Oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman tanaman herbal yang dimiliki Indonesia serta
ketersediaannya disekitar masyarakat sangat berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai obat-obatan dalam upaya memelihara, mempertahankan dan
mengobati masalah kesehatan dikalangan masyarakat. Pemanfaatan herbal
sebagai obat merupakan warisan budaya yang didasari oleh keterampilan,
pengetahuan dan pengalaman yang secara turun-temurun diwariskan oleh
generasi sebelumnya (Wijaya, 2000). Dari beberapa penelitian menyebutkan
bahwa kurang lebih sekitar 7.500 tanaman yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia yang dapat dipergunakan untuk pengobatan (Wiartha, 2011).
Secara empiris tanaman herbal diketahui memiliki berbagai efek
farmakologis seperti efek analgesik, antipiretik, anti inflamasi, anti oksidan,
anti kolesterol, antidiabetes, anti hipertensi dan lain sebagainya.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Metodologi Penelitian
Metode
Tempat & Waktu
Alat & Bahan
Alur Penilitian
.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Anak divisio : Angiospermae
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Familia : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L
Kadar abu tidak larut asam merupakan salah satu kriteria dalam
menentukan tingkat kebersihan dalam proses pengolahan suatu
produk. Abu tidak larut asam dicerminkan oleh adanya
7
Kadar abu tidak larut asam merupakan salah satu kriteria dalam
menentukan tingkat kebersihan dalam proses pengolahan suatu
produk. Abu tidak larut asam dicerminkan oleh adanya
kontaminasi mineral atau logam yang tidak larut asam dalam
suatu produk. Kadar tidak larut dalam asam biasanya
mengandung silikat yang berasal dari tanah atau pasir. Jumlah
kotoran, tanah, tanah liat dan unsur logam Ag, Pb dan Hg.
6) Penetapan Bobot Jenis
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA