Anda di halaman 1dari 11

Program Studi Magister Manajemen

Program Pascasarjana

Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University)

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Leadership and Entrepreneurship

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Purwadhi dan Dr. Dasrun Hidayat, M.I.Kom

Mahasiswa:

1. dr. Abdul Halim (71225098)


2. dr. Candra Gumilar (71225104)

Soal/Pertanyaan:

1. Seorang pemimpin baiknya memiliki growth mindset. (a). Sebutkan karkteristik dari
growth mindset. (b) Kemudian buat analisa karakteristik tersebut dan seberapa
signifikankah ada pada diri Anda? (c) Sebutkan pula contohnya tiap karekteristik yang
melekat pada diri Anda!
2. Sebutkan dan jelaskan potensi konflik atau krisis yang terdapat pada lingkungan kerja
Anda, kemudian berikan penjelasan terkait pendekatan komunikasi yang akan
diterapkan pada tiap potensi konflik tersebut!
3. Buat skema rencana kerja di lingkungan perusahaan/rumah sakit/klinik yang bapak
ibu pimmpin dengan mempertimbangkan potensi offline dan online!
4. (a) Sebutkan dan jelaskan komponen dalam digital ecosystem. (b) Buat pula anlisa
prosentase antar komponen tersebut yang saat ini ada pada lingkungan
perusahaan/rumah sakit/klinik yang bapak ibu pimpin!
JAWABAN

1. (a). Sebutkan karakteristik dari growth mindset


Menurut Carol Dweck, growth mindset merupakan pola pikir untuk
berkembang, bertumbuh, maju dan selalu belajar. Seseorang dengan growth mindset
memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari hal-hal baru. Selain itu, mereka
juga belajar dari pengalaman pribadi dan orang lain. Mereka tidak khawatir akan
gagal dan menikmati proses belajar tersebut sebagai upaya untuk terus maju.
Berikut beberapa karakteristik dari seseorang dengan growth mindset:
- Penerimaan perubahan dan tantangan
Orang dengan growth mindset menerima bahwa perubahan dan tantangan adalah
bagian alami dari proses belajar dan perkembangan. Mereka melihat kesulitan sebagai
kesempatan untuk tumbuh dan mengembangkan kemampuan baru.
- Keyakinan akan kemampuan berkembang
Individu dengan growth mindset percaya bahwa kemampuan dan kualitas pribadi
tidaklah tetap, tetapi dapat ditingkatkan melalui upaya, latihan, dan pembelajaran
yang berkesinambungan.
- Fokus pada proses daripada hasil
Mereka cenderung fokus pada upaya dan proses yang mereka lakukan daripada hanya
pada hasil akhir. Mereka memahami bahwa usaha dan ketekunan adalah kunci untuk
mencapai kemajuan.
- Belajar dari kritik dan kegagalan
Orang dengan growth mindset melihat kritik dan kegagalan sebagai kesempatan untuk
belajar dan tumbuh. Mereka akan menjadikan masukan dan pengalaman sebagai
pemacu untuk melakukan perbaikan.
- Inspirasi dari kesuksesan orang lain
Mereka terinspirasi oleh kesuksesan orang lain dan melihatnya sebagai contoh yang
dapat diikuti dan dipelajari. Mereka tidak cemburu atau merasa terancam oleh
kesuksesan orang lain, tetapi malah bersemangat untuk mengikuti jejak mereka.
- Tanggap terhadap usaha orang lain
Individu dengan growth mindset menghargai usaha dan kerja keras orang lain secara
holistik. Berada disekitar orang-orang yang memiliki usaha kerja yang baik akan
menjadi dorongan untuk bekerja lebih baik lagi untuk kesuksesan bersama.
- Mengatasi hambatan dengan ketekunan
Mereka memiliki rasa ketekunan yang tinggi ketika menghadapi hambatan atau
rintangan. Mereka tidak akan menyerah dan bersedia mencoba berulang kali untuk
mencapai tujuan mereka.
- Menikmati proses belajar
Orang dengan growth mindset menemukan kepuasan dan kesenangan dalam proses
belajar dan mengembangkan diri. Mereka merasa bahagia ketika berhasil mengatasi
tantangan dan mencapai kemajuan.
- Mengejar pengetahuan baru
Mereka selalu ingin belajar hal-hal baru dan mengembangkan keterampilan mereka.
Mereka mencari peluang untuk belajar dari berbagai sumber dan senang
mengeksplorasi hal-hal yang belum mereka ketahui.
- Percaya pada daya upaya
Mereka percaya bahwa upaya yang konsisten dan terarah dapat mengarah pada
perkembangan dan pencapaian yang lebih baik. Mereka melihat upaya sebagai kunci
untuk mencapai potensi penuh mereka.

(b) Kemudian buat analisa karakteristik tersebut dan seberapa signifikankah ada pada diri
Anda?
Berdasarkan karakteristik growth mindset pada nomor 1a diatas, berikut analisa
karakteristik growth mindset terhadap diri kami:
- Penerimaan perubahan dan tantangan
Dalam proses kami berkarir sebagai dokter, mulai dari saat pendidikan hingga profesi,
banyak perubahan dan tantangan yang kami lalui, salah satunya seperti perubahan
pola pembelajaran dan pelayanan kesehatan secara digital. Kami menjadikan setiap
hal nya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan mengembangkan kemampuan baru.
- Keyakinan akan kemampuan berkembang
Kami terus melakukan update keilmuan melalui kegiatan ilmiah dan pelatihan
kedokteran, karena kami meyakini bahwa kemampuan kami saat ini masih harus
ditingkatkan lagi sehingga dapat meningkatkan keterampilan.
- Fokus pada proses daripada hasil
Kami memberikan pelayanan kesehatan terbaik berdasarkan keilmuan yang kami
miliki, dan hasilnya akan kami serahkan kepada ketetapan Allah SWT. Kami
meyakini dengan ketekunan dari setiap prosesnya akan sebanding dengan hasil yang
diterima.
- Belajar dari kritik dan kegagalan
Kami menerima setiap kritik untuk melakukan perbaikan, dan menjadikan kegagalan
sebagai pengalaman untuk terus tumbuh dan belajar.
- Inspirasi dari kesuksesan orang lain
Kami juga terinspirasi oleh dokter-dokter lain yang lebih hebat dan berpengalaman,
dan menjadikannya sebagai semangat bagi kami untuk mengikuti jejaknya, bahwa hal
tersebut mungkin untuk diraih.
- Tanggap terhadap usaha orang lain
Kami menghargai segala bentuk usaha orang lain disekitar kami dan menjadikan hal
tersebut sebagai pemicu untuk lebih bekerja keras demi kesuksesan bersama.
- Mengatasi hambatan dengan ketekunan
Kami tidak akan menyerah dari setiap hambatan dan kegagalan yang kami alami,
kami akan tekun untuk terus mencoba hingga berhasil dan akan selalu
mengembangkan diri.
- Menikmati proses belajar
Kami sangat menikmati proses belajar, terdapat kesenangan dan kepuasan tersendiri
yang kami rasakan, dan tidak akan ternilai oleh apapun.
- Mengejar pengetahuan baru
Kami tidak hanya mempelajari keilmuan medis, kami juga senang mengeksplor
pengetahuan baru melalui berbagai sumber, baik online maupun offline.
- Percaya pada daya upaya
Kami percaya bahwa setiap upaya yang dilakukan akan memaksimalkan potensi diri,
sehingga kami konsisten untuk terus bekerja keras demi pencapaian yang lebih baik.

(c) Sebutkan pula contohnya tiap karekteristik yang melekat pada diri Anda!

Berdasarkan analisa pada pada nomor 1b diatas, berikut contoh dari tiap karakteristik
yang ada pada diri kami:

- Penerimaan perubahan dan tantangan


Beradaptasi dengan perubahan pola pembelajaran dan pelayanan kesehatan secara
hybrid, baik luring maupun during.
- Keyakinan akan kemampuan berkembang
Mengikuti seminar, workshop, pelatihan, dan kegiatan ilmiah kedokteran lainnya.
Selain itu, kami juga memberikan pembelajaran kepada dokter atau tenaga kesehatan
yang lebih junior, hal tersebut dapat memaksimalkan ilmu dan ketarampilan kami.
- Fokus pada proses daripada hasil
Memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal sesuai keilmuan dan SOP rumah
sakit, namun kesembuhan merupakan ketetapan Allah yang tidak dapat kami janjikan.
Tenaga kesehatan hanya berperan sebagai perantara kesehatan dari Allah SWT.
- Belajar dari kritik dan kegagalan
Dalam proses kami belajar dan bekerja, tidak sedikit kritik yang kami terima, pula
berbagai kegagalan yang pernah kami alami. Kami menerima setiap kritik untuk
melakukan perbaikan, dan menjadikan kegagalan sebagai pengalaman untuk terus
tumbuh dan belajar.
- Inspirasi dari kesuksesan orang lain
Menjadikan dokter-dokter lain yang lebih hebat dan berpengalaman sebagai inspirasi
kami untuk mengikuti jejak kesuksesannya.
- Tanggap terhadap usaha orang lain
Dalam bekerja tentunya kami tidak seorang diri, terdapat tim yang juga membantu
bersama-sama. Kami menghargai setiap usaha dan kerja keras orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.
- Mengatasi hambatan dengan ketekunan
Kami tidak akan menyerah terhadap segala hambatan dan rintangan yang kami lalui,
dan akan mencoba terus dengan ketekunan yang tinggi.
- Menikmati proses belajar
Dalam proses belajar, terdapat kesenangan dan kepuasan tersendiri yang kami rasakan
sehingga memotivasi kami untuk terus belajar, dalam keilmuan apapun.
- Mengejar pengetahuan baru
Dengan mengikuti kuliah Magister Manajemen di ARS University merupakan salah
satu bentuk kami untuk mengeksplor banyak pengetahuan baru.
- Percaya pada daya upaya
Konsisten terhadap upaya-upaya yang sudah kami lakukan selama ini, sehingga akan
mendatangkan capaian-capaian dan kesempatan yang lebih luas.
2. Sebutkan dan jelaskan potensi konflik atau krisis yang terdapat pada lingkungan kerja
Anda, kemudian berikan penjelasan terkait pendekatan komunikasi yang akan
diterapkan pada tiap potensi konflik tersebut!

Potensi konflik atau krisis juga dikenal sebagai situasi abnormal yang tejadi pada
setiap organisasi dan mengancam kelangsungan organisasi. Pada setiap lingkungan
kerja, memiliki krisis yang berbeda-beda tergantung pada karakter tiap individu,
sistem manajemen, fasilitas, dan lain-lain. Menanggapi hal tersebut, dibutuhkan
kepemimpinan yang mampu mengelola situasi krisis menggunakan pendekatan
komunikasi secara profesional dan komprehensif. Berikut beberapa pendekatan
komunikasi, antara lain:
a. Pendekatan subjek
Jenis pendekatan ini disebut sebagai pendekatan pihak pertama karena didasarkan
pada persepsi si pembicara. Dengan pendekatan ini, seseorang melakukan komunikasi
dengan mempertimbangkan maksud dan tujuan si pembicara.
b. Pendekatan objek
Jenis pendekatan ini didasarkan pada persepsi atau sudut pandang lawan bicara.
Dengan pendekatan ini, pembicara akan mempertimbangkan perasaan dan pemikiran
lawan bicara sehingga komunikasi yang dilakukan dapat dimengerti dengan baik serta
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
c. Pendekatan emosional
Jenis pendekatan ini merupakan kemampuan untuk memposisikan diri di pihak lawan
bicara. Tujuannya hampir sama dengan pendekatan objek, namun dalam hal ini situasi
emosi lebih ditekankan. Sebagai penutur, seseorang harus mampu berpikir apakah
kata-kata yang diucapkan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara.
d. Pendekatan eksplisit
Manusia memiliki keterbatasan dalam hal memahami manusia termasuk lawan
bicaranya. Pendekatan eksplisit diperlukan untuk memperkaya pengetahuan tentang
orang lain. Hal ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, berita,
dan sebagainya. Referensi yang didapatkan dari sumber tersebut dapat digunakan
untuk memahami orang lain dan berkomunikasi dengan mereka secara lebih baik.
Berikut penjelasan kami mengenai potensi konflik atau krisis dan pendekatan
komunikasinya di lingkungan tempat kami bekerja:
- Krisis kepercayaan
Hal ini dapat terjadi apabila pimpinan tidak transparan dalam pengelolaan hal-hal
yang berhubungan dengan karyawan. Contoh: pembagian jadwal dan jobdesc yang
tidak transparan, tidak memperlakukan setiap karyawan secara adil, atau pemberian
hak karyawan yang tertunda.
Pendekatan komunikasi yang dapat digunakan adalah pendekatan subjek. Seorang
pemimpin harus melakukan transparansi dan mengomunikasikan maksud dan tujuan
kepada karyawan secara bijak, sehingga akan tercipta rasa saling percaya dan
menghindari spekulasi atau rumor yang tidak diingikan.
- Konflik antar-individu
Hal ini dapat terjadi pada setiap individu di lingkungan pekerjaan, terkait perbedaan
pendapat, nilai-nilai, gaya kerja, atau tujuan antar karyawan. Contoh: persaingan antar
karyawan yang tidak sehat, salah satu karyawan tidak bertanggung jawab terhadap
kewajibannya sehingga membebankan individu lainnya, atau terdapat perlakuan yang
berbeda antara junior dan senior.
Pendekatan komunikasi yang dapat digunakan adalah pendekatan objek. Seorang
pemimpin harus dapat merangkul dan berkomunikasi kepada setiap pihak dengan
mempertimbangkan segala aspek masalah, menjadi pendengar yang baik dan
memberikan umpan balik yang konstruktif sehingga dapat menjadi solusi bagi setiap
individu yang terlibat.
- Krisis manajemen kinerja
Hal ini dapat terjadi sebagai bentuk ketidakpuasan karyawan terhadap sistem
manajemen kinerja yang dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas karyawan.
Contoh: tidak terdapat jenjang karir, gaji karyawan tidak naik, suasana kerja tidak
nyaman, atau urusan administrasi yang ribet.
Pendekatan komunikasi yang dapat digunakan adalah pendekatan emosional. Dalam
hal ini seorang pemimpin harus dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
karyawannya, sehingga pemimpin dapat melakukan perubahan-perubahan pada sistem
manajemen kinerja secara tepat dengan mempertimbangkan aspek karyawan dan
perusahaan. Selain itu, pemimpin harus dapat berkomunikasi dengan menginspirasi,
memotivasi, dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang lebih
tinggi, serta mengembangkan potensi diri tiap individu.

3. Buat skema rencana kerja di lingkungan perusahaan/rumah sakit/klinik yang bapak


ibu pimpin dengan mempertimbangkan potensi offline dan online!
Rencana Kerja di RSUD Encik Mariyam Lingga, Kepulauan Riau
a. Melakukan evaluasi rencana kerja pada tahun-tahun sebelumnya
Dalam tahun anggaran 2019, pencapaian setiap program sudah mencapai target yang
ditentukan dengan serapan anggaran yang sesuai. Pada tahun 2020, mengalami
penurunan target yang cukup drastis dikarenakan kondisi pandemi Covid 19 dan
menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Setelah dilakukan rasionalisasi, RSUD
Encik Mariyam hanya melaksanakan beberapa program dan banyak target yang tidak
tercapai. Pada tahun 2021 dan 2022, capaian target dan serapan anggaran menjadi
lebih baik seiring dengan adanya adaptasi kebiasaan selama pandemi dan pemilihan
prioritas program secara cermat.
b. Analisis kinerja pelayanan perangkat daerah
- Pencapaian kinerja pelayanan: rawat darurat, rawat inap, rawat jalan, pelayanan
radiologi, laboratorium, farmasi, instalasi bedah sentral.
- Pencapaian kinerja pelayanan: umum, JKN, BPJS ketenagakerjaan, jamkesda,
dan lain-lain.
c. Isu-isu penting penyelenggara tugas dan fungsi RSUD
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, terdapat beberapa isu-isu penting yang
dihadapi sebagai berikut:
- Sumber daya manusia di beberapa unit/instalasi/KSM termasuk dokter umum dan
spesialis masih kurang
- Fasilitas pelayanan kesehatan masih kurang
- Data atau informasi masih dilaksanakan secara manual dan belum terintegrasi
sepenuhnya
- Letak geografis berupa kepulauan menyebabkan akses rujukan lebih sulit
d. Review terhadap rencana awal terhadap rancangan kerja perangkat daerah (RKPD)
e. Tujuan dan sasaran perangkat daerah
- Telaah terhadap kebijakan nasional
- Tujuan dan sasaran rencana kerja perangkat daerah
- Program dan kegiatan
f. Rencana kerja dan pendanaan perangkat daerah

Dalam hal potensi offline dan online, berikut skema rencana kerja yang dapat
dimaksimalkan, sesuai pada tabel.
Offline Online
- Meningkatkan mutu pelayanan - Penyampaian informasi, pendaftaran,
kesehatan untuk meningkatkan pemasaran produk/jasa berbasis
kepuasan pasien website dan aplikasi yang mudah
- Menjalin kerja sama dengan diakses
kemitraan lokal maupun nasional - Melaksanakan digitalisasi layanan
- Meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara terintegrasi antar unit,
kesehatan, seperti ruangan, alat baik pendaftaran, manajemen, rekam
penunjang, jumlah tempat tidur, dan medis, penunjang, farmasi, dan
sebagainya lainnya.
- Pengembangan manajemen rumah - Memaksimalkan sosial media untuk
sakit dengan mempertimbangkan menyampaikan konten edukasi
kesejahteraan karyawan dan kesehatan terupdate
kemajuan rumah sakit - Memaksimalkan email sebagai sarana
- Melaksanakan pelatihan bagi sumber pemasaran dan penyampaian hasil
daya manusia baik internal maupun pemeriksaan penunjang kepada
eksternal pasien/keluarga
- Memfasilitasi tenaga kesehatan pada
pelatihan-pelatihan nasional dan
internasional secara daring

4. (a). Sebutkan dan jelaskan komponen dalam digital ecosystem.


Komponen dalam digital ecosystem

Digital ecosystem adalah sebuah sumber daya teknologi informasi yang saling
terhubung yang dapat berfungsi sebagai sebuah unit. Digital ecosystem terdiri dari
pemasok, pelanggan, mitra dagang, aplikasi, penyedia layanan data pihak
ketiga, dan seluruh teknologi yang berkaitan.

Digital ecosystem memungkinkan integrasi praktik business-to-business (B2B),


aplikasi perusahaan, dan data dalam satu ekosistem untuk mengontrol teknologi
baru dan lama, membangun proses otomatis, dan mengembangkan bisnis yang
dijalankan secara konsisten.
Dalam penerapannya, ekosistem ini membutuhkan sebuah proses pemetaan yang
menjadi sebuah kunci penting untuk membentuk sebuah ekosistem yang kuat.
Pemetaan yang dimaksudkan berupa diagram visualisasi dari seluruh alat-alat
digital dan platform yang digunakan dalam sebuah organisasi.

 Platform atau website


Tempat di mana aktivitas digital terjadi, seperti situs web klinik atau aplikasi
kesehatan. Melalui platform ini, pasien dapat mengakses informasi tentang layanan
kesehatan, membuat janji temu, dan berkomunikasi dengan tenaga medis.

 Konten digital
Informasi dan materi yang disediakan melalui platform, seperti artikel kesehatan,
video edukatif, atau webinar. Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan
informasi kesehatan kepada pasien dan masyarakat.
 Pengguna atau konsumen digital
Orang-orang yang berinteraksi dengan platform dan mengonsumsi konten digital.
Mereka termasuk pasien, keluarga pasien, atau masyarakat umum yang mencari
informasi kesehatan.
 Data
Informasi yang dihasilkan dari interaksi pengguna dengan platform, termasuk data
medis, preferensi, dan perilaku. Data ini dapat digunakan untuk analisis, perbaikan
proses, dan memberikan pengalaman yang lebih personal dalam pelayanan kesehatan.

(b) Analisa Prosentase Antar Komponen dalam Lingkungan Perusahaan/Rumah


Sakit/Klinik yang Bapak/Ibu Pimpin:
o Platform atau website
Saat ini, RSUD Encik Mariyam Lingga telah memiliki situs web yang berfungsi
dengan baik dan memungkinkan pasien untuk mengakses informasi tentang layanan
dan dokter yang tersedia dengan mudah. Penggunaan platform ini mencapai sekitar
95%.
o Konten digital
RSUD Encik Mariyam Lingga telah mengembangkan beberapa konten edukatif,
termasuk artikel kesehatan dan video edukatif. Meskipun sudah ada upaya dalam
menyediakan konten, perlu dilakukan peningkatan lagi untuk mencapai lebih dari
85% dalam memberikan informasi yang bermanfaat dan relevan kepada pasien.
o Pengguna atau konsumen digital
Sebagian besar pasien sudah menggunakan platform RSUD Encik Mariyam Lingga
untuk membuat janji temu, mencari informasi, dan memberikan umpan balik. Jumlah
ini mencapai sekitar 75%, tetapi masih ada potensi untuk meningkatkan angka ini
dengan mempromosikan platform secara lebih aktif.
o Data
Meskipun RSUD Encik Mariyam Lingga telah mengelola data pasien dengan baik,
penggunaan data untuk analisis dan pengambilan keputusan belum optimal. Saat ini,
penggunaan data mencapai sekitar 65%, dan saya akan memprioritaskan
pengembangan sistem manajemen data yang lebih efektif untuk meningkatkan
persentase ini.

Anda mungkin juga menyukai