2 2019
ISSN : 2654-2501
ABSTRAK
Kata kunci : Staphylococcus aureus, tahongai (Kleinhovia hospita L.), zona hambat
ABSTRACT
41
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
42
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
Lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan dikeringkan selama ± 7 hari dengan suhu
dan lima kali ulangan. Perlakuan dalam ruang. Berat segar daun tahongai yang
penelitian ini adalah lima jenis konsentrasi digunakan sebanyak 5 kg. Pembuatan
ekstrak daun tahongai (Kleinhovia hospita ekstraksi tanaman daun tahongai
L.), menggunakan antibiotik sebagai (Kleinhovia hospita L.) menggunakan cara
kontrol positif dan aquades sebagai maserasi. Sampel tanaman daun tahongai
kontrol negatif: (Kleinhovia hospita L.) dikeringkan dengan
p0 :Aquades (Kontrol Positif) suhu ruang kemudian dilakukan
p1 :Larutan ekstrak daun tahongai pengovenan terlebih dahulu dengan
konsentrasi 1 g/L menggunakan suhu 40 0C selama 60
p2 :Larutan ekstrak daun tahongai menit untuk untuk memastikan daun
konsentrasi 3 g/L benar-benar kering di Laboratorium Kimia
p3 :Larutan ekstrak daun tahongai Hasil Hutan Fakultas Kehutanan
konsentrasi 10 g/L Universitas Mulawarman. Daun tahongai
p4 :Larutan ekstrak daun tahongai (Kleinhovia hospita L.) yang telah dioven
konsentrasi 30 g/L menghasilkan 1,175 kg sampel.
p5 :Larutan ekstrak daun tahongai Pengekstrakan daun tanaman
konsentrasi 100 g/L tahongai (Kleinhovia hospita L.) yang telah
p6 :Antibiotik Kloramfenikol (Kontrol kering ditimbang kemudian diblender,
Negatif) konsentrasi 10 g/L serbuk daun tahongai (Kleinhovia hospita
L.) yang digunakan sebanyak 585,92 g
Prosedur Penelitian diekstraksi dengan cara maserasi didalam
Persiapan alat dan bahan. toples kaca menggunakan etanol 96%
Persiapan alat dan bahan yang digunakan sebanyak 3000 mL selama 24 jam
untuk pengambilan sampel daun tahongai ditempat yang terlindung dari cahaya,
yaitu pisau, kantong plastik, kertas koran selama proses maserasi dilakukan
dan tali rapia. Alat dan bahan yang akan pengadukan secara terus-menerus
digunakan untuk pembuatan ekstrak dengan tujuan agar serbuk daun tahongai
tanaman daun tahongai (Kleinhovia (Kleinhovia hospita L.) dapat terendam
hospita L.) yaitu rotary vaccum evaporator, secara merata menggunakan mesin
waterbath, oven, corong bunhner, mesin shaker. Setelah 24 jam filtrat dan serbuk
shaker, toples kaca, timbangan analitik, dipisahkan menggunakan kertas saring
blander, etanol 96%, gelas ukur, kertas dengan bantuan corong Buchner yang
saring, batang pengaduk, almunium foil, terhubung dengan tabung rotary vaccum
botol sampel dan kertas label. evaporator. Filtrat hasil maserasi
Alat yang digunakan pada pengujian kemudian dipekatkan dengan rotary
daya hambat bakteri yaitu oven, autoklaf, vaccum evaporator selama 1-2 jam hingga
inkubasi, hot plate magnetik stirrer, hot tidak ada penyaringan yang menetes pada
plate, vortex, timbangan analitik, batang alat. Filtrat yang pekat dikumpulkan pada
pengaduk, gelas ukur, cawan petri, tabung botol sampel untuk diuapkan kembali
reaksi, rak tabung, pinset, penggaris, dioven dengan suhu 40ºC sampai pelarut
jarum ose, kapas lidi steril, lampu spritus, sampel ekstrak daun tahongai (Kleinhovia
kertas Whatmen, almunium foil, kain kasa, hospita L.) menguap untuk mendapatkan
kapas, sarung tangan dan masker. Bahan ekstrak kental dan menghasilkan ekstrak
yang digunakan Nutrien Agar (NA), tanaman daun tahongai (Kleinhovia
ekstrak tanaman daun tahongai hospita L.) sebanyak 30 g.
(Kleinhovia hospita L.), alkohol 95 % Sterilisasi alat. Alat-alat yang akan
antibiotik dan aquades steril. digunakan untuk menguji daya hambat
Pembuatan Ekstraksi Tanaman bakteri menggunakan ekstrak tahongai
Daun Tahongai (Kleinhovia hospita L.) sebelumnya disterilisasi terlebih dahulu
Tanaman daun tahongai (Kleinhovia agar terhidar dari kontaminasi oleh bakteri
hospita L.) yang telah diperoleh kemudian lain. Cawan petri dan kertas cakram
daun dibersihkan terlebih dahulu lalu disterilisasi kering dalam oven dengan
43
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
suhu 170 ºC selama 120 menit. Media masing perlakuan diberi tanda selanjutnya
agar, kapas lidi, tabung reaksi berisi diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
aquades 10 mL, pinset dan sterilisasi °C. Zona hambat atau zona bening yang
basah menggunakan autoklaf dengan terbentuk dari masing-masing media yang
suhu 121ºC tekanan 1 atm selama 15 menggunakan kertas cakram diukur
menit. menggunakan jangka sorong dengan
Pembuatan Media. Nutrien Agar satuan mm.
(NA) digunakan sebagai media, dilarutkan Pengamatan dan Pengukuran.
dengan menggunakan akuades steril Pengamatan pada media dilakukan
dengan konsentrasi 20 g/L pada pengujian setelah 24 jam pada masa inkubasi.
ini menggunakan media NA sebanyak 4 g Diameter zona hambat atau zona bening
200 mL-1 selanjutnya disterilkan dalam yang disekitar kertas cakram merupakan
autoklaf pada suhu 121ºC tekanan 1 atm petunjuk kepekaan bakteri terhadap
selama 15 menit. Media NA sebanyak 5 bahan antibakteri yang digunakan sebagai
mL yang telah disterilkan dimasukkan ke bahan uji dan dinyatakan dengan diameter
dalam tabung reaksi yang akan digunakan zona hambat. Zona hambat yang
sebagai media agar miring untuk terbentuk di sekitar cakram diukur dengan
peremajaan kultur Staphylococcus aureus diameter vertikal dan diameter horizontal
dan sebanyak 10 mL ke dalam cawan petri dengan satuan mm menggunakan jangka
untuk pengujian daya hambat bakteri sorong (Toy el al., 2015).
Staphylococcus aureus menggunakan
ekstrak tanaman daun tahongai
(Kleinhovia hospita L.) (Nurdin, 2015).
Uji Daya Hambat Bakteri
Staphylococcus aureus. Uji daya
hambat menggunakan difusi agar dengan
metode Kirby Bauer menggunakan kertas
cakram. Penelitian ini menggunakan 5
jenis konsentrasi yaitu 1 g/L, 3 g/L, 10
g/L, 30 g/L, 100 g/L, antibiotik
Kloramfenikol 10 g/L sebagai kontrol
positif dan aquades steril sebagai kontrol
negatif.
Uji daya hambat ekstrak tanaman
daun tahongai (Kleinhovia hospita L.) Gambar 1. Pengukuran diameter zona
terhadap bakteri Staphylococcus aureus hambat Stahylococcus aureus
dilakukan sebagai berikut: pada biakan
murni Staphylococcus aureus yang telah Diameter zona hambat diukur dengan
diremajakan kemudian diambil lalu dikultur (Dv −Dc)+(𝐷𝐻 −𝐷𝐶 )
rumus :
di aquades steril kemudian dihomogenkan 2
Keterangan:
dimesin vortex. Media Nutrien Agar (NA)
pada cawan petri dioleskan biakan bakteri Zona hambat
Staphylococcus aureus di permukaan DV : Diameter vertikal
media agar yang telah mengeras dengan DH : Diameter horisontal
menggunakan kapas lidi steril. Media yang DC : Diameter cakram
telah dioles bakteri Staphylococcus
aureus diletakan kertas cakram Analisis Data
berdiameter 6 mm yang telah direndam Data yang di peroleh selanjutnya
dalam larutan ekstrak tanaman daun dianalisis menggunakan sidik
tahongai dengan konsentrasi 1 g/L, 3 g/L, ragam/Anova, apabila terjadi perbedaan
10 g/L, 30 g/L, 100 g/L, antibiotik 10 g/L yang nyata maka dilanjutkan dengan uji
sebagai kontrol positif, aquades steril lanjut beda nyata terkecil (BNT) taraf 5%.
sebagai kontrol negatif dan masing-
44
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
45
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
25
20
15
10
0
p0 p1 p2 p3 p4 p5 p6
Keterangan: p0 = kontrol negatif, p1 = ekstrak tanaman daun tahongai konsentrasi 1 g/L, p2 = ekstrak tanaman daun
tahongai konsentrasi 3 g/L, p3 = ekstrak tanaman daun tahongai konsentasi 10 g/L, p4 = ekstrak tanaman daun tahongai
konsentrasi 30 g/L, p5 = ekstrak tanaman daun tahongai konsentrasi 100 g/L, p6 = antibiotik Kloramfenikol konsentrasi
10 g L
Gambar 3. Grafik perbandingan diameter cakram ekstrak daun tahongai dengan antibiotik
46
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
47
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
48
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
49
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, September 2019, Hal 41-50 VOL. 2 N0. 2 2019
ISSN : 2654-2501
50