Anda di halaman 1dari 12

Nama : JULITA ASMARA PUTRI

LEMBAR JAWABAN NPM : 216080285


UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
Kelas/Semester : 35D/1
TAHUN AKADEMIK 2021/2022 : ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Matakuliah
RUMAH SAKIT
PROGRAM STUDI Nama Dosen
: DR. YANUAR JAK, SP. OG, MARS,
PH. D
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT 
Tanggal Ujian : SABTU, 25 JUNI 2022

Jawaban.

SOAL NO. 1 Dalam organisasi rumah sakit sering ditemukan hal - hal yang tidak
berjalan sesuai dengan fungsi masing - masing organisasi sehingga menghambat
jalannya pelayanan di rumah sakit. Jelaskan upaya anda sebagai seorang PIMPINAN
organisasi (Direktur) tersebut untuk memperbaiki fungsi organisasi menjadi lebih baik.

Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi
pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi; b. penetapan kebijakan penyelenggaraan
Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya; c. penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah
Sakit; d. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi; dan e. evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.

1) Direktur mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan meliputi


promotif, pencegahan, pemulihan, rehabilitasi dan menyelenggarakan upaya rujukan di sektor
kesehatan terutama dibidang kesehatan jiwa serta kesehatan sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat 1)
Direktur mempunyai fungsi: a) Perumusan kebijakan teknis di bidang administrasi, medis dan
keperawatan; b) Penyelenggaraan urusan administrasi, medis dan keperawatan; c) Pembinaan
dan penyelenggaraan tugas dibidang administrasi, medis dan keperawatan; d)
Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Unsur pelayanan medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan medis yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.
unsur pelayanan medis menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana pemberian
pelayanan medis; b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis; c. pelaksanaan kendali
mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang pelayanan medis; dan d. pemantauan
dan evaluasi pelayanan medis. a. penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis; c. pelaksanaan kendali mutu,
kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang pelayanan penunjang medis; d. pengelolaan
rekam medis; dan e. pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis.

SOAL NO. 2 Salah satu tantangan dalam organisasi di masa mendatang adalah
masalah Rencana Kerja Jangka Panjang yang sulit dilakukan karena regulasi /
kebijakan yang selalu berubah – ubah. Jelaskan Upaya yang dilakukan organisasi
rumah sakit untuk bisa tetap memberikan layanan sesuai fungsi organisasinya.

Yang pertama adalah mengumpulkan dan menganalisa informasi,


Dalam menyusun rencana jangka panjang akan menggabungkan data baik kualitatif dan
kuantitatif. Mulailah dengan mengumpulkan informasi seperti rencana bisnis, misi dan visi,
anggaran tahunan dan proyeksi penjualan, pasar dan data riset konsumen. Menganalisis
informasi yang anda kumpulkan untuk memastikan semua orang yang terlibat dalam
proses perencanaan sepenuhnya memahami posisi saat bisnis dan tujuan bisnis jangka
panjang. Sebuah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman analisis, misalnya,
dapat membantu Anda menilai mana bisnis saat ini berdiri dan
mengevaluasi lingkungan operasi Anda. Data riset konsumen dapat membantu Anda
mengidentifikasi target pasar dan lebih memahami perilaku pembelian. riset pasar dapat
membantu Anda lebih memahami persaingan usaha.

Yang kedua adalah Mengidentifikasi Long-Range Perencanaan Pilihan,


Mengidentifikasi opsi perencanaan jangka panjang yang sesuai dengan tujuan bisnis jangka
panjang dan membantu bisnis memanfaatkan kekuatan, meminimalkan risiko dan
menciptakan keunggulan kompetitif. Untuk mengidentifikasi biasanya memerlukan
pemikiran yang cermat dan beberapa sesi brainstorming. Potensi Pilihan perencanaan jangka
panjang dapat mencakup fokus pada penyediaan produk mutakhir, kampanye pemasaran gaya
hidup berorientasi dan strategi harga laba-driven.
Yang ketiga adalah mempersempit daftar pilihan,
Pada saat sesi brainstorming pasti akan muncul banyak pilihan dan arah di mana bisnis anda
dapat berkembang. Ini adalah waktu untuk memprioritaskan pilihan perencanaan dan
mempersempit daftar untuk membuat gol dikelola dan dapat dicapai. Sangat penting untuk
diingat bahwa tujuan jangka panjang tetap konstan, seiring waktu dan kondisi bisnis berubah,
mungkin perlu untuk mengubah langkah-langkah bisnis anda untuk mencapai tujuan tersebut.
Jangan pernah membuang opsi yang ada untuk saat ini, atau mungkin tidak bekerja, karena
anda tidak tahu apa masa depan akan berguna. Buat daftar tujuan jangka panjang dan tiga
hingga empat pilihan untuk mencapai setiap tujuan.

Yang keempat buat rencana aksi,


Setelah dibuat semua daftar rencana jangka panjang dan mengetahui tujuan akhir setiap
rencaana tersebut, langkah selanjutnya buat milestone untuk setiap rencana yang sudah ada
didaftar, untuk mengukur apakah rencana yang kita buat sesuai dengan tujuan akhir yang
diinginkan, jika ada sesuatu yang salah atau kurang pada hasil akhir, maka harus ada
modifikasi atau perubahan terhadap rencana yang sudah dibuat. Untuk mencapai tujuan besar
yang diingikan.

SOAL NO.3 Kemajuan suatu organisasi rumah sakit dapat dilihat dari upaya
pemimpin untuk selalu mengikuti perkembangan dalam pelayanan. Jelaskan upaya
anda sebagai pemimpin organisasi agar anda dapat memiliki lebih banyak fungsi
kepemimpinan dan jelaskan juga tanda – tanda untuk mengetahui adanya perkembangan
dalam organisasi di dalam rumah sakit.

Organisasi di rumah sakit adalah sebuah struktur yang di bangun oleh suatu elemen
perusahaan atau dari rumah sakit sendiri tersebut yang memiliki tingkatan-tingkatan dan
juga memiliki tugas masing-masing dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dan
organisasi tersebut berdiri di bawah naungan pemerintah maupun tidak. Rumah sakit yang
tidak berda naungan pemerintah adalah rumah sakit swasta. Mereka berdiri dari orang
yang memiliki rumah sakittersebut.
A.Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum  mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam pengelolaan
Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RS mempunyai fungsi sebagai berikut ;
Perumusan kebijakan rumah sakit
Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit
Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan
B.Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok: Memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai
berikut :
Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan, adminstrasi umum dan
kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset Rumah Sakit 
Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan program dan kegiatan bagian
tata usaha 
Kepala Seksi Pelayanan Medik
Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan
fasilitasi medis di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan
perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi
Pelayanan Keperawatan.
Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik
Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas
Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik
mempunyai tugas :
Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
·         Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi          .

C.  Bidang Pelayanan
Kepala Bidang Pelayanan, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan tugas bidang pelayanan.
Dalam menyelenggarakan tugas, kepala bidang pelayanan mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan;
Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non medik.

D.  Bidang Penunjang
Kepala Bidang Penunjang, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi ,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan tugas bidang penunjang.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang  mempunyai    tugas:
Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan diagnostik;
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan Prasarana;
Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi.
Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik


Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan
perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan Diagnostik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai
tugas :
Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi
Logistik dan Diagnostik..
Kepala Seksi sarana dan Prasarana
Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan
dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan Prasarana di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas :
Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi
Sarana dan Prasarana.

Kepala Seksi Pengendalian Instalasi


Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok : Mempersiapkan,
memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana Instalasi RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas :
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi;
·         Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan
kegiatan     Pengendalian Instalasian

SOAL NO 4.Rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai mutu
karena tidak kompetensi seorang dokter dan telah terjadi beberapa kasus kematian
pasien sehingga beberapa keluarga pasien melaporkan ke Lembaga Konsumen dan
diteruskan ke Badan Pengawas Rumah Sakit. Jelaskan upaya yang dilakukan anda
sebagai seorang Direktur dalam menghadapi laporan tersebur berdasarkan alur
penelusuran instrumen kerja Badan Pengawas Rumah Sakit.

 Usahakan untuk selalu di dampingi oleh pengacara terutama saat dipanggil oleh
pihak penyidik terutama pihak kepolisian. Banyak dokter yang terjerat hukum
hanya karena kebutaan seluk-beluk hukum.
 Bacalah dengan cermat tiap lembar Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebelum
diparaf. Bila tidak mengerti atau tidak setuju dapat mengajukan keberatan atau
tidak menandatangani BAP. Dalam beberapa kasus kadang seorang dokter
diintimidasi untuk menandatangani BAP. Oleh karena itu sangat penting untuk
didampingi seorang pengacara tatkala sedang menghadapi hal-hal seperti ini.
 Bila diminta rekam medik pasien, jangan serahkan yang asli, tapi cukup
fotokopinya. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya rekayasa. Pimpinan
KPK saja yang ahli hukum bisa direkayasa kasusnya apalagi seorang dokter yang
tidak memiliki pengetahuan hukum sama sekali.
 Upayakan penyelesaian kasus secara kekeluargaan. Karena saya percaya tidak ada
dokter yang sengaja melakukan kesalahan yang merugikan pasien. Beberapa kasus
bisa diselesakan dengan kekeluargaan.
 Kasus yang sedang menimpa dokter jangan sampai tercium oleh media. Karena
media cenderung membesar-besarkan masalah dan sering memberitakan secara
tidak objektif dan berimbang. Nama Anda sebagai dokter juga akan tercoreng dan
kemungkinan pasien Anda akan lari tunggang langgang meninggalkan Anda

SOAL NO 5. Salah satu tantangan organisasi rumah sakit adalah kesiapan menghadapi
Transisi Demografi dengan jumlah penduduk usia lanjut di masa mendatang. Jelaskan
Upaya - upaya yang dilakukan oleh organisasi agar bisa menyesuaikan diri
menghadapai kondisi di masa mendatang

Perubahan struktur umur penduduk juga menghasilkan peningkatan jumlah penduduk lansia.
Penduduk lansia meningkat cukup pesat karena desakan baby boomer yang menua dan kohor
penduduk usia kerja saat ini yang besar jumlahnya, yang akan segera memasuki masa
pensiun. Peningkatan tersebut perlu diantisipasi dengan melakukan kegiatan promosi
kesehatan dan preventif sejak saat ini untuk mengurangi morbiditas serta disabilitas ketika
masuk masa lanjut usia. Selain itu, saat ini perlu diformulasikan sistem akumulasi atau
investasi individual yang bermanfaat sebagai sumber pembiayaan kesehatan pada masa
lansia. Pembiayaan kesehatan yang bersifat pay-as-you go juga diperlukan untuk mengurangi
biaya out-of-pocket ketika mengalami kesakitan dan disabilitas pada lanjut usia. Selain itu,
mutu SDM yang rendah penduduk usia anak dan usia kerja saat ini akan meningkatkan
kerentanan penduduk lansia di masa depan berupa disabilitas akibat penyakit serta
kemampuan ekonomi yang rendah dari penduduk ketika memasuki usia lansia.

SOAL NO 6. Paradigma rumah sakit saat ini telah mengubah semua tatanan maupun
tata kelola agar dalam pelayanan rumah sakit mengutamakan mutu layanan dan
keselamatan pasien sehingga rumah sakit tetap mendapatkan pangsa pasar di era
persaingan ini. Jelaskan secara jelas Tata Kelola Korporasi yang dilakukan oleh
organisasi di dalam rumah sakit agar rumah sakit tetap dapat memberikan layanan
yang baik dan tidak ditinggal oleh pengguna jasa layanan.

Pasal 33 ayat (1) UU No. 44/2009 ditentukan bahwa setiap rumah sakit harus memiliki
organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Kemudian dalam penjelasan ayat (1)
ditentukan : Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi
Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance). Selanjutnya Pasal
36 UU No. 44/2009 ditentukan bahwa Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik. Dalam penjelasan ditentukan bahwa tata
kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit yang
berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas,
kesetaraan dan kewajaran, dan tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi
manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, resiko klinis
berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil
pelayanan, pengembangan profesional, dan akreditasi rumah sakit. Dua pasal tersebut
dihubungkan dengan pembagian rumah sakit berdasarkan kepemilikannya yaitu rumah sakit
pemerintah (publik) dan rumah sakit swasta (privat), maka tata kelola kedua rumah sakit
tersebut harus tunduk pada tata kelola rumah sakit yang baik. Dalam rangka melakukan
pelayanan medis ini, rumah sakit harus memperhatikan prinsip-prinsip atau asas-asas yang
diatur dalam UU No. 44 Tahun 2009 pada Bab II Pasal 2 ditentukan: “Rumah sakit
diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial”. Sehubungan dengan
hubungan pelayanan medis ini, Komalasari sebagaimana dikutip oleh Syahrul Machmud,21
menyebutkan beberapa prinsip yang harus dipedomani dan dijadikan dasar oleh para dokter
dalam melakukan perjanjian atau transaksi terapeutik dengan pasien. Prinsip-prinsip atau
Asas-asas hukum yang dimaksud, yaitu : Prinsip Legalitas, Prinsip Keseimbangan, Prinsip
Tepat Waktu, Prinsip Iktikad Baik, Prinsip Kehatihatian dan Prinsip Keterbukaan. Berbeda
dengan prinsip yang dikemukakan oleh Syahrul Machmud di atas, menurut naskah akademik
Undang-Undang Rumah Sakit menentukan beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
tenaga kesehatan ketika hendak melakukan tindakan-tindakan medis di rumah sakit, yaitu: 1)
Prinsip Tepat Waktu; 2) Prinsip Legalitas; 3) Prinsip Proposionalitas; 4) Prinsip
Keseimbangan; 5) Prinsip Kejujuran; 6) Prinsip Kebebasan Memilh Tindakan; 7) Prinsip
Fungsi Sosial

SOAL NO 7. Dalam pelayanan rumah sakit diperlukan profesionalitas dari staf medis
dengan kewewenangan klinis yang diperolehnya. Apabila di rumah sakit anda terdapat
fasilitas yang lengkap sedangkan tidak tersedia staf medis (dokter spesialis) sesuai
keahlian yang diperlukan. Jelaskan upaya yang dilakukan anda sebagai seorang
Direktur agar rumah sakit anda tetap dapat memberikan layanan yang diharapkan.

Jumlah tenaga medis yang minim dan penempatan yang tidak merata di seluruh menjadi
permasalahan utama. Selain itu, kualitas dan kompetensi para tenaga kesehatan juga perlu
ditingkatkan.

Peningkatan kualitas dan kompetensi ini menjadi lebih penting saat dunia kesehatan
memasuki situasi global yang memungkinkan terjadi persaingan. Kualitas menjadi titik
penting bagi peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Tanpa kualitas memadai sulit rasanya kita mengharapkan terjadi perubahan terhadap indeks
kesehatan masyarakat. Maka upaya untuk terus mencetak tenaga kesehatan yang berkualitas,
baik itu dokter, bidan, dan perawat harus menjadi prioritas utama.

Uji sertifikasi, uji kompetensi, pelatihan, magang, tugas lapangan dan lainnya bisa menjadi
alat ukur kualitas dan kompetensi tenaga kesehatan. Selain itu, pengakuan terhadap profesi
tenaga kesehatan seperti perawat misalnya akan menjamin kenyamanan dan kualitas kerja
dari SDM kesehatan tersebut.

Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan juga harus menjadi perhatian tersendiri.


Kompetensi tenaga kesehatan perlu terus ditingkatkan melalui serangkaian kursus, pelatihan
studi banding dan sejenisnya sehingga mereka mampu melakukan tugas-tugas layanan
kesehatan secara memadai, aplikatif dan sistematis sesuai perkembangan teknologi dunia
kesehatan.

Jika kuantitas dan distribusi tenaga kesehatan yang berkualitas dan kompeten ini terus
dimonitoring secara intensif oleh Pemerintah, maka diyakini akan terjadi peningkatan derajat
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pertumbuhan dan persebaran tenaga kesehatan yang
merata harus selalu disertai upaya peningkatan kualitas dan kompetensinya. Mungkin dengan
strategi ini harapan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan secara mudah, merata
dan berkualitas dapat tercapai

SOAL NO 8. Fungsi organisasi dalam rumah sakit sangat ditentukan oleh


profesionalisme petugas pemberi layanan. Terangkan menurut pendapat anda upaya
yang dilakukan seorang Direktur rumah sakit yang dilakukan jika staf organisasi anda
tidak professional untuk dapat menjalankan fungsi organisasi secara normal.

Cara meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit dengan cara :

 Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis
di rumah sakit

 Memelihara mutu profesi staf medis

 Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis

SOAL NO 9. Dalam menjalankan fungsi organisasi rumah sakit sangat ditentukan oleh
keadaan kompetensi dan komitmen dari tenaga kesehatan yang ada. Terangkan
menurut pendapat anda sebagai seorang ahli perumahsakitan tentang upaya yang akan
anda lakukan untuk meningkatkan KOMITMEN tenaga kesehatan tersebut.

1. Sampaikan tujuan bersama Segala sesuatu tidak mungkin akan tercapai tanpa tujuan
yang jelas. Oleh sebab itu, suatu rumah sakit harus menyampaikan tujuan-tujuan besar yang
akan diraih bersama para tenaga kesehatan. Sampaikan visi dan misi dari rumah sakit maka
secara tidak langsung akan menumbuhkan semangat kerja dari para tenaga kesehatan
sehingga mereka berkeinginan untuk ikut andil dalam meraih tujuan besar tersebut.

2. Ciptakan suasana harmonis di lingkungan kerja


Lingkungan kerja yang menyenangkan merupakan hal penting dalam menentukan kinerja
karyawan. Karena lingkungan kerja yang nyaman akan memberikan energi positif sehingga
karyawan merasa senang dan semangat dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Memberi rasa nyaman juga bisa dilakukan dengan memberikan kebebasan bagi karyawan
untuk menata meja kerja semenarik dan senyaman mungkin. Kemudian ciptakan hubungan
kerja yang harmonis antar sesama tenaga kesehatan maupun antara direktu dan tenaga
kesehatan sehingga komitmen untuk bersama-sama membesarkan rumah sakit semakin kuat.

3. Tumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap perusahaan


tenaga kesehatan yang sudah mulai nyaman dengan lingkungan kerjanya, maka tidak
menutup kemungkinan akan memiliki rasa cinta terhadap rumah sakit dimana ia bekerja.
Mereka rela bekerja keras demi memajukan perusahaan dan merasa rugi bila meninggalkan
rumah sakit tersebut dan beralih ke tempat lain. Hal ini bisa terwujud bila para tenaga
kesehatan telah bekerja dengan passion, sehingga mereka tidak merasa terbebani dengan
tugas-tugas yang mereka terima.

4. Berikan reward atas prestasi yang dicapai


Seorang tenaga kesehatan yang mampu bekerja dengan baik akan merasa senang dan bangga
bila dihargai hasil kerjanya. Salah satu cara yang bisa kita pilih untuk meningkatkan
komitmen tenaga kesehatan yaitu dengan memberikan reward atas prestasi yang telah
dicapai. Strategi ini cukup sering digunakan para pemilik RS sebagai bagian dari
penghargaan mereka terhadap kontribusi dan kerja keras yang diberikan tenaga kesehatan
terhadap RS. Pemberian reward juga cukup efektif mendorong semangat tenaga kesehatan
guna meningkatkan prestasi kerja mereka setiap bulannya.

5. Tingkatkan motivasi kerja tenaga kesehatan


Sifat jenuh dan bosan tidak bisa dipungkiri oleh setiap tenaga kesehatan yang bekerja di
dalam suatu perusahaan. Ada kalanya motivasi kerja tenaga kesehatan mengalami siklus naik
turun seiring dengan tuntutan kerja yang mereka hadapi dan masa kerja yang telah mereka
jalani. Menumpuknya tugas dan tanggung jawab terkadang membuat tenaga kesehatan berada
dalam kondisi yang tidak baik. Sehingga motivasi kerja mereka melemah dan mulai berpikir
untuk mencari pekerjaan baru yang dirasa lebih menarik. Untuk menghindari kondisi yang
akan berakibat menurunnya kualitas kerja, sebaiknya lakukan evaluasi rutin pada tenaga
kesehatan minimal sebulan sekali.

Namun evaluasi yang dilakukan tidak hanya berkaitan dengan pencapaian target, tapi RS juga
harus memberi kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk menyampaikan problem yang
dihadapi selama bekerja. Disisi lain, tenaga kesehatan pun juga harus terbuka sehingga kedua
pihak bisa saling memahami permasalahan. Disinilah peran penting RS untuk memberikan
arahan dalam mengembalikan motivasi kerja tenaga kesehatan. Tak ada masalah tanpa jalan
keluar.
Atau RS bisa mengadakan suatu aktivitas bersama di luar seperti gathering, outbound atau
camping bersama tenaga kesehatan untuk membangkitkan kembali rasa persatuan dan
motivasi mereka dalam berkerja serta melepas penat kerja.
Kelima langkah membangun komitmen diatas penting untuk diperhatikan baik oleh tenaga
kesehatan maupunRS. Refresh mindset dan percayalah bahwa komitmen akan membawa
melewati proses untuk mencapai tujuan bersama.

SOAL NO 10. Rumah Sakit X diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai mutu
dan telah terjadi beberapa kasus kematian pasien sehingga beberapa keluarga pasien
complain di medsos. Jelaskan upaya yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Rumah
Sakit untuk menghadapai kasus tesebut berdasarkan tugas dan fungsi pengawasnya.

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat mengambil tindakan administratif berupa:

a. teguran;

b. teguran tertulis; dan/atau

c. denda dan pencabutan izin

Anda mungkin juga menyukai