Anda di halaman 1dari 16

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2016, hlm 1 – 16 Vol. 44. No.

1
ISSN 0126 - 4265

POTENSI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) YANG


DICAMPUR DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN
TUBUH DAN KELULUSHIDUPAN IKAN LELE DUMBO (Clarias
gariepinus) TERHADAP PENYAKIT Motile Aeromonas Septicemia
Iesje Lukistyowati1) dan Mario Syatma2)

Diterima : 25 September 2015 Disetujui: 28 Desember 2015

ABSTRACT

This research was conducted on 12th May until 23rd July 2015 held at
Parasite and Fish Disease Laboratory. The aims of this research was to determine
the potency of mangosteen pericarp (G. mangostana L.) in feed to increase
immunity of African catfish (C. gariepinus) on Motile Aeromonas Septicemia
disease seen from the hematology parameters. The treatments were addition of
mangosteen pericarp in feed with different concentration i.e : Kn (without
mangosteen pericarp), Kp (without mangosteen pericarp and injected using A.
hydrophila), P1 (addition mangosteen pericarp 2 g/kg of feed and injected using A.
hydrophila), P2 (addition mangosteen pericarp 4 g/kg of feed and injected using A.
hydrophila) and P3 (addition mangosteen pericarp 6 g/kg of feed and injected
using A. hydrophila). Fish were maintained for 60 days. After 60 days treatment
the fish were intramuscularly infected with A. hydrophila with density of
107cell/ml in a dose of 0,1 ml/fish. The best results showed that addition
mangosteen pericarp in P3 treatment after challenged with A. hydrophila
significantly different on haematocrit levels (22,94%), total leukocytes
(104,83×103 cells/mm3), phagocytic activity (64,80%), and survival rate (100%).
Total eritrocytes were not different significantly between treatment with 2,04×106
cells/mm3.

Keywords : mangosteen pericarp, Garcinia mangostana L., immunity, African


catfish, Motile A. Septicemia

PENDAHULUAN1 yang jelas berkaitan satu sama lain


Budidaya ikan lele secara yaitu toksiknya dasar kolam dapat
intensif dengan kepadatan yang disebabkan oleh akumulasi sedimen
tinggi dan pemberian pakan secara dari pemberian pakan yang
optimal sangat diperlukan untuk berlebihan dan ekskresi ikan, hal ini
mendapatkan hasil yang optimal. dapat menjadi penyebab sumber
Namun seringkali sistem ini tidak patogen seperti bakteri dan protozoa.
memberikan hasil yang memuaskan, Kehadiran organisme yang tidak
bahkan berdampak negatif akibat diharapkan ini yang menyebabkan
masalah lingkungan dan terjadinya ikan menjadi stres dan dapat
penyebaran penyakit. Dua faktor menyebabkan kondisi kesehatannya
menurun, aktivitasnya melemah dan
1)
dapat menyebabkan kematian
Staf Pengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu (Pickering, 1981).
Kelautan Universitas Riau
2)
Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Penanggulangan penyakit ikan
Kelautan Universitas Riau pada akuakultur telah sering

1
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

dilakukan dengan menggunakan ternyata memiliki kandungan


berbagai antibiotik, tindakan ini senyawa aktif yang termasuk
sangat merugikan. Pada umumnya golongan xanthone. Senyawa
pembudidaya sering melakukan xanthone yang telah teridentifikasi
pemberian berbagai macam diantaranya adalah 1,3,6-trihidroksi-
antibiotik seperti ampicillin, 7-metoksi-2.8-bis (3-metil-2-butenil)
chloramphenicol, tetracycline dan - 9H-xanten-9-on dan 1,3,6,7-
desinfektan pada ikan. Penggunaan tetrahidroksi-2,8-bis (3-metil-2-
antibiotik secara terus menerus dan butenil) -9Hxanten-9-on. Keduanya
bila penggunaannya tidak tepat dapat lebih dikenal dengan nama alfa-
menyebabkan bakteri patogen mangostin dan gamma-mangostin
menjadi resisten, terjadi penimbunan yang memiliki sifat antibakteri. Serta
residu obat-obatan di dalam tubuh senyawa golongan alkaloid, tanin,
ikan dan lingkungan perairan yang fenolik, flavonoid dan triterpenoid
akhirnya berbahaya bagi konsumen diketahui mempunyai sifat
yang mengkonsumsinya. antibakteri (Poeloengan dan
Untuk mengatasi permasalahan Praptiwi, 2010).
tersebut, perlu dicari alternatif lain Kulit buah manggis (Garcinia
sebagai pengganti antibiotik dengan mangostana L.) mengandung
menggunakan bahan alami yang senyawa utama yaitu golongan
berasal dari tumbuhan yang dapat xanthone. Senyawa xanthone ini
dijadikan sebagai bahan antibiotik telah teridentifikasi, diantaranya
alami (herbal medicine). Salah satu adalah alfa mangostin dan gamma-
jenis fitofarmaka yang belum pernah mangostin (Mardiana, 2012).
dimanfaatkan dalam kegiatan Berdasarkan hasil penelitian
budidaya perikanan khususnya dalam menunjukkan bahwa xanthone pada
mengatasi penyakit ikan yang kulit buah manggis memiliki
disebabkan oleh bakteri adalah kulit beberapa khasiat dan manfaatnya
buah manggis. Kebanyakan bagi kesehatan, antara lain sebagai
masyarakat hanya memakan isi buah antiinflamasi, antialergi, antibakteri,
manggisnya, sedangkan kulitnya antijamur, antivirus, antidiabetes,
sering dibuang. Kulit buah manggis antikanker dan antioksidan
mengandung senyawa fitokimia yang (Anastasia, 2010). Dengan demikian
berpotensi sebagai antibakteri. diharapkan fitokimia yang
Skrining fitokimia yang telah terkandung dalam kulit buah
dilakukan oleh Poeloengan dan manggis dapat juga digunakan untuk
Praptiwi (2010) terhadap kulit buah menekan penyakit MAS (Motile
manggis menunjukkan adanya Aeromonas Septicemia) pada ikan
senyawa golongan alkaloid, tanin, yang disebabkan oleh bakteri
fenolik, flavonoid, dan triterpenoid. Aeromonas hydrophila.
Senyawa tersebut telah terbukti dapat
menghambat pertumbuhan bakteri METODE PENELITIAN
Staphylococcus aureus dan Penelitian ini telah dilakukan
Staphylococcus epidermidis, dengan pada tanggal 12 Mei-23 Juli 2015 di
konsentrasi 50% dapat menghasilkan Laboratorium Parasit dan Penyakit
zona hambat sebesar 11 mm. Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Pradipta et al., (2007), Kelautan Universitas Riau. Metode
menyatakan kulit buah manggis penelitian yang digunakan adalah

2
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

metode eksperimen dengan Pekanbaru dengan ukuran 8-12 cm


menggunakan Rancangan Acak sebanyak 150 ekor dan manggis yang
Lengkap (RAL) terdiri dari 5 digunakan berasal dari Desa Mudiak
perlakuan dan 3 ulangan, yaitu Liki Kecamatan Suliki, Kabupaten
memberi pakan yang mengandung Limapuluh Kota, Payakumbuh,
tepung kulit manggis yang dicampur Provinsi Sumatera Barat.
dalam pakan buatan yang diramu Media tumbuh bakteri yang
sendiri dalam bentuk pellet dengan digunakan antara lain TSA (Tryptic
kadar protein 35%. Adapun Soy Agar), TSB (Tryptic Soy Broth),
perlakuan yang digunakan dalam GSP (Pseudomonas Aeromonas
penelitian ini adalah : Selektif Agar), PBS (Phosphate
Kn (kontrol negatif tanpa Buffer Saline), Aquabides, alkohol,
pemberian tepung kulit ethanol 70 %, untuk membius ikan
manggis); digunakan minyak cengkeh dan zat
Kp (kontrol positif tanpa untuk pemeriksaan darah diperlukan
pemberian tepung kulit buah EDTA, larutan Turk, lilin virtex, dan
manggis kemudian diinfeksi pewarna Giemsha.
dengan A. hydrophila );
Alat
P1 (pemberian tepung kulit buah
Alat yang digunakan yaitu
manggis 2 g/kg pakan,
meliputi akuarium ukuran 30×40×30
kemudian diinfeksi dengan A.
cm, mikroskop, haemocitometer,
hydrophila);
jarum suntik terumo 1 ml, tabung
P2 (pemberian tepung kulit buah
hematocrit, eppendorf, objek glas,
manggis 4 g/kg pakan,
hot plate, cawan petri, mikro pipet,
kemudian diinfeksi dengan A.
mikrotiter plate, timbangan analitik,
hydrophila);
inkubator, autoclave, lampu bunsen,
P3 (pemberian tepung kulit buah
jarum ose, vortex, centrifuge dan
manggis 6 g/kg pakan,
seperangkat alat untuk mengukur
kemudian diinfeksi dengan A.
kualitas air (pH-meter, DO-meter
hydrophila)
dan spektrofotometer).
Parameter yang diamati adalah
Prosedur Penelitian
: ketahanan tubuh ikan lele dilihat
Penyediaan Bakteri Aeromonas
dari gambaran fisiologis darah
hydrophila
meliputi : total eritrosit, hematokrit,
Bakteri Aeromonas hydrophila
total leukosit, aktivitas fagositosis,
yang dipakai dalam penelitian ini
kelulushidupan serta parameter
adalah isolat murni yang diperoleh
penunjang yaitu kualitas air.
dari Stasiun Karantina Ikan
Bahan dan Materi Penelitian Pengendalian Mutu dan Keamanan
Sampel bakteri Aeromonas Hasil Perikanan Kelas I Pekanbaru
hydrophila merupakan isolat murni dengan kode isolat ATCC 35654.
yang diperoleh dari Stasiun Koloni bakteri yang tumbuh pada
Karantina Ikan Pengendalian Mutu media selektif GSP berwarna kuning
dan Keamanan Hasil Perikanan dengan diameter yang seragam
Kelas I Pekanbaru dengan kode selanjutnya dilakukan uji dasar
isolat ATCC 35654. Ikan sampel maupun uji biokimia secara
yang digunakan berasal dari usaha konvensional. Kemudian bakteri A.
pembesaran “De Jabon Farm” hydrophila tersebut disimpan dalam

3
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

agar miring dan siap untuk bakteri yang akan kita gunakan
digunakan. Bila akan digunakan terhadap ikan) dengan menggunakan
untuk uji tantang, bakteri tersebut metode pengenceran (Lukistyowati,
dikultur terlebih dahulu pada media 2005).
TSB agar mudah untuk
penggunaannya berdasarkan Formulasi Pakan yang
kepadatan bakteri yang kita inginkan Mengandung Tepung Kulit Buah
berdasarkan LD50 (patogenitas dari Manggis untuk Ikan Lele

Tabel 1. Formulasi Pakan dan Dosis Tepung Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) yang diberikan pada Ikan Lele (Clarias gariepinus)
dengan Kandungan Protein 35%
Protein Bahan Perlakuan (g/kg Pakan)
Bahan
(%) Kp/Kn P1 P2 P3
Tepung Ikan 41 400 400 400 400
Tepung Terigu 7 140 140 140 140
Tepung Kedelai 46 400 400 400 400
Vitamin 2 20 20 20 20
Mineral 2 20 20 20 20
Minyak Ikan 2 20 20 20 20
Tepung kulit Manggis - 0246
Jumlah 100 1000 1002 1004 1006
Keterangan : Kp = Kontrol positif ; Kn = Kontrol negatif; P1 (2g tepung kulit manggis)/kg pakan;
P2 (4 g tepung kulit manggis)/kg pakan; P3 (6 g kulit manggis)/kg pakan

Komposisi masing-masing dilakukan pengeringan dengan


bahan ditentukan sesuai dengan penjemuran.
kebutuhan protein yang diharapkan
yaitu sebesar 35%. Proporsi tepung Pemeliharaan Ikan
kulit buah manggis ditentukan sesuai Ikan sebelum digunakan
kebutuhan masing-masing perlakuan, diaklimatisasi dengan cara diambil
sedangkan bahan-bahan lain seperti secara acak kemudian diukur dan
tepung ikan, tepung kedelai, tepung ditimbang berat tubuhnya terlebih
terigu, vitamin mix, mineral mix, dahulu kemudian dimasukkan ke
serta minyak ikan disesuaikan wadah akuarium yang telah
jumlahnya berdasarkan hasil disiapkan, adaptasi ikan berlangsung
perhitungan. Bahan-bahan yang selama 3 hari dan diberi pellet buatan
digunakan ditimbang sesuai (pellet ikan kontrol). Setelah hari ke
kebutuhan. Komposisi dari pakan uji empat ikan mulai diberi perlakuan
yang akan diaplikasikan dapat dilihat dengan memberikan pakan sesuai
pada Tabel 1. dengan dosis yang telah ditetapkan.
Pencampuran bahan dilakukan Pemberian pakan berlangsung
secara bertahap, mulai dari jumlah selama 2 bulan dan diberikan secara
yang paling sedikit hingga yang at satiation pada pagi, siang dan sore
paling banyak agar campuran hari. Parameter yang diamati yaitu :
menjadi homogen. Pellet dicetak
pada penggilingan, kemudian

4
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Perhitungan Total Eritrosit menghisap larutan Turk sampai skala


Total eritrosit dihitung menurut 11, kemudian dihomogenkan dengan
Blaxhall dan Daisley (1973) yakni : cara menggoyang-goyangkan pipet
sampel darah ikan dihisap dengan tersebut membentuk angka 8 agar
pipet sampai skala 0,5 yang tercampur merata. Tetesan pertama
dilanjutkan dengan menghisap dibuang, kemudian tetesan
larutan Hayem sampai skala 101 berikutnya dimasukkan ke dalam
kemudian homogenkan dengan hemositometer dan ditutup dengan
menggoyang-goyangkan pipet kaca penutup. Perhitungan dilakukan
membentuk angka 8 agar tercampur dengan menggunakan mikroskop
merata. Tetesan pertama dibuang dan pada 4 kotak besar hemositometer.
tetesan berikutnya dimasukkan ke
dalam hemositometer dan tutup Aktivitas Fagositosis
dengan kaca penutup. Perhitungan Pengukuran aktivitas
dilakukan di bawah mikroskop pada fagositosis dilakukan dengan metode
5 kotak kecil hemositometer. Dengan preparat ulas menurut Anderson dan
kenormalan jumlah eritrosit dalam Siwicki (1994), yaitu dengan
tubuh ikan berarti ikan berada dalam memasukkan sampel darah ikan ke
kondisi survive tanpa terganggu oleh dalam mikrotiter plate sebanyak 50
aktivitas bakteri patogen. µl kemudian ditambah suspensi
bakteri Staphylococcus aureus
Perhitungan Hematokrit dengan kepadatan 107 sel/ml dalam
Ikan sebelum diambil darahnya Phosphate Buffer Saline sebanyak 50
dibius terlebih dahulu dengan µl, kemudian dimasukkan ke dalam
menggunakan minyak cengkeh 0,5 mikrotiter plate yang telah berisi
ml/l air, setelah ikan tenang diambil sampel darah ikan, dihomogenkan
darahnya dengan menggunakan dengan mikro pipet dan kemudian
jarum suntik pada vena caudalis diinkubasi selama 20 menit. Hasil
sebanyak 0,3 ml. Darah ikan inkubasi diambil sebanyak 5 µl dan
ditampung dalam eppendorf, dibuat preparat ulas pada objek glas,
kemudian dimasukkan ke dalam setelah itu diwarnai dengan pewarna
kapiler hematokrit, ditutup dengan Giemsha. Aktivitas fagositosis
vitrex (penutup lilin). Kapiler dihitung berdasarkan persentase
hematokrit yang berisi darah leukosit yang menunjukkan proses
kemudian sentrifuge dengan fagositosis dari 100 jumlah sel yang
kecepatan 3500 rpm selama 15 dihitung.
menit. Nilai hematrokrit dihitung Setelah darah ikan diambil ikan
dengan cara menghitung persentase diistirahatkan selama 3 hari,
volume padatan sel eritrosit yang kemudian ikan diinfeksi dengan
mengendap terhadap volume darah bakteri Aeromonas hydrophila.
dengan rumus menurut Anderson dan Kelangsungan hidup ikan setelah
Siwicki (1994). diinfeksi diamati selama 14 hari, dan
pada hari ke 7 darah ikan diambil
Pemeriksaan Total Leukosit
untuk diperiksa kembali dengan
Total leukosit dihitung menurut
metoda yang sama yang bertujuan
Blaxhall dan Daisley (1973) yakni :
untuk mengetahui ketahanan tubuh
dengan sampel darah ikan dihisap
ikan terhadap infeksi bakteri.
dengan pipet leukosit sampai skala
0,5 dan dilanjutkan dengan

5
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

terjadi peningkatan yang berarti


Kelangsungan Hidup dimana total eritrosit ikan lele dumbo
Kelangsungan hidup ikan lele selama penelitian berkisar antara
yang diberi pakan mengandung kulit 2,13×106 – 2,45×106 sel /mm3. Hal
manggis selama 2 bulan dan setelah ini sesuai dengan pendapat
diuji tantang dengan bakteri Lukistyowati et al., (2007) yang
Aeromonas hydrophila dengan menyatakan bahwa jumlah eritrosit
kepadatan 107 sel/ml dengan dosis ikan normal berkisar antara 1 –
0,1 ml/ekor yang diberikan secara 3×106 sel/mm3, sedangkan menurut
intramuscular dihitung menurut Chinnabut et al., (1991) menyatakan
Effendi (1979). bahwa jumlah eritrosit normal pada
ikan lele adalah sebesar 3,18×106
Kualitas Air sel/mm3. Jumlah eritrosit pada ikan
Parameter kualitas air yang teleostei menurut Lagler (1977)
diukur selama penelitian adalah berkisar antara 0,02 – 3×106
suhu, pH, amoniak (NH3) dan sel/mm3. Jumlah eritrosit pada ikan
oksigen terlarut (DO). dipengaruhi oleh umur, jenis
Pengukurannya dilakukan sebanyak kelamin, suhu, lingkungan dan
2 kali yaitu pada awal dan akhir nutrisi (Salasia et al., 2001). Untuk
penelitian. lebih jelasnya jumlah rata-rata
eritrosit pada ikan lele dumbo setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN pemeliharaan 60 hari, kemudian
Total Eritrosit IIkan Lele dumbo diinfeksi dengan A. hydrophila dapat
(Clarias gariepinus) yang diberi dilihat pada Tabel 2.
Pakan Mengandung Tepung Kulit Setelah dilakukan uji
Buah Manggis (Garcinia (ANAVA) menunjukkan bahwa
mangostana L.) jumlah eritrosit ikan lele dumbo yang
Hasil penelitian menunjukkan diberi perlakuan tidak berbeda nyata
bahwa perhitungan total eritrosit ikan dengan kontrol (P>0,05), hal ini
lele dumbo setelah diberi perlakuan menunjukkan bahwa pemberian
pakan mengandung kulit buah pakan mengandung tepung kulit buah
manggis yang diberikan selama 2 manggis tidak mempengaruhi jumlah
bulan kemudian diinfeksi dengan eritrosit ikan lele dumbo, pakan yang
Aeromonas hydrophila dengan mengandung kulit manggis aman
7
kepadatan 10 sel/ml secara intra diberikan pada ikan.
muscular dengan dosis 0,1 ml/ekor Jumlah rata-rata eritrosit ikan
tidak menunjukkan perubahan yang lele dumbo setelah diinfeksi A.
signifikan dibandingkan dengan hydrophila juga tidak berbeda nyata
kontrol. Setelah dilakukan uji tantang dengan kontrol dan terjadi
dengan bakteri A. hydrophila jumlah penurunan. Jumlah eritrosit kontrol
rata-rata eritrosit ikan kontrol dan perlakuan berkisar antara
maupun ikan perlakuan mengalami 1,76×106 – 2,04×106 sel/mm3.
penurunan. Jumlah rata-rata eritrosit Setelah dilakukan uji (ANAVA)
ikan lele dumbo yang diberi tidak menunjukkan berbeda nyata
perlakuan pakan yang mengandung (P>0,05), ini menunjukkan bahwa
tepung kulit buah manggis setelah ikan yang diberi perlakuan pakan
pemeliharaan selama 60 hari bila mengandung tepung kulit buah
dibandingkan dengan kontrol tidak manggis secara umum kondisinya

6
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

menurun dilihat dari jumlah (besi) dan kemudian membentuk


eritrositnya. Akan tetapi kondisi chelate. Chelate bersifat toksik
tersebut masih dapat ditolerir oleh terhadap membran mikroorganisme
ikan. dengan jalan mendenaturasi protein
Kandungan tannin pada kulit dan menghilangkan fungsinya
buah manggis memiliki aktivitas sehingga menyebabkan pertumbuhan
antibakteri, dimana tannin dapat bakteri terganggu (Marisi et al.,
menghambat pertumbuhan bakteri 2001).
dengan pengikatan ion metal
terutama ikatan yang kuat dengan Fe
Tabel 2. Rata-rata Total Eritrosit Ikan lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang
diberi Perlakuan Pakan Mengandung Tepung Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.) dan Setelah diinfeksi A. hydrophila
Rata-rata Total Eritrosit pada Ikan Lele Dumbo (× 106 sel/mm3)
Perlakuan
Setelah Pemeliharaan Selama 60 Hari Setelah Infeksi
Kn 2,14±0,22a 2,14±0,16a
a
Kp 2,13±0,15 1,76±0,13a
a
P1 2,39±0,26 1,90±0,24a
P2 2,41±0,06a 1,99±0,10a
a
P3 2,45±0,15 2,04±0,18a
Keterangan : Superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
(P<0,05)

. Disamping itu adanya kesehatan ikan (Morgan dan Iwama,


kandungan zat besi dan vitamin C 1977). Kadar hematokrit pada ikan
pada kulit buah manggis mampu teleostei normal berkisar antara 20 –
menggantikan eritrosit pasca 30% (Bond, 1979), sedangkan pada
penginfeksian A. hydrophila. Zat besi ikan lele berkisar 16,63 % (Yanto et
dan vitamin C dapat memicu al., 2015).
pematangan eritrosit serta memicu Rata-rata kadar hematokrit ikan
proses perbaikan jaringan lele dumbo setelah diberi perlakuan
(Wedemeyer, 1996). Jumlah eritrosit pakan mengandung tepung kulit buah
memberikan informasi penting, manggis selama 2 bulan mengalami
kekurangan eritrosit menyebabkan peningkatan sesuai dengan dosis
anemia ikan kelihatan lemas dan perlakuan berkisar antara 20,79% -
tidak bergairah (Anderson dan 26,32%. Sedangkan pasca
Siwicki, 1995). penginfeksian dengan A. hydrophila
mengalami penurunan. Kadar
Kadar Hematokrit Ikan Lele hematokrit ikan lele berkisar antara
Dumbo (Clarias gariepinus) yang 15,85- 22,94 % . Rata-rata kadar
diberi Pakan Mengandung Tepung hematokrit ikan lele dumbo yang
Kulit buah manggis (Garcinia diberi perlakuan pakan mengandung
mangostana L.) tepung kulit buah manggis selama 2
Hematokrit merupakan bulan menunjukkan dalam kondisi
persentase volume eritrosit dalam yang normal, hal ini sesuai dengan
darah, hasil pemeriksaan hematokrit pendapat Bond (1979), yang
dapat dijadikan standar kondisi menyatakan bahwa kadar hematokrit

7
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

pada ikan teleostei normal berkisar (Bastiawan, 2001). Untuk lebih


antara 20 – 30%, sedangkan kadar jelasnya rata-rata persentase kadar
hematokrit ikan lele dumbo normal hematokrit ikan lele dumbo dapat
berkisar antara 30,8 – 45.5 % dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rata-rata Persentase Kadar Hematokrit Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus) yang diberi Pakan Mengandung Tepung Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Setelah diinfeksi A. hydrophila
Rata-rata Persentase Kadar Hematokrit pada Ikan Lele Dumbo (%)
Perlakuan Setelah Pemeliharaan Selama 60
Setelah Infeksi
Hari
Kn 20,79±3,93a 20,90±2,56b
a
Kp 22,17±2,18 15,85±2,39a
a
P1 23,29±6,44 21,16±1,11b
a
P2 25,22±4,59 21,71±3,09b
a
P3 26,32±1,71 22,94±1,25b
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya berbeda nyata
(P<0,05)
Nilai hematokrit dipengaruhi tubuh dengan cara merangsang
oleh umur, jenis kelamin, temperatur pembentukan sel antibodi (Anonim,
air, metode pengambilan sampel dan 2010). Anderson dan Siwicki (1995)
lamanya anastesi (Ferguson, 1988). menyatakan bahwa hematokrit dapat
Setelah dilakukan uji (ANAVA) digunakan untuk mengetahui dampak
antar perlakuan dengan control tidak pemakaian imunostimulan, karena itu
menunjukkan berbeda nyata dapat digunakan sebagai petunjuk
(P>0,05) ini memperlihatkan bahwa kondisi kesehatan ikan. Bila nilai
pemberian pakan yang mengandung hematokrit lebih kecil dari 22%
kulit buah manggis tidak menunjukkan ikan mengalami
mempengaruhi nilai hematokrit ikan anemia dan kemungkinan terinfeksi
lele dumbo. penyakit (Randal, 1970 dalam
Nilai hematokrit ikan lele Dopongtonung, 2008).
dumbo setelah diinfeksi A.
hydrophila terlihat adanya Total Leukosit Ikan Lele Dumbo
perbedaan, setelah dilakukan uji (Clarias gariepinus) yang diberi
lanjut hasil analisis variabel Pakan Mengandung Tepung Kulit
menunjukkan rataan nilai hematokrit Buah Manggis (Garcinia
ikan lele dumbo yang diberi mangostana L.)
perlakuan pakan mengandung tepung Leukosit merupakan salah satu
kulit buah manggis berbeda nyata komponen darah yang berfungsi
dengan kontrol (P< 0.05). Nilai sebagai pertahanan non spesifik yang
hematokrit dapat berubah tergantung akan melokalisasi dan mengeliminir
dari musim, suhu dan pemberian patogen melalui fagositosis. Jumlah
pakan yang sehat serta ketahanan leukosit pada ikan chanel catfish
tubuh ikan (Bond, 1979). Kandungan sebesar 64,75×103 sel mm3
pakan yang mengandung tepung kulit (Anderson, 1992). Sedangkan
buah manggis dapat meningkatkan
menurut Bastiawan et al., (2001)
daya tahan tubuh ikan lele dumbo,
hal ini dikarenakan adanya senyawa menyatakan bahwa jumlah leukosit
a-mangostin yang bekerja pada ikan lele normal berkisar antara
mengaktifkan sistem kekebalan 20 – 150×103 sel/mm3. Rata rata

8
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

jumlah leukosit ikan lele dumbo dengan ikan kontrol (P< 0.05). Hal
yang diberi pakan mengandung ini memperlihatkan bahwa
tepung kulit buah manggis dapat pemberian pakan mengandung
dilihat pada Tabel 4. tepung kulit buah manggis dapat
Hasil penelitian menunjukkan meningkatkan jumlah leukosit ikan
ikan lele dumbo yang diberi pakan lele dumbo. Akan tetapi kenaikan
mengandung tepung kulit buah jumlah leukosit pada ikan perlakuan
manggis dan ikan kontrol yang masih tergolong normal. Peningkatan
dipelihara selama 2 bulan jumlah jumlah leukosit disebabkan karena
rata-rata leukositnya bervariasi kulit buah manggis mengandung
berkisar antara 54,67-100×103 flavonoid yang dapat mengaktifkan
sel/mm3. Setelah dilakukan uji lanjut, sistem limfe sehingga dapat
hasil analisis variabel menunjukkan meningkatkan produksi sel leukosit.
berbeda nyata antara ikan perlakuan
Tabel 4. Rata-rata Total Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang
diberi Pakan Mengandung Tepung Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) dan Setelah diinfeksi A. hydrophila
Rata-rata Total Leukosit pada Ikan Lele Dumbo (× 103 sel/mm3)
Perlakuan Setelah Pemeliharaan Selama 60
Setelah Infeksi
Hari
Kn 55,20±1,60a 51,00±3,77a
Kp 54,67±5,79a 91,67±3,55b
b
P1 74,07±8,81 101,50±10,69b
b
P2 82,90±13,78 101,67±6,11b
c
P3 100±7,00 104,83±4,16b
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya berbeda nyata
(P<0,05)

Rata-rata total leukosit ikan lele limphomieloid ke area area tubuh


dumbo setelah diinfeksi A. yang memerlukan, organ
hydrophila mengalami peningkatan limphomieloid ini berfungsi sebagai
yang tidak berarti bila dibandingkan organ pembentuk respon kekebalan
dengan kontrol hal ini terlihat setelah dan darah (Anderson, 1992; Moyle
dilakukan perhitungan statistik tidak dan Chech, 1988). Disamping itu
berbeda nyata antara ikan yang diberi juga terdapatnya senyawa flavonoid
perlakuan dengan kontrol (P>0.05). dalam kulit buah manggis mampu
Kenaikan jumlah total leukosit meningkatkan kerja sistem imun,
tersebut sudah mencirikan bahwa karena leukosit sebagai pemakan
pemberian tepung kulit buah antigen lebih cepat dihasilkan dan
manggis dapat meningkatkan sistem limfoid lebih cepat diaktifkan.
pertahanan non spesifik dengan Flavonoid yang bersifat lipofilik akan
ditandai meningkatnya jumlah merusak membran mikroba,
leukosit, walaupun masih dalam disamping itu flavonoid bersifat
jumlah normal. Leukosit berfungsi antiimflamasi dan dapat mengurangi
sebagai sistem pertahanan tubuh ikan peradangan serta membantu
yang bereaksi terhadap gangguan mengurangi terjadinya perdarahan
dari luar termasuk infeksi patogen, dan pembengkakan pada luka
dimana sel diangkut dari jaringan (Rahman, 2008).

9
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Aktivitas Fagositosis Ikan Lele mengalami peningkatan yang


dumbo (Clarias gariepinus) yang signifikan bila dibandingkan dengan
diberi Pakan Mengandung Tepung kontrol (P<0.05) demikian juga pada
Kulit Buah Manggis (Garcinia perlakuan ikan lele dumbo pasca
mangostana L.) infeksi A. hydrophila juga
Fagositosis merupakan proses mengalami peningkatan antara
dimana tubuh berupaya untuk 23,33- 64,00%. Kemampuan leukosit
mempertahankan diri dengan untuk memfagosit bakteri ini
meniadakan bakteri yang masuk ke merupakan salah satu cara untuk
dalam tubuh secara non spesifik. mempertahankan diri terhadap
Dalam fagositosis makrofag serangan patogen, sel yang berfungsi
memegang peranan penting, memfagosit adalah sel neutrofil dan
disamping itu juga sel leukosit yang monosit (Fletcher, 1992; Walczak,
terdiri dari sel neutrofil, sel eosinofil 1985)
dan monosit. Hasil penelitian Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa ikan lele dumbo menunjukkan bahwa aktivitas
yang diberi pakan mengandung fagositosis leukosit terhadap bakteri
tepung kulit buah manggis leukosit Staphylococcus pada ikan lele dumbo
yang melakukan aktivitas fagositosis yang diberi pakan mengandung tepung
mengalami peningkatan sesuai kulit buah manggis mengalami
dengan peningkatan dosis. Persentase
peningkatan dibandingkan dengan
leukosit lele dumbo yang melakukan
kontrol positif. Hal ini sesuai sdengan
aktivitas fagositosis berkisar antara
36,00- 61,67%. Untuk lebih jelasnya pendapat Fletcher (1982) yang
persentase leukosit ikan lele dumbo menyatakan bahwa makrofag yang
yang melakukan aktivitas fagositosis diisolasi dari pronepros ikan mampu
dapat dilihat pada Tabel 5. memfagosit berbagai partikel dan
Dari data yang diperoleh bekerja secara efisien dalam waktu 30
menunjukkan bahwa ikan lele dumbo menit dan mempunyai kemampuan
yang diberi pakan mengandung sebesar 90%.
tepung kulit buah manggis
Tabel 5. Rata-rata Sel Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang
Melakukan Aktivitas Fagositosis Setelah diberi Pakan Mengandung
Tepung Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Setelah
diinfeksi A. hydrophila
Leukosit yang Melakukan Aktivitas Fagositosis pada Ikan Lele
Perlakuan Dumbo (%)
Setelah Pemeliharaan Selama 60 Hari Setelah Infeksi
Kn 36,00±6,56a 35,67±6,51ab
ab
Kp 38,67±7,37 23,33±6,03a
bc
P1 48,67±3,51 51,00±8,54bc
P2 56,67±6,03cd 57,67±14,57c
d
P3 61,67±3,51 64,00±7,00c
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya berbeda nyata
(P<0,05)

Hasil penelitian membuktikan disebabkan karena dalam kulit buah


bahwa aktivitas fagositosis leukosit manggis mengandung xanthone yang
pada ikan lele dumbo lebih tinggi merupakan substansi kimia alami

10
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

yang tergolong senyawa fagositosis. Ikan dapat bertahan


polyphenolic dimana zat tersebut hidup karena pertahanan non
sangat bermanfaat untuk kesehatan spesifiknya meningkat, ditunjang
tubuh dalam hal ini meningkatkan dengan hasil pemeriksaan darah.
kekebalan tubuh, disamping itu
adanya flavonoid pada kulit manggis Kelulushidupan Ikan Lele Dumbo
mampu meningkatkan kerja sistem (Clarias gariepinus) yang diberi
imun dan meningkatkan leukosit Pakan Mengandung Kulit Buah
memakan antigen (Nugroho, 2011; Manggis (Garcinia mangostana L.)
Rahman, 2008). Ikan lele dumbo baik yang
Salah satu senyawa yang diberi perlakuan pakan mengandung
terdapat dalam kulit buah manggis tepung kulit buah manggis selama 2
dalam hal ini adalah xanthone, selain bulan dengan dosis yang berbeda
dapat membunuh bakteri juga dapat tidak berbeda nyata dengan ikan
meningkatkan imunitas. Ini kontrol. Kelulushidupan ikan kontrol
dibuktikan dengan ikan lele dumbo dan ikan perlakuan berkisar antara
yang diberi perlakuan pakan 63,33- 76,67%. Ikan lele dumbo
mengandung tepung kulit buah yang diberi perlakuan dapat
manggis terjadi peningkatan jumlah menerima pakan tersebut dengan
leukosit dan juga aktivitas kurun waktu 3 hari. Setelah 3 hari
fagositosis, dimana hal tersebut dapat ikan dapat memakan pakan yang
mengaktifkan sel T dan makrofag mengandung kulit buah manggis
secara langsung dan secara tidak secara normal. Sedangkan
langsung sehingga dapat kelulushidupan ikan lele dumbo yang
meningkatkan aktivitas sel B untuk diberi pakan mengandung tepung
memproduksi antibodi. Scombes kulit buah manggis pasca infeksi A.
(1996) menyatakan bahwa hydrophila berbeda nyata dengan
fagositosis terhadap patogen melalui kontrol, untuk lebih jelasnya dapat
proses penelanan, pembunuhan dan dilihat pada Tabel 6.
pencernaan patogen. Fagositosis Pemberian pakan mengandung
merupakan langkah awal untuk tepung kulit buah manggis dapat
mekanisme respon imunitas meningkatkan kelulushidupan ikan
berikutnya, yakni terbentuknya lele dumbo pasca infeksi dimana
respon spesifik berupa antibodi. pada perlakuan P1 80,00%, P2
Setelah dilakukan uji lanjut, 86,67% dan P3 100% dan kontrol
hasil analisis variabel menunjukkan 60,00%.
berbeda nyata antara ikan perlakuan Adanya kandungan xanthone pada
dengan ikan kontrol (P< 0.05) ini kulit manggis dan flavonoid yang
disebabkan karena pakan yang bekerja dengan membentuk
mengandung tepung kulit buah kompleks dengan protein
manggis dapat meningkatkan ekstraseluler terlarut serta dinding sel
pertahanan tubuh ikan, dilihat dari mikroba sehingga dapat menekan
jumlah leukosit, dan aktivitas pertumbuhan bakteri. Flavonoid akan
fagositosis. Leukosit merupakan merusak membran mikroba sehingga
salah satu komponen darah yang menyebabkan mikroba kehilangan
berfungsi sebagai pertahanan non fungsinya. Flavonoid bersifat
spesifik yang akan melokalisasi dan antiinflamasi sehingga ikan yang
mengeliminir patogen melalui diberi pakan mengandung tepung

11
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

kulit buah manggis, pendarahan tannin dapat mendenaturasi protein


maupun pembengkakannya dapat bakteri dan menghilangkan fungsi
berkurang. Disamping itu adanya protein bakteri (Cowan, 1999).
tannin pada kulit manggis juga
merupakan antibakteri, dimana

Tabel 6. Rata-rata Persentase Kelulushidupan Ikan Lele Dumbo (Clarias


gariepinus) yang diberi Pakan Mengandung Tepung Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Setelah diinfeksi A. hydrophila
Tingkat Kelulushidupan (%)
Perlakuan
Setelah Pemeliharaan Selama 60 Hari Setelah Infeksi
Kn 73,33±15,28a 93,33±11,55ab
Kp 63,33±5,77a 60,00±20,00a
P1 76,67±15,28a 80,00±20,00ab
P2 76,67±11,55a 86,67±11,55ab
P3 73,33±11,55a 100±0,00b
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya berbeda nyata
(P<0,05)

Setelah dilakukan uji lanjut, fagositosis. Ikan dapat bertahan


hasil analisis variabel menunjukkan hidup karena pertahanan non
berbeda nyata antara ikan perlakuan spesifiknya meningkat, ditunjang
dengan ikan kontrol (P< 0.05) ini dengan hasil pemeriksaan darah.
disebabkan karena pakan yang
mengandung tepung kulit buah Kualitas Air
manggis dapat meningkatkan Parameter kualitas air yang
pertahanan tubuh ikan, dilihat dari diukur selama penelitian meliputi
jumlah leukosit, dan aktivitas suhu, pH, dissolved oxygen (DO) dan
fagositosis. Leukosit merupakan amoniak. Pengukuran dilakukan pada
salah satu komponen darah yang awal dan akhir penelitian. Kisaran
berfungsi sebagai pertahanan non nilai parameter kualitas air selama
spesifik yang akan melokalisasi dan penelitian dicantumkan pada Tabel 7.
mengeliminir patogen melalui
Tabel 7. Kisaran Kualitas Air Selama Penelitian
Parameter Kualitas Air
Perlakuan
Suhu (oC) pH DO (mg/L) NH3 (mg/L)
Kn 27,6-28,6 5,93-6,36 2,97-3,01 0,463-0,760
Kp 27,6-28,6 6,33-6,36 2,85-2,92 0,559-0,897
P1 27,8-28,6 6,30-6,60 2,88-3,03 0,429-0,876
P2 27,8-28,6 6,46-6,53 3,03-3,06 0,373-0,796
P3 27,9-28,7 6,20-6,43 2,90-3,00 0,345-0,760

Kisaran suhu air pada tiap-tiap dumbo, yaitu antara 28-30 oC (Boyd,
perlakuan teridentifikasi berkisar 1982). Kisaran pH yang terukur
antara 27,6-28,7 oC, kisaran ini selama penelitian adalah sebesar
masih termasuk dalam kisaran 5,93-6,60. Boyd (1982) menyatakan
optimum bagi pemeliharaan ikan lele bahwa air dengan pH kurang dari 4

12
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

akan membunuh ikan, antara 6,5-8,5 Perlu dilakukan penelitian


baik untuk ikan budidaya, pH lebih lebih lanjut untuk melihat gambaran
dari 8,5 akan membahayakan ikan histopatologi dari berbagai organ
dan pH 11 dapat menyebabkan tubuh ikan setelah dipelihara dengan
kematian pada ikan. Hasil pemberian pakan yang mengandung
pengukuran terhadap konsentrasi simplisia kulit buah manggis dan
oksigen terlarut (DO) selama pasca uji tantang dengan bakteri A.
penelitian berkisar antara 2,85-3,06 hydrophila.
mg/L. Menurut Boyd (1982),
kandungan oksigen terlarut kurang DAFTAR PUSTAKA
dari 1 mg/L akan mematikan ikan,
pada kandungan 1-5 mg/L cukup Anastasia, N. 2010. Uji Aktivitas
mendukung kehidupan ikan, tetapi Antibakteri Senyawa Alfa
pertumbuhan ikan lambat dan pada Mangotin Kulit Buah
kandungan oksigen terlarut lebih dari Manggis (Garcinia
5 mg/L pertumbuhan ikan akan mangostana L.) Terhadap
berjalan normal. Kandungan Propionibacterium acne
amoniak yang terukur selama dan Staphylococcus aureus
penelitian berkisar antara 0,345- Multiresisten. [Skripsi].
0,897 mg/L. Kisaran ini dinilai masih Fakultas Farmasi.
berada pada kisaran optimum bagi Universitas
kelangsungan hidup ikan lele dumbo. Muhammadiyah Surakarta,
Menurut Boyd (1982), konsentrasi Surakarta.
amoniak yang ideal dalam air bagi
kehidupan ikan tidak boleh melebihi Anderson, D.P. 1992.
1 mg/L. Karena jika konsentrasinya Immunostimulant,
berlebih akan menghambat daya Adjuvant and Vaccine
serap hemoglobin di dalam darah. Carrrier in Fish :
Application to
KESIMPULAN DAN SARAN Aquaculture. Annual
Review of Fish Diseases.
Penambahan tepung kulit buah
21 : 281-307.
manggis (Garcinia mangostana L.)
dalam pakan terbukti efektif dalam Anderson and A.K. Siwicki. 1994.
meningkatkan daya tahan tubuh ikan Simplified Assays for
lele dumbo (Clarias gariepinus) Measuring Nonspecific
dilihat dari beberapa parameter Defense Mechanisms in
hematologinya. Hasil penelitian Fish. Rough Draft for
menunjukkan bahwa dosis efektif Presentation at the Fish
terdapat pada perlakuan P3 Health Section/American
(pemberian tepung kulit buah Fisheries Society Meeting.
manggis 6 g/kg pakan) dengan nilai Seattle, Washington.
total eritrosit sebesar 2,04×106 .1995. Basic Haematology and
sel/mm3, kadar hematokrit sebesar Serology for Fish Health
22,94%, total leukosit sebesar Program. in : Diseases in
104,83×103 sel/mm3, aktivitas Asia Aquaculture II.
fagositosis sebesar 64,80%, dan Shariff, M., J.R. Arthur,
kelulushidupan sebesar 100%. P.P. Subangsinghe (Eds).
Fish Health Section Asian

13
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Fisheries Society. p. 185- Cowan, M.M. 1999. Plant Products


202. as Antimicrobial agents.
American Society for
Anonim, 2010. Herbal Indonesia
Microbiology, 12 (14) :
Berkhasiat Bukti Ilmiah
564-582.
dan Cara Racik. Trubus
Info Kit Vol. 8. Dopongtonung, A. 2008. Gambaran
Cimanggis. Depok. 492 Darah Ikan Lele (Clarias
hlm. spp.) yang Berasal dari
Daerah Laladong Bogor.
Anoraga, W. 2011. Belimbing
[Skripsi]. Fakultas
Wuluh Menghambat
Perikanan dan Ilmu
Bakteri Aeromonas
Kelautan Institut Pertanian
salmonicida. Jurnal Ilmiah
Bogor. Bogor.
Perikanan dan Kelautan. 3
(2) : Effendie. M.I. 1979. Biologi
Perikanan. Yayasan Dewi
Bastiawan, D., A. Wahid., M.
Sri Bogor.
Alifudin dan I.
Agustiawan. 2001. Ferguson, H.W.1988. Systemic
Gambaran Darah Lele Pathology of Fish. A Text
Dumbo (Clarias spp) yang and Atlas of Comparative
diinfeksi Cendawan Tissue Responses. in :
Aphanomyces sp pada pH Diseases of Teleos. (Eds)
yang Berbeda. Jurnal Iowa USA : Iowa State
Penelitian Indonesia, 7 (3) Univ Press. 263 p.
: 44 – 47. Fletcher, T.C. 1992. Non-Specific
Blaxhall and K.W. Daisley. 1973. Defence Mechanisms of
Routine Haematological Fish. Devalopmental and
Methods for Use With Comperative Immunology,
Fish Blood. Journal of Fish 2 : 123-132.
Biology, 5 : 577-581. Lagler, K.F.,J.E. Bardach, R.R.
Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. Miller and D.R.M. Pasino.
Sounders College 1977. Ichthyology. New
Publishing. Philadelpia. York : Jhon Willey and
514 p. Sons Inc. 295 p.
Boyd, C. E. 1982. Water Quality Lukistyowati, I. dan M. Riauwati.
Criteria in Warmwater 2005. Analisa Penyakit
Fish Ponds. Auburn : Ikan. Pekanbaru. UNRI
PRESS.
United States of Amerika.
359 p. Lukistyowati, I. Windarti, M.
Riauwati. 2007. Studi
Chinabut, S., C. Limsuwan., P. Hematologi Ikan-Ikan
Kitsawat. 1991. Histology yang dipelihara di
of the walking Catfish Kotamadya Pekanbaru.
(Clarias batrachus). Laporan Hasil Penelitian
Departement of Fisheries Lembaga Penelitian
Thailand. 96 p. Universitas Riau.

14
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Mardiana, L.2012. Ramuan dan Pradipta, V.S., T.W. Nikodemus, dan


Khasiat Kulit Manggis. Y. Susilawati. 2007.
Jakarta : Penebar Isolasi dan Identifikasi
Swadaya. Senyawa Golongan
Xanthone dari Kulit Buah
Marisi, R.T., Soetarno, S., and
Manggis (Garcinia
Yulinah, E.S. 2001. Telaah
mangostana L.). PDII-LIPI
Kandungan Kimia dan
: 64-77.
Aktivitas Antibakteri Kulit
Buah Manggis (Garcinia Rahman, M.F. 2008. Potensi
mangostana L., Antibakteri Ekstrak Daun
Guttiferae). dalam Detail Pepaya pada Ikan Gurami
Penelitian Obat Bahan yang diinfeksi Bakteri
Alam. http://bahan- Aeromonas hydrophila.
alam.fa.itb.ac.id diakses [Skripsi]. Fakultas
Februari 2015. Kedokteran Hewan.
Institut Pertanian Bogor.
Morgan, D.J. and G.K. Iwama. 1997.
Bogor. 62 hlm.
Measurement of Stress in
The field. in Iwama. G.K., Salasia, S.I.O., D. Sulanjari dan
Pickering, A.D., Supter, J.P. A.Ratnawati. 2001. Studi
and Schreck, C.B. (Eds). Hematologi Ikan Air
Fish Stress and Health in Tawar. Biologi, 2 (12) :
Aquaculture. Cambridge : 710-723.
Cambridge University Press. Scombes, C.J. 1996. The Non-specific
p 247-278. Iimmune System, Celluler
Moyle, P.B. and J.J. Chech. Jr. 1988. Difference in the Fish
Fish . An Introduction to Immune System. New
Ichthyology. New Jersey : York : Academic Press.
Prentice-Hall Inc. A Devision 367 p.
of Simon and Schuster
Walczak, B.Z. 1985. Immune
Engelwood Clifft. 597 p.
Capability of Fish. A.
Nugroho, A.E. 2011. Manggis Literature Review.
(Garcinia mangostana L.): Canadian Technical
dari Kulit Buah yang Report of Fisheries and
Terbuang Hingga Menjadi Aquatic Sciences, 1334 :
Kandidat Suatu Obat. 1-33
Laboratorium Farmakologi
dan Toksikologi. Bagian Wedemeyer, G.A. 1996. Physiology
Farmakologi dan Farmasi of Fish In Intensive
Klinik, Fakultas Farmasi Cultur System.
UGM. MOT, 12 (42) : 1-9. Northwest Biologycal
Poeloengan, M. dan Praptiwi. 2010. Science Center National
Uji Aktivitas Antibakteri Biological Service U.S.
Ekstrak Kulit Buah Manggis Departement Chamman
(Garcinia mangostana and Hall. 232 p.
Linn.). Media Litbang
Kesehatan, 20 (2) : 66-67.

15
Potensi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Yanto, H., H. Hasan dan Sunarto.


2015. Studi Hematologi
Untuk Diagnosa Penyakit
Ikan secara Dini di
Sentra Produksi
Budidaya Ikan Air Tawar
Sungai Kapuas Kota
Pontianak. Jurnal
Akuatik, 6 () : (11-20).

16

Anda mungkin juga menyukai