Oleh:
dr.Riyan Andika Y
A. PENDAHULUAN
Di Era BPJS saat ini masyarakat peserta BPJS wajib memilih salah satu
fasilitas kesehatan tingkat I, sebagai fasilitas layanan kesehatan dasar yang dapat
digunakan oleh peserta mengguanakan BPJS. Dalam hal ini pemilik klinik bisa
bekerjasama dengan pihak BPJS agar bisa menjadi fasilitas kesehatan tingkat
pertama BPJS (faskes tingkat I).
Peserta BPJS baik yang PBI maupun Non PBI semakin meningkat dan
diharapkan seluruh warga negara Indonesia menjadi peserta BPJS. Kebutuhan
faskes primer yang mudah akses nya, berkualitas layanannya dan bekerjasama
dengan BPJS menjadi kebutuhan masyarakat.
3
BAB II
MARKETING PLAN
A. ANALISIS SWOT
1. Faktor Internal
a. Strength (Kekuatan)
1) Keunggulan produk
Pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan mudah diakses oleh
masyarakat dengan harga terjangkau dan bekerjasama dengan BPJS.
2) Sarana dan SDM
Lokasi yang akan didirikan Klinik cukup luas, milik sendiri , merupakan
gedung baru dan layak, didukung tenaga kesehatan yang memadai.
b. Weakness (Kelemahan)
Belum memiliki cukup pengalaman: Pengalaman untuk memulai usaha
yang masih minim menuntut banyak belajar kepada pihak yang
berpengalaman.
2. Faktor Eksternal
a. Opportunities (Peluang)
1) Banyaknya konsumen
Banyaknya masyarakat peserta BPJS di sekitar lokasi dan jarak dengan
faskes tingkat I cukup jauh, membuka peluang masyarakat peserta BPJS
memanfaatkan Klinik yang terdekat.
2) Sistem pemasaran
Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah, dengan melakukan
bhakti sosial kesehatan promotif preventif. Biaya rendah dan mudah
dilakukan.
b. Threats (Ancaman)
1) Masyarakat kurang antusias karena sudah terbiasa ke faskes lainya.
2) SDM berganti karena Klinik baru penghasilannya belum dapat diandalkan.
B. PERENCANAAN BISNIS
1. Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami
memulai promosi dari daerah sekitar tempat Klinik berdiri serta melakukan
promosi pada kelompok-kelompok masyarakat sekitar.
Kami memanfaatkan promosi di berbagai media social, seperti facebook,
twitter, blog, dll.
2. Pembiayaan
a. Biaya Proyek
4
No Kegiatan Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Renovasi gedung 1 paket Rp.20.000.000 Rp.20.000.000
2 Tempat tidur
1 buah Rp.15.000.000 Rp.15.000.000
periksa
3 Alkes periksa 1 set Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
4 Bahan habis pakai 5 paket Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000
5 Biaya perijinan 1 paket Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
TOTAL Rp.46.500.000
b. Biaya Operasional
1) Biaya Tetap (Fixed cost)
No Nama Kegiatan Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bayar Listrik 1 buah Rp. 200.000 Rp. 200.000
2 Tabung gas 2 buah Rp. 150.000 Rp. 300.000
3 Gaji karyawan 3 orang Rp. 1.400.000 Rp.4.200.000
4 Gaji Dokter 2 orang Rp. 4.000.000 Rp.8.000.000
5 Pulsa HP Klinik 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
TOTAL Rp.12.800.000
3) Biaya Total
Biaya total = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 25.000+Rp.12.800.000
= Rp. 12.825.000
3. Simulasi Anggaran
a. Biaya operasional klinik pratama rawat jalan yang buka 12 jam adalah Rp
12.800.000,-/bulan (belum termasuk belanja obat untuk pelayanan)
b. Sumber pendapatan dari pasien umum, berkisar Rp.7.200.000/bulan (tahap
awal)
c. Biaya investasi bangunan (diluar tanah) dengan asumsi 20 th masa pakai
bangunan, maka beban sekitar Rp 1.500.000,-/bulan
d. Saat mulai bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, dengan jumlah peserta
2.500 selama 2 (dua) tahun awal, (8000 x 2.500 = 20.000.000) / bulan.
C. STUDI KELAYAKAN
1. Lokasi
Pendirian Klinik Pratama Muhammadiyah Buluspesantren berada di
Desa Bagelen kecamatan gedong tataan . Lokasi di pinggir jalan aspal antar
5
desa. Desa bagelen merupakan desa yang berbatasan dengan desa di
wilayah Kecamatan gedong tataan. Gedung baru.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana yang tersedia baru gedung, sedangkan peralatan mebeler dan
alkes membutuhkan pengadaan. Rencana selain membeli juga meminta
bantuan ke rumah sakit.
3. Sumber Daya Manusia
Untuk awal, SDM yang direkrut adalah :
a. 2 Orang dokter umum
b. 3 Perawat
c. 2 Bidan
d. 1 Admin
e. 1 Sopir / umum
f. 1 cleaning service / OB
2. Strategi Produksi
Kami membranding produk layanan kami dengan 3R (responsive, ramah dan
religious). Hal ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat sekitar dengan pelayanan yang cepat, ramah dan
nuansa religious (islami) sesuai kultur masyarakat Kecamatan gedong tataan.
6
3. Strategi Penetapan Harga
Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting
dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi
acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya.
Harga pelayanan yang diberikan selain menghitung unit cost juga melihat
harga dari pesaing dan tingkat keterjangkauan ekonomi masyrakat. Dengan
pelayanan yang lebih baik dan harga terjangkau, diharapkan menjadi pilihan
ideal dalam pelayanan kesehatan dasar.
E. Struktur Organisasi
PCM
Permata Bunda
BPH
Direktur
Bidang Bidang
Pelayanan Sarpras
7
BAB III
LANDASAN TEORI
klien atay pasien, rumah sakit akan dapat menerapkan penetapan tarif
yang lebih kretaif, dan rumah sakit akan dapat menciptakan kepuasan
bagi para klien/pasien, dokter, perawat, dan petugas-petugas lainnya.
barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan
menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Menyusun rencana pemasaran merupakan bagian penting dalam
manajemen pemasaran untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan
upaya pemasaran. Perencanaan pemasaran akan memudahkan pihak
rumah sakit memahami proses manajemen pemasaran. Untuk
mengetahui proses penyusunan dan implementasi pemasaran, manajer
pemasaranan harus menempuh beberapa langkah seperti digambarkan
pada bagan dibawah ini:
4. Bauran Pemasaran
Pada prinsipnya bauran pemasaran adalah kombinasi dari
empat atau lebih variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem
21
1. Produk Jasa(Product)
f. Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada mencakup mark up,
sasaran perolehan, nilai yang dapat diterima, faktor psikologis dan harga
lainnya.
g. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuaikan harganya
dengan menggunakan harga psikologis, diskon harga, harga promosi,
serta harga bauran produk.
Prinsip prinsip penetapan harga tersebut dapat digunakan secara
bersamaan, baik untuk barang maupun jasa. Dalam menyusun program
pemasaram pihak rumah sakit harus mampu mengambil keputusan untuk
menetapkan harga atau tarif jasa di rumah sakit dengan
mempertimbangkan potongan, penghargaan, keringanan, dan daftar
harga.
4. Promosi (Promotion)
5. Orang (People)
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:19) orang (people) adalah
semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga
dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen- elemen dari people
adalah pegawai perusahaan, konsumen,dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa”.
Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian
karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap
persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa
29
7. Proses (Process)
Proses menurut Zeithaml dan Bitner (2000:20) adalah“The
actual procedures, mechanism, and flow of activities by wich the service
and delivered the service delivery and operating system”. Proses adalah
semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa.
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem
penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri.Selain itu, keputusan
dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya
pemasaran jasa.
Seluruh aktivitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur
prosedur, tugas tugas, jadwal jadwal, mekanisme, aktivitas, rutinitas
rutinitas dengan apa produk (barang dan jasa) disalurkan ke pelanggan.
Identifikasi manajemen proses sebagai
32
4. Implementasi pemasaran
Untuk menerapkan program dan rencana-rencana strategi, maka
perlu menterjemahkan strategi-strategi kedalam taktik yang detail
(Yuliana, 2009). Implementasi pemasaran adalah proses membelokam
rencana pemasaran ke dalam aksi yang ditunjukan serta meyakinkan
bahwa penunjukan tersebut dieksekusi untuk menyelesaikan rencana
tujuan yang ditulis (Kotler dkk , 2004:458).
Selanjutnya implemetasi program pemasaran menurut Bonoma,
(1998) dalam penelitiannya dienam belas organisaimenyatakan bahwa
ada empat bidang yang bisa mempengaruhi implementasi program
pemasaran secara efektif yaitu :
1. kemampuan mengenal dan mendiagnosa suatu masalah.
5. Kontrol
Dari waktu ke waktu, lembaga harus memeriksa secara kritis
kinerja pemasaran mereka keseluruhan. Pemasaran adalah salah satu area
utama dimana keuangan, sasaran-sasaran, kebijakan-kebijakan, strategi,
dan program adalah sebuah kemungkinan yang terus- menerus.
Schermerhorn (2002) menjelaskan secara cermat tentang
controlling sebagai berikut :
“Controlling is the process of measuring performance and taking action
to ensure desired results”
Defenisi diatas menjelaskan bahwa pengawasan atau
controlling adalah sebuah proses dalam menetapkan ukuran kinerja
35