Anda di halaman 1dari 3

5.

klasifikasi tanaman
a. Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Family : Acanthaceae
Genus : Avicennia
Spesies : Avicennia marina (Forsk.) Vierh
b. Alkaloid, memiliki manfaat dalam bidang kesehatan antara lain adalah untuk memacu
sistem saraf, menaikkan atau menurunkan tekanan darah dan melawan infeksi mikroba
(Solomon,1980; Carey, 2006)
Tanin, memiliki manfaat sebagai antioksidan biologis (Hagerman, 2002; Trease dan
Evans, 1996).
Flavanoid, berfungsi membantu mencegah atau mengobati alergi, infeksi virus, arthritis,
dan kondisi peradangan tertentu serta dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal
bebas. saponin, memiliki manfaat sebagai antibakteri, antifungi, kemampuan
menurunkan kolesterol dalam darah dan menghambat pertumbuhan sel tumor.
Triterpenoid, berfungsi meningkaatkan mental dan memberi efek menenangkan.
Steroid, digunakan sebagai sistem kekebalan tubuh, seperti berbagai jenis alergi dan
lupus.
c. Buah tanaman mangrove jenis A. marina yang sudah masak diambil, kemudian
dibersihkan dari kotoran menggunakan akuades dan dikeringkan. Proses pengeringan
dilakukan pada oven dengan suhu 60 °C selama 3-7 hari, selanjutnya dijadikan serbuk
halus dan disaring.
d. Ekstraksi dilakukan berdasarkan metode Manilal et al. (2009) secara maserasi. Sampel
mangrove yang telah ditimbang sebanyak 100 g dimaserasi selama 3 x 24 jam dengan
metanol 80%. Hasil maserasi kemudian disaring dengan kertas saring, selanjutnya filtrat
yang didapat dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40 °C sehingga
diperoleh ekstrak metanol dari buah A. marina.
Silika gel dimasukkan secara perlahan ke dalam kolom kromatografi. Ekstrak kasar
mangrove A. marina sebanyak 5% dari volume kolom dimasukkan ke kolom gel filtrasi
dengan fase diam silika gel (0,063 mm-0,200 mm). Sampel dielusi dengan eluen
kloroform-metanol dengan perbandingan 6:4, dengan laju alir 1 mL/menit tiap fraksi.
Masing-masing fraksi hasil pemisahan diuji aktivitas penghambatannya terhadap RNA
helikase virus hepatitis C dengan uji ATPase. Fraksi yang mempunyai aktivitas
penghambatan tertinggi dilihat profilnya dengan kromatografi lapis tipis (KLT).
Purifikasi senyawa bahan aktif sampel mangrove untuk melihat metabolit sekunder
dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT). KLT dilakukan pada plat silika gel
(Merck) pada eluen kloroform dan metanol dengan perbandingan 60:40, 40:60,
50:50,30:70, 20:80 dan 10:90 (Manilal et al. 2009). Penampak noda yang digunakan
adalah pereaksi serium sulfat.
e. Fraksinasi menggunakan kromatografi gel filtrasi dengan pelarut metanol dalam
kloroform menunjukkan bahwa fraksi 2 mempunyai aktivitas inhibisi tertinggi sebesar
82,785%.
f. uji aktivitas penghambatan RNA helikase HCV menggunakan uji kolorimetri ATPase.

metode uji ATPase :

Uji ATPase dilakukan dengan mengukur konsentrasi fosfat yang terurai dari adenosin
trifosfat (ATP) menjadi ADP dan fosfat (P) yang dihasilkan dari reaksi enzim RNA helikase
dengan ATP. Uji ATPase dilakukan sebagai berikut: 50 μL/sumur campuran reaksi yang
terdiri atas 10 mM bufer asam morfolinopropana sulfonat (MOPS) (pH 6,5), 2 mM ATP, 1
mM MgCl2, dan enzim RNA helikase diinkubasi dalam 96 well microtiter plate pada suhu
ruangan selama 30 menit, kemudian dilakukan pewarnaan dengan penambahan 100
μL/sumur larutan pewarna (H2O : malachite green 0,081%: amonium molibdate 5,7% dalam
HCl 6 M: polivinylalkohol 2,3% = 2:2:1:1, v/v) dan diinkubasi selama 5 menit. Reaksi
pewarnaan dihentikan dengan penambahan 25 μL/ sumur sodium sitrat 30% kemudian
diukur absorbansinya pada absorban 620 nm dengan referensi 405 nm (Utama et al. 2000).
1. faktor-faktor yang mempengaruhi hasil ekstraksi, antara lai :
a. ukuran bahan, pengecilan ukuran bertujuan memperluan permukaan bahan sehingga
mempercepat penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan di ekstrak dan mempercepat
waktu ekstraksi.
b. suhu ekstraksi, ekstraksi akan lebih cepat di lakukan pada suhu tinggi, tetapi untuk
beberapa komoditas dapat menimbulkan kerusakan. ekstraksi baik di gunakan pada
kisaran suhu 30-50 derajat celcius.

2. partisi adalah teknik pemisahan dan pengelompokkan kandungan kimia ekstrak berdasarkan
kepolaran (Pratiwi, et, al, 2016).
partisi adalah pemisahan atau pengambilan zat terlarut dalam larutan (biasanya dalam air)
dengan menggunakan pelarut lain (biasanya organik) (khamidinal, 2009).
partisi adalah proses pemisahan untuk memperoleh komponen zat terlarut dari
campurannya dalam padatan dengan menggunakan pelarut yang sesuai (Najib, 2013).
partisi merupakan pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua
cairan tidak saling larut yang berbeda kepolarannya (sari, 2006).
partisi ekstrak adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memisahkan komponen kimia dari
ekstrak menggunakan pelarut yang berbeda kepolarannya (Tobo, 2001).

Khamidinal. 2009. teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Najib, A. 2013. Fitokimia. FF UMI: Makassar.
Pratiwi, Liza., Fudholi, Achmad dan Martien. 2016. Ekstrak Etanol, Ekstrak Etil Asetat, Fraksi
Etil Asetat sebagai sumber zat bioaktif. Journal of Pharmaceutical science and Clinical
Research 1 (1): 71-82.
Sari, Anna. 2006. Metode partisi dengan menggunakan ekstrak jahe. Jakarta. UI
Tobo, 2001. Buku Pegangan Laboratorium Fitokimia 1. Makassar UNHAS.

3. a. Langkah pertama/utama yang harus di lakukan yaitu menghitung nilai konfersi pelarut
yang di gunakandengan pelarut yang tersedia.
b. Teknik ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi, Maserasi merupakan proses
pengesktrak simplisia menggunakan pelarut dengan cara direndam dengan beberapa kali
pengadukan atau pengocoka. maserasi termasik dalam proses ekstraksi dingin karena pada
proses maserasi tdiak memerlukan pemanasan sehingga sampel yang tidak tahan terhadap
pemanasan bisa menggunakan metode ekstraksi ini.

4. Partisi adalah teknik pemisahan dengan pengelompokkan kandungan kimia ekstrak


berdasarkan kepolaran.

Partisi cair-cair (ECC) merupakan pemisahan komponen kimia diantara dua fase pelarut yang
tidak saling bercampur. komponen kimia akan terpisah ke dalam dua fase sesuai dengan
tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai