapa tahap yaitu:
– Menjumlahkan Biaya langsung dengan Biaya Total Overhead
Data Dasar Alokasi Perhitungan
Unit Cost
1. Metode Alokasi Biaya 3. Manfaat Perhitungan Biaya satuan
a. Metode langsung a. Pricing
b. Metode bertahap b. Budgetting/planning
c. Metode simultan c. Budgetary control
d. Evaluasi dan pertanggung jawaban
2. Langkah-langkah Perhitungan Biaya Satuan
d. Penentuan pusat biaya
e. Pengumpulan data biaya
f. Perhitungan biaya asli
g. Pendistribusian biaya
Perhitungan Analisis Unit Cost
Pelayanan Kesehatan
dengan menghitung unit cost sehingga diketahui total cost yang dibutuhkan oleh
puskesmas. Dengan analisis unit cost dapat dilakukan rasionalisasi tarif pelayanan
yang nantinya dapat dijadikan sumber informasi oleh pemerintah daerah dalam
memilih model tarif pelayanan puskesmas.
Penentuan tarif rasional dengan menganilis biaya satuan, berdasarkan data biaya
tetap (fixed cost), biaya operasional tetap (semi fixed cost), dan biaya operasional
tidak tetap (variabel cost) dari data sekunder yang telah dikumpulkan.
– Perhitungan biaya satuan (Unit Cost) merupakan hasil akhir dari perhitungan
distribusi ganda yang merupakan total biaya masing-masing pusat biaya
produksi. Untuk menghitung biaya satuan jasa pelayanan yang dihasilkan di
pusat biaya maka biaya total perlu dibagikan pada masing-masing jenis produksi
yang di hasilkan dari contoh penelitian memperlihatkan besarnya biaya satuan
rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas sangat ditentukan oleh besarnya total
biaya, dimana terlihat bahwa semakin tinggi total cost maka unit cost akan
semakin tinggi, begitu pula semakin tinggi tingkatan pelayanan yang diterima
maka unit cost akan bertambah besar.
Pembahasan Berdasarkan Studi Kasus
Unit Cost Pelayanan
Kesehatan
– Penerapan metode Activity Based Costing mampu meningkatkan akurasi tarif
rawat inap, karena metode Activity Based Costing tarif dihitung berdasarkan
aktivitas-aktivits layanan rawat inap yang terjadi seperti: pemberian makan dan
minum pasien, perawat, penggunaan listik dan air, laundry, perlengkapan non
medis, pemeliharaan dan kebersihan. Kemudian tarif didapat dari jumlah
seluruh konsumsi aktivitas tersebut.
– Hasil penelitian Widayanti (2013). Perhitungan tarif dengan Activity Based
Costing yang dibandingkan dengan metode unit cost memberikan hasil yang
lebih murah kecuali pada kelas 2 dan kelas 3. Perbedaan yang terjadi
disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk.
Pada metode unit cost biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan
pada satu unit cost driver saja yaitu jumlah hari rawat inap. Pada Activity Based
Costing system biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada
beberapa cost driver sehingga Activity Based Costing system mampu
mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk secara tepat berdasarkan
konsumsi masing-masing aktivitas (Hernowo dan Wahyudi, 2018).

Anda mungkin juga menyukai