Aisyah Fatmawaty1*, Andi Nur Aisyah2, Michrun Nisa2, dan Sukriani Kursia3
1
Bagian Farmasetika, Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassarr, Indonesia
2
Bagian Farmasetika, Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar, Makassar, Indonesia
3
Divisi Mikrobiologi Bagian Farmasetika, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Indonesia
*
Corresponding author email: fatmawatyaisyah@gmail.com
Abstrak
Latar belakang: Penggunaan bahan alam dapat menjadi alternatif dalam pengobatan jerawat, seiring dengan
meningkatnya resistensi terhadap antibiotik. Rimpang lengkuas (Alpinia galangal L), Rimpang bangle (Zingiber
cassumunar Roxb) dan daun asam (Tamarindus indica L). Bahan-bahan alam tersebut mengandung senyawa aktif
diantaranya senyawa flavonoid, polifenol dan minyak atsiri yang berpotensi sebagai antibakteri. Bahan alam yang
memiliki aktivitas sebagai antibakteri berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk formulasi sediaan krim.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai penghambatan dan aktivitas antibakteri propionibacterium
acne dari ekstrak lengkuas,bangle, daun asam dan kombinasinya, serta memformulasi krim antijerawat yang
memenuhi persyaratan stabilitas fisik krim.
Metode: Simplisia di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton, konsentrasi ekstrak tunggal
dan kombinasi yang digunakan untuk pengujian dengan metode paper disc sebesar 10%, dilanjutkan formulasi krim
dengan menggunakan ekstrak tunggal ataupun kombinasi ekstrak yang memiliki aktivitas penghambatan terbesar
terhadap bakteri propionibacterium acne, formulasi krim dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi emulgator
surfaktan nonionik span 60 dan tween 60 untuk melihat stabilitasnya melalui pengujian stabilitas fisik.
Hasil penelitian: Hasil pengujian daya hambat terhadap bakteri propionibacterium acne diperoleh hasil
penghambatan lengkuas sebesar 15,01 mm, daun asam 16,21 mm, bangle 9,88 mm, sedangkan untuk kombinasi
ekstrak diperoleh hasil penghambatan untuk kombinasi lengkuas dan daun asam sebesar 15,68 mm, bangle dan daun
asam sebesar 15,48 mm, lengkuas dan bangle sebesar 10,63 mm. Hasil formulasi dengan memvariasikan konsentrasi
surfaktan nonionik span dan tween 60 diperoleh hasil formula yang memenuhi persyaratan stabilitas fisik ditunjukkan
oleh formula krim dengan konsentrasi span tween 60 sebesar 3%.
Kesimpulan: Nilai daya hambat terbesar untuk ekstrak tunggal di tunjukkan oleh eksrak aseton daun asam,
sedangkan untuk ekstrak kombinasi ditunjukkan oleh ekstrak kombinasi lengkuas dan daun asam. Konsentrasi
emulgator span tween 60 sebesar 4% menghasilkan krim yang stabil secara fisik.
Kata kunci : ekstrak aseton, bakteri, jerawat, lengkuas, krim
flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri yang Konsentrasi yang diperoleh kemudian dijadikan
berpotensi sebagai antibakteri (Puspodewi, 2015 dasar untuk memformulasi krim yang memiliki
dan Tandy, 2012). stabilitas secara fisik.
Penggunaan ekstrak lengkuas dan daun
asam secara langsung dinilai kurang efektif dan 2. BAHAN DAN METODE
efisien sehingga untuk mempermudah 2.1 Bahan
penggunaannya dapat diformulasi menjadi suatu Aquadest, biakan bakteri
bentuk sediaan krim. Pemilihan krim sebagai Propionibacterium acne, daun asam, dimetyl
bentuk sediaan karena krim memiliki sifat umum sulfoxide (DMSO) 10%, etanol 70%, paperdisc
mampu melekat pada permukaan tempat tetrasiklin 30 µg, media FTM, media agar,
pemakaian dalam waktu cukup lama, krim larutan NaCl, paperdisc, rimpang bangle, dan
umumnya mudah menyebar, mudah dicuci, aksi rimpang lengkuas.
emulsi dapat diperpanjang dan efek emolien asam stearat, α-tokoferol, ekstrak lengkuas,
yang lebih besar, serta bau zat aktif dapat ekstrak daun asam, metil paraben, propil
tertutupi (Ayuni, F. Lestari, F. Mulyanti, D., paraben, propilenglikol, tween 60, span 60, setil
2015 ; Lachman, dkk. 2012). alkohol.
Komponen utama dari krim adalah fase 2.2 Metode
air dan minyak. Untuk mencegah pemisahan dua Metode dalam penyiapan ekstrak
fase maka ditambahkan emulgator. Tween® 60 meliputi penyiapan simplisia dan pembuatan
dan Span® 60 merupakan emulgator nonionik ekstrak dengan menyari simplisia rimpang
yang bersifat netral dan stabil dengan adanya lengkuas,rimpang bangle dan daun asam
asam/basa dari komponen krim, memiliki menggunakan pelarut aseton menggunakan
keseimbangan lipofilik dan hidrofilik bersifat metode maserasi.
tidak toksik, dan tidak iritatif (Nursalam H, Tahapan berikutnya adalah pengujian
Isriany I, dan Saudi, A.D.A., 2014). aktivitas antibakteri dari ekstrak aseton
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk menggunakan metode difusi menggunakan paper
mempertimbangkan kemungkinan penggunaan disc berdiameter 6 mm yang diletakkan pada
lengkuas, bangle, daun asam dan kombinasi medium FTM, sebagai control positif digunakan
ketiganya sebagai antibakteri alami pada paper disc tetrasiklin.
pengobatan jerawat , maka diperlukan kajian Formulasi dilakukan menggunakan
mengenai aktivitas antbakterinya terhadap salah konsentrasi simplisia dari ekstrak tunggal atau
satu bakteri penyebab jerawat yaitu kombinasi yang memiliki aktivitas antibakteri
Propionibacterium acne sehingga dapat propionibacterium acne yang paling besar.
digunakan dalam pengobatan jerawat yang aman.
Konsentrasi (%)
Nama Bahan
F1 F2 F3
Eksrak Lengkuas 5 5 5
Ekstrak daun asam 5 5 5
Tween 60 dan Span 60 2 3 4
Propilenglikol 10 10 10
Setil Alkohol 3 3 3
Asam Stearat 6 6 6
Metil Paraben 0,2 0,2 0,2
Propil Paraben 0,1 0,1 0,1
α-tokoferol 0,05 0,05 0,05
Aquadest ad 100 100 100
38
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker Indonesia 2016
e-ISSN : 2541-0474
Keterangan :
F1 : Formula dengan variasi konsentrasi emulgator span® 60 dan tween® 60 2%
F2 : Formula dengan variasi konsentrasi emulgator span® 60 dan tween® 60 3%
F3 : Formula dengan variasi konsentrasi emulgator span® 60 dan tween® 60 4%
Evaluasi stabilitas fisik krim menggunakan pH, pengujian daya sebar,pengujian daya lekat,
metode stabilitas dipercepat meliputi pengujian pengujian visko sitas dan pengujian tipe krim.
3. HASIL
Tabel 2. Hasil uji daya hambat ekstrak aseton rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.), daun asam
(Tamarindus indica L.), dan rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb) terhadap
Propionibacterium acne
Tabel 3. Hasil uji daya hambat ekstrak kombinasi rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.), daun
asam (Tamarindus indica L.), dan ekstrak bangle (Zingiber cassumunar Roxb)
pH
Formula
Sebelum accelerate Sesudah accelerate
F1 3,62 3,69
F2 3,42 3,77
F3 3,46 3,88
39
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker Indonesia 2016
e-ISSN : 2541-0474
Viskositas
Formula
Sebelum accelerate Sesudah accelerate
F1 26400 37200
F2 47066,6 54933,3
F3 50000 55733,3
Sentrifugasi
Formula
Sebelum accelerate Sesudah accelerate
F1 Terjadi Pemisahan Terjadi Pemisahan
F2 Terjadi Pemisahan Terjadi Pemisahan
F3 Tidak Terjadi Pemisahan Tidak Terjadi Pemisahan
40
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker Indonesia 2016
e-ISSN : 2541-0474
41
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker Indonesia 2016
e-ISSN : 2541-0474
7. Salni, Nita A., Reny S., 2013, Isolasi Zerumbet, Zingiber cassumunar, dan
Senyawa Antijamur dari Rimpang Lengkuas Curcuma Xanthorrhiza terhadap Cacing
Putih (Alpinia galanga (L.) Wild) dan Ascaris Summ., Majalah Farmasi Indonesia,
Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum 8 (1), 12-23
terhadap Candida albicans. Prosiding 11. Ismaiel, A.A and M.D. Pierson. 1990.
Semirata FMIPA Universitas Lampung. Inhibition of Germination Outgrowth and
8. Nuria, maulita , Faizaitun, Arvin dan Vegetative growth of Clostridium botilinum
Sumantri. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri 67B By Spice oils. J. Food Protec. 53: 755.
Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha 12. Ayuni, F. Lestari, F. Mulyanti, D., 2015, Uji
Curcas L) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aktivitas Tepung Biji Bunga Pukul Empat
aureus Atcc 25923, Escherichia coli Atcc (Mirabilis Jalapa L.) terhadap Bakteri
25922, Dan Salmonella typhi ATCC 1408. Propionibacterium Acnes dan Formulasinya
Mediagro 5(2):26–37. dalam Bentuk Sediaan Krim, Prosiding
9. Wibowo, S. 2012. Daya Hambat Biji Buah Penelitian SPESIA Unisba, 155-158
Mahoni (Swietenia mahagoni) terhadap 13. Fatmawaty, A., Pakki, E., dan Nisa, M.,
Pertumbuhan Bakteri Salmonella 2012, Sains dan Teknologi Kosmetik,
typhi.Skripsi. Unimus Press, Semarang. Makassar.
10. Sukandar, E.Y, Suganda, A.G, Kristiana,
A.S., 1997, Efek Anthelmintika Zingiber
42