Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN 1410-5659 e-ISSN 2621-5144 Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, Juni 2021, 21(1):40-49

Published by Fakultas Peternakan UNPAD DOI: 10.24198/jit.v21i1.33161


Unpad Press Available online at http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Oregano terhadap Bakteri Escherichia


coli dan Stapylococcus aureus sebagai Alternatif Feed additive Unggas

Mulqiama Sarmira1, Sri Purwanti2a, Faridah Nur Yuliati3


1
Alumni Prodi Peternakan Fakultas Peternakan (Universitas Hasanuddin)
2
Staf Pengajar Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan (Universitas Hasanuddin)
3
Staf Pengajar Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan (Universitas Hasanuddin)
a)
email: sripurwanti@unhas.ac.id

Abstrak
Gangguan kesehatan pada ternak unggas biasanya diberikan Antibiotics Growth Promoters (AGPs). Pelarangan
penggunaan AGPs menjadikan perlu untuk dilakukannya pencarian alternatif herbal yang dapat digunakan sebagai
pengganti antibiotik. Tanaman oregano berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antibakteri ekstrak daun oregano terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian
ini terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan P1 (kontrol (+) kloramfenikol 30 µg), P2 (kontrol (-) aquades),
P3 (ekstrak daun oregano 5%), P4 (ekstrak daun oregano 10%) dan P5 (ekstrak daun oregano 15%) disusun
berdasarkan rancangan acak lengkap. Parameter yang diukur yaitu zona hambat pada bakteri Escherichia coli dan
Stahylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji kontras ortogonal menunjukkan bahwa bakteri Escherichia coli
perlakuan kontrol (+) dengan perlakuan 5%, 10% dan 15% ekstrak daun oregano berpengaruh nyata (P<0,05) tetapi
pada bakteri Staphylococcus aureus tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Uji kontras polinominal memperlihatkan
bahwa aktivitas antibakteri ekstrak oregano pada level 15% maksimum menghambat bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Kesimpulan bahwa ekstrak daun oregano dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus sehingga dapat digunakan sebagai feed additive pakan.
Kata kunci: Ekstrak daun oregano, Escherichia coli, Staphylococcus aureus

Antibacterial Activity Test of Oregano Leaf Extract against Escherichia coli and
Staphylococcus Aureus as an Alternative to Poultry feed Additive

Abstract
Health problems in poultry are usually given Antibiotics Growth Promoters (AGPs). The use of AGPs is prohibited,
therefore, looking for herbal alternatives that can be used to replace antibiotics. The oregano plant acts as an
antibacterial. This study aims to determine the antibacterial activity of oregano leaf extract against Escherichia coli
and Staphylococcus aureus. This study consisted of 5 treatments and 3 replications. The treatments P1 (control (+)
30 µg chloramphenicol), P2 (control (-) aquades), P3 (5% oregano leaf extract), P4 (10% oregano leaf extract) and
P5 (15% oregano leaf extract) were arranged based on a randomized design complete. The parameters measured
were the inhibition zone in Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. The results showed that the
treatment had a significant effect (P<0.05) on Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. Orthogonal
contrast test showed that the Escherichia coli bacteria with control (+) treatment with 5%, 10% and 15% oregano
leaf extract had a significant effect (P <0.05) but the Staphylococcus aureus bacteria had no significant effect (P>
0.05). Polynomial contrast test showed that the antibacterial activity of oregano extract at the maximum level of
15% inhibited the bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The conclusion is that oregano leaf extract
can inhibit the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria so that it can be used as a feed
additive. 05) but the Staphylococcus aureus bacteria had no significant effect (P>0.05). Polynomial contrast test
showed that the antibacterial activity of oregano extract at the maximum level of 15% inhibited the bacteria
Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The conclusion is that oregano leaf extract can inhibit the growth of
Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria so that it can be used as a feed additive
Keywords: Escherichia coli, Oregano leaf extract, Staphylococcus aureus.

1
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

Pendahuluan jantung (Fadilah & Polana, 2011). Penelitian ini


Ternak Unggas merupakan salah satu bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa
komoditi peternakan yang menjadi sumber bioaktif dalam ekstrak daun oregano yang dapat
protein hewani bagi masyarakat Indonesia. menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia
Penanganan terhadap gangguan kesehatan pada coli dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan
ternak unggas biasanya diberikan Antibiotics uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
Growth Promoters (AGP) (Firmansyah et al., uji efektivitas antibakteri ekstrak daun oregano
2017). Penggunaan AGP telah dilarang oleh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli
karena itu, dicarilah alternatif herbal yang dapat dan Staphylococcus aureus secara in vitro.
digunakan untuk menggantikan antibiotik.
Tanaman oregano merupakan tanaman
herbal yang berasal dari keluarga tanaman mint Materi dan Metode
(Lamiaceae). Tanaman oregano mengandung Waktu dan tempat penelitian
karvacrol dan timol. kandungan karvakrol dan Penelitian dilaksanakan pada bulan
timol yang terdapat pada tanaman oregano Januari-Februari 2021 di Laboratorium
berfungsi sebagai antibakteri (Stefanaki et al., Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Ilmu
2016). Daun oregano telah banyak diteliti Kelautan dan Perikanan dan Laboratorium
sebagai salah satu rempah penghambat paling Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas
ampuh yang diuji pada berbagai jenis bakteri Hasanuddin, Makassar.
seperti Salmonella enteritidis (S. enteritidis),
Salmonella typhimurium (S. typhimurium), Materi Penelitian
Salmonella choleraesuis (S. choleraesuis), Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Escherichia coli (E. coli), Klebsiella pnemoniae, yaitu: neraca analitik, blender, erlenmeyer,
Streptococcus suis (S. suis), dan Staphylococcus autoklaf, inkubator, cawan petri, tabung reaksi,
aureus (S. aureus) (Koppien-Fox et al., 2011). rak tabung reaksi, toples, jarum ose, gelas ukur,
Aktivitas antibakteri adalah senyawa aktif bunsen, jangka sorong elektrik, corong kaca,
atau bahan yang dapat membunuh atau batang pengaduk, pompa vakum, rotary
menghambat aktivitas bakteri. Senyawa aktif evaporator, dan mikropipet, pinset dan labu
yang dapat menghambat aktivitas antibakteri ukur. Bahan yang digunakan dalam penelitian
terdiri dari beberapa kelompok, salah satunya ini yaitu: bubuk oregano, bakteri E. coli, S.
yaitu senyawa karvakrol dan timol. Senyawa aureus, paper disk, etanol 96%, kloramfenikol
tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri 30µg, dimetil sulfoksida (DMSO), akuades,
Gram positif (S. aureus) dan Gram negatif (E. Mueller-Hilton Agar (MHA), kertas saring, label
coli) selain itu juga sebagai antijamur (Memar et dan spidol.
al., 2017).
Bakteri E. coli merupakan salah satu Metode Penelitian
bakteri Gram negatif. Bakteri tersebut Metode penelitian yang digunakan yaitu
mempunyai inang yang khas yang berkaitan erat metode difus dengan cara Kirby-Bauer.
dengan penyakit tertentu pada berbagai spesies Rancangan penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan
hewan, pada ternak unggas menimbulkan dengan 3 kali ulangan. Penelitian ini
penyakit kolibasilosis yang dapat menyerang menggunakan racangan acak lengkap (RAL).
semua tipe ayam dan segala umur tetapi, anak Perlakuan yang digunakan yaitu P1: Antibiotik
ayam lebih rentan terserang dibandingkan kloramfenikol (kontrol positif), P2: Akuades
dengan ayam dewasa (Wibowo et al., 2008). (kontrol negatif), P3: Ekstrak daun oregano 5%,
Bakteri S. aureus merupakan bakteri Gram P4: Ekstrak daun oregano 10%, P5: Ekstrak
positif. Bakteri tersebut dapat menyebabkan daun oregano 15%.
penyakit pada unggas yaitu radang pusar, radang
sendi, radang pada ruas tulang belakang, Tahapan Penelitian
peradangan tulang dan sumsung serta radang Pembuatan Ekstrak Daun Oregano
yang terjadi pada membran Metode ekstraksi yang digunakan yaitu
maserasi, metode ini yang paling sederhana
2
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman warna kuning bening yang menunjukkan bahwa
pada pelarut yang sesuai pada wadah yang MHA telah tercampur secara baik dengan
tertutup rapat pada suhu kamar (Mukhriani, akuades kemudian dimasukkan ke dalam
2014). Daun oregano kering umur 8 (delapan) autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit.
bulan diblender kemudian disaring sehingga Sebelum digunakan media disterilisasi terlebih
mendapatkan serbuk daun oregano yang sama dahulu menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC
ukurannya. Serbuk daun tersebut ditimbang dengan tekanan 1 atm selama 15 menit.
sebanyak 100 gram kemudian direndam dengan Memasukkan MHA kedalam cawan petri dengan
500 mL etanol 96% dengan perbandingan (w/v) menggunakan metode tuang, setiap cawang petri
1:5 di wadah tertutup dibiarkan selama 1 x 24 berisi ± 15 mL. Setelah agar memadat,
jam dengan sesekali diaduk. Kemudian larutan dimasukkan cotton bud ke dalam tabung reaksi
ekstrak disaring menggunakan kertas saring dan yang berisi suspensi bakteri. Kemudian cotton
pompa vakum kemudian dipekatkan bud diusapkan pada seluruh permukaan agar
menggunakan rotary evaporator pada suhu 50°C secara merata.
dengan kecepatan rotasi 90 rpm selama 1 jam Masing-masing cawan petri terdapat 5
sehingga di dapatkan ekstrak dengan konsentrasi paper disk yang terdiri dari konsentrasi ekstrak
murni. daun oregano 5%, 10%, 15%, kloramfenikol
30µg dan akuades. Kemudian ditempelkan pada
Pembuatan Konsentrasi Ekstrak media MHA yang telah disuspensi bakteri E.
Metode pengenceran yaitu proses coli dan S. aureus. Kemudian diinkubasi selama
penurunan konsentrasi zat yang terlarut di dalam 24 jam pada suhu 37ºC. Diamati dengan cara
sebuah larutan (Rusman dkk., 2018). mengukur diameter zona hambat yang terbentuk.
Pengenceran dibuat sebanyak 10 mL dari setiap Kekuatan aktivitas antibakteri ditentukan
konsentrasi menggunakan DMSO yaitu dengan berdasarkan (Davis dan Stout, 1971) Aktivitas
penambahan 0,5 mL ekstrak daun oregano dan sangat kuat : Diameter Daya Hambat (DDH) ≥
9,5 mL DMSO didapatkan konsentrasi 5%, 1 20 mm, aktivitas kuat : DDH 10–20 mm,
mL ekstrak daun oregano dengan 9 mL DMSO aktivitas sedang : DDH 5–10 mm dan aktivitas
didapatkan konsentrasi 10%, 1,5 mL ekstrak lemah : DDH < 5 mm.
oregano dengan 8,5 mL DMSO didapatkan
konsentrasi 15%. Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah dengan
Penyiapan Mikroorganisme Uji menggunakan sidik ragam sesuai dengan
Bakteri uji yang telah diinokulasi diambil Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
dengan kawat ose steril lalu disuspensikan perlakuan dan 3 ulangan. Perbedaan antar
kedalam tabung yang berisi 2 ml larutan NaCl perlakuan diuji lebih lanjut dengan
0,9% hingga diperoleh kekeruhan yang sama menggunakan uji kontras ortogonal dan
dengan standar kekeruhan larutan Mc. Farland. polinomial Gasperzs (1991).
Perlakuan yang sama dilakukan pada setiap jenis
bakteri uji.
Hasil dan Pembahasan
Tahap Perlakuan Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun
Muller Hilton Agar (MHA) sebanyak 7,6 oregano dengan pemberian konsentrasi berbeda
g dilarutkan ke dalam 200 mL akuades. Media diperoleh zona hambat terhadap bakteri
MHA harus benar-benar homogen terlihat dari Escherichia coli dan bakteri Staphylococcus
aureus dapat dilihat pada Tabel 1.

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

Tabel 1. Zona hambat ekstrak daun oregano terhadap bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus
Diameter Zona Hambat Pertimbuhan Bakteri
Perlakuan Kriteria Kriteria
kekuatan kekuatan
Escherichia coli antibakteri Staphylococcus aureus antibakteri
P1 (+) 21,4 ± 0,77 Sangat Kuat 18,6 ± 1,25 Kuat
P2 (-) 0 Tidak Ada 0 Tidak Ada
P3 9,3 ± 0,43 Sedang 17,4 ± 0,72 Kuat
P4 11,2 ± 0,36 Kuat 19,3 ± 0,78 Kuat
P5 12,4 ± 0,85 Kuat 20,8 ± 0,49 Sangat Kuat
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan adanya Perbedaan diameter zona hambat pada
pengaruh yang nyata dengan taraf kepercayaan masing-masing konsentrasi disebabkan karena
95% (P<0,05) terhadap zona hambat pada perbedaan besarnya zat aktif yang terkandung
bakteri Escherichia coli dan bakteri pada konsentrasi tersebut dan jenis bakteri uji
Staphylococcus aureus. Hasil pengukuran yang digunakan. Ekstrak daun oregano
menunjukkan bahwa pengujian pada bakteri E. menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus
coli dengan diameter zona hambat terluas yaitu lebih baik dibandingkan dengan E. coli.
pada kontrol (+) dengan pemberian antibiotik Pendapat Sari et al. (2014) yang menyatakan
kloramfenicol 30 µg (sangat kuat) sedangkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
pada ekstrak daun oregano kriteria kekuatan besarnya diameter daya hambat adalah
antibakterinya yaitu pada konsentrasi 5% konsentrasi dari ekstrak uji yang digunakan.
(sedang), konsentrasi 10% dan 15% (kuat). Selain itu perbedaan sensitivitas bakteri terhadap
Diameter zona hambat pada bakteri S. aureus antibakteri dipengaruhi oleh struktur dinding sel
yang terluas yaitu pada penambahan ekstrak bakteri.
daun oregano konsentrasi 15% dengan kekuatan Bakteri Gram positif cenderung lebih
aktivitas antimikrobanya sangat kuat sedangkan sensitif terhadap antibakteri, karena struktur
pada perlakuan kontrol (+) dengan pemberian dinding sel bakteri Gram positif lebih sederhana
antibiotik kloramfenicol 30µg, ekstrak daun dibandingkan struktur dinding sel bakteri Gram
oregano 5% dan 10% kekuatan aktivitas negatif sehingga memudahkan senyawa
antimikrobanya kuat. antibakteri untuk masuk ke dalam sel bakteri
Semakin besar konsentrasi ekstrak daun Gram positif (Kusmayati & Agustini, 2007).
oregano yang digunakan maka semakin besar Bakteri Gram negatif mempunyai struktur yang
pula zona hambat yang terbentuk karena zat berlapis-lapis serta kandungan lemak yang
antimikroba ekstrak daun oregano juga relatif lebih tinggi (11-12%), sehingga lebih
bertambah. Menurut Lingga et al. (2016) tahan terhadap perubahan lingkungan yang
menyatakan bahwa semakin besar zona hambat disebabkan oleh bahan kimia (Lingga et al.,
maka semakin besar pula kemampuan untuk 2016).
menghambat pertumbuhan bakteri, artinya zat
antimikroba alami pada ekstrak daun oregano Zona Hambat Ekstrak Daun Oregano
pada konsentrasi yang semakin tinggi terhadap Bakteri Escherichia coli
mempunyai daya hambat yang kuat dalam Uji lanjut kontras ortogonal dilakukan
menghambat bakteri Escherichia coli dan untuk mengetahui perbandingan antar perlakuan.
Staphylococcus aureus. Uji lanjut kontras ortogonal dapat dilihat pada
Tabel 2.

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

Tabel 2. Uji lanjut kontras ortogonal ekstrak daun oregano terhadap bakteri Escherichia coli
Sumber Ragam db JK KT F Hit F Tab (0.05) ket
Perlakuan 4 704,28 176,06 550,18 3,47 *
Kontrol (+) VS Ekstrak
daun oregano 1 245,96 245,96 768,62 4,96 *
15% VS 10%,5% 1 9,53 9,53 29,78 4,96 *
10% VS 5% 1 5,41 5,41 16,90 4,96 *
Kontrol (+) VS 15% 1 13,5 13,5 42,18 4,96 *
Galat 10 3,29 0,32
Total 14
Ket: * berpengaruh nyata

Tabel 2 menunjukkan bahwa pada bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka
perbandingan kontrol (+) dengan konsentrasi semakin banyak kandungan bahan aktif
ekstrak daun oregano 5%, 10% dan 15%, antibakterinya. Penambahan konsentrasi
konsentrasi 15% dibandingkan dengan 10%; 5%, senyawa antibakteri diduga dapat meningkatkan
konsentrasi 10% dibandingkan dengan 5% serta penetrasi senyawa antibakteri ke bagian dalam
perlakuan kontrol (+) dibandingkan dengan 15% sel mikroba yang akan merusak sistem
memiliki pengaruh yang sangat nyata. Perlakuan metabolisme sel dan dapat mengakibatkan
kontrol (+) menggunakan antibiotik kematian sel. Rodriguez- Garcia et al. (2015)
kloramfenikol yang merupakan antibiotik menyatakan bahwa besarnya penghambatan
spektrum luas yang efektif terhadap beberapa pertumbuhan mikroorganisme yang diuji sangat
jenis bakteri seperti bakteri E. coli (Afnidar, tergantung pada konsentrasi ekstrak daun
2014). Mekanisme kerja antibiotik antara lain oregano yang digunakan.
adalah menghambat sintesis dinding sel, Ekstrak etanol daun oregano mampu
merusak permeabilitas membran sel, menghambat pertumbuhan bakteri E. coli
menghambat sintesis RNA (proses transkripsi), disebabkan oleh adanya kandungan dari minyak
menghambat sintesis protein (proses translasi), atsiri. Sakkas & Papadopoulou (2017)
dan menghambat replikasi DNA (Dian et al., menyatakan bahwa minyak atsiri tanaman
2015). Kloramfenikol merupakan senyawa oregano dapat dijadikan sebagai alternatif alami
murni yang mempunyai mekanisme sebagai untuk menghambat pertumbuhan bakteri
pengganggu sintesis protein dari bakteri patogen. Martins et al. (2014) menunjukkan
sehingga dapat mengakibatkan kematian bakteri aktivitas antibakteri ekstrak etanol herbal
(Sari et al., 2014). oregano pada konsentrasi 20 mg/mL dapat
Ekstrak daun oregano dapat menghambat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif
perumbuhan bakteri Escherichia coli mulai dari E. coli dan P. aeruginosa. Minyak atsiri oregano
konsentrasi ekstrak 5% sampai dengan 15%, termasuk yang paling aktif melawan galur
setiap penambahan konsentrasi ekstrak daun bakteri E. coli dan juga sebagai antimikroba
oregano maka daya hambat pertumbuhan bakteri terhadap mikroorganisme patogen seperti
semakin besar disebabkan oleh semakin Salmonella choleraesuis, S. typhi, S.
bertambahnya kandungan bioaktif penghambat typhimurium dan banyak strain lainnya
bakteri. Lingga et al. (2016) yang menyatakan (Penalver et al., 2005). Uji lanjut kontras
polinomial dapat dilihat pada Gambar 1.

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

25
20 y = -2,6167x3 + 26,25x2 - 78,633x + 75,76 R² = 0,8774
15

Luas Zona Hambat


10
5
0

0 1
P1 2P2 P33 P44 P5 5
Perlakuan

Gambar 1 Grafik rata-rata zona hambat bakteri Escherichia coli


Ket: P1 = Kontrol Positif Yaitu Kloramfenikol 30µg; P2= Kontrol Negatif Yaitu Aquades;
P3 = Ekstrak Daun Oregano 5%; P4 = Ekstrak Daun Oregano 10%;
P5 = Ekstrak Daun Oregano 15%.

Berdasarkan Gambar 1 uji lanjut kontras yang dapat menghambat pergerakan flagella
polinomial ekstrak daun oregano terhadap zona pada bakteri E. coli. Shalihat (2018) menyatakan
hambat pada bakteri E. coli diperoleh hasil dari bahwa daun oregano selain mengandung minyak
data regresi kubik dengan hubungan persamaan atsiri juga 77,9% senyawa karvakrol yang dapat
kubik yaitu y = -2,6167x3 + 26,25x2 – 78,633x + menghambat pertumbuhan bakteri. Patogenitas
75,76 dan R² = 0,87 dari Persamaan tersebut E.coli dapat dilihat dari kemampuannya
diperoleh presentase pengaruh ekstrak etanol bergerak dengan flagela, makin baik pergerakan
daun oregano sebesar 87% terhadap bakteri E. flagela akan makin patogen. Efek karvakrol pada
coli. E.coli ditunjukkan dengan kemampuannya
Bakteri Escherichia coli merupakan menghambat pergerakan flagela dan mencegah
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diare sintesis flagela. Selain menghambat pergerakan,
pada ternak unggas jika bakteri E coli bersifat karvakrol juga mampu menghambat sintesis
patogen. Haribi dan Yusron. (2010) menyatakan flagela, dimulai dari pembentukan kondisi yang
bahwa bakteri E. coli merupakan bakteri normal mengganggu enzim. Kondisi ini muncul akibat
pada usus besar. Namun, jika pada kondisi yang peningkatan komposisi asam lemak tidak jenuh
tidak normal dapat menyebabkan diare. membran sel. Putri et al. (2016) menyatakan
Escherichia coli menjadi penyebab infeksi dalam bahwa secara umum mekanisme penghambatan
saluran pencernaan, hal ini disebabkan karena mikroorganisme yang dilakukan oleh senyawa
keadaan higienis makanan, air minum yang antimikroba dapat disebabkan oleh beberapa
dikonsumsi kurang baik, serta dipengaruhi oleh faktor yaitu mengganggu senyawa penyusun
sanitasi lingkungan sekitarnya (Rahmawati et dinding bakteri, peningkatan permeabilitas
al., 2014). Oleh sebab itu tanaman oregano membran sel yang dapat menyebabkan
dapat dijadikan sebagai zat aktif dalam kehilangan komponen penyusun sel dan
menghambat bakteri E. coli. Ekstrak daun menginaktivasi enzim.
oregano juga berpotensi meningkatkan kinerja
broiler dan mengurangi populasi bakteri dari Zona hambat ekstrak daun oregano terhadap
saluran cerna, seperti Clostridium perfringens bakteri Stapylococcus aureus
dan E. Data hasil uji kontas ortogonal ekstrak daun
coli (Halle et al., 2001). oregano terhadap bakteri S. aureus dapat dilihat
Daun oregano mengandung senyawa pada Tabel 3.
antibakteri berupa karvakrol, senyawa karvakrol

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

Tabel 3. Uji lanjut kontras ortogonal ekstrak daun oregano terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Sumber Ragam db JK KT F Hit F tab(0,05) Ket
Perlakuan 4 889,07 224,8 50,74 3,47 *
Kontrol (+) VS Semua Ekstrak 1 0,78 0,78 0,87 4,96 tn
15% VS 10%, 5% 1 12,66 12,66 14,20 4,96 *
10 VS 5% 1 5,41 5,41 6,08 4,96 *
Konrol (+) VS 15% 1 0,85 0,85 0,96 4,96 tn
Galat 10 8,90 8,90
Total 17
Ket: * berpengaruh nyata
Tn: tidak berpengaruh nyata

Berdasarkan data uji kontras ortogonal dinding sel bakteri; 2) kerusakan membran
menunjukkan bahwa pada perbandingan sitoplasmik; 3) kerusakan protein pada
perlakuan kontrol (+) antibiotik kloramfenikol membran;
dengan konsentrasi 15%; 10%; 5%, konsentrasi 4) kebocoran isi sel; 5) koagulasi sitoplasma.
15% dibandingkan dengan 10%; 5%, konsentrasi Karakteristik terpenting yang dimiliki minyak
10% dibandingkan dengan 5% serta kontrol (+) atsiri adalah hidrofobisitasnya yang
dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak daun memungkinkan untuk merusak lipid membran
oregano 15% menunjukkan bahwa tidak adanya sel bakteri, mengganggu strukturnya dan
pengaruh yang nyata sehingga kekuatan daya membuat membran sel lebih permeabel sehingga
hambat pertumbuhan bakteri S. aureus pada terjadi kebocoran ion (Burt, 2004).
perlakuan kontrol (+) antibiotik kloramfenikol Tanaman oregano mampu menghambat
30 nanogram (µg) sama dengan kekuatan daya bakteri S. aureus dengan kriteria luas zona
hambat konsentrasi ekstrak daun oregano 5%, hambat kuat hingga sangat kuat dikarenakan
10% dan 15%. oregano mengandung beberapa senyawa-
Kekuatan antibakteri tanaman oregano senyawa yang dapat bersifat sebagai antibakteri.
dipengaruhi oleh kandungan minyak atsiri yang Jaber et al. (2012) menyatakan bahwa aktivitas
terdapat pada ekstrak daun oregano. Nostro et al. antimikroba bergantung pada senyawa
(2006) menyatakan bahwa ekstrak tanaman antimikroba dalam ekstrak oregano termasuk
oregano mampu menghambat pertumbuhan limonene, gamma-cariofilene, rhocymenene,
bakteri Stapylococcus aureus karena oregano canfor, linalool, αlpha-pinene, karvakrol dan
memiliki daya hambat bakteri dengan spektrum timol. Timol dan karvakrol adalah komponen
aktivitas antimikroba yang luas. Minyak atsiri utama dari minyak atsiri oregano yang dapat
merupakan bahan alami antimikroba dan memberikan efek antioksidan, antimikroba, dan
antioksidan yang paling efektif (Benavides et al., antijamur. Uji kontras polinomial dilakukan
2012). Minyak atsiri memiliki aktivitas untuk mengetahui titik optimum daya hambat
antibakteri yang bekerja pada berbagai tempat ekstrak daun oregano terhadap bakteri
dalam sel bakteri, antara lain: 1) degradasi Staphylococcus aureus disajikan pada Gambar 2.

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

y = 2,775x4 - 36,333x3 + 166,63x2 - 305,77x + 191,3 R² = 1


22

17

Luas Zona Hambat


12

-3 0
P11 2P2 P33 P44 P55
Perlakuan

Gambar 2. Grafik Rata-Rata Zona Hambat Bakteri Staphylococcus aureus


Ket: P1 = Kontrol Positif Yaitu Kloramfenikol 30µg; P2= Kontrol Negatif Yaitu Aquades; P3 = Ekstrak
Daun Oregano 5%; P4 = Ekstrak Daun Oregano 10%; P5 = Ekstrak Daun Oregano 15%.

Uji lanjut polinomial ekstrak daun Klebsiella pneumoniae, Streptococcus suis, dan
oregano terhadap zona hambat pada bakteri S. aureus.
Staphylococcus aureus (Gambar 2) diperoleh Kandungan karvakrol dan timol pada daun
hasil dari bahwa hubungan persamaan regresi oregano menghambat pertumbuhan bakteri S.
kuartik yaitu y = 2,775x4 – 35,333x3 + 166,63x2 aureus yaitu dengan mengganggu fosfolipid
– 305,77x + 191,3 dan R² = 1 dari persamaan pada dinding sel bakteri. Govaris et al. (2010 )
tersebut diperoleh presentase pengaruh ekstrak komponen utama daun oregano adalah karvakrol
etanol daun oregano sebesar 100% terhadap dan timol, yang berfungsi sebagai antibakteri
bakteri S. aureus. dan antioksidan. Gumus et al. (2010) membran
Bakteri Stapylococcus aureus merupakan sel bakteri merupakan target yang sangat penting
salah satu bakteri yang menyebabkan infeksi untuk komponen ekstrak daun oregano seperti
akut pada beberapa jenis unggas. Fadilah dan terpenoid yang dapat mengganggu membran
Polana (2011) bakteri Stapylococcus aureus fosfolipid. Guard et al. (2011) timol dan
merupakan bakteri yang dapat menyebabkan karvakrol mampu menghancurkan membran luar
penyakit sistemik pada ayam dengan bakteri Gram negatif; melepaskan komponen
karakteristik adanya radang sendi (arthritis), lipopolisakarida dengan demikian meningkatkan
radang selubung tendon (tenosynovitis) dan luka permeabilitas adenosin trifosfat ke dalam
pada kaki (bumblefoot). Penyebaran penyakit ini membran sitoplasma sehingga akan mengubah
telah meluas ke seluruh dunia dan telah permeabilitas sel.
menginfeksi semua kelas unggas. Gejala
penyakit bumblefoot yaitu terjadi penebalan
kulit (hyperkeratosis), luka dan bernanah pada Kesimpulan
bantalan kaki. Diatasi dengan menggunakan Konsentrasi ekstrak daun oregano dapat
adatif alami berupa ekstrak tanaman oregano menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia
yang memiliki zat bioaktif penghambat bakteri coli dan Staphylococcus aureus secara maksimal
S. aureus. Koppien-Fox et al. (2011) daun pada konsentrasi 15%.
oregano telah banyak diteliti sebagai salah satu
rempah penghambat paling ampuh yang diuji
pada berbagai jenis bakteri seperti Salmonella Daftar Pustaka
enteritidis, Salmonella typhimurium, Salmonella Davis, W. W., & Stout, T. R. (1971). Disc plate
choleraesuis, E. coli, method of microbiological antibiotic
assay. II. Novel procedure offering

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

improved accuracy. Applied Staphylococcus aureus dan Escherichia


Microbiology, 22(4), 666–670. coli. Jom Faperta. 3(1), 1-15.
https://doi.org/10.1128/aem.22.4.666- Mellencamp, M. A., Koppien-Fox, J., Lamb, R.,
670.1971 & Dvorak, R. (2018). Antibacterial and
Dian, R., . F., & Budiarso, F. (2015). Uji antioxidant activity of oregano essential
resistensi bakteri Escherichia coli yang oil. 354–357.
diisolasi dari plak gigi terhadap merkuri https://doi.org/10.31274/safepork-180809-
dan antibiotik kloramfenikol. Jurnal E- 673
Biomedik, 3(1). Memar, M. Y., Raei, P., Alizadeh, N., Aghdam,
https://doi.org/10.35790/ebm.3.1.2015.66 M. A., & Kafil, H. S. (2017). Carvacrol
07 and thymol: Strong antimicrobial
Fadilah, R. & Polana, A. (2011). ISBN. Patent agents against resistant
No. 979-006. Jakarta: PT. AgroMedia isolates. Reviews in Medical
Pustaka. Microbiology, 28(2), 63–68.
Firmansyah, W., Mahfudz, L. & Wahyono, F. https://doi.org/10.1097/MRM.000000000
(2017). Pengaruh probiotik, antibiotik, 0000100
acidifier, dan kombinasinya dalam pakan Mukhtarini. (2011). “Ekstraksi, pemisahan
terhadap kecernaan protein pakan pada senyawa, dan identifikasi senyawa aktif.”
ayam broiler. Buletin Sintesis, 21(4), 1– Jurnal of Pharmacy, V, 361.
20. Nostro, A., Roccaro, A. S., Bisignano, G.,
Gasperzs. (1991). Teknik Analisis dalam Marino, A., Cannatelli, M. A., Pizzimenti,
Penelitian Percobaan. Tarsito. Bandung F. C., Cioni, P. L., Procopio, F., & Blanco,
Govaris, A., Solomakos, N., Pexara, A., & A. R. (2007). Effects of oregano,
Chatzopoulou, P. S. (2010). The carvacrol and thymol on Staphylococcus
antimicrobial effect of oregano essential aureus and Staphylococcus
oil, nisin and their combination against epidermidis biofilms.
Salmonella enteritidis in minced sheep Journal of Medical Microbiology, 56(4),
meat during refrigerated storage. 519–523.
International Journal of Food https://doi.org/10.1099/jmm.0.46804-0
Microbiology, 137(2–3), 175–180. Peñalver, P., Huerta, B., Borge, C., Astorga, R.,
https://doi.org/10.1016/j.ijfoodmicro.2009 Romero, R., & Perea, A. (2005).
.12.017 Antimicrobial activity of five essential
Gumus, T., Demirci, A. S., Sagdic, O., & Arici, oils against origin strains of the
M. (2010). Inhibition of heat resistant Enterobacteriaceae family. Apmis,
molds: Aspergillus fumigatus and 113(1), 1–6.
Paecilomyces variotii by some plant https://doi.org/10.1111/j.1600-
essential oils. Food Science and 0463.2005.apm1130101.x
Biotechnology, 19(5), 1241–1244. Putra, I. M. A. S. (2020). Uji aktivitas
https://doi.org/10.1007/s10068-010-0177- antibakteri ekstrak etanol daun sirsak
9 (Annonae muricata L.) dengan metode
Haribi, R., & Yusron, K. (2010). Pemeriksaan difusi agar cakram terhadap Escherichia
Escherichia coli pada air bak wudhlu 10 coli. Jurnal Ilmiah Medicamento, 1(1),
masjid di Kecamatan Tlogosari Semarang. 15–19.
Jurnal Kesehatan Unimus, 3(1), 105647. https://doi.org/10.36733/medicamento.v1i
Kusmiyati, K., & Agustini, N. W. S. (2007). Uji 1.721
aktivitas senyawa antibakteri dari Rahmawati, N., & Sudjarwo, E. (2011). Uji
mikroalga Porphyridium cruentum. aktivitas antibakteri ekstrak herbal
Biodiversitas, 8, 48–53. terhadap bakteri Escherichia coli. Ilmu-
Lingga, A, R., Pato, U., & Rossi, E. (2016). Uji Ilmu Peternakan, 24(3), 24–31.
antibakteri ekstrak batang kecombrang Rodriguez-Garcia, I., Silva-Espinoza, B. A.,
(Nicolaia speciosa horan) terhadap Ortega-Ramirez, L. A., Leyva, J. M.,
Siddiqui, M. W., Cruz-Valenzuela, M. R.,
Gonzalez-Aguilar, G. A., & Ayala-Zavala,
4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-
J. F. (2016). Oregano essential oil as an
antimicrobial and antioxidant additive
in

4
Sarmira / Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Juni 2021, 21(1):40-

food products. Critical Reviews in Food Perikanan, 3(4), 16–24.


Science and Nutrition, 56(10), 1717– Shalihat, H. K. (2018). Potensi carvacrol dalam
1727. daun bangun-bangun sebagai
https://doi.org/10.1080/10408398.2013.80 antimikroba dan imunostimulator. 45(11),
0832 849–853.
Rusman., Rahmadani F. I., & Mukhlis. (2018). Stefanaki, A., Cook, C. M., Lanaras, T., &
Buku Ajar Kimia Larutan. Fakultas Kokkini, S. (2016). The Oregano plants of
Keguruan Ilmu Pendidikan. Syiah Kuala Chios Island (Greece): Essential oils of
Universitas Press. Aceh. Origanum onites L. growing wild in
Sakkas, H., & Papadopoulou, C. (2017). different habitats. Industrial Crops and
Antimicrobial activity of basil, oregano, Products, 82(January), 107–113.
and thyme essential oils. Journal of https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2015.11.
Microbiology and Biotechnology, 27(3), 086
429–438. Wibowo, M. H., & Wahyuni, A. E. T. H. (2008).
https://doi.org/10.4014/jmb.1608.08024 Studi patogenitas Escherichia coli Isolat
Sari, E., ruf, W., & Sumardianto, S. (2014). Unggas Pada Ayam Pedaging Umur 15
Kajian Senyawa bioaktif ekstrak teripang hari. Jurnal Veteriner, 9(2), 87–93.
hitam (Holothuria edulis) basah dan
kering sebagai antibakteri alami. Jurnal
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil

Anda mungkin juga menyukai