Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728

https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index DOI : https://doi.org/10.36060/ p-ISSN 2461-0496

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)
SEBAGAI ANTI INFLAMASI PADA MENCIT (Mus musculus)

*)Megawati
*)Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar
*)Program Studi D-III Farmasi Sandi Karsa Makassar

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) Sebagai Antiinflamasi Pada Mencit (Musmusculus), dengan tujuan untuk mengetahui efek
antiinflamasi dan pada konsentrasi berapa ekstrak kulit buah manggis dapat memberikan efek antiinflamasi yang
optimal. Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri
dari 3 ekor mencit, kelompok I diberi aquadest, kelompok II, III, dan IV masing-masing diberi ekstrak kulit buah
manggis dengan konsentrasi 1% b/v, 2% b/v, dan 3% b/v sebagai kelompok perlakuan dan untuk kelompok V
diberi larutan Natrium Diklofenak 0,01% b/v sebagai control positif. Sebelum diberi larutan uji, semua hewan
diinduksi dengan putih telur 0,1 ml yang disuntik secara intraplantar. Evaluasi volume udem dilakukan dengan
mengukur volume udem dengan menggunakan pletysmometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 1% b/v, 2% b/v, dan 3% b/v dapat menurunkan volume udem
atau berkhasiat sebagai antiinflamasi. Efek penurunan volume udem pada konsentrasi 3% b/v berbeda nyata
dengan efek yang ditimbulkan pembanding larutan Na. diklofenak 0,01% b/v.

Kata kunci : Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Antiinflamasi, Mencit (Musmusculus).

PENDAHULUAN Tumbuhan yang sering digunakan sebagai


bahan obat diantaranya adalah kulit manggis.Kulit
A. Latar Belakang manggis digunakan masyarakat untuk mengobati
Obat merupakan hal yang sangat penting berbagai penyakit diantaranya menghilangkan
bagi kehidupan manusia. Sejalan dengan inflamasi dan sebagian masyarakat menggunakan
munculnya jenis-jenis penyakit yang merebak luas kulit buah manggis sebagai obat penyakit dalam.
di masyarakat mengakibatkan kebutuhan obat Kulit manggis memiliki kandungan senyawa aktif
menjadi suatu hal yang sangat penting. Tetapi yang diduga berfungsi sebagai obat, yaitu xanthon,
seiring berkembangnya teknologi banyak obat yang mangostin, garsion, flavanoid, dan tanin. Dengan
ditemukan. Obat-obatan ini banyak mengandung kandungan senyawa aktif tersebut menunjukkan
kimia buatan sehingga banyak mempunyai efek kulit manggis dapat berfungsi sebagai anti
samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. oleh inflamasi, peluruh haid, obat sariawan, penurun
karena itu, kebanyakan masyarakat Indonesia panas, adstringen, obat disentri, anti oksidan, anti
menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai kanker, anti malaria, anti bakteri, anti jamur, anti
salah satu upaya menanggulangi berbagai masalah virus, mampu meredam radikal bebas secara kuat,
kesehatan (Calisa, 2010). memperkuat daya tahan tubuh, melancarkan
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan b pencernaan dan mencengah penyakit jantung.
ahan yang berupa bahan tum-buhan,bahanhewan, Untuk pembuktian secara ilmiah tentang
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau efek anti inflamasi yang diberikan oleh jenis
campuran bahan tersebut yang secara turun temuru tanaman kulit manggis tersebut perlu dilakukan
n telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pe penelitian ilmiah untuk menguji efek tersebut.
ngalaman (Menkes RI 2007).
Penggunaan tanaman obat untuk B. Rumusan Masalah
penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada Rumusan masalah dari penelitian ini adalah,
pengalaman yang secara turun-temurun diwariskan apakah ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia
oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. mangostana L.) memiliki efek anti inflamasi?
Tanaman obat merupakan suatu komponen penting
dalam pengobatan tradisional. Selain lebih C. Tujuan Penelitian
ekonomis, efek samping ramuan herbal sangat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kecil. Karena itu, penggunaan obat herbal alami apakah ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia
dengan formulasi yang tepat sangat penting dan mangostana L.) mempunyai efek anti inflamasi.
tentunya lebih aman dan efektif.

Volume V, No. 2, November 2019 116


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254
Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728

https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index DOI : https://doi.org/10.36060/ p-ISSN 2461-0496

D. Manfaat Penelitian 4. Pembuatan sediaan diklofenak


Untuk memberikan informasi kepada Alat dan bahan disiapkan, Ditimbang 10 tablet
masyarakat tentang manfaat Kulit Buah Manggis diklofenak, lalu di timbang berat rata-ratanya,
(Garcinia mangostana L.) terhadapat penyakit Tablet diklofenak digerus dalam lumpang
inflamasi. hingga halus, Di timbang 0,13 mg lalu
disuspensikan dengan 100 ml Na-CMC 1%.
METODE PENELITIAN 5. Pembuatan sampel
Wadah maserasi berupa toples dicuci sampai
A. Jenis Penelitian bersih, dikeringkan dan dibilas dengan metanol,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kemudian sampel yang telah dipotong kecil-
eksperimental dengan melakukan uji efektivitas kecil ditimbang sebanyak 300 gram dan
ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia dimasukkan ke dalam toples dan ditekan dengan
mangostana L.) sebagai anti inflamasi pada mencit batang pengaduk hingga rata permukaannya,
(Mus musculus). lalu ditambahkan pelarut metanol kira-kira 2
bagian dari sampel kemudian ditutup dengan
B. Waktu Dan Tempat Penelitian aluminium foil dengan rapat dan simpan pada
Penelitian ini akan dilaksanakan di tempat yang tidak terkena cahaya langsung pada
Laboratorium Farmakologi Akademi Farmasi Sandi temperatur kamar, setelah 24 jam sampel
Karsa Makassar pada Bulan Oktober 2019. diaduk-aduk hingga sampel bagian bawah
berada pada bagian atas. Setelah 5 hari sampel
C. Alat Dan Bahan disaring dengan menggunakan kertas saring
Alat yang digunakan yaitu Erlenmeyer 100 atau kapas bebas lemak ke dalam botol-botol
ml, Gelas kimia 100 ml, Gelas ukur 50 ml, Kain penampung. Ampasnya dimasukkan kembali ke
flanel, Lumpang dan stamper, Neraca ohause, Pipet dalam toples dan dilakukan seperti semula.
tetes, Platysmometer, Spoit injeksi 1 ml, Spoit oral Maserasi dilakukan 3 kali lima hari. Ekstrak
1 ml, Stopwatch, Timbangan analitik, Timbangan yang diperoleh dikumpulkan dan di
Hewan (berkel). enaptuangkan selama semalam, filtrat dan
Bahan yang digunakan yaitu Aluminium endapan dipisahkan. Filtrat diambil dan
foil, Aquadest, Alkohol 96 %, Kulit Buah Manggis diuapkan hingga kering atau kental dan
(Garcinia mangostana L.), Na- CMC 1 %, Natrium selanjutnya di identifikasi komponen kimianya.
Diklofenak 50 mg, Putih telur 1%. 6. Perlakuan Hewan Uji
a. Kontrol hewan uji I
D. Desain Penelitian 1) Mencit diberi tanda pada bagian kaki
1. Pengambilan dan Pengolahan Sampel dengan spidol, lalu kaki tersebut
Sampel kulit buah manggisdiambil dari dimasukkan kedalam Raksa dari
Polewali. Kulit buah manggis yang telah Pletysmometer dan dicatat volumenya.
dipisahakan dengan buahnya kemudian 2) Mencit disuntik dengan putih telur pada
dibersihkan dan di cuci. Selanjutnya kulit bagian telapak kakinya sampai terjadi
menggis ditimbang basah, kemudian di pembengkakan.
keringkan lalu ditimbang.Kulit manggis yang 3) Mencit 1 diberi aquadest sebanyak 0,8
telah kering kemudian di Rajang dan di cacah ml, mencit ke-2 0.6 ml, & mencit ke-3
kecil-kecil.Dan terakhir kulit manggis siap 0.7 ml, kemudian didiamkan selama 15,
untuk di ekstraksi. 30, dan 60 menit.
2. Penyiapan Hewan Uji 4) Kaki mencit kemudian dimasukkan
Dipilih hewan coba berupa mencit yang sehat, kedalam raksa untuk diukur dan
Hewan coba dipuasakan ±4 jam sebelum pengukuran dilakukan kembali pada
percobaan dilakukan, Hewan coba ditimbang menit ke 15, 30, dan 60 menit.
dan dicatat berat badannya b. Kontrol hewan uji II
3. Pembuatan Na-CMC 1 % 1) Mencit diberi tanda pada bagian kakinya
Ditimbang 1 gr Na-CMC, Aquadest sebanyak dengan spidol, lalu kaki tersebut
100 ml dipanaskan hingga 70°C, Dimasukkan dimasukkan kedalam raksa dari
sedikit demi sedikit kedalam 50 ml air panas pletysmometer dan dicatat volumenya.
sambil diaduk dengan cepat, Sisa aquadest 2) Mencit disuntik dengan putih telur pada
sebanyak 50 ml ditambahkan sambil terus bagian telapak kakinya sampai terjadi
diaduk, Larutan Na-CMC dimasukkan kedalam pembengkakan.
wadah dan didiamkan, lalu dimasukkan 3) Mencit 1 diberi Natrium Diklofenak
kedalam lemari es dan didiamkan semalam sebanyak 0,8 ml, mencit ke-2 0.8 ml, &
sebelum dipakai.

Volume V, No. 2, November 2019 117


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254
Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728

https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index DOI : https://doi.org/10.36060/ p-ISSN 2461-0496

mencit ke-3 0.9 ml, kemudian didiamkan respons imun dan peradangan kronis. Peradangan
selama 15, 30, dan 60 menit. akut adalah respon awal dari luka jaringan, yang
4) Kaki mencit kemudian dimasukkan diperantai oleh pelepasan autokoid dan biasanya
kedalam raksa untuk diukur dan mendahului perkembangan respons imun.
pengukuran dilakukan kembali pada Pengobatan pasien dengan inflamasi mempunyai 2
menit ke 15, 30, dan 60 menit. tujuan utama, yaitu: meringankan rasa nyeri, yang
c. Hewan uji III sering kali gejala awal yang terlihat dan keluhan
1) Mencit diberi tanda pada bagian kakinya utama yang terus menerus dari pasien. Selain itu
dengan spidol, lalu kaki tersebut juga memperlambat atau membatasi proses
dimasukkan kedalam raksa dari kerusakan jaringan. Obat modern yang biasa
pletysmometer dan dicatat volumenya. digunakan sebagai anti inflamasi adalah obat
2) Mencit disuntik dengan putih telur pada golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) yang
bagian telapak kakinya sampai terjadi pada umumnya mempunyai efek samping tukak
pembengkakan. lambung. Oleh karena itu perlu dicari pengobatan
3) Mencit 1 diberi Ekstrak etanol Kulit alternatif untuk melawan dan mengendalikan rasa
Buah Manggis (Garcinia mangostana nyeri dan peradangan dengan efek samping yang
L.) 1 % sebanyak 0,8 ml, mencit ke-2 0.9 relatif lebih kecil, misalnya obat yang berasal dari
ml, & mencit ke-3 0.96 ml, kemudian tumbuhan.
didiamkan selama 15, 30, dan 60 menit. Penelitian tentang uji efek antiinflamasi
Kemudian dilakukan hal yang sama pada ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia
ekstrak etanol kulit buah manggis mangostana L.) pada mencit (Mus musculus).
(Garcinia mangostana L.) 2 % & 3 %. Dimana menggunakan mencit sebagai hewan uji
4) Kaki mencit kemudian dimasukkan sebanyak 15 ekor, yang diberi perlakuan sesuai
kedalam raksa untuk diukur dan dengan konsentrasi tertentu dan volume pemberian
pengukuran dilakukan kembali pada secara oral.
menit ke 15, 30, dan 60 menit. Sebelum perlakuan, masing-masing mencit
dipuasakan kira-kira 3-4 jam tetapi air minum tetap
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN diberikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kemungkunan adanya pengaruh makanan terhadap
A. Hasil Penelitian kandungan bahan berkhasiat dari ekstrak akar
Berdasarkan hasil penelitian uji efek anti pulutan yang dapat mempengaruhi efek anti
inflamasi ekstrak kulit buah manggis (Garcinia inflamasi yang ditimbulkan. Selain itu,untuk
mangostana L.) pada mencit (Mus musculus). Hasil memudahkan selama pemberian ekstrak secara oral
ujinya adalah sebagai berikut: pada mencit, karena tanpa dipuasakan sebelum
perlakuankemungkinan makanan akan dikeluarkan
Tabel I. Hasil pengukuran volume udem awal dan melalui mulut selama pemberian secara oral.
volume udem setelah perlakuan pada Penelitian ini menggunakan Natrium
hewan uji mencit. diklofenak sebagai pembanding dengan maksud
Vol. udem Volume air raksa (ml) setelah
untuk memperlihatkan/ membandingkan bahwa
Vol.
setelah menit ke- ekstrak kulit buah manggis dari beberapa
Udem Rata-
Perlakuan N
awal
diberikan Jumlah
rata
konsentrasi apakah memberikan efek sesuai dengan
putih telur 0’ 15’ 30’ 60’
(ml)
1 % (ml)
natrium diklofeenak sebagai anti inflamasi, natrium
1 0,1 0,15 0,15 0,14 0,14 0,14 0,57 0,1425 diklofenak digunakan sebagai pembanding karena
Klp I
Aquadest
2 0,1 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,68 0,17 obat ini memiliki aktivitas dengan jalan
3 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2
menghambat enzim siklooksigenase sehingga
Klp II 1 0,11 0,17 0,17 0,16 0,11 0,11 0,57 0,1425
Ekstrak 2 0,11 0,16 0,16 0,15 0,11 0,11 0,58 0,145
pembentukan prostaglandin terhambat,selain itu
1 % b/v 3 0,12 0,16 0,16 0,13 0,12 0,12 0,52 0,13 natrium diklofenak juuga mempunyai efek samping
Klp III 1 0,2 0,4 0,4 0,35 0,30 0,2 1,25 0,3125 yang relatif kecil dari pada obat anti inflamasi yang
Ekstrak 2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,23 0,2 1,03 0,2375
lainnya.
2 % b/v 3 0,2 0,4 0,4 0,4 0,3 0,2 1,3 0,325
Klp IV 1 0,1 0,25 0,25 0,19 0,15 0,1 0,69 0,1725
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Ekstrak 2 0,1 0,3 0,3 0,23 0,19 0,1 0,79 0,1975 dilakukan, bahwa pemberian Aquadest, Ekstrak
3 % b/v 3 0,1 0,25 0,25 0,23 0,2 0,14 0,82 0,205 kulit buah manggis dengan konsentrasi 1%, 2%,
Klp V Na. 1 0,1 0,2 0,2 0,2 0,15 0,1 0,68 0,17
dan 3% b/v, terjadi persen penurunan rata-rata
diklofenak 2 0,1 0,3 0,3 0,3 0,2 0,1 0,88 0,22
0,01 % b/v 3 0,1 0,2 0,2 0,2 0,18 0,1 0,68 0,17
volume udem masing-masing sebesar 1,66%,
14,765%, 20,485%dan 27,72%, sedangkan pada
pemberian suspensi Natrium diklofenak 0,01% b/v
B. Pembahasan
sebagai pembanding lebih efektif dalam
Radang atau inflamasi pada umumnya
menurunkan volume udem kaki mencit dengan
dibagi dalam tiga fase yaitu : peradangan akut,

Volume V, No. 2, November 2019 118


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254
Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728

https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index DOI : https://doi.org/10.36060/ p-ISSN 2461-0496

presentase rata-rata sebesar 18,88%. Hasil ini Baratawidjaja, Kernen Garna, 2006, Imunologi
menunjukkan bahwa potensi Aquadest menurunkan Dasar Edisi 7 Fakultas Kedokteran
volume udem relatif kecil dibandingkan dengan Universitas Indonesia. Jakarta
pemberian ekstrak kulit buah manggis. Larutan
Aquadest dalam hal ini hanya merupakan pembawa Calisa.A., 2010, http//Pemanfaatan Tanaman
yang tidak memiliki efek farmakologis atau tidak Sebagai Obat Antidiabetes.com, Proposal
berpengaruh dalam menurunkan volume udem. Penelitian Universitas Jogjakarta, Diakses
Pada ekstrak kulit buah manggis konsentrasi 3% pada 21 januari 2014.Menteri Kesehatan
b/v dapat memberikan efek anti inflamasi yang Republik Indonesia, 2007, Undang Undang
optimal karena terdapat senyawa yang lebih besar Kesehatan Nomor 23 tahun 1992, Jakarta
dari pada ekstrak kulit buah manggis konsentrasi
1% dan 2% b/v. Adapun kandungan kimia kulit Direktorat Jenderal POM, 1995. Materia Medika
buah manggis yang berkhasiat sebagai anti Indonesia Jilid 6. Departemen Kesehatan
inflamasi yaitu flavanoid. Mekanisme flavanoid Republik Indonesia: Jakarta
dalam menghambat proses terjadinya inflamasi
melalui dua cara, yaitu dengan menghambat Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
permeabilitas kapiler dan menghambat Kedokteran Universitas Indonesia. 2007,
metabolisme asam arakidonat dan sekresi enzim Farmakologi dan Terapi Edisi V: Jakarta
lisosom dari sel neutrofil dan sel endothelial.
Flavanoid berperan penting dalam menjaga Grasindo, 2003, Penelitian Mengenai Khasiat Kulit
permeabilitas serta meningkatkkan resistensi Manggis. Jakarta: PT. Gramedia
pembuluh darah kapiler. Oleh karena itu, flavanoid Widiasarani Indonesia Kompas Gramedia
digunakan pada keadaan patologis seperti Building.
terjadinya gangguan permeabilitas dinding
pembuluh darah. Flavanoid terutama bekerja pada Gunawan D dan Mulyadi S, 2004. Ilmu Obat Alam
endothelium mikrovaskular untuk mengurangi (Farmakognosi Jilid 1). Penebar Swadaya:
terjadinya hipermeabilitas dan radang. Beberapa Jakarta
senyawa flavanoid dapat menghambat pelepasan
asam arakhidonat dan sekresi eenzim lisosom dari Ganiswara, S. G. 2007. Farmakologi dan Terapi,
membran dengan jalan memblok jalur Ed. 5. Bagian Farmakologi Fakultas
siklooksigenase dan jalur lipoksigenase sehingga Kedokteran UI, Jakarta 232-240
menurunkan kadar prostaglandin dan leukotriena
(mediator inflamasi). Han T. H.,Rahardja K. 2002. Obat-Obat Penting,
Khasiat, penggunaan dan Efek-efek
PENUTUP Sampingnya. Ed.5. PT Elex Media
Kompitindo Kelompok Gramedia:
A. Kesimpulan Jakarta.308,313
1. Ekstrak kulit buah manggis konsentrasi 1%, 2%,
dan 3% b/v dapat memberikan efek anti Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2007,
inflamasi pada mencit Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun
2. Ekstrak kulit buah manggis pada konsentrasi 1992, Jakarta.
3% b/v memberikan efek anti inflamasi paling
optimal, tetapi pemberian kontrol pembanding Sidik, 1998,http://Perkembangan Pemanfaatan
Na. diklofenak 0,01% b/v masih lebih baik. Tumbuhan obat di Indonesia.com, Makalah
Seminar Pengobatan Tradisional, Diakses
B. Saran pada tanggal 27 April 2010.
Disarankan untuk penelitian selanjutnya
tentang efek farmakologi lain dari kulit buah Widyastuti K, 2002. Farmakognosi Jilid 1.
manggis (Garcinia mangostana L.) dan dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia:
bentuk sediaan uji yang lain serta mengidentifikasi Jakarta.
dan mengisolasi kandungan kimia dari kulit buah
manggis yang berkhasiat sebagai anti inflamasi. Winyard PG, Willoughby DA. Inflamation
Protocols. Humana Press. New Jersey. 2003
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, S. Farmakoterapi Dalam Neurologi.
Anief, M. 1998. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada Salemba Medika. Jakarta. 2001. Hal. 113
University Press: Yogyakarta

Volume V, No. 2, November 2019 119


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254

Anda mungkin juga menyukai