Anda di halaman 1dari 5

Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No.

02/2017

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BATANG INGGU (Ruta


angustifolia (L.) Pers) TERHADAP Streptococcus mutans

HOLINDA ANGGRAINY dan ASRIYANTI MUH. DARWIN


Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur, Makassar
* Korespondensi; Email: holindaanggrainy82@gmail.com, Hp 081343863090

ABSTRACT
A study of antibacterial activity of ester ethanol extract (Ruta angustifolia (L.) Press) was
conducted on Streptococcus mutans. The purpose of this study was to determine the
antibacterial activity test of iga ethanol extract (Ruta angustifolia (L.) Press) against
Streptococcus mutans. Based on the results of the test, the average resistance diameter for
negative control (NaCC) is 6 mm, for Ingulang Berak extract with 0.5% concentration, the
average resistance diameter is 17.01 mm, the concentration of 1% shows the average barrier
diameter of 23.03 mm, and for 2% concentration obtained average resistance diameter of 26.20
mm and positive control (Ampicillin) obtained average resistance diameter of 30.09 mm. Ingmu
Ingestion Extract at 0.5%, 1% and 2% b / v concentrations were effective as antibacterial to
Streptococcus mutans. Ingu Trunk Extract at 2% w / v concentration showed optimal effect on
Streptococcus mutans but the effect was lower than Ampicillin.

Keywords: Antibacterial Activity, Ingu Stem, Streptococcus mutans

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol batang inggu (Ruta angustifolia
(L.) Pers) terhadap Streptococcus mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan uji
aktivitas antibakteri ekstrak etanol batang inggu (Ruta angustifolia (L.) Pers) terhadap
Streptococcus mutans. Berdasarkan hasil Uji diperoleh rata-rata diameter hambatan untuk
kontrol negatif (Na. CMC) yaitu 6 mm, untuk ekstrak Batang Inggu dengan kosentrasi 0,5%
didapatkan rata-rata diameter hambatan sebesar 17,01 mm, kosentrasi 1% menunjukan rata-
rata diameter hambatan sebesar 23.03 mm, dan untuk kosentrasi 2% didapatkan rata-rata
diameter hambatan sebesar 26,20 mm serta kontrol positif (Ampisilin) didapatkan rata-rata
diameter hambatan sebesar 30,09 mm. Pemberian Ekstrak Batang Inggu pada kosentrasi
0,5%, 1% dan 2% b/v efektif sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak
Batang Inggu pada kosentrasi 2% b/v menunjukan efek yang optimal terhadap Streptococcus
mutans tetapi efeknya lebih rendah dari Ampisilin.

Kata Kunci : Aktivitas Antibakteri, Batang Inggu, Streptococcus mutans

PENDAHULUAN
Obat tradisional telah lama dikenal obat tradisional ini dimulai dari ramu-
dan digunakan oleh semua lapisan ramuan tradisional yang berkembang di
masyarakat di Indonesia untuk tujuan tengah masyarakat, yang kemudian
pengobatan maupun perawatan berkembang menjadi satu ramuan yang
kesehatan. Jika ada anggota keluarga diyakini memiliki khasiat tertentu bagi
atau masyarakat yang sedang menderita tubuh manusia (Wasito, 2012).
suatu penyakit, sebagian masyarakat Tumbuhan tidak terlepas dari
berinisiatif untuk memanfaatkan tanaman kandungan kimianya dan satu tumbuhan
obat yang terdapat di sekitar obat terdapat lebih dari satu senyawa
lingkungannya untuk mereka gunakan kimia. Tergantung dari iklim, ketinggian,
dalam pengobatan. Pemanfaatan jenis tanah, perlakuan terhadap tanaman.
tanaman berkhasiat obat di masyarakat Awalnya manusia mengenal tumbuhan
terus berkembang dan diwariskan ke dengan cara firasat, rasa, pengalaman,
generasi selanjutnya. Perkembangan penelitian (Hariana, 2013).

The National Journal of Pharmacy Page - 31 -


Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No. 02/2017

Banyak tanaman di Indonesia yang ekstrak etanol batang inggu (Ruta


belum di eksplorasi secara luas, salah Angustifolia L.) terhadap Streptococcus
satunya adalah Tanaman Inggu (Ruta mutans adalah 1,2 g/kg dan
angustifolia (L.) Pers). Tanaman ini Streptococcus mutans adalah 0,3 g/kg.
merupakan tanaman Terna, tumbuh Berdasarkan hal tersebut diatas,
tegak, tinggi mencapai 1,5 m, batang maka kami mendapatkan suatu masalah
berkayu, silindris, ramping. Percabangan yaitu apakah Ekstrak Batang Inggu (Ruta
banyak, lemah, seluruh bagian bila angustifolia (L.) Pers) dapat menghambat
diremas berbau tidak sedap. Tanaman ini pertumbuhan Streptococcus mutans?
sering digunakan masyarakat untuk sakit Penelitian ini bertujuan untuk
gigi, batuk, bisul, demam dan radang menentukan aktivitas antibakteri dari
kulit. Dan memiliki kandungan kimia ekstrak batang inggu (Ruta
seperti minyak asiri mengandung metil- angustifolia (L.) Pers) terhadap
nonilketone sampai 90%, ketone, pinena, pertumbuhan Streptococcus mutans dan
1-limonena, cineol, asam rutinat, diharapkan dapat bermanfaat dalam
kokusaginin, edulinine, skimmianine, memberikan informasi kepada
bergapten, graveoline, graveolinine, masyarakat tentang bahan alam yang
asam modic, rutin, rhamno glikosid, dapat dijadikan sebagai antibakteri dan
quersetin flavenol, xanthotoxin, sedikit acuan penelitian sebelumnya tentang
tanin (Hariana, 2013) Tanaman Inggu (Ruta angustifolia (L.)
Streptococcus mutans menjadi yang Pers).
paling banyak menyebabkan gigi
berlubang dari semua Streptococcus oral METODE PENELITIAN
yang lain. Streptococcus mutans, Jenis dan Desain Penelitian
bertahan hidup dari suatu kelompok Jenis penelitian ini dilakukan secara
karbohidrat yang berbeda. Saat gula eksperimental, yang merupakan
yang dimetabolisme dan sumber energi penelitian di laboratorium dengan
lainnya, mikroba menghasilkan asam menggunakan rancangan eksperimental
yang menyebabkan rongga di pada gigi sederhana.
(Pratiwi, 2010). Waktu dan Tempat Penelitian
Telah dilakukan penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada
sebelumnya oleh Mia Indira (2013) bulan Juli-Oktober 2016 di Laboratorium
tentang Uji Aktivitas Antibakteri Secara In Fitokimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Vivo Fraksi Semi Polar Ekstrak Etanol Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Batang Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers) Indonesia Timur Makassar.
Pada Mencit Yang Diinfeksi Alat
Staphylococcus aureus dan Batang pengaduk, Cawan Petri atau
Streptococcus mutans. Dari hasil Petri disk, Corong kaca, Erlenmeyer,
penelitian yang telah dilakukan maka Gelas ukur, Inkubator, Laf (luminar air
dapat disimpulkan bahwa dilakukan maka flow), Jarum ose, Jangka sorong, Otoklaf,
dapat disimpulkan bahwa fraksi non polar Oven, Panci infus, Pinset, Paperdisc,
ekstrak etanol batang Inggu (Ruta Pipet takar, Tabung reaksi, Timbangan,
angustifolia [L]. Pers) memiliki aktivitas sudip, Pembakar spiritus, Aluminium foil.
antibakteri yang poten dalam Bahan
menghambat Staphylococcus aureus dan Alkohol 96%, Ampisilin, Kapas, Air
Steptococcus mutans. Analisis secara suling, Kultur murni Streptococcus
kromatografi menunjukkan fraksi ini mutans, Larutan Nacl 0,9% steril,
mengandung senyawa flavoniod, Na.CMC 1%, Media Nutrien Agar,
terpenoid, dan alkaloid. Konsenstrasi Ekstrak Batang Inggu, Macfarland
yang berpengaruh dari fraksi semi polar standar tabung 0,5.

Page | - 32 - The National Journal of Pharmacy


Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No. 02/2017

Prosedur Penelitian hingga 250 ml kemudian dipanaskan


Pengambilan dan Pengolahan Sampel diatas penangas air agar larut sempurna.
Sampel yang digunakan adalah Lalu diukur pHnya hingga 7,2, kemudian
Batang Inggu (Ruta angustifolia (L.) Pers) disterilkan didalam autoklaf pada suhu
yang ambil di Kota Makassar yang di 1210C selama 15 menit (Dirjen POM RI,
ambil secara zig-zag pada pagi hari mulai 1995).
dari pukul 07.00-10.00 WITA.Sampel Peremajaan Bakteri Uji
penelitian berupa Batang Inggu yang Bakteri yang digunakan adalah
telah dikumpulkan, dibersihkan kemudian Streptococcus mutans dari stok murni
dipotong-potong kecil dan dikeringkan diambil 1 ose, lalu diinokulasi pada media
dengan cahaya matahari. Nutrien Agar (NA), diinkubasi selama 24
Ekstraksi Sampel jam pada suhu 37⁰C.
Sampel Batang Inggu yang telah Pembuatan suspensi mikroba
disiapkan ditimbang sebanyak 500 g, Bakteri uji yang berumur 24 jam
kemudian diekstraksi dengan cara refluks diambil 1 ose kemudian disuspensikan
menggunakan cairan penyari etanol 70%. dengan larutan fisiologis NaCl 0,9% steril
Kemudian ditimbang sebanyak 100 g (Mac farland 0,5)
sampel dimasukkan ke dalam labu alas Pengujian Antibkteri Ekstrak Batang
bulat lalu ditambahkan etanol hingga Inggu
seluruh bagian sampel terendam (± 500 Pembuatan Larutan Kontrol Negatif
mL). Labu alas bulat dirangkai dengan Kontrol negatif dibuat dari Na.CMC
alat refluks dan dipanaskan dengan 1% dengan cara : 1 gram serbuk
bantuan penangas air hingga penyari Na.CMC dilarutkan dalam 100 ml
mendidih (suhu ± 800C). Ekstraksi aquades steril. Dikocok sampai larutan
dilakukan selama 4 jam. Ekstrak etanol homogen.
cair yang diperoleh dipekatkan dengan Pembuatan Larutan Kontrol Positif
menggunakan rotavapor kemudian Larutan kontrol positif (Ampisilin)
diuapkan hingga diperoleh ekstrak etanol dibuat dalam 10 bpj dengan cara
kental. Ekstrak etanol kental di uapkan ditimbang 50 mg Ampisilin dan dilarutkan
diatas penangas air hingga kering hingga dengan 100 mL air suling steril (500 bpj)
diperoleh ekstrak kering. sebagai larutan stok I. Dipipet 2 mL
Penyiapan Bakteri Uji larutan stok I dan dicukupkan volumenya
Sterilisasi Alat hingga 10 mL (100 bpj) sebagai larutan
Semua alat yang digunakan stok II. Dipipet 1 mL larutan stok II dan
disterilkan terlebih dahulu yang bertujuan dicukupkan volumenya hingga 10 mL (10
untuk mematikan semua bentuk bpj).
kehidupan mikroorganisme yang ada Pembuatan Larutan Uji
pada alat, khusus alat-alat dari gelas di Dibuat larutan uji 0,5%; 1%; dan 2%;
cuci dengan deterjen kemudian dibilas b/v dengan cara ditimbang 0,5 g;1 g; dan
denganair suling dan di keringkan. 2 g; ekstrak Batang Inggu kemudian
Setelah itu disterilkan dalam oven pada masing-masing dilarutkan dalam 100 ml
suhu 1800C selama 2 jam. Untuk pinset larutan Na. CMC.
dan Ose disterilkan dengan cara Pengujian Sampel
pemijaran di atas api spiritus. Alat yang Ditimbang Nutrien Agar sebanyak
mempunyai ukuran atau berskala 200 ml dituang kedalam wadah kemudian
disterilkan di autoklaf pada suhu 121⁰C ditambahkan 0,2 ml biakan suspensi
tekanan 1 atm selama 15 menit. bakteri sesuai dibutuhkan kemudian
Pembuatan Medium Nutrien Agar (NA) dicampur dengan baik sampai
Bahan ditimbang sebanyak 5,75 terdistribusi secara merata lalu
gram lalu dilarutkan dalam air suling dituangkan kedalam cawan petri

The National Journal of Pharmacy Page - 33 -


Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No. 02/2017

dibiarkan setengah padat, kemudian Analisis Of Varians (ANOVA) dan


letakkan paperdisck yang sedah dibasahi dilanjutkan dengan Newman keuls.
ekstrak Batang Inggu 0,5%b/v, 1%b/v, HASIL DAN DISKUSI
2%b/v, kontrol negatif Na.CMC 1%b/v Hasil Penelitian
dan Ampicilin sebagai kontrol positif Dari hasil penelitian yang diperoleh
secara aseptis dengan menggunakan berupa pengukuran diameter zona
pinset steril, dengan jarak 2-3 cm dari hambat ekstrak Batang Inggu (Ruta
pinggir cawan petri, diinkubasi pada suhu angustifolia (L.) Pers) yang dibuat
370C selama 1 x 24 jam. dengan metode difusi terhadap
Analisis Data Streptococcus mutans dengan masa
Data yang diperoleh dari pengukuran inkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24
diameter hambatan ditabulasi kemudian jam.
diolah secara statistik dengan metode

Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambatan (mm) Ekstrak Batang Inggu (Ruta
angustifolia (L.) Pers) terhadap Streptococcus mutans
Diameter Zona Hambatan (mm)
Bakeri Uji Eks. Eks. Eks.
K (-) K (+) Total
0,5% 1% 2%
6 17,39 23,73 26,16 30,69 103,97
Streptococcus
6 16,76 22,19 25,69 29,67 100,31
mutans
6 16,88 23,18 26,76 29,93 102,75
Jumlah 18 51,03 69,1 78,61 90,29 307,03
Rata Rata 6 17,01 23,03 26,20 30,09 -
Ket. K (-) = Na.CMC 1 %
K (+) = Amphisilin

DISKUSI Ekstrak batang inggu akan berdifusi


Pada penelitian ini tentang Uji keluar untuk menghambat pertumbuhan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Batang bakteri pada medium yang ditunjukkan
Inggu (Ruta angustifolia (L) Pers) dengan adanya zona hambat yang
terhadap Streptococcus mutans. terbentuk pada medium disekitar
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan piperdisk, ditandai dengan adanya
dengan menggunakan metode Difusi daerah bening. Zona hambat inilah yang
Disk Diffusion (Test Kirby dan Baured) kemudian diukur.
pada metode Difusi Disk Diffusion (Test Berdasarkan hasil penelitian
Kirby dan Baured) ini menggunakan menunjukkan bahwa zona hambat untuk
piperdisk yang diletakkan pada medium kontrol negatif (Na.CMC) yaitu 6 mm,
Nutrien Agar (NA) yang telah dicelupkan untuk ekstrak batang inggu dengan
kedalam ekstrak batang inggu dengan konsentrasi 0,5%, 1% dan 2% masing-
konsentrasi 0,5%, 1% dan 2%, Na.CMC masing 17,01 mm, 23,03 mm, 26,20,
1% sebagai kontol negatif serta ampicilin sedangkan kontrol positif (Ampicilin)
sebagai pembanding atau control positif. sebesar 30,09 mm.
Pada metode Difusi Disk Diffusion Adanya daya hambat disebabkan
(Test Kirby dan Baured) dilakukan untuk karena kandungan kimia dari batang
mengetahui besarnya diameter zona inggu yang berkhasiat sebagai antibakteri
hambatan yang terbentuk terhadap yaitu tanin. Efek antibakteri tanin antara
Streptococcus mutans, setelah diinkubasi lain melalui reaksi dengan membran sel.
pada suhu 370C selama 1 x 24 jam. Tannin akan mendenaturasi dan

Page | - 34 - The National Journal of Pharmacy


Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No. 02/2017

mengkoagulasi protein serta merusak Ditjen. POM. R.I., 1986. Sediaan


membrane dinding sel bakteri. Pada Galenik, Depertemen Kesehatan
penelitian ini ekstrak batang inggu yang Republik Indonesia,Jakarta
paling besar zona hambatnya yaitu pada Ditjen. POM. R.I., 1995. Farmakope
konsentrasi 2% hal ini disebabkan karena Indonesia Edisi IV, Depertemen
perbedaan banyaknya kandungan Kesehatan Republik
senyawa yang terikat pada setiap Indonesia,Jakarta.
konsentrasi, dimana semakin tinggi Djide, M. N, 2009. Mikrobiologi
konsentrasi ekstrak yang digunakan Farmasi, Universitas Hasanuddin,
maka semakin banyak pula senyawa Makassar.
antibakteri yang terkandung pada ekstrak Entjang, 2003. Mikrobiologi dan
tersebut sehingga memberikan daerah Parasitologi, untuk Akademi
hambatan yang besar pula. Sedangkan Keperawatan dan Sekolah Tenaga
ampicilin merupakan antibiotik yang Keperawatan yang Sederajat,
berspektrum luas yang dapat Penerbit P.T Citra Aditya Bakti,
menghambat bakteri gram positif maupun Bandung
negatif. Hariana A.H, 2013. Tumbuhan Obat dan
Hasil analisis dengan menggunakan Khasiatnya., Seri III, Penerbit
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Penebar Swadaya, Jakarta
dan ANAVA menunjukkan bahwa ekstrak Indira , M., 2013. Uji Aktivitas
batang inggu dan ampicilin sebagai Antibakteri Secara In Vivo Fraksi
pembanding memberikan efek yang Semi-Polar Ekstrak Etanol Batang
berbeda nyata atau sangat signifikan Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers)
terhadap ampicilin dimana Fhitung Pada Mencit Yang Diinfeksi
1029,51lebih besar daripada Ftabel 3,84. Streptococcus mutans dan
Berdasarkan hasil uji lanjutan dengan Streptococcus mutans. Fakultas
uji rentang Newman-Keuls menunjukkan Farmasi, Universitas Muhammadiyah
bahwa terdapat perbedaan efek yang Surakarta.
signifikan atau ada perbedaan efek yang Pratiwi. S, 2010. Mikrobiologi Farmasi,
bermakna antara tiap kelompok PT Erlangga, Jakarta
perlakuan dengan kelompok kontrol Sukandar, E.Y. 2008. Iso
positif. Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI
KESIMPULAN Penerbitan Terbaru
Berdasarkan hasil penelitian dan Tjitrosoepome G, 2013.
diskusi maka dapat disimpulkan bahwa : TaksonomiTumbuhan, Gajah Mada
1. Pemberian Ekstrak Batang Inggu University Press, Djogjakarta
pada kosentrasi 0,5%, 1% dan 2% Wasito, H. 2012. Obat Tradisional
dapat menghambat pertumbuhan Kekayaan Indonesia. Graha Ilmu :
Streptococcus mutans. Yogyakarta.
2. Pada konsentrasi 2% menunjukan Warsa, U,C. 2014. Buku Ajar
efek yang optimal terhadap Mikrobiologi Kedokteran, Edisi
Streptococcus mutans. Revisi. UI Press, Jakarta
Waluyo L., 2008. Teknik dan Metode
DAFTAR PUSTAKA Dasar Dalam Mikrobiologi.
Agoes, G., 2007. Teknologi Bahan Universitas Muhamadiah Malang.
Alam. Bandung : Penerbit ITB Malang
Press.

The National Journal of Pharmacy Page - 35 -

Anda mungkin juga menyukai