Hasyim Asyari
LEMBAR JAWABAN
NPM : 216080233
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022 Kelas/Semester : 2021-Genap, 35B
Matakuliah : Ekonomi Layanan Kesehatan
PROGRAM STUDI Nama Dosen : dr. Susy Himawati, MARS
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT Tanggal Ujian : 25/06/2022
Jawaban.
1.
Rumah Sakit “Melati “akan mengembangkan layanan CT SCAN 400 slices dengan perkiraan rata-rata
pemeriksaan 150 pasien per bulan dengan tarif pelayanan Rp 5.000.000 per pelayanan CT Scan. Pemilik
Rumah Sakit memutuskan untuk dilakukan KSO untuk 5 tahun. Ada 3 perusahaan yang mengajukan penawaran
dengan tawaran sebagai berikut:
Sebagai Direktur Utama, anda diminta untuk menjalankan keinginan Pemilik Rumah Sakit. Tentukanlah metode
pengambilan keputusan yang akan dilakukan. Apa keputusan anda dan jelaskan.
Jawaban:
Sebagai direktur rumah sakit, pertimbangan dalam membeli CT Scan, saya akan memilih
Vendor C. Walaupun secara mesin lebih mahal di awal (selisih 1.000.000.000), untuk jangka
panjangnya secara efisiensi keuangan relatif lebih murah. Biaya pemeliharaan meskipun lebih
mahal dari vendor A per bulan (selisih 500.000), namun biaya habis pakai film & amplop
untuk pengeluaran rutin per bulan jauh lebih murah dari vendor A dan vendor B (selisih
90.000.000 – 120.000.000) sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran bulanan. Selain itu,
untuk renovasi ruangan juga lebih hemat sekitar 100.000.000 dari vendor B dan tidak adanya
biaya pelatihan (asumsi bahwa pelatihan sudah termasuk dengan pembelian mesin CT Scan
vendor A), karena biaya pelatihan tersebut cukup tinggi hingga 10.000.000 per tahun
sehingga dapat menghemat pengeluaran per bulan dari biaya rumah sakit, diperkuat dengan
indeks CBA vendor C (CBA 1.05) dibandingkan vendor A (CBA 0.93) dan vendor B (CBA
0.81).
2.
A.MODEL MANAJEMEN STRATEGIS YANG MENCAKUP PENDEKATAN ANALITIS
DAN EMERGENT BIASANYA TERDIRI DARI TIGA ELEMEN
:
1. POLA PIKIR STRATEGIS (STRATEGIC THINKING)
MENGENALI KENYATAAN TENTANG PERUBAHAN
MEMPERTANYAKAN ASUMSI DAN KEGIATAN TERKINI
MEMBANGUN PEMAHAMAN SISTEM
MELIHAT KEMUNGKINAN MASA DEPAN
MENCIPTAKAN IDE-IDE BARU
MEMPERTIMBANGKAN KESESUAIAN ORGANISASI DENGAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Selalu berorientasi pada hal yang sifatnya esensial untuk pelanggan. Fokuslah pada produksi
barang atau jasa yang mampu memberikan dampak pada pelanggan, dan tinggalkan hal yang
lainnya. Beberapa bentuk pertanyaan yang mungkin mampu membantu anda dalam
menemukan value pada produk anda adalah sebagai berikut:
Dengan lebih berfokus pada value, maka anda bisa mulai mengurangi proses yang tidak perlu
lalu kemudian menemukan berbagai hal esensial yang harus anda lakukan.
Setelah menemukan value dari produk atau jasa anda, maka saat ini anda harus bisa membuat
stream produksi agar bisa mengajari value tersebut. Dalam lean management, proses ini
adalah salah satu proses yang sangat penting.
Karena, dari hal tersebutlah anda bisa menemukan berbagai proses yang memang seharusnya
tidak anda perlukan dan membuang waktu yang banyak. Value stream yang dimaksud
tentunya tidak hanya terbatas pada kegiatan produks saja, namun juga pada hubungannya
dengan divisi lain.
Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan adalah dengan membuat suatu gambaran singkat
terkait bagaimana suatu proses produksi bisa berjalan secara menyeluruh. Poin ini juga akan
semakin memahami bagaimana suatu operasional bisnis anda yang sebenarnya.
3. Menciptakan Flow Tanpa Hambatan
Hal selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah meyakinkan bahwasanya valuer stream di
atas bisa berjalan dengan mulus tanpa adanya hambatan.
Lean enterprise institute menganjurkan para pelaku lean management untuk memastikan
bahwa proses berbasis value sebelumnya bisa bergerak dengan alur kerja yang ketat,
sehingga proses produksi atau jasa bisa berjalan dengan mulus.
Proses ini memang tidak mudah untuk dilakukan, karena kemungkinan besar anda harus
mengecek proses yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan. Tapi bila hal ini bisa anda
lakukan, maka tingkat produktivitas anda bisa meningkat secara pesat.
Maksudnya adalah tidak menimbun barang persediaan tapi tetap fokus dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan terkait produk dan juga jasa adalah poin yang sangat penting yang
harus anda lakukan.
Dalam hal ini, sistem pull memiliki arti bahwa setiap pelanggan bisa menarik produk atau
jasa saat mereka memang sedang memerlukannya. Itu artinya, perusahaan hanya bisa
memproduksi produk dan juga jasa dalam jumlah dan juga waktu yang tepat.
Tujuan utama dari konsep ini adalah guna mengurangi dan menghilangkan sumber daya yang
tidak dibutuhkan. Sehingga akan mengurangi biaya perawatan yang mahal yang bisa
berdampak pada peningkatan harga jual.
Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya agar anda mampu
mengembangkan kembali keempat konsep diatas yang sebelumnya sudah anda kerjakan
dengan baik. Jadi, anda harus terus mengulang proses dan menghilangkan pemborosan dan
juga kegiatan yang tidak perlu di masa depan.
Harus selalu anda ingat bahwa lean bukanlah suatu proses yang sekali jadi lalu anda biarkan
begitu saja. Anda tetap harus mengulanginya secara terus menerus, karena prosesnya yang
tidak efisien dan pemborosan yang tidak perlu bisa saja terjadi lagi di sektor yang lainnya.
D. Tahap pertama dalam VSM adalah penyusunan peta keadaan saat ini.
Menganalisis aliran material dalam kondisi saat ini akan memberikan informasi
tentang kegiatan-kegiatan yang menambah dan tidak menambah nilai (misalnya,
waktu set-up mesin, ruang yang tidak perlu, jumlah pengerjaan ulang, jarak tempuh,
dan inefisiensi).
Pada tahap kedua, informasi dari peta keadaan saat ini digunakan untuk
menyiapkan peta keadaan di masa depan yang diinginkan, di mana pemborosan
dihilangkan, dan jumlah kegiatan-kegiatan yang tidak menambah nilai diminimalkan.
Pertanyaan yang harus dijawab selama langkah ini adalah, misalnya:
Apakah “takt-time” (waktu yang diharapkan antara unit output produksi, yang
disinkronisasi dengan permintaan pelanggan)?
Apakah mungkin untuk memperkenalkan aliran yang kontinu?
Dapatkah produksi dikontrol dengan pull system?
Aspek penting yang perlu diperhatikan selama tahap ini adalah perlunya
penyesuaian sistem produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sekaligus
menjaga agar proses tetap fleksibel.
Tahap ketiga dan paling penting adalah untuk mengambil tindakan untuk mengubah
proses manufaktur dari kondisi saat ini agar semaksimal mungkin menyerupai
keadaan yang diinginkan. Setelah itu, proses dapat mulai dari awal lagi.
1. Identifikasi kelompok produk atau kelompok jasa mana yang perlu dianalisis.
Buatlah satu tim yang terdiri atas pemilik dan karyawan pengolahan yang
terlibat dalam berbagai langkah-langkah pada proses.
2. Analisis kondisi saat ini dan terjemahkan ke dalam skema proses umum.
3. Kumpulkan data pendukung bagi skema proses (misalnya output, waktu
output, dan karyawan).
4. Rumuskan proses yang ideal berdasarkan permintaan pelanggan. Dalam
langkah ini gunakan parameter seperti jumlah pekerjaan minimal yang sedang
berjalan, waktu set-up yang pendek dan daftar pengembangan yang diperlukan
agar mencapai keadaan masa depan yang ideal.
5. Tentukan rencana tindakan untuk mewujudkan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan untuk mencapai keadaan di masa depan. Rencana tindakan ini harus
berisi prioritas-prioritas untuk berbagai pengembangan yang berbeda, tindakan-
tindakan yang berhubungan dengan orang, jalur waktu yang jelas, dan
keterlibatan sponsor.
6. Pantau kemajuan dan mulai lagi dari langkah 1.
3.
a.) Definisi Biaya kualitas Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kualitas yang buruk dapatatau
memang ada (Hansen dan Mowen, 2013)
Biaya kualitas adalah efektif biaya komponen daridi produksi produk itu
disebabkan oleh aspek kualitas dari produk darisudut
pandangdariitupabrikan ion organisasi (Charantimath, 2003).
Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah atau biaya
timbul sebagai akibat darimenghasilkan produk berkualitas rendah (Khan danJain, 2006).
b). Menurut Edward Deming (1940), Mutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan
pelanggan, Menurut Joseph M. Juran (1954), bahwa mutu merupakan kecocokan penggunaan
produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Sedangkan menurut Supriyanto & Wulandari
(2011), mutu merupakan keseluruhan karakteristik dan gambaran dari barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa mutu adalah sesuatu yang digunakan untuk menjamin
tujuan atau luaran yang diharapkan dan mutu harus selalu mengikuti perkembangan
pengetahuan professional terkini agar dapat memuaskan pelanggan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat atau tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Menurut Azwar (1996),
mutu pelayanan kesehatan bersifat multidimensi sebab mutu pelayanan kesehatan dapat
dilihat dari tiga sudut pandang yaitu dari pihak pemakai jasa pelayanan, pihak penyelenggara
pelayanan, dan pihak dan pihak penyandang dana mutu.
c.) Cost of Quality > dua elemen biaya > Biaya kesesuain mutu dan biaya ketidaksesuaian
mutu
Biaya kesesuaian mutu > biaya yang diperlukan untukmemproduksi
dengan benar suatu produk ataupun jasa pertama kali, umumnya biaya
kesesuaian mutu ditentukan dengan perhitungan yang mencakup biaya
produksi, laba yang di kehendaki.
KONSEP
Ruang lingkup rantai pasok dapat dirujuk dari Ballou (2007) yang mendefinisikan ruang
lingkup rantai pasok disusun atas aspek berikut: Logistic, Strategic Planning, Information
Technology dan Marketing and Finance
Supply Chain atau Rantai pasok adalah adalah serangkaian proses bisnis yang
menghubungkan beberapa aktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk dan
mendistribusikannya kepada konsumen. Perlu dilihat bahwa tujuan utama rantai pasok
adalah dalam hal peningkatan nilai tambah. Sehingga, setiap aktor dalam jaringan rantai
pasok akan memberikan sumbangsih berupa input atau proses spesifik yang dapat
meningkatkan nilai suatu produk.
Rantai pasok secara luas tidak hanya dalam hal peningkatan nilai tambah, tetapi juga
untuk memenuhi permintaan konsumen, peningkatan daya saing, peningkatan
keuntungan, dan membangun relasi yang baik antar aktor dalam rantai pasok.
FUNGSI
Salah satu fungsi supply chain management adalah sebagai penekan biaya dan waktu
pengiriman produk kepada pelanggan. Tak hanya itu, berikut tiga fungsi SCM yang perlu
Anda ketahui
1. Fungsi fisik
Proses produksi merupakan salah satu bentuk dari fungsi fisik rantai pasok. Tahapan
pengubahan bahan mentah menjadi produk jadi dan biaya yang dikeluarkan selama
prosesnya juga masuk dalam fungsi fisik SCM.
2. Fungsi mediasi
Dalam menyediakan bahan mentah, perusahaan perlu berhubungan dengan pemasok.
Selain itu, dalam pengiriman produknya kepada para pelanggan, perusahaan juga
membutuhkan seorang distributor. Dua alasan tersebut adalah gambaran dari fungsi
supply chain management sebagai mediasi.
3. Fungsi biaya
Jika sebuah perusahaan mengatur jalannya rantai pasok, biaya yang berhubungan
dengan riset pasar, desain produk, dan biaya operasionalisasi lainnya juga bisa dengan
mudah dipantau dan ditinjau kembali.
Misalkan perusahaan yang Anda jalankan menawarkan jasa layanan kesehatan, seperti
rumah sakit swasta. Sebagai rumah sakit, jelas produk Anda adalah layanan kesehatan
itu sendiri seperti
Tindakan
Fasilitas rawat inap
Penyediaan obat
Bahan makanan dapur rumah sakit
Komponen perencanaan bisa berupa bagaimana keputusan yang perusahaan ambil terkait
dengan rencana penyediaan segala layanan tersebut. Beberapa referensinya adalah
Apakah Anda berencana menyediakan layanan secara langsung di lokasi rumah sakit
atau menggunakan metode online.
Source and inventory yang berhubungan adalah bagaimana rumah sakit Anda mencari
pemasok obat yang kredibel.
Penyediaan ambulans sebagai contoh komponen transportasi
C. supply chain management untuk perusahaan barang
Dalam perusahaan barang
SCM akan lebih terlihat penerapannya dalam perusahaan yang menyediakan produk
berupa barang jadi. Misalkan saja Anda menjalankan sebuah perusahaan makanan ringan
keripik kekinian.
Tim yang mengurus rantai pasok harus bisa merencanakan bagaimana model keripik,
varian rasa, pengemasan, hingga lokasi dan strategi distribusi produk keripik itu sendiri.
5.
Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya ditempatkan, sbg bahan
pertimbangan dalam pengendalian biaya yang dikeluarkan. Unit yg
mengeluarkan banyak biaya
Mengetahui biaya satuan Besarnya Tarif Pelayanan Yg Diberikan Tarif Rasional
Atau Tidak Profit, rugi atau BEP Cost Recovery
Bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran
Mendapatkan informasi tentang biaya total rumah sakit dan sumber pembiayaan
serta komponennya.
Menilai performance keuangan rumah sakit secara keseluruhan, sekaligus sebagai
bahan pertanggungjawaban
Menentukan tarif dari berbagai jenis pelayanan rumah sakit tergantung dari tujuan
dan jenisnya
Peningkatan efesiensi
Secara mikro Analisis biaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan atau
negosiasi dengan pembayaran pihak ketiga
Prinsip dari analisis biaya rumah sakit adalah menghitung biaya yang telah
dikeluarkan selama satu tahun pada setiap unit-unit fungsional yang ada di rumah
sakit, yang meliputi semua biaya investasi, biaya perasional, dan biaya pemeliharaan.
Jumlah biaya bertujuan untuk mengitung biaya satuan, maka diperluakn langkah-
langkah untuk memindahkan ataumendistribusikan semua biaya yang dikeluarkan di
unit penunjang ke unit-unit produksi setelah itu dilakukan distribusi biaya lalu
dilakukan perhitunganbiaya satuan (unit cost)