PERCOBAAN II
METODE EKSTRAKSI
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dalam percobaan “Metode Ekstraksi” adalah:
1. Mengetahui prinsip terektraksinya komponen kimia dari bahan alam.
2. Mengenal jenis-jenis metode ekstraksi bahan alam.
3. Mampu melakukan ekstraksi komponen kimia dari bahan alam
B. Dasar Teori
Ekstraksi dapat dilakukan dengan cara dingin maupun panas. Metode
ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi. Maserasi adalah
teknik yang digunakan untuk menarik atau mengambil senyawa yang diinginkan
dari suatu larutan atau padatan dengan teknik perendaman terhadap bahan yang
akan diekstraksi. Sampel yang telah dihaluskan direndam dalam suatu pelarut
organik selama beberapa waktu (Yulianingtyas dan Bambang, 2016).
Ekstraksi pelarut dilakukan dengan cara dingin (maserasi). Proses
ekstraksi dengan teknik maserasi dilakukan dengan beberapa kali pengocokan
atau pengadukan pada suhu ruang. Keuntungan cara ini mudah dan tidak perlu
pemanasan sehingga kecil kemungkinan bahan alam menjadi rusak atau terurai.
Pemilihan pelarut berdasarkan kelarutan dan polaritasnya memudahkan
pemisahan bahan alam dalam sampel. Pengerjaan metode maserasi yang lama dan
keadaan diam selama maserasi memungkinkan banyak senyawa yang akan
terekstraksi (Susanty dan Fairus, 2016).
Selain metode ekstraksi, faktor yang dapat menunjang untuk mengetahui
kandungan metabolit sekunder adalah jenis pelarut yang digunakan dalam
ekstraksi. Senyawa yang bersifat non polar akan larut dalam pelarut non polar
sedangkan senyawa semi polar akan larut dalam pelarut semi polar serta senyawa
yang bersifat polar akan larut ke dalam pelarut polar (Sayuti, 2017).
C. Uraian Tanaman
1. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Cucurbitales
Suku : Cucurbitaceae
Marga : Momordica
Jenis : Momordica charantia L.
(Depkes RI., 1995).
2. Deskripsi
Paria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan uah panjang dan runcing
pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Tanaman ini tumbuh merambat atau
memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak
serta batangnya berusuk. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-30 cm, rasanya
pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi warna jingga yang terbagi tiga
(Hernawati, 2016).
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu batang pengaduk satu
buah, corong gelas satu buah, gelas kimia 1000 ml (pyrex®) 2 buah dan jerigen
satu buah dan seperangkat alat evaporator.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu air satu liter, kertas
saring satu gulung, methanol satu liter dan serbuk simplisia paria 500 g.
E. Prosedur kerja
Serbuk simplisia
a. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Bobot Bobot
No Nama Sampel Rendamen
Simplisia Ekstrak
Buah Paria
1 267,3 g 37,4 g 7,1 %
(Momordica fructus)
LABORATORIUM FITOKIMIA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
LABORATORIUM FITOKIMIA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
3. Evaporasi 4. Hasil
b. Perhitungan
berat simplisia
% randemen= x 100 %
berat ekstrak
267,3 gram
= x 100 %
37,4 gram
= 7,1 %
G. Pembahasan
relindung dar cahaya matahari agar tidak terjadi degredasi zat kimia pada
komponen kimia sampel yang terjadi. Perendaman yang dilakukan diikuti dengan
pengadukan atau penggojogan yang bertujuan untuk membantu proses distribusi
zat aktif pada sampel ke pelarut yang digunakan. Semakin lama waktu ekstraksi,
kesempatan untuk bersentuhan makin besar sehingga hasilnya juga bertambah
sampai titik jenuh larutan. Kontak antara sampel dan pelarut dapat ditingkatkan
apabila dibantu dengan pengocokan agar kontak antara sampel dan pelarut
semakin sering terjadi, sehingga proses ekstraksi lebih sempurna. Setelah
perendaman selama 3 hari, sampel dipisahkan antara maserat dengan ampasnya.
Kemudian maserat yang diperoleh dipisahkan dari pelarutnya dengan
menggunakan alat Vacum Rotary Evaporator dengan suhu 60°C.Vakum yang
dipakai dalam proses maserasi berfungsi untuk mempermudah proses penguapan
pelarut dengan memperkecil tekanan dalam vakum daripada di luar ruangan,
sehingga temperatur di bawah titik didih dan pelarut dapat menguap. Pemisahan
dilakukan higga terbentuk ekstrak pekat dari maserat yang ditandai drngan
berhentinya penguapan dari pelarut yang digunakan pada vakum. Ekstrak pekat
yang diperoleh berwarna hitam kemerah-merahan. Ekstrak yang diperoleh
kemudian diovenkan pada suhu 500C untuk menguapkan pelarut yang masih
tersisa dalam ekstrak. Hingga diperoleh ekstrak kering dari buah pare
(Momordica charantia)dan dilakukan penghitungan rendeman yaitu dengan
membagikan antara bobot ekstrak yang diperoleh dengan bobot simplisia yang
digunakan. Hasil rendeman yang diperoleh pada ekstrak buah pare adalah 7,1%.
H. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yaang telah dilakukan dapat kita tuliskan
kesimpulan bahwa :
2. Saran
Sebaiknya fakultas menyediakan apa yang menjadi kebutuhan utama
dari praktikum sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar tanpa
membebani ppraktikan.