Anda di halaman 1dari 20

Allergic Contact Dermatitis after the Use of Cosmetics

Containing Parabens: Systematic Review and Meta-analysis

Oleh ;
Syifa Lutfhia Retna Utami
19360275

Pembimbing :
dr. Leny Indriani Lubis, Sp.KK
Latar Belakang
• Pengawet yang paling umum dalam campuran baik kosmetik dan farmasi
adalah metilparaben, etilparaben, propilparaben, butilparaben dan benzilparaben
• Karena efisiensi paraben yang tinggi, konsentrasinya dalam campuran
seringkali tidak melebihi 0,3% metilparaben dan 0,1% propilparaben
• Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa
penggunaan paraben dalam produk kosmetik dapat menyebabkan alergi kulit
• dermatitis kontak alergi adalah dermatosis inflamasi etiologi eksogen; itu lebih
sering di negara-negara industri, dan dianggap sebagai salah satu penyakit
akibat kerja yang paling umum
Metode
Pencarian referensi Meta-analisis
dengan kata kunci : menggunakan perangkat
dermatitis, paraben, lunak CMA (meta-analisis
alergi komprehensif

Penyaringan
referensi
DESKRIPSI UMUM

JUDUL PENERBIT
01 Allergic Contact Dermatitis after 03 Brazilian Archives of
the Use of Cosmetics Containing
Parabens: Systematic Review and
Biology and Technology
Meta-analysis
TANGGAL DAN
PENULIS PENELAAH
02 Bianca Caroline S, Renata 04 Ditelaah oleh syifa L pada
Szpak, Fernanda Stumpf tanggal 10 September 2022
Tujuan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melakukan tinjauan sistematis terhadap
literatur untuk menilai kejadian dermatitis
kontak alergi terkait dengan penggunaan
paraben dalam kosmetik
01
Hasil Penelitian
Alur pemilihan artikel

Catatan diidentifikasi dari


Database (n = 3.570) Catatan dihapus
sebelumnya penyaringan: catatan setelah disaring
PubMed (n = 992)
Catatan duplikat dihapus (n = 3,526)
Sains Langsung (n = 447) (n = 44)
Scopus (n = 2,131)

Catatan yang Studi yang temasuk


dikecualikan (n = 3,413) dalam ulasan (n=14)
Artikel yang digunakan
Penulis Tahun Negara Desain Responden Rata- rata Applikasi
penelitian Usia dan evaluasi
responden dermatitis
kontak
alergi
Cooper 1998 United Case report 1 74 Langsung
Kingdom
Henry 1979 Mexico Casde report 1 34 15 – 20 Menit
Adams 1985 United Longitudinal 281.100 20-60 tahun Tidak relative
Kingdom
Akasya 2002 Turkey Longitudinal 542 33,5 Tidak relative
Dinkloh 2015 Germany Longitudinal 69. 487 Tidak relative Tidak relative
Duarte 2011 Brazil Longitudinal 2. 618 Tidak relative Tidak relative
Romaguera 1983 Spain Longitudinal 58. 128 Tidak relative Tidak relative
Sarma 2010 India Longitudinal 70 1-15 tahun 2 hari
Schnuch 2011 Germany Longitudinal 200.000 Tidak relative Tidak relative
Zhao 2015 China Longitudinal 481 18-33 tahun 2 hari
Gomez 2002 Spain Crossectional 351 40 Tidak relative

Lee 2012 Korea Crossectional 584 16-83 tahun 2 hari


Rodrigues 2015 Brazil Crossectional 125 1-19 tahun 2
Artikel yang digunakan
Penulis Tahun Responden Jenis Konsentrasi Insidensi
Cooper 1998 1 Propilparaben,Etilparaben, Tidak relative 1
Butilparaben
Henry 1979 1 Propilparaben, Etilparaben, 5% 0 dari Metilparaben,
Metilparaben 1 dari Etilparaben dan
Propilparaben
Adams 1985 281.100 Campuran dari paraben Tidak relative 19
Akasya 2002 542 Campuran dari paraben 12% Tidak ada
Dinkloh 2015 69. 487 Campuran dari paraben 16% 695
Duarte 2011 2. 618 Tidak relative Tidak relative 28
romaguera 1983 58. 128 Campuran dari paraben Tidak relative 37
Sarma 2010 70 Tidak relative Tidak relatif 30
Schnuch 2011 200.000 Tidak relative 16% 1.752
Zhao 2015 481 Campuran dari paraben 16% 2
Gomez 2002 351 Tidak relative Tidak relative 2
Lee 2012 584 Tidak relative 16% 18
Rodrigues 2015 125 Campuran dari paraben 15% Tidak ada
Dogra 1994 200 Etilparaben, Metillparaben 15% 77 (40 dari etilparaben,
37 dari metilparaben)
02
DISKUSI
Meskipun paraben populer, Penelitian ini adalah penelitian
sejak tahun 1960-an, sistematis yang mengevaluasi
penggunaan dan keamanannya 14 penelitian yang membahas
dipertanyakan, penggunaan beberapa jenis
Meskipun ada kontroversi kosmetik yang mengandung
mengenai penggunaan paraben paraben sebagai bahan
dalam kosmetik,. Namun, pengawet dan kemungkinan
kekhawatiran bahwa paraben hubungannya dengan kejadian
dapat menyebabkan dermatitis dermatitis kontak alergi
kontak alergi tetap ada
DISKUSI

01 02 03
prevalensi disebabkan HASIL
pada penelitian di India, dengan konsentrasi paraben menyebabkan sensitisasi
total 270 individu. Dalam studi ini, yang digunakan dalam
tingkat kejadian dermatitis kontak
kulit yang lebih besar,
kosmetik di India dan menyebabkan
alergi pada penggunaan kosmetik
mungkin berada di atas
dengan paraben kira-kira empat meningginya prevalensi
kali lebih tinggi tingkat standar yang
diizinkan (0,1-0,3%) dermatitis kontak alergi
DISKUSI
DKA disebabkan oleh
agen eksternal yang Paraben adalah salah
memicu reaksi satu zat yang dapat
inflamasi dengan menyebabkan DKA
kontak terhadap kulit

Setelah
menggunakan
Apabila seseorang
kosmetik yang
terindikasi terkena
mengandung paraben
DKA,
maka berhentikan
dahulu
DISKUSI
Ada penelitian yang menyakini dermatitis kontak alergi yang disebabkan
oleh paraben yang terkandung dalam formulasi sampo jarang terjadi,
kecuali untuk kulit yang rusak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
pada kulit yang sudah rusak oleh beberapa jenis iritasi, dermatitis lebih
mungkin terjadi karena kontak dengan penggunaan produk kosmetik yang
mengandung paraben, karena kulit sudah tersensitisasi
DISKUSI
• Dalam meta-analisis linier, kejadian dermatitis kontak alergi adalah 0,9%. Seperti
yang direkomendasikan oleh Council for International Organizations of Medical
Sciences (CIOMS), ini dianggap sebagai reaksi yang jarang terjadi
• Penyebab heterogenitas ini mungkin terkait dengan variasi klinis, metodologis
dan statistik dari studi yang disertakan. Analisis subkelompok yang dilakukan
berdasarkan wilayah menunjukkan bahwa Asia memiliki prevalensi dermatitis
kontak alergi yang lebih tinggi terkait dengan paraben, yang dapat dijelaskan
oleh penelitian yang dilakukan di India yang menunjukkan sejumlah besar kasus
positif
Identifikasi PICO

P (Patient) C (Comparasion)
01 Penelitian ini merupakan penelitian tinjauan
sistematis dan juga metaanalisis dari penelitian
03 Pada penelitian ini dilakukan perbandingan dan dilakukan
metaanalisis kejadian dermatitis kontak alergi dengan
sebelumnya. Pada penelitian ini digunakan 14 penggunaan kosmetik yang mengganduk Paraben, akan tetapi
perbandingan yang dilakukan hanya melihat sampel yang
jurnal yang menjadi bahan perbandingan dan
terkena dermatitis kontak alergi dengan penggunaan bahan
ulasan dengan sampel yang bervariasi
paraben

04 O (Outcome)
I (Intervention)
02 Pada penelitian ini tidak dilakukan
intervasi lebih lanjut pada sampel hanya
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dermatitis
kontak alergi hanya terjadi pada beberapa individu dan
pada beberapa negara yang dianggap menggunakan
menjelaskan tingkat kejadian dermatitis konsentrasi paraben yang tinggi pada bahan pengawet
kontak alergi pada pengguna kosmetik kosmetik, pada penelitian ini juga didapatkan bahwa
yang mengandung Paraben dermatitis akan mudah terjadi apabila sebelumnya sudah
adanya jaringan kulit yang rusak
TELAAH JURNAL

FOKUS PENELITIAN Judul


01 Penelitian ini focus membahas mengenai
epidemiologi dari kasus Dermatitis kontak
03 Allergic Contact Dermatitis after
alergi yang disebabkan oleh paparan
the Use of Cosmetics Containing
senyawa paraben yang terkandung dalam Parabens: Systematic Review and
kosmetik sebagai bahan pengawet. Meta-analysis

Gaya dan sistematika penulisan Abstrak


02 Sistematika penulisan pada jurnal 04 Secara umum abstrak sudah baik
ini disusun dengan rapi. dan menjelaskan isi jurnal mulai
Komponen jurnal ini terdiri dari dari pemilihan sampel hingga
abstrak, latar belakang, metode, kesimpulan dan disajikan dengan
hasil, dan kesimpulan padat dan jelas
TELAAH JURNAL

Literatur
01 Terdapat sebanyak 29 literatur yang digunakan sebagai literature
penelitian. Penulisan tinjauan pustaka tersusun jelas dan rapi dengan
menggunakan metode penulisan American Medical Association

Hasil dan analisis data


02 Hasil dan analisis data di dalam jurnal dijelaskan dengan
baik mengenai deskripsi kejadian dermatitis kontak alergi
terhadap penggunaan senyawa paraben pada kosmetik
sebagai bahan pengawet
Kesimpulan
Pada penelitian ini diperoleh dengan mempertimbangkan keuntungan, fasilitas penggunaan, kompatibilitas

dengan formulasi kosmetik yang berbeda, biaya rendah dan efektivitas yang baik, kejadian dermatitis kontak

alergi setelah menggunakan kosmetik dengan paraben diamati sebagai kejadian yang jarang terjadi. Oleh

karena itu, kami dapat menganggap bahwa produk bebas paraben tampaknya tidak menguntungkan

konsumen, karena umumnya memiliki harga yang lebih tinggi di pasaran. Namun, sebagai tindakan

keamanan, konsumen yang telah didiagnosis menderita dermatitis kontak alergi dapat disarankan untuk

hindari penggunaan produk kosmetik yang mengandung paraben, karena kemungkinan peningkatan

dermatitis dengan penggunaan paraben mungkin lebih besar karena kulit sudah tersensitisasi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai