Abstract
One of the fruit plants that has the potential as a drug is mangosteen, especially on the skin of the fruit.
The main bioactive compound and become a major compound in the mangosteen plant, namely α-mangostin.
This research has succeeded in isolating α-mangostin through the extraction process using reflux method using
ethanol 96%. Purification done by the recrystallization method with solvent ethanol:aquades (1:1). The result of
extraction yield 29,93% and the result of purification obtained the yield of α-mangostin from the weight of the
extract was 2,81%. Initial identification of isolates using thin layer Chromatography (TLC) and melting point
test. This yellow powder isolate has a melting point of 179,7 ºC. Next, structural elucidation is carried out using
FT-IR spectroscopy data. Antibacterial activity test isolate compound (α-mangostin) of Bacilus cereus bacteria
have the power inhibitory with MIC 0,031 µg/ml.
PENDAHULUAN
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 118
Volume 4. No. 2 – Oktober 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 119
Volume 4. No. 2 – Oktober 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Pemurnian Ekstrak Kulit Buah Manggis hingga berbentuk serbuk untuk memperluas
Ekstrak kulit buah manggis yang permukaan dari sampel. Serbuk kulit buah
diperoleh dimurnikan menggunakan manggis tersebut selanjutnya diekstraksi
metode rekristalisasi. Ekstrak dilarutkan menggunakan metode refluks. Pada proses
dengan etanol kemudian ditambahkan refluk, pelarut berkondensasi dengan
aquades (perbandingan etanol:aquades adanya pendingin dalam kondensor yang
adalah 1:1), dan membentuk suspensi, dilalui oleh uap pelarut. Metode refluk
dinginkan dalam lemari pendingin pada dapat mengekstraksi sampel-sampel dengan
suhu 4ºC selama 24 jam. Antara Kristal dan tekstrur kasar dan tahan pemanasan
cairan dipisahkan dengan cara disaring langsung (Hakim, 2016).
menggunakan kertas saring. Isolat Proses ekstraksi menggunakan
dimonitoring dengan kromatografi lapis pelarut etanol yang merupakan pelarut
tipis (KLT), dilakukan uji titik leleh dan universal yang dapat melarutkan hampir
kemudian dilanjutkan dengan identifikasi semua zat aktif baik yang bersifat non
spektrofotometri FT-IR. polar, semi polar maupun polar. Etanol juga
dapat mengendapkan protein serta mampu
Uji Aktivitas Antibakteri menghambat kerja enzim sehingga dapat
Uji aktivitas antibakteri α- terhindar dari proses hidrolisis dan
mangostin ini dilakukan terhadap bakteri oksidasi. Selain itu, keuntungan etanol
Bacillus cereus dengan menggunakan sebagai pelarut pengekstraksi adalah
metode difusi sumuran. Sampel (α- sifatnya yang tidak toksik (aman), mudah
mangostin ) dibuat larutan dengan didapatkan dan harganya terjangkau.
konsentrasi 2 µg/ml, 1µg/ml, 0,5 µg/ml, Ekstraksi secara refluk ini
0,25 µg/ml, 0,125 µg/ml, 0,0625 µg/ml, menghasilkan rendemen ekstrak etanol
0,03125 µg/ml dan 0,01563 µg/ml. kulit buah manggis sebesar 2,81%.
Inokulum bakteri diinkubasi pada Mueller Selanjutnya ekstrak yang diperoleh
Hinton Broth pada suhu 37ºC selama 18 dimurnikan/purifikasi dengan cara
jam, setelah itu diencerkan dengan 0,9% rekristalisasi menggunakan pelarut etanol :
larutan NaCl steril sehingga mencapai aquades (1:1). Pemilihan pelarut tersebut
kekeruhan setara dengan standar didasarkan pada prinsip rekristalisasi yaitu
McFarland no 0,5. Setiap inokulum bakteri melarutkan senyawa yang akan dimurnikan
disebarkan perlahan-lahan pada cawan petri kemudian ditambahkan pelarut yang tidak
yang berisi media Mueller Hinton Agar dapat melarutkan senyawa tersebut.
(MHA) padat dan dibuat sumuran dengan Awalnya sampel dilarutkan dengan etanol
diameter 5 mm. Sebanyak 100 µl larutan dan terbentuk larutan bening, kemudian
sampel dari masing-masing konsentrasi larutan tersebut ditambahkan aquades
diisikan pada tiap sumuran, dengan ulangan sebagai unsolvent (tidak melarutkan) dan
sebanyak tiga kali. Media tersebut membentuk suspensi, selanjutnya
diinkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 didinginkan pada suhu 4ºC untuk
jam, selanjutnya diukur zona mempercepat dan memperbanyak
penghambatan pertumbuhan bakteri (zona terbentuknya kristal, lalu kristal dan cairan
bening) di sekitar sumuran. dipisahkan dengan cara disaring
menggunakan kertas saring.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN Kristal yang terbentuk dimonitoring
Kulit buah manggis matang dan dengan kromatografi lapis tipis (KLT)
segar dirajang hingga menjadi potongan- menggunakan eluen kloroform. Setelah
potongan kecil dan dikeringanginkan untuk terbentuk satu spot/bercak pada KLT,
menghilangkan kadar air dalam dalam kristal dikeringkan lalu ditimbang.
sampel tersebut. Sampel kering diblender Rendemen α-mangostin yang dihasilkan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 120
Volume 4. No. 2 – Oktober 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
dari ekstrak adalah 2,81%. Senyawa isolat Diinkubasi selama waktu tertentu dan amati
berupa serbuk kuning tersebut selanjutnya adanya hambatan pertumbuhan bakteri uji.
diuji titik lelehnya menggunakan alat Agar yang terlihat jernih merupakan zona
pengukur titik leleh dan dihasilkan nilai terang (clear zone) pada permukaan media
titik lelehnya adalah 179,7 ºC. Selanjutnya agar mengindikasikan adanya hambatan
diidentifikasi menggunakan data pertumbuhan mikroorganisme oleh agen
spektroskopi FT-IR. Pada spektrum IR antibakteri. Pengukuran zona terang (zona
(Infra Red) menunjukkan serapan-serapan hambat) dengan millimeter pada perlakuan
yang khas untuk beberapa gugus fungsi, bakteri Bacillus cereus menghasilkan zona
diantaranya adalah pada bilangan hambat 9,89 mm pada konsentrasi hambat
-1
gelombang (Vmaks) 3423 cm menunjukkan minimal (KHM) atau minimum inhibitory
adanya hidroksil bebas, sedangkan serapan concentration (MIC) 0,031µg/ml. Hal ini
pada bilangan gelombang (Vmaks) 2990 cm- membuktikan bahwa senyawa yang
1
, 2962 cm-1, 2923 cm-1 dan 2854 cm-1 diisolasi memiliki potensi sebagai
menunjukkan adanya gugus C-H alifatik. antibakteri.
Serapan dengan bilangan gelombang
(Vmaks) 1643 cm-1 menunjukkan adanya 3. KESIMPULAN
satu karbonil yang terkhelat oleh gugus Berdasarkan isolasi yang telah
hidroksi, sedangkan serapan pada bilangan dilakukan terhadap kulit buah manggis
gelombang (Vmaks) 1612 cm-1 dan 1584 cm- dihasilkan satu senyawa yaitu α-mangostin
1
menunjukkan kekhasan –C=C- aril sp2 dengan rendemen 2,81% dan rendemen
pada sistem aromatik dan serapan pada ekstraknya 29,93%. Pemurnian secara
bilangan gelombang (Vmaks) 1280 cm-1 rekristalisasi menghasilkan isolat berupa
menunjukkan adanya satu gugus –C-O eter. serbuk berwarna kuning dengan titik leleh
Berdasarkan analisa data IR dapat 179,7ºC dan elusidasi struktur
diketahui bahwa senyawa isolat memiliki menggunakan data spektroskopi IR. Uji
gugus karbonil terkhelat, gugus hidroksil aktivitas antibakteri dengan metode difusi
bebas, gugus C-H alifatik dan sistem sumuran memberikan hasil bahwa senyawa
aromatik yang sesuai dengan kerangka α-mangostin memiliki aktivitas antibakteri
santon dan senyawa tersebut memiliki terhadap Bacillus cereus dengan MIC 0,031
kesamaan struktur dengan senyawa α- µg/ml.
mangostin (Ahmat, dkk., 2010).
4. REFERENSI
H3C CH3
O
O OH Aris, S.R.S. 2010. Bioactive Xanthones
CH3
H3C
from the Pericarp of Garcinia
HO O OH
mangostana. Middle-East Journal of
Gambar 1. Struktur kimia α-mangostin Scientific Research: 6(2), Malaysia,
Uji aktivitas antibakteri senyawa 123-127.
isolat (α-mangostin) menggunakan metode
difusi sumuran (Tes Kirby & Bauer). Chaverri, Pedraza J., Cardenas, Rodriquez
Metode ini merupakan metode yang umum N., Orozco, Ibarra M., Perez, Rojaz
digunakan di laboratorium dimana didapat J.M. 2008. Medicinal Properties of
kepekaan suatu organisme terhadap Mangosteen (Garcinia mangostana
senyawa atau obat. Zat yang akan diuji L.). Food and Chemical Toxicology.
berdifusi dari pencadang (reservoir) ke 46: 3900-3227.
dalam medium agar yang telah Cos, P., Vlietinck, A.J., Berghe, D.V.,
diinokulasikan dengan bakteri uji. Maes, L. 2006. Anti-Infective Potential
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 121
Volume 4. No. 2 – Oktober 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 122
Volume 4. No. 2 – Oktober 2018