JANUARI 2019
Disusun Oleh :
Hurryatul Fikri.R
31161015
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
nya.Telah memberikan kesempatan dalam menyelesaikan laporan PKL (Praktik
Kerja Lapangan).
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
Hurryatul Fikri.R
31161015
Disetujui Oleh :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan .................................................................1
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ...............................................................2
1.4 Waktu dan Tempat .....................................................................................3
PENDAHULUAN
Setiap rumah sakit wajib memiliki izin.Izin yang dimaksud berupa izin
mendirikan yang diajukan oleh pemilik rumah sakit dan izin operasional yang
diajukan oleh pengelola rumah sakit.
3. Prasarana
Prasarana meliputi instalasi air, instalasi mekanikal, instalasi gas medik,
instalasi uap, instalasi pengolahan limbah, pencegahan dan penanggulangan
kebakaran, petunjuk standar dan evakuasi saat terjadi keadaan darurat, instalasi
tata udara, sistem informasi dan komunikasi serta ambulans.
5. Kefarmasian
Persyaratan kefarmasian harus menjamin ketersediaan farmasi dan alat
kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau.Pelayanan sediaan
farmasi harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
2.2.3 Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
a. Memilih Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit.
b. Merencanakan kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai secara efektif, efisien dan optimal.
c. Mengadakan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat
sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Memperoduksi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
e. Menerima Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
a. Ketatausahaan.
b. Kerumahtanggaan.
c. Pelayanan hukum dan kemitraan.
a. Perencanaan anggaran
b. Perbendaharaan dan mobilisasi dana
c. akutansi
6. Komite Medis
Adalah unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinicalgovernance).Komite medis
dibentuk oleh dan bertanggung jawabkepada kepala rumah sakit atau direktur
rumah sakit. Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika dan perilaku
profesi staf medis, komite medis menyelenggarakan fungsi :
1. Pemilihan
Pemilihan merupakan kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi,
alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan pemilihan
perbekalan farmasi tersebut berdasarkan pada formularium dan standar
pengobatan, standar sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang telah di tetapkan pola penyakit, efektifitas dan keamanan. Pengobatan
berbasis mutu harga dan ketersediaan di pasaran.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksud untuk merealisasikan
perencanaan.Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah dan
waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu.
Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari pemilihan,
penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana,
pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak,
pemantauan proses pengadaan dan pembayaran.
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak
atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
5. Penyimpanan
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi, perlu dilakukan penyimpanan
sebelum di distribusikan.Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan
keamanan perbekalan farmasi sesuai dengan persyaratan kefarmasian yang
meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban,
ventilasi, penggolongan jenis sediaan, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.
6. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medishabis pakai dari tempat
penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu,
stabilitas, jenis, jumlah dan ketetapan waktu.Rumah sakit harus menentukan
sistem distribusi yang dapat menjamin terlaksananya pengawasan dan
pengendalian. Sistem distribusi yang dapat dipakai antara lain sistem distribusi
7. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah ketersediaan dan
penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai.Pengendalian penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai dapat dilakukan oleh instalasi farmasi harus bersama dengan Tim
Farmasi dan Terapi (TFT) di rumah sakit.
8. Pemusnahan
Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan intruksi pengobatan
dengan obat yang telah di dapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan obat (medication error) seperti obat yang tidak diberikan,
duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat.
6. Visite
Visite merupakan kegiatan kunjungan kepastian rawat inap bersama tim
dan tenaga kesehatan lainnya. Visite bertujuan untuk pemilihan obat dan
menerapkan secara langsung pengetahuan farmakologi, terapetik, menilai
kemajuan pasien, dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
Rumah Sakit Advent Bandung adalah sebuah rumah sakit yang terletak di
kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Indonesia. Rumah Sakit Advent
Bandung adalah bagian dari jaringan pelayanan kesehatan “Adventish
HealthSystem Asia” (AHS/A), yang mengelola lembaga kesehatan Advent di
kawasanAsia Pasifik Selatan, dengan kantor pusat di Cavite, Filipina. Di seluruh
dunia, AHS melayani 68 negara dengan 65.000 karyawan yang terbagi di 165
rumah sakit dan 345 klinik kesehatan.
Rumah Sakit Advent adalah salah satu dari 500 rumah sakit dan klinik
dalam jaringan Hospital and Clinics Network sedunia yang dikelola dan dimiliki
oleh Gereja Masehi Advent hari ketujuh.
Rumah Sakit Advent adalah salah satu dari 500 rumah sakit dan klinik
dalam jaringan Hospital and Clinics Network sedunia yang dikelola dan dimiliki
oleh Gereja Masehi Advent hari ketujuh.
Visi : Menjadi yang terbaik dalam pelayanan kesehatan di Bandung tahun 2020
a. K – Karunia Allah
b. Kami melayani karunia ALLAH adalah anugerah dalam melayani dan
senantiasa dalam doa
c. A – Aktif dan Proaktif
d. Selalu aktif dan proaktif dalam melayani pelanggan
e. S – Santun
f. Melayani dengan senyum, sapa, sabar, sahabat dan sehat
g. I – Integritas
h. Memiliki sikap yang bersih, jujur dan bersungguh-sungguh
i. H – Humanitas
j. Menghargai keunikan setiap individu dan mampu bekerja sama.
Obat yang telah diterima kemudian disimpan sesuai dengan keterangan yang
teradapat dalam kemasan, dan mengisi di kartu stock.Perbekalan farmasi disimpan
di rak penyimpanan yang telah ditentukan sesuai dengan bentuk sediaan dan
kriteria suhu penyimpanan. Penyimpanan perbekalan farmasi meliputi antara lain:
Narkotika: pada lemari yang memiliki pintu dan kunci ganda yangterdapat pada
depo farmasi dan diberikan stiker atau etiket “HighAlert”
High Concentrate:pada rak dan lemari yang dikhususkan yangterpisah dari obat
lain dan diberikan stiker atau etiket “High Alert”LASA: pada rak obat reguler
biasa namun diberikan stiker atau etiket“LASA” dan dipisahkan melewati 3 rak
obat.
a. Suhu ruangan yaitu pada ruangan yang memiliki suhu 18⁰c - 25⁰c
b. Suhu dingin yaitu pada lemari refrigerator yang memiliki suhu 2⁰c - 8⁰c
c. Emergency Trolley yaitu pada lemari besi yang dikunci menggunakan
disposable key yang diletakkan pada ruang IGD
Alur pelayanan resep di depo farmasi rawat jalan adalah sebagai berikut :
Permintaan obat dari penderita rawat inap di order melalui komputer yang telah
online oleh perawat ke bagian depo farmasi rawat inap.Permintaan obat
disiapkan oleh bagian pelayanan penderita rawat inap.Distribusi obat dari
perawat ke penderita dilakukan melalui nursing station atau nursingdesk
Depo ini khusus untuk melayani kebutuhan dokter dan pasien selama proses
operasi berupa alat kesehatan, sediaan farmasi dalam bentuk injeksi, cairan
infus dan kebutuhan operasi lainnya. Sistem pelayanannya yaitu :
langkah pertama pasien harus mendapat surat rujukan dari unit pelayanan
tingkat 1 (Puskesmas) ke unit pelayanan tingkat 2 (Rumah Sakit)
f. Gudang
Untuk alur pelayanan pada depo farmasi gudang adalah sebagai berikut :
Pengkajian dan pelayanan resep yang dilakukan di Rumah Sakit Advent yaitu
dengan mengkaji resep yang diterima oleh pasien, pengkajian tersebut mencakup
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis.Kegiatan
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa adanya masalah terkait
obat.Bila ditemukan masalah terkait obat harus dikonsultasikan kepada dokter
penulis resep.Pengkajian tersebut dilakukan baik untuk resep rawat inap maupun
rawat jalan.
Rumah Sakit Advent melakukan pelayanan informasi obat dengan tepat dan
benar.Pelayanan informasi obat dilakukan oleh Apoteker maupun Asisten
Apoteker yang berada di ruang Instalasi Farmasi.Kegiatan ini bertujuan untuk
menunjang penggunaan obat yang rasional.
1. Penerimaan resep
a. Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep, meliputi:
Nama rumah sakit
Alamat
Nama dokter, No SIP dan paraf atau TTD dokter penulis
resep
Nama obat, dosis, jumlah dan aturan pakai
Nama pasien, umur, dan alamat.
b. Pemberian nomor resep
c. Penetapan harga
d. Pemeriksaan ketersediaan obat.
2. Perjanjian dan pembayaran, meliputi:
a. Pengambilan obat, semua atau sebagian
b. Ada atau tidaknya pergantian obat atas persetujuan dokter atau
pasien
c. Pembayaran di kasir
d. Dan salinan resep.
3. Penyiapan obat atau peracikan, meliputi:
a. Penyiapan etiket/penandaan obat dan kemasan
b. Peracikan obat (hitung dosis/penimbangan, pencampuran,
pengemasan)
c. Penyajian hasil akhir peracikan atau penyiapan obat.
Struk resep asuransi dan fotocopy resep disimpan dan disusun berdasarkan
nama perusahaan atau instansi yang bekerja sama dengan rumah sakit yang
selanjutnya dilakukan penagihan kepada perusahaan atau instansi yang
bersangkutan. Tahap pelayanan asuransi antara lain:
Merupakan pelayanan obat yang diberikan rumah sakit kepada pasien atas
permintaan langsung pasien atau tanpa resep dari dokter.Obat yang dapat dilayani
tanpa resep dokter meliputi obat bebas, dan obat bebas terbatas.
Rumah sakit melayani resep narkotika dan psikotropika dari resep asli atau
salinan resep yang dibuat oleh dokter di rumah sakit yang belum diambil sama
sekali atau baru diambil sebagian. Rumah sakit tidak melayani pembelian obat
narkotik tanpa resep atau pengulangan resep yang ditulis oleh rumah sakit
lain.Pada resep yang mengandung narkotika harus dicantumkan tanggal, nama
obat, yang digaris bawah merah, jumlah obat, nama dan alamat rumah sakit, serta
pasien. Obat-obat narkotika dan psikotropika yang telah dikeluarkan, dilaporkan
dalam penggunaan narkotika dan psikotropikasetiap bulan.
PEMBAHASAN
Rumah Sakit Advent adalah salah satu rumah sakit di kota Bandung yang
bertempatan di Jl. Cihampelas No. 161 Kota Bandung.Rumah Sakit Advent
Bandung merupakan rumah sakit umum swasta utama yang telah terakreditasi B,
dan memiliki visi dan misinya yang selalu berupaya memberikan pelayanan
kesehatan terbaik dan seutuhnya dengan terus meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan kepada masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan medik dan non-
medik, menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan, menyelenggarakan
pelayanan penunjang medik dan non-medik, menyelenggarakan administrasi
umum dan keuangan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Rumah Sakit
Advent Bandung merupakan rumah sakit umum dengan fasilitas dan pelayanan
Rumah Sakit yang meliputi poliklinik, rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat
darurat, instalasi farmasi, unit perawatan intensif ( ICU/ICCU ), kamar operasi,
dan fasilitas penunjang medik seperti laboratorium, unit radiologi, dan unit
fisiologi klinis.
3. Pendistribusian
Sistem distribusi yang di terapkan di IFRSA yaitu sistem distribusi
desentralisasi yaitu dalam bentuk depo farmasi, antara lain depo farmasi rawat
jalan, depo farmasi rawat inap, depo farmasi BPJS dan depo farmasi
operationroom. Pemesanan obat narkotika ke gudang dilakukan pada saat
melakukanpencatatan defekta obat dan ketika obat narkotika akan habis untuk 3-4
hari ke depan.Pihak gudang akan memesan obat narkotika ke Kimia Farma sesuai
dengan prosedur yang ada.
Setelah obat datang, maka obat tersebut akan segera di didistribusikan ke depo
farmasi yang melakukan permintaan sehingga tidak ada obat narkotika yang
tersisa di gudang. Untuk pendistribusian obat kepada pasien dilakukan pada saat
pelayanan kefarmasian, dalam proses pendistribusian obat kepada pasien terdapat
sedikit kendala pada saat terjadi kekosongan obat disetiap depo, karena pada saat
terjadi kekosongan obat harus dilakukan pengambilan obat di depo farmasi lain.
Hal itu akan berpengaruh pada waktu tunggu pasien karena pada saat dilakukan
pengambilan obat ke depo farmasi lain membutuhkan waktu yang lebih lama pada
saat proses pelayanan resep.
Untuk menjaga keamanan dan terjadinya kesalahan dalam pengambilan obat atau
penyerahan obat maka pada masing-masing depo farmasi akan menuliskan
“LASA” di setiap rak obat yang ucapan atau tulisannya hampir sama.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Sebaiknya kelengkapan obat pada setiap depo farmasi tetap dijaga dengan
melakukan persediaan stock sebelum obat habis sehingga tidak terjadi
kekosongan pada saat melakukan pelayanan resep.
2. Untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian yang lebih efektif, aman dan
efisien sebaiknya sumber daya kefarmasian lebih diperbanyak lagi.
KesehatanRepublik Indonesia.
STRUKTUR ORGANISASI
ETIKET
LABEL
Para depo farmasi menginput permintaan obat atau alat kesehatan yang sudah
habis, kemudian dikirim kekomputer gudang farmasi
Para depo farmasi menginput permintaan obat atau alat kesehatan yang sudah
habis, kemudian dikirim kekomputer gudang farmasi
Jika sudah sesuai formulir pemesanan dari setiap depo farmasi diprint dan
diserahkan kebagian pendistribusian
Jika ada yang tidak sesuai pihak depo akan mengkonfirmasikannya kepihak
gudang farmasi.