Anda di halaman 1dari 18

JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA

Vol. x, No. x

Formulasi Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Meniran


(Phyllanthus niruri L.) dan Uji Aktivitas Antibakteri
Terhadap Staphylococcus aureus

Formulation of Peel-Off Gel Mask Meniran (Phyllanthus niruri L.) Leaf


Extract and Antibacterial Activity Test on Staphylococcus aureus

Syifa Auliani1, Rachmi Ridho2*


1,2
Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma, Jakarta, Indonesia
1
E-mail: syifaauliani@student.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Meniran (Phyllanthus niruri L.) mengandung beberapa senyawa kimia seperti alkaloid, tannin, flavonoid,
dan saponin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan
salah satu bakteri penyebab jerawat. Masker gel peel-off merupakan sediaan masker yang dapat merawat
kulit wajah dan mempunyai keuntungan yaitu penggunaannya yang mudah dan praktis karena dapat
langsung diangkat setelah mengering di atas lapisan kulit. Masker gel peel-off dalam formulasinya
menggunakan bahan PVA sebagai pembentuk lapisan film. Penelitian ini bertujuan untuk
memformulasikan sediaan masker gel peel-off ekstrak daun meniran yang memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ekstrak daun meniran
15% mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Formulasi masker gel peel-off ekstrak daun meniran
dengan konsentrasi PVA 12% merupakan sediaan yang memiliki karakteristik paling baik disbanding
formulasi lainnya dilihat dari parameter organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, serta waktu sediaan
mongering. Uji stabilitas sediaan dengan metode cycling test menunjukkan bahwa formulasi masker gel
peel-off ekstrak daun meniran stabil selama masa penyimpanan.

Kata kunci: Aktivitas antibakteri, Ekstrak daun meniran, Masker gel peel-off.

ABSTRACT

Meniran (Phyllanthus niruri L.) contains several chemical compounds such as phenols, terpenoids,
flavonoids, and saponins that can inhibit bacterial growth. Staphylococcus aureus is one of the bacteria
that causes acne. Peel-off gel mask is a mask preparation that can treat facial skin and has the advantage
of being easy and practical to use because it can be removed immediately after drying on top of the skin
layer. The peel-off gel mask in its formulation uses PVA as a film-forming agent. The purpose of this study
was to formulate a peel-off gel mask preparation of meniran leaf extract which has antibacterial activity
against Staphylococcus aureus bacteria. The results showed that 15% meniran leaf extract was able to
inhibit bacterial growth. Meniran leaf extract peel-off gel mask formulation with PVA concentration of
12% is a preparation that has the best characteristics compared to other formulations in terms of
organoleptic parameters, homogeneity, pH, dispersion, and drying time of the preparation. The stability
test of the preparation using the cycling test method showed that the peel-off gel mask formulation of
meniran leaf extract was stable during the storage period.

Keywords: Antibacterial activity, Meniran leaf extract, Peel-off gel mask.

PENDAHULUAN
Jerawat merupakan penyakit yang makanan, kosmetik, obat, defisiensi
dipengaruhi oleh banyak faktor, di mineral, serta lingkungan. Lingkungan
antaranya faktor genetik, hormon, stres, yang kurang sehat dapat menyebabkan

42
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

mudahnya bakteri untuk menginfeksi jalan dan di antara rerumputan dalam


kulit. Infeksi bakteri Staphylococcus jumlah yang banyak [4]. Beberapa
aureus merupakan salah satu penyebab senyawa berkhasiat yang terkandung
munculnya jerawat [1]. Untuk itu, dalam meniran yaitu fenol, flavonoid,
kesehatan kulit perlu dijaga karena terpenoid, dan saponin [5]. Meniran
kerusakan kulit dapat mengganggu diketahui memiliki khasiat antibakteri,
kesehatan maupun penampilan terutama dan dapat menghambat pertumbuhan
kulit wajah. Salah satu cara untuk bakteri Staphylococcus aureus [6].
menjaga kesehatan kulit wajah yaitu Dalam penelitian Dewangga, dkk. (2019)
dengan menggunakan kosmetika wajah. Ekstrak etanol herba meniran hijau
Masker gel peel-off termasuk salah diketahui mampu menghambat
satu masker yang praktis, karena setelah pertumbuhan Staphylococcus aureus [7].
kering masker tersebut dapat langsung Kegunaan tersebut dapat dimanfaatkan
diangkat tanpa perlu dibilas. Polivinil untuk membuat suatu sediaan kosmetika
alkohol (PVA) merupakan salah satu dengan bahan aktif Meniran (Phyllanthus
basis dari formulasi masker gel peel-off niruri L.) yang dapat bermanfaat sebagai
yang dapat membentuk lapisan oklusif antijerawat, selain itu juga dapat
setelah pengolesan dan pengeringan pada berfungsi merawat kulit wajah.
wajah [2]. Salah satu keunggulan PVA Berdasarkan uraian diatas, dapat
diantaranya dapat membuat gel yang dilakukan formulasi masker gel peel-off
dapat mengering secara cepat. Selain itu ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri
film yang terbentuk sangat kuat dan L.) dengan variasi konsentrasi PVA serta
plastis sehingga memberikan kontak yang pengujian aktivitas antibakteri sediaan
baik antara obat dan kulit [3]. masker gel peel-off ekstrak daun meniran
Bahan-bahan herbal banyak terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
digunakan sebagai bahan alternatif untuk
merawat kulit. Salah satu bahan herbal METODE PENELITIAN
yang biasa digunakan yaitu meniran Alat dan Bahan
(Phyllanthus niruri L.). Meniran Alat yang digunakan meliputi
merupakan tanaman yang tumbuh liar di Rotary Evaporator, Viskometer
tempat-tempat yang lembab, di sepanjang

43
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

Brookfield, mikroskop, Laminar Air Dilakukan deskripsi tata nama


Flow. mencakup nama ekstrak, nama latin
Bahan yang digunakan meliputi tumbuhan, bagian tumbuhan yang
daun Meniran, pelarut etanol 96% digunakan serta nama Indonesia
(Bratachem, Indonesia), polivinil alcohol tumbuhan. Penetapan identitas
(PVA), Hidroksi propil metil selulosa ekstrak dilakukan di Balai Penelitian
(HPMC), propilenglikol, propil paraben, Tanaman Rempah dan Obat
metil paraben, alfa tokoferol, aquades. (Balittro) yang bertempat di Menteng
Kecamatan Bogor Barat.
CARA KERJA
Ekstraksi Simplisia Uji Organoleptik
Dilakukan dengan pengamatan
Dilakukan ekstraksi dengan metode
terhadap bentuk, warna, dan bau
maserasi. Serbuk Phyllanthus niruri L.
ekstrak.
sebanyak 300 gram dimasukkan ke dalam
wadah dan dimaserasi menggunakan
2. Penetapan Parameter Non-
pelarut etanol 96% sebanyak 2 kali.
Spesifik
Maserasi I dilakukan pada suhu kamar
Uji Bobot jenis
(20-25ºC) dan menggunakan pelarut
etanol 96% sebanyak 900 mL, direndam Digunakan piknometer bersih,
selama 3 hari sambil diaduk setiap hari. kering dan telah dikalibrasi dengan
Residu yang didapat tersebut diekstraksi menetapkan bobot piknometer dan
kembali menggunakan 900 mL pelarut bobot air yang baru didihkan pada
etanol 96% selama 3 hari, lalu disaring. suhu 25ºC. Atur hingga suhu ekstrak
Filtrat hasil maserasi yang diperoleh cair lebih kurang 20ºC, masukkan ke
dipekatkan dari sisa pelarutnya dalam piknometer. Atur suhu
menggunakan rotary evaporator dengan piknometer yang telah diisi hingga
suhu 50ºC. suhu 25ºC, buang kelebihan ekstrak
cair dan ditimbang. Kurangkan bobot
Standardisasi Ekstrak piknometer kosong dari bobot
1. Penetapan Parameter Spesifik piknometer yang telah diisi. Bobot
Identitas Ekstrak

44
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

jenis ekstrak dengan bobot air, dalam konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 10%, dan
piknometer pada suhu 25ºC. 15%. Penetapan kadar ekstrak dilakukan
Uji Kadar air dengan menimbang Nutrient Agar (NA)
sebanyak 2,3 g, lalu dilarutkan dalam 100
Digunakan metode grafimetri,
mL aquades (23 g / 1000 mL)
yaitu dengan memasukan lebih
menggunakan erlenmeyer. Setelah itu
kurang 1 gram ekstrak dan ditimbang
media dihomogenkan dengan magnetic
seksama dalam wadah yang telah
stirrer di atas penangas air sampai
ditara. Keringkan pada suhu 105ºC
mendidih. Media yang sudah homogen
selama 5 jam dan ditimbang.
ini disterilkan dalam outoklaf pada suhu
Kemudian pengeringan dilanjutkan
121ºC selama 15 menit, kemudian
dan ditimbang pada jarak 1 jam
didinginkan sampai suhu ± 45-50ºC. 20
sampai perbedaan antara 2
mL NA dari media dituang ke dalam
penimbangan berturut-turut tidak
cawan petri, lalu ditambahkan 0,1 mL
lebih dari 0,25 %.
strain bakteri Staphylococcus aureus dan
Uji Kadar Abu
dikocok dengan membentuk angka 8.
Digunakan metode grafimetri, yaitu
Dibuat sumur sebesar 6 mm dibuat pada
dengan memasukan lebih kurang 1
media agar sebanyak 3 sumuran,
gram ekstrak dan ditimbang seksama
kemudian diulang pada 15 cawan petri.
dalam wadah yang telah ditara.
Kemudian 50 µg/mL (50 µL) ekstrak
Keringkan pada suhu 105ºC selama 5
daun meniran konsentrasi 5%, 10%, dan
jam dan ditimbang. Lanjutkan
15% serta larutan ciprofloxacin (kontrol
pengeringan dan timbang pada jarak 1
positif), dan DMSO 5% (control negatif)
jam sampai perbedaan antara 2
dimasukkan ke masing-masing sumur.
penimbangan berturut-turut tidak lebih
Pelat diinkubasi selama 24 jam pada
dari 0,25 %.
37ºC. Setelah 24 jam, dihitung zona
hambat di sekitar sumur dan dicatat. Hasil
Penetapan Kadar Ekstrak Daun zona hambat yang terbentuk diolah data
Meniran (Phyllanthus niruri L.) menggunakan SPSS dan dilihat
Penetapan kadar ekstrak dilakukan konsentrasi dengan zona hambat terbaik
dengan uji antibakteri terhadap bakteri untuk diformulasikan menjadi masker gel
S.aureus dengan menggunakan variasi peel-off.

45
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

Formulasi Masker Gel Peel-Off HPMC yang telah mengembang


Ekstrak Daun Meniran dicampurkan dan diaduk hingga
Sediaan masker gel peel-off ekstrak homogen. Selanjutnya campuran
daun meniran dibuat dalam tiga formulasi ditambahkan metil paraben, propil
dengan variasi konsentrasi PVA sebagai paraben, alfa tokoferol, ekstrak daun
bahan pembentuk lapisan film. Formulasi meniran yang telah dilarutkan dalam
sediaan masker gel peel-off ekstrak daun propilenglikol dan ditambahkan sisa
meniran dapat dilihat pada tabel 1. akuades, kemudian diaduk hingga

Tabel 1. Formulasi Masker Gel Peel-Off Ekstrak homogen. Tambahkan pewangi


Daun Meniran secukupnya untuk menutupi bau ekstrak
Formula (%) pada sediaan, kemudian diaduk hingga
Bahan
F1 F2 F3
homogen. Campuran yang sudah
Ekstrak Daun 15 15 15
Meniran homogen dimasukkan ke dalam botol
PVA 12 14 16
yang bersih.
HPMC 1 1 1
Propilenglikol 10 10 10 Evaluasi Fisik Sediaan Masker Gel
Metil paraben 0,18 0,18 0,18
Peel-Off
Propil paraben 0,02 0,02 0,02
Alfa tokoferol 0,03 0,03 0,03 1) Pengamatan Organoleptik
Aquadest Ad Ad 100 Ad
100 100 Diamati bentuk, bau, dan warna
Keterangan: F1= Formulasi 1; F2= Formulasi 2; sediaan masker gel peel-off ekstrak
F3= Formulasi 3.
meniran pada berbagai formulasi.
Sediaan masker gel peel-off dibuat 2) Pengujian pH
dengan cara disiapkan dan ditimbang Stik pH universal dicelupkan
bahan yang akan digunakan sesuai kedalam sampel yang telah
formulasi yang digunakan, disiapkan dilarutkan dengan aquadest. Setelah
ekstrak meniran yang dilarutkan dalam tercelup dengan sempurna, dilihat
propilenglikol, selanjutnya PVA perubahan warna pada pH universal
dikembangkan dalam aquadest panas tersebut dan dicocokkan dengan
dengan suhu 80ºC dan diaduk hingga indikator pH universal.
homogen, HPMC juga dikembangkan 3) Pengujian Daya Sebar
dengan dimasukkan ke dalam aquadest Sebanyak 1 g sediaan gel peel-off
dingin hingga mengembang. PVA dan diletakkan diatas kaca berukuran

46
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

20×20 cm. Selanjutnya ditutupi mL NA dari media dituang ke dalam


dengan kaca yang lain dan digunakan cawan petri, lalu ditambahkan 0,1 mL
pemberat diatasnya hingga bobot strain bakteri Staphylococcus aureus dan
mencapai 100 g. Kemudian diukur dikocok dengan membentuk angka 8.
diameternya setelah 1 menit. Dibuat sumur sebesar 6 mm dibuat pada
4) Pengujian Waktu Sediaan media agar sebanyak 3 sumuran.
Mengering Kemudian 50 µg/mL (50 µL) sediaan gel
Dilakukan dengan mengoleskan peel-off ekstrak daun meniran formulasi
masker gel peel-off ekstrak meniran F1, F2, F3 serta sediaan ciprofloxacin
pada permukaan kaca. Kemudian (kontrol positif), dan DMSO dimasukkan
kaca dimasukkan ke dalam oven ke masing-masing sumur. Pelat
dengan suhu 37°C. Diamati waktu diinkubasi selama 24 jam pada 37ºC.
yang diperlukan sediaan untuk Setelah 24 jam, dihitung zona hambat di
mengering, yaitu waktu dari saat sekitar sumur dan dicatat.
mulai dioleskannya sediaan masker
gel peel-off hingga benar-benar Uji Stabilitas Sediaan Masker Gel
terbentuk lapisan yang kering. Peel-Off
Evaluasi stabilitas sediaan masker
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan gel peel-off dilakukan dengan
Masker Gel Peel-Off menggunakan metode cycling test.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan Sediaan disimpan pada suhu 4°C selama
dengan menimbang Nutrient Agar (NA) 24 jam. Kemudian sediaan dipindahkan
sebanyak 2,3 g, lalu dilarutkan dalam 100 ke dalam oven yang bersuhu 40°C selama
mL aquades (23 g / 1000 mL) 24 jam (1 siklus). Percobaan dilakukan
menggunakan erlenmeyer. Setelah itu sampai 6 siklus, pada tiap siklus diamati
media dihomogenkan dengan magnetic ada tidaknya perubahan pada sifat fisik
stirrer di atas penangas air sampai sediaan krim
mendidih. Media yang sudah homogen
ini disterilkan dalam outoklaf pada suhu HASIL DAN PEMBAHASAN
121ºC selama 15 menit, kemudian Ekstraksi Daun Meniran (Phyllanthus
didinginkan sampai suhu ± 45-50ºC. 20 niruri L.)

47
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

Pada penelitian ini sampel yang dilakukan dengan tujuan untuk menarik
digunakan adalah simplisia daun meniran senyawa yang mungkin masih tertinggal
(Phyllanthus niruri L.) yang diperoleh setelah maserasi pertama. Setelah
dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dilakukan tiga kali maserasi, diperoleh
dan Obat (Balittro) Bogor-Jawa Barat. filtrate total sebanyak 6,5 liter. Maserat
Simplisia meniran dideterminasi di yang telah diperoleh kemudian
Herbarium Bogoriense, Pusat Riset dipekatkan menggunakan rotary
Biosistematika dan Evolusi Badan Riset evaporator. Tujuan pemekatan ekstrak
dan Inovasi Nasional, Bogor-Jawa Barat menggunakan rotary evaporator yaitu
pada tanggal 22 Maret 2022. Hasil untuk menghilangkan kandungan pelarut
determinasi menunjukkan bahwa dalam ekstrak. Hasil dari pemekatan 6,5
tanaman merupakan jenis Phyllanthus liter maserat daun meniran diperoleh
niruri L. dan termasuk suku ekstrak kental sebanyak 70 gram. Setelah
Phyllanthaceae. dihitung rendemen ekstrak, diperoleh
Proses maserasi dilakukan dengan sebesar 11,6%. Rendemen suatu ekstrak
menggunakan 600 gram simplisia kering dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
daun meniran. Simplisia diekstraksi di salah satunya adalah metode ekstraksi
dalam wadah maserasi menggunakan yang digunakan [8]. Hasil rendemeen
pelarut ethanol 96% sebanyak 3 liter ekstrak yang diperoleh berbeda dengan
hingga simplisia terendam seluruhnya, pernyataan dalam farmakope herbal [9],
kemudian ditutup rapat dan disimpan di bahwa ekstrak kental daun meniran
tempat yang terlindung dari sinar memiliki rrendemen tidak kurang dari
matahari. Proses perendaman dilakukan 19%.
selama 3 × 24 jam sambil sesekali diaduk.
Setelah 3 × 24 jam filtrate disaring Standardisasi Ekstrak Daun Meniran
menggunakan kertas saring untuk (Phyllanthus niruri L.)
memisahkan filtrate dengan ampasnya. Ekstrak kental yang telah diperoleh
Selanjutnya ampas dimaserasi kembali kemudian dilakukan standardisasi dengan
menggunakan 3 liter pelarut ethanol 96% tujuan menjaga stabilitas dan keamanan,
yang baru, kemudian diulang sebanyak serta mempertahankan konsistensi
dua kali (remaserasi). Remaserasi kandungan senyawa aktif. Ekstrak kental
yang telah diperoleh kemudian dilakukan

48
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

standardisasi dengan tujuan menjaga suatu pereaksi warna. Hasil pengamatan


stabilitas dan keamanan, serta uji fitokimia terhadap simplisia ekstrak
mempertahankan konsistensi kandungan daun meniran menunjukkan hasil yang
senyawa aktif yang terkandung dalam positif terhadap reaksi warna uji alkaloid,
simplisia maupun ekstrak [10]. Parameter flavonoid, tannin, saponin.
spesifik terdiri dari pengujian Kadar air merupakan parameter
organoleptik dan uji fitokimia, sedangkan untuk menetapkan residu air setelah
parameter non spesifik terdiri dari uji proses pengeringan [10]. Hasil uji kadar
bobot jenis, uji kadar air, dan uji kadar air ekstrak daun meniran yaitu sebesar
abu. Uji organoleptik yang dilakukan 1,15%. Kadar air yang diperoleh pada
meliputi bentuk, warna, serta bau dari simplisia dan ekstrak sesuai dengan
ekstrak kental daun meniran. Hasil uji syarat mutu yaitu ≤ 10%. Ekstrak kental
organoleptis diperoleh bahwa ekstrak memilki kadar air antara 5 – 30% [11].
daun meniran mempunyai bentuk kental, Dalam Farmakope Herbal [9]
dengan warna hijau pekat, dengan bau menyatakan bahwa ekstrak kental daun
khas daun meniran. meniran mempunyai kadar air tidak lebih
Uji fitokimia merupakan cara untuk dari 17%. Menurut Utami et al., (2017),
mengidentifikasi bioaktif yang belum penentuan kadar air juga terkait dengan
tampak melalui suatu tes atau kemurnian ekstrak. Kadar air yang terlalu
pemeriksaan yang dapat dengan cepat tinggi (> 10%) menyebabkan tumbuhnya
memisahkan antara bahan alam yang mikroba yang akan menurunkan stabilitas
memiliki kandungan fitokimia tertentu ekstrak.
dengan bahan alam yang tidak memiliki Pengukuran kadar abu dilakukan
kandungan fitokimia tertentu. Skrining untuk memberikan gambaran kandungan
fitokimia merupakan tahap pendahuluan mineral internal dan eksternal yang
dalam suatu penelitian fitokimia yang berasal dari proses awal sampai
bertujuan untuk memberikan gambaran terbentuknya ekstrak. Bahan dipanaskan
tentang golongan senyawa yang pada temperature dimana senyawa
terkandung dalam tanaman yang sedang organik dan turunannya terdestruksi dan
diteliti. Metode skrining fitokimia menguap, sehingga tertinggal unsur
dilakukan dengan melihat reaksi mineral dan anorganik [12]. Hasil uji
pengujian warna dengan menggunakan

49
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

kadar abu ekstrak kental daun meniran mengukur diameter zona hambat dalam
yaitu sebesar 6,9%. Hasil yang diperoleh satuan milimeter dengan skala transparan
sesuai dengan Farmakope Herbal [9], [13].
yaitu ekstrak kental daun meniram Setelah dilakukan uji analisis data
memiliki kadar abu tidak lebih dari 8,7%. menggunakan SPSS, pada data
Tingginya kadar abu menunjukkan konsentrasi ekstrak 15% menunjukkan
tingginya kandungan mineral internal adanya perbedaan bermakna terhadap
didalam daun meniran itu sendiri. seluruh data kelompok perlakuan lainnya
yaitu kontrol positif, kontrol negatif,
Penetapan Kadar Ekstrak Daun konsentrasi ekstrak 5%, dan 10%. Dari
Meniran (Phyllanthus niruri L.) data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Metode pengujian optimasi ekstrak daya hambat konsentrasi 15% merupakan
yaitu dengan menguji aktivitas kelompok ekstrak paling baik karena
antibakteri menggunakan bakteri mempunyai perbedaan yang bermakna
Staphylococcus aureus dengan metode terhadap seluruh kelompok perlakuan.
sumuran. Selanjutnya dilihat hasil zona Dengan demikian konsentrasi ekstrak
hambat yang terbentuk di sekeliling 15% merupakan konsentrasi yang dipilih
sumuran untuk melihat aktivitas untuk diformulasikan menjadi sediaan
antibakterinya. Jika bahan uji memiliki masker gel peel-off.
aktivitas antibakteri, maka akan
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme memberikan zona
hambat yang berbeda di sekitar cakram
yang disebut zona hambat. Aktivitas
antibakteri bahan uji ditentukan dengan

50
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

30

25

Zona Hambat Antibakteri (mm)


20

15

10

0
Kelompok Perlakuan kontrol (+) kontrol (-) Kons Ekst 5% Kons Ekst 10% Kons Ekst 15%
suspensi bakteri 23 0 8,3 9 10,2
pengenceran 10-1 22 0 8,1 8 9,1
pengenceran 10-2 22 0 7,9 7,6 9,3
pengenceran 10-3 23 0 7,5 8,5 9,9
pengenceran 10-4 24 0 6,2 9,1 9,1

Gambar 1. Diagram Zona Hambat Antibakteri Terhadap Kelompok Perlakuan, rerata ± SD.

Formulasi Sediaan Masker Gel Peel- biocompatible, pada kelembaban rendah


Off lapisan film PVA menjadi keras dan
Formulasi sediaan masker gel peel- rapuh, sedangkan pada kelembaban
off ekstrak daun meniran pada penelitian tinggi akan menjadi lunak dan fleksibel
ini dibuat dalam 3 formulasi. Ketiga karena efek plastisisasi dari uap air [16].
formulasi dibuat dengan perbedaan Tujuan variasi konsentrasi PVA yaitu
konsentrasi polyvinil alkohol (PVA), untuk melihat pengaruhnya terhadap sifat
yaitu pada formula 1 mengandung 12% fisik sediaan masker gel peel-off ekstrak
PVA; formula 2 mengandung 14% PVA; daun meniran.
dan formula 3 mengandung 16% PVA. Pada pembuatan masker gel peel-
PVA merupakan bahan yang berperan off yang telah dilakukan, sama dengan
sebagai pembuat film (film agent) [14]. yang dilakukan oleh Ardini & Rahayu
Dalam penelitian Sukmawati, dkk. (2019), dimana pembuatan sediaan
(2015), PVA dapat digunakan sebagai masker wajah gel peel-off dimulai dengan
film agent pada masker gel peel-off mengembangkan secara terpisah PVA
dengan rentang konsentrasi 10-16% [15]. dan HPMC dalam akuades panas dengan
PVA memiliki sifat biodegradable dan pengadukan yang konstan hingga

51
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

mengembang. Metil paraben dan propil kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa
paraben dilarutkan dalam akuades. pengaruh warna ekstrak daun meniran
Kemudian HPMC yang telah sangat mempengaruhi warna sediaan
mengembang, gliserin dan campuran masker gel peel-off yang dibuat. Namun
pengawet dimasukkan secara berturut- setelah diamati terbentuk gelembung-
turut ke dalam PVA yang telah gelembung pada sediaan yang disebabkan
mengembang kemudian diaduk hingga oleh gerakan pengadukan pada saat
homogen. Setelah itu ditambahkan pembuatan sediaan. Gelembung tersebut
ekstrak daun meniran yang sebelumnya dapat hilang pada penyimpanan pada
telah dilarutkan dalam akuades sedikit suhu ruang dalam waktu kurang lebih 2
demi sedikit, lalu diaduk hingga homogen hari (48 jam).
[15]. Selanjutnya ditambahkan juga Pengamatan bau dari ketiga
pewangi secukupnya untuk menutupi bau formulasi sediaan tersebut berbau khas
ekstrak, kemudian diaduk hingga ekstrak meniran yang cukup kuat, namun
homogen. Hasil pembuatan masker gel bau dapat tertutupi setelah diberikan 4-5
peel-off ekstrak daun meniran dapat tetes pewangi. Pemberian pewangi
dilihat pada gambar 2. (fragrance) pada sediaan bertujuan agar
sediaan mempunyai bau yang lebih enak
sehingga pemakaian sediaan masker gel
peel-off dapat lebih nyaman dan tidak
terganggu oleh bau ekstrak meniran.
Ketiga formulasi sediaan menunjukkan
bau yang sama, hal ini menunjukkan
Gambar 2 Sediaan masker gel peel-off ekstrak
daun meniran (formula 1; formula 2; formula 3) bahwa bau sediaan yang dihasilkan tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi PVA yang

Evaluasi Fisik Sediaan Masker Gel digunakan.

Peel-Off Pada pengamatan tekstur sediaan

Pengamatan organoleptis sediaan menunjukkan bahwa ketiga formulasi

makser gel peel-off ekstrak daun meniran memiliki tekstur yang kental dengan

menunjukkan bahwa ketiga formulasi perbedaan kekentalan di setiap formulasi.

sediaan mempunyai warna hijau pekat Tingkat kekentalan sediaan jika diurutkan

52
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA
Vol. x, No. x

dari yang paling kental yaitu formulasi 3 kemampuan PVA untuk mengikat cairan
> formulasi 2 > formulasi 1. Hal ini sebagai pembentuk gel, sehingga
menunjukkan semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi konsentrasi PVA akan
PVA yang digunakan dalam sediaan semakin banyak cairan teradsorpsi oleh
masker gel peel-off maka semakin kental partikel PVA menyebabkan kekentalan
sediaan yang terbentuk. Peningkatan masker gel meningkat [17].
kekentalan ini disebabkan oleh

Tabel 2. Hasil uji karakteristik sediaan masker gel peel-off ekstrak daun meniran.

Daya sebar Waktu sediaan


Formulasi Homogenitas pH
(cm) mengering (menit)
Formula 1 Homogen 6 - 6,5 5,85 15
Formula 2 Homogen 6 - 6,5 5,55 12
Formula 3 Kurang Homogen 6 - 6,5 5,15 11

Pengamatan homogenitas dari sempurna, sehingga terjadi


ketiga sediaan masker gel peel-off penggumpalan pada sediaan.
ekstrak daun meniran menunjukkan Pengujian pH sediaan dilakukan
bahwa adanya sedikit penurunan untuk mengamati tingkat keasaman dari
homogenitas sediaan dari yang paling sediaan masker gel peel-off ekstrak daun
homogen yaitu pada formulasi 3. Hal ini meniran. Produk kosmetika yang terlalu
menunjukkan bahwa semakin kecil asam ataupun basa dapat merusak kulit,
konsentrasi PVA yang digunakan maka nilai pH pada kosmetika harus sesuai
semakin tinggi homogenitasnya. Hasil dengan kulit manusia, yaitu 4,5 - 6,5
yang diperoleh sesuai dengan penelitian [18]. Pada uji pH sediaan masker gel
Ardini & Rahayu (2019), penurunan peel-off ekstrak daun meniran, semua
homogenitas sediaan dikarenakan oleh formulasi sediaan memnuhi standar
adanya partikel yang tidak larut dalam persyaratan pH kulit yaitu berkisar 6 –
pembawa yang disebabkan oleh 6,5. Hal ini menunjukkan bahwa pH
pengembang PVA yang kurang sediaan yang dihasilkan tidak

53
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. x, No. x

dipengaruhi oleh konsentrasi PVA pada Gambar 3. Diagram Daya Sebar Uji
Karakteristik Sediaan Masker Gel Peel-Off
formula.
Ekstrak Daun Meniran, rerata ±SD.
Uji daya sebar pada sediaan
Pengujian waktu sediaan
masker gel peel-off dimaksudkan untuk
mengering dilakukan dengan tujuan
melihat kemampuan penyebaran merata
untuk mengetahui berapa lama sediaan
pada saat penggunaan sediaan [17].
masker gel peel-off dapat mengering dan
Masker gel yang baik memiliki diameter
membentuk lapisan film. Waktu
daya sebar antara 5 cm – 7 cm [19].
mengering merupakan waktu ideal
Setelah dilakukan pengujian daya sebar
pengaplikasian masker secara umum,
pada sediaan masker gel peel-off ekstrak
rentang waktu mongering suatu sediaan
daun meniran, dihasilkan bahwa ketiga
masker gel peel-off yang baik yaitu 15-
formulasi sediaan memenuhi standar
30 menit [20]. Uji waktu pengeringan
diameter daya sebar suatu sediaan
dilakukan sesuai dengan penelitian
masker gel yang baik. Namun ada
Ardini & Rahayu (2019), yaitu dengan
penurunan diameter daya sebar yaitu
cara meletakkan 0,7 g masker gel peel
formulasi 1 > formulasi 2 > formulasi 3
off pada kaca objek kemudian diratakan
(dapat dilihat pada gambar 3). Hal ini
membentuk lapisan tipis kemudian
dipengaruhi oleh variasi konsentrasi
dimasukkan dalam oven dengan suhu
PVA pada setiap formula. Menurut
37°C lalu diamati hingga sediaan
Ardini & Rahayu (2019), peningkatan
mengering. Hasil pengamatan waktu
konsentrasi PVA pada masing-masing
sediaan mengering pada ketiga formulasi
basis menyebabkan viskositas basis
sediaan menunjukkan adanya penurunan
meningkat sehingga sifat alirnya
waktu mengering pada tiap formulasi
menurun dan akan mempengaruhi daya
sediaan. Penurunan waktu mengering
sebar sediaan.
terlihat dengan urutan yaitu formulasi 1
> formulasi 2 > formulasi 3 (dapat dilihat
pada gambar 4). Dari ketiga formulasi,
dapat dilihat bahwa formulasi 1
memenuhi standar waktu mengering
sediaan masker gel yang baik, sedangkan
formulasi 2 dan 3 menunjukkan waktu

54
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. x, No. x

mengering yang cukup singkat. yang kuat, dan kontrol negatif tidak
Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan adanya daya hambat
menunjukkan bahwa adanya perbedaan antibakteri terhadap Staphylococcus
konsentrasi PVA pada sediaan masker aureus. Hasil daya hambat ketiga
gel peel-off dapat mempengaruhi waktu formulasi tidak menunjukkan perbedaan
mengering sediaan. Hal ini terjadi karena yang bermakna. Hal ini ditunjukkan oleh
semakin tinggi konsentrasi PVA yang perhitungan analisa statistika
digunakan, maka semakin rendah pelarut menggunakan SPSS dengan metode uji
atau fase cair yang terkandung dalam Kruskal-Wallis Test yang menunjukkan
sediaan sehingga waktu yang dibutuhkan nilai signifikansi 0,441. Dengan
untuk penguapan pelarut lebih cepat demikian Ho diterima, yang
[17]. menunjukkan tidak ada perbedaan yang
bermakna antar kelompok perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
menunjukkan bahwa perbedaan
konsentrasi PVA pada masing-masing
konsentrasi sediaan masker gel peel-off
tidak mempengaruhi daya hambat
Gambar 4. Diagram Waktu Sediaan Mengering sediaan terhadap bakteri Staphylococcus
Uji Karakteristik Sediaan Masker Gel Peel-Off aureus.
Ekstrak Daun Meniran, rerata ±SD.

Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan


Masker Gel Peel-Off
Pada pengujian aktivitas
antibakteri, menunjukkan bahwa ketiga
sediaan masker gel peel-off ekstrak daun
meniran memiliki daya antibakteri Gambar 5. Diagram Zona Hambat Sediaan
sedang terhadap bakteri Staphylococcus Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Meniran

aureus dengan rata-rata zona hambat Terhadap Bakteri S.aureus, rerata ±SD.

sebesar 7.33 mm, sedangkan kontrol Setelah dilakukan uji daya sebar

positif menunjukkan daya antibakteri pada setiap siklus uji stabilitas hingga

55
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. x, No. x

siklus ke 6, didapatkan hasil daya sebar Hasil pengujian daya sebar


pada siklus 1 yaitu sebesar 5,08 cm; sediaan masker gel peel-off
siklus 2 sebesar 5,1 cm; siklus 3 sebesar menunjukkan sedikit perbedaan sebelum
5,12 cm; siklus 4 sebesar 5,24 cm; siklus dan setelah dilakukan pengujian cycling
5 sebesar 5,34 cm; dan siklus 6 sebesar test. Data tersebut kemudian dilakukan
5,4 cm (dapat dilihat pada gambar 6). analisis menggunakan SPSS. Hasil uji
dari diagram tersebut dapat dilihat normalitas menunjukkan data ketiga
bahwa semakin lama siklus, daya sebar formulasi pada tiap siklus terdistribusi
sediaan semakin besar. Hal ini normal dengan nilai signifikansi >0,05.
dikarenakan adanya perubahan suhu Pada uji homogenitas, dihasilkan bahwa
yang dilakukan pada uji stabilitas data daya sebar yang didapat bersifat
dipercepat yang dilakukan, sehingga homogen dengan nilai signifikansi 1,00.
mengubah karakteristik sediaan. Namun Selanjutnya dilakukan pengujian
jika dilihat hasil daya sebar yang menggunakan one way ANOVA.
diperoleh, hasil daya sebar sediaan masih Berdasarkan pengolahan data,
masuk dalam standar daya sebar sediaan disimpulkan bahwa Ho diterima dengan
gel. Masker gel yang baik memiliki nilai signifikansi 0.837. Hal ini
diameter daya sebar antara 5 cm – 7 cm menunjukkan bahwa tidak adanya
[19]. Dengan demikian, sediaan masker perbedaan bermakna pada data daya
gel peel-off ekstrak daun meniran cukup sebar antara siklus 1, siklus 2, siklus 3,
stabil setelah dilakukan uji stabilitas siklus 4, siklus 5, dan siklus 6. Dengan
dipercepat (cycling test). demikian, didapatkan hasil bahwa
sediaan masker gel peel-off ekstrak daun
meniran yang telah dibuat mempunyai
formulasi yang baik dan stabil setelah
dilakukan uji stabilitas dipercepat
dengan metode cycling test, dilihat dari
tidak adanya penurunan kondisi fisik
serta pH yang bermakna setelah
Gambar 6. Diagram Daya Sebar Uji Stabilitas
dilakukan uji stabilitas.
Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun
Meniran, rerata ±SD.

56
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. x, No. x

KESIMPULAN menunjukkan daya antibakteri


Berdasarkan hasil penelitian yang bersifat sedang.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstrak daun meniran DAFTAR PUSTAKA
(Phyllanthus niruri L.) [1] I. L. Kanwar, T. Haider, A. Kumari,
mempunyai aktivitas antibakteri S. Dubey, P. Jain, dan V. Soni,
terhadap bakteri Staphylococcus “Models For Acne: A
aureus penyebab jerawat. Ekstrak Comprehensive Study,” Drug
daun meniran dengan konsentrasi Discov. Ther., vol. 12, no. 6, hal.
15% memiliki zona hambat yang 329–340, 2018, doi:
paling besar dibandingkan dengan 10.5582/ddt.2018.01079.
konsentrasi ekstrak daun meniran [2] R. P. Vieira et al., “Physical and
dengan konsentrasi 5% dan 10%. physicochemical stability
2. Variasi konsentrasi PVA sebagai evaluation of cosmetic formulations
film agent memiliki pengaruh containing soybean extract
terhadap karakteristik sediaan fermented by Bifidobacterium
yang mempengaruhi daya sebar animalis,” Brazilian J. Pharm. Sci.,
serta waktu sediaan mengering. vol. 45, no. 3, hal. 515–525, Sep
Hasil penelitian menunjukkan 2009, doi: 10.1590/S1984-
bahwa formulasi masker gel peel- 82502009000300018.
off dengan konsentrasi PVA [3] G. . Rowe, P. J. Sheskey, dan S. C.
sebesar 12% merupakan formula Owen, Handbook of
terbaik karena memiliki Pharmaceutical Excipients, Fifth
karakteristik yang lebih baik dari Edit. London: Pharmaceutical Press,
formulasi lainnya serta memiliki 2006.
stabilitas yang baik.
[4] V. Handayani dan N. Nurfadillah,
3. Sediaan masker gel peel-off “Kajian Farmakognostik Herba
ekstrak daun meniran memiliki Meniran Hijau (Phyllanthus niruri
rata-rata diameter zona hambat L.) dan Herba Meniran Merah
sebesar 7,33 mm yang (Phyllanthus urinaria L.),” J.
Fitofarmaka Indones., vol. 1, no. 1,

57
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. x, No. x

hal. 18–23, 2016, doi: (Sonneratia caseolaris L. Engl),” J.


10.33096/jffi.v1i1.196. Ilm. Manuntung, vol. 4, no. 1, hal.
[5] K. Ramandeep, A. Nahid, C. 79–83, 2018.
Neelabh, dan K. Navneet, [9] Kemenkes, Farmakope Herbal
“Phytochemical Screening of Indonesia. Jakarta, 2017.
Phyllanthus niruri Collected From [10] Y. P. Utami, A. H. Umar, R.
Kerala Region and Its Antioxidant Syahruni, dan I. Kadullah,
and Antimicrobial Potentials,” J. “Standardisasi Simplisia dan
Pharm. Sci. Res., vol. 9, no. 8, hal. Ekstrak Etanol Daun Leilem (
1312–1316, 2017. Clerodendrum,” J. Pharm. Med.
[6] B. A. Agustin, N. Puspawaty, dan R. Sci., vol. 2, no. 1, hal. 32–39, 2017.
M. Rukmana, “Aktivitas Antibakteri [11] R. Voight, Buku Pengantar
Kombinasi Ekstrak Etanolik Daun Teknologi Farmasi. Yogyakarta:
Beluntas (Pluchaea indica Less.) Gadjah Mada University Press,
dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) 1994.
terhadap Bakteri Staphylococcus [12] R. BPOM, Parameter Standar
aureus,” Biomedika, vol. 11, no. 2, Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
hal. 79–87, 2018, doi: Jakarta: Departemen Kesehatan
10.31001/biomedika.v11i2.425. Republik Indonesia, 2000.
[7] V. S. Dewangga dan M. T. [13] A. Rahman, T. Ahsan, dan S. Islam,
Qurrohman, “Potensi Antibakteri “Antibacterial and Antifungal
Ekstrak Etanol Herba Meniran Properties of The Methanol Extract
Hijau (Phyllanthus niruri Linn.) From The Stem of Argyreia
Dalam Menghambat Pertumbuhan argentea,” Bangladesh J.
Staphylococcus aureus,” J. Kesehat. Pharmacol., vol. 5, no. 1, hal. 41–
Kusuma Husada, hal. 144–150,
44, 2010, doi:
2019, doi: 10.34035/jk.v10i2.390. 10.3329/bjp.v5i1.4700.
[8] H. Wijaya, Novitasari, dan S. [14] A. O. Beringhs, J. M. Rosa, H. K.
Jubaidah, “Perbandingan Metode Stulzer, R. M. Budal, dan D.
Ekstraksi Terhadap Rendemen Sonaglio, “Green Clay and Aloe
Ekstrak Daun Rambai Laut Vera Peel-Off Facial Masks:

58
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. x, No. x

Response Surface Methodology Vinil Alkohol ) pada Formulasi


Applied to the Formulation Design,” Masker Peel-Off Ekstrak Lidah
AAPS PharmSciTech, vol. 14, no. 1, Buaya ( Aloe vera ) sebagai Anti
hal. 445–455, 2013, doi: Jerawat,” J. Kesehat., vol. 10, no. 2,
10.1208/s12249-013-9930-8. hal. 245–251, 2019.
[15] N. M. A. Sukmawati, C. I. S. [18] R. I. S. Tranggono dan F. Latifah,
Arisanti, dan N. P. A. D. Wijayanti, Buku Pegangan Dasar
“Pengaruh Variasi Konsentrasi Kosmetologi. Jakarta: Sagung Seto,
PVA, HPMC, dan Gliserin terhadap 2014.
Sifat Fisika Masker Wajah Gel Peel- [19] A. Garg, D. Aggarwal, S. Garg, dan
Off Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah A. K. Singla, “Spreading of
Manggis (Garcinia mangostana Semisolid Formulations: An
L.),” J. Farm. Udayana, vol. Vol. 2, Update,” Pharm. Technol., vol. 26,
no. No. 3, hal. 35–42, 2014. no. 9, hal. 84–105, 2002.
[16] V. Goodship dan D. Jacobs, [20] D. A. Zhelsiana, Y. S. Pangestuti, F.
“Polyvinyl Alcohol: Materials, Nabilla, N. P. Lestari, dan E. R.
Processing and Applications,” Wikantyasning, “Formulasi Dan
Smithers Rapra Technol., vol. 16, Evaluasi Sifat Fisik Masker Gel
no. 12, hal. 141, 2005. Peel-Off Lempung Bentonite,” 4th
[17] D. Ardini dan P. Rahayu, “Studi Univ. Res. Coloquium, hal. 42–45,
Variasi Gelling Agent PVA ( Propil 2016.

59

Anda mungkin juga menyukai