Anda di halaman 1dari 5

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No.

1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 | Halaman 98-102

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Kersen (Muntingia


Calabura L.) Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Shigella
dysenteriae Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA Kelas X
untuk Mencapai Kd 3.4 pada Kurikulum 2013

Angga Dwi Prasetyo, Hadi Sasongko

Progam Studi Pendidikan BIologi, Universitas Ahmad Dahlan


Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta, 55164 Indonesia
surat elektronik: anggawipra@yahoo.com

Abstrak
Daun kersen (Muntingia calabura L.) memiliki senyawa aktif berupa saponin, flavonoid, polifenol dan
tanin pada daunnya, sehingga dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
alternatif materi pembelajaran berdasarkan penelitian aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun kersen
terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Shigella dysenteriae.
Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan konsentrasi ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.)
yaitu 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,56% dengan 4 macam kontrol : kontrol ekstrak, kontrol pelarut,
kontrol media dan kontrol suspensi bakteri, dengan 2 kali ulangan. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode
maserasi dengan penyari etanol 70%, sedangkan uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi cair. Nilai
KBM ditentukan dengan melihat tumbuh tidaknya koloni bakteri pada media agar darah yang telah digoresi
suspensi bakteri dengan berbagai konsentrasi dan diinkubasi selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan analisis isi
pada proses dan hasil penelitian untuk mengetahui potensi proses dan hasil penelitian sebagai alternatif materi
pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KBM pada Bacillus subtilis terdapat pada konsentrasi 6,25% dan
KBM pada Shigella dysenteriae terdapat pada konsentrasi 3,125%. Berdasarkan hasil analisis isi, didapatkan
data potensi penelitian berupa metode ilmiah, ciri-ciri eubacteria, pengelompokkan bakteri,
perkembangbiakan bakteri dan peranan bakteri bagi kehidupan, sehingga penelitian ini dapat dimanfaatkan
sebagai alternatif materi pembelajaran biologi Archaebacteria dan Eubacteria SMA kelas X pada KD 3.4
kurikulum 2013.
`
Kata kunci: Antibakteri, Daun kersen (Muntingia calabura L.), Bacillus subtilis, Shigella dysenteriae, KBM
(Konsentrasi Bunuh Minimum)

Pendahuluan Bakteri ini dapat menyebabkan shigellosis pada


manusia.Shigellosis disebut juga disentri basiler.
Bakteri merupakan kelompok organisme hidup (Dwidjoseputro, 2005:189).
yang bersel tunggal dan bersifat mikroskopik.Dalam Kersen (Muntingia calabura L.) adalah tanaman
peranan bagi manusia, bakteri dapat digolongkan tahunan yang dapat mencapai ketinggian 10meter.
menjadi dua yaitu bakteri yang menguntungkan dan Batang tanaman berkayu, tegak bulat dengan
bakteri yang merugikan. Adapun jenis bakteri yang percabangan simpodial. Kersen memiliki beberapa
merugikan antara lainBacillus subtilis dan Shigella bagian seperti daun, batang, bunga dan buah.Daun
dysenteriae. Kedua bakteri tersebut dapat menyebabkan kersen mengandung flavonoid, tanin, glikosida, saponin,
penyakit infeksi pada saluran pencernaan. steroid, dan minyak esensial (Naim, 2004). Kandungan
Bacillus subtilistermasuk kelompok bakteri famili tersebut yang membuat daun kersen
Bacillaceae yang hidup di dalam saluran pencernaan (Muntingiacalabura L.) memiliki potensi antioksidan
manusia dan bersifat patogen. Bakteri ini merupakan dan aktivitas antibakteri yang dapat dikaitkan dengan
bakteri gram positif yang berbentuk batang, dan sering tingginya kandungan senyawa fenolik.Senyawa tersebut
ditemukan di tanah, air, udara, serta tumbuh-tumbuhan. didapatkan dengan cara ekstraksi etanol. diantara lemak
Shigella dysenteriae adalah bakteri kelompok gram dan karbohidrat, yaitu 7kkal/gr (Linder,2006:83).
negatif dan bersifat fakultatif anaerobik yang dapat Berdasarkan kandungan dari daun kersen maka
hidup dalam usus manusia dan termasuk flora normal. diharapkan ekstrak etanol 70% daun kersen dapat
98
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daunkersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Shigella dysenteriae

digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Peralatan yang digunakan pada penelitian ini
Bacillus subtilis dan Shigella dysenteriae secara in vitro. adalah timbang ananalitik, blender, vortek, corong
Pada penelitian ini digunakan konsentrasi 25%, 12,5%, buchner, waterbath, cawan porselin, almari pengering,
6,25%, 3,125% dan 1,56% berdasarkan studi pustaka autoklaf, oven osebulat, petridish, pipet ukur, propipet,
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan inkubator, tabung reaksi, cawan petri, lampu spritus,
Noorhamdani, dkk (2011) dan Santoso, dkk korekapi, kapas, kertas label, spidol permanen,
(2013).Proses dan hasil penelitian ini dapat menjadi penggaris dan standar McFarland (10 8 CFU/ml). Bahan
alternatif materi pembelajaran dalam salah satu disiplin yang digunakan pada penelitian ini adalah daun
ilmu pengetahuan alam yaitu mata pelajaran biologi tanaman kersen (Muntingi acalaburaL.), kulturmurni
khususnya untuk mencapai Kompetensi Dasar 3.4 yaitu Bacillus subtilis dan Shigellady senteriae, Tryptone
mengidentifikasi ciri-ciri Archaeobacteria dan Soya Agar (TSA), Agar darah, BHI, BHI DS serta
Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan Alkohol 70%.
percobaan secara teliti dan sistematis . Penelitian ini diawali dengan identifikasi tanaman
Berdasarkan hasil pengamatan pada buku paket kersen. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
yang beredar disekolah, selama ini materi tentang simplisia dan ekstraksi etanol daun kersen (Muntingia
bakteri yang diajarkan disekolah setiap tahunnya selalu calabura L.), sterilisasi alat dan media, pembuatan
sama, baik pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kultur stok, pembuatan suspensi Bacillus subtilis dan
(KTSP) maupun kurikulum 2013 yaitu hanya membahas Shigella dysenteriae, pembuatan larutan sampel, uji
tentang Archaebacteria, Eubacteria, ciri-ciri, struktur, aktivitas antibakteri serta uji tabung. Penelitian
bentuk, reproduksi, pertumbuhan, respirasi, peran dilakukan selama 2 minggu.
bakteri dalam kehidupan, cara penyebaran dan Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Bacillus
pencegahan penyakit bakteri serta contoh-contoh yang subtilis dan Shigella dysenteriae. Bakteri diperoleh dari
diberikan selalu sama tiap tahunnya. Sehingga Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Bahan uji
dibutuhkan suatu materi pembelajaran biologi bersifat yang digunakan adalahekstrak etanol 70% daun kersen
kekinian yang dapat diambil dari laporan hasil (Muntingia calabura L.).Sebelum digunakan dilakukan
penelitian, khususnya pada materi bakteri sesuai determinasi terlebih dahulu di Laboratorium Biologi
tuntutan kurikulum 2013 yaitu diperlukan materi Universitas Ahmad Dahlan. Tanaman kersen diambil
pembelajaran berbasis riset kontekstual. daun yang masih segar pada pucuk hingga tangkai
Pada sub bab cara penyebaran dan pencegahan kelima. Pengambilan dilakukan pada pagi hari.
penyakit bakteri dijelaskan bahwa untuk membunuh Selanjutnya dicuci bersih untuk dilakukan pembuatan
pertumbuhan bakteri digunakan antibiotik saja, padahal ekstrak. metode maserasi. Ekstraksi dilakukan di
antibiotik terbuat dari zat kimia yang akan memberi Laboratorium Biologi Fitokimia Farmasi, Universitas
efek samping bagi kesehatan dikemudian hari. Salah Ahmad Dahlan.
satu alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti Uji kemampuan anti bakteri digunakan metode
antibiotik adalah pemanfaatan bahan alam tumbuhan, dilusi cair. Bakteri disiapkan dengan membuat suspensi.
misalnya daun kersen. Daun kersen dapat digunakan Selanjutnya dilakukan pengenceran secara serial : 25%,
sebagai antibakteri yang bersifat alami dan bebas dari 12,5%, 6,25%, 3,13% dan 1,56 % kemudian ditambah
bahan kimia, sehingga tidak berdampak negatif bagi suspensi bakteri dengan volume yang sama sehingga
kesehatan. Ekstrak etanol 70% daun kersen dapat konsentrasi menjadi setengah darisemula. Terdapat 4
dijadikan sebagai salah satu contoh obat untuk kontrol yaitu kontrolmedia, kontrol ekstrak, kontrol
membunuh pertumbuhan bakteri yang merugikan bagi bakteridan kontrol pelarut. Selanjutnya semua
manusia yang diperoleh dari hasil riset secara teliti dan perlakuan digores pada Agar Darah mengetahui KBM-
sistematis. Oleh karena itu, penelitian aktivitas nya. Masing-masing bakteri dilakukan uji 2 kali.
antibakteri ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) Analisis data dilakukan secara diskriptif setelah
terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Shigella diperoleh data dari 2kali ulangan terhadap kedua
dysenteriae diharapkan dapat menjadi salah satu bakteri yaitu Bacillus subtilis (gram positif) dan
alternatif materi pembelajaran biologi SMA kelas X Shigella dysenteriae (gram negatif). Hasil diperoleh
untuk mencapai kompetensi dasar 3.4 pada kurikulum dari kemampuan ekstrak daun kersen membunuh
2013. Bacillus subtilis dan Shigella dysenteriae berdasar nilai
KBM (Kadar BunuhMinimal).
Metode Penelitian Hasil penelitian selanjutnya diidentifikasi
potensinya sebagai alternatif materi pembelajaran
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen Archaebacteria dan Eubacteria dengan cara analisis
dalam bidang mikrobiologi dengan menggunakan proses penelitian dan analisis produk penelitian sesuai
rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan prinsip-prinsip pengembangan materi pembelajaran
menggunakan satu factor yaitu ekstrak etanol 70% daun yaitu: analisis isi relevansi, analisis isi konsistensi,
kersen yang terdiridari 5 perlakuan dengan 2 kali analisis isi adequacy, kemudian dilakukan pembahasan
ulangan. hasil analisis isi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April
2014. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi
Fakultas MIPA dan Laboratorium Fitokimia Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.

99
Angga Dwi Prasetyo
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 | Halaman 98-102

Hasil dan Pembahasan Keterangan: Tanda :


Ksusp : Suspensi bakteri + : Bakteri tumbuh
Hasil Penelitian Eksperimen Kmedia : Media BHI DS -: Bakteri tidak tumbuh
pel
K : Pelarut aquades steril
Zat aktif yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% Keks : Kontrol ekstrak
daun kersen (Muntingia calabura L.) dapat diketahui
dengan skrinning fitokimia melalui metode uji tabung.
Hasil uji tabung dari ekstrak etanol 70% daun kersen
(Muntingia calabura L.) dapat dilihat pada Tabel 1.
Table 1. Analisis Kualitatif Kandungan Senyawa Aktif
Ekstrak Etanol 70% Daun Kersen (Muntingia
calabura L.) dengan Uji Tabung

Ekstrak
Zat Aktif Keterangan
+
Hasil /-
Flavonoid Setelah diuapi amoniak terjadi + Mengandung
perubahan warna dari kuning menjadi Flavonoid
kuning intensif
Polifenol Setelah ditambah FeCl3 warna berubah + Mengandung
menjadi biru tua kehijauan Polifenol
Saponin Setelah digojok 30 menit timbul buih + Mengandung
lebih dari 3 cm, dan ditetesi HCl encer Saponin
buih tidak menghilang

Alkaloid Setelah ditetesi pereaksi Mayer dan - Tidak


Dragendrorff tidak timbul endapan Mengandung
Alkaloid
Tanin Setelah ditetesi gelatin timbul endapan + Mengandung
Tanin

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun


kersen (Muntingia calabura L.) dilakukan dengan
menggunakan metode dilusi cair. Dengan metode ini
dapat diketahui Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) Gambar 1. Hasil Pengujian Konsentrasi Bunuh
ekstrak etanol 70% daun kersen (Muntingia calabura Minimum (KBM) ekstrak etanol 70%
L.), kisaran konsentrasi yang digunakan pada uji daun kersen (Muntingia calabura L.)
aktivitas antibakteri ini adalah 25%, 12,5%, 6,25%, terhadap bakteri Bacillus subtilis
3,125% dan 1,56%.
Kontrol yang digunakan adalah Ksusp berisi suspensi
bakteri yang digunakan sebagai pembanding, Kpel berisi
aquades steril yang digunakan untuk mengetahui
sterilitas pelarut, Kmedia berisi BHI DS yang digunakan
untuk mengetahui sterilitas media dan Keks berisi ekstrak
etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) 100%.
Hasil Pengujian Konsentrasi Bunuh Minimum
(KBM) pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2,
tabel 3, gambar 1 dan gambar 2.
Tabel 2. Hasil Uji KBM Ekstrak Etanol 70% Daun
Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap
Bakteri Bacillus subtilis dan Shigella
dysenteriae.
Bacillus subtilis Shigella dysenteriae Gambar 2. Hasil Hasil Pengujian Konsentrasi Bunuh
Perlakuan
KBM KBM Minimum (KBM) ekstrak etanol 70% daun
25% - - kersen (Muntingia calabura L.) terhadap
12,5% - - bakteri Shigella dysenteriae
6,25% - -
3,125% + -
1,56% + +
Ksusp + +
Kmedia - -
Kpel - -
Keks - -

100
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daunkersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Shigella dysenteriae

Penelitian ini menggunakan empat kontrol, metabolisme sel, pada kerusakan yang parah dapat
kontrol suspensi (Ksusp) berisi suspensi bakteri uji, menyebabkan kematian sel bakteri (Miksusanti, dkk.,
digunakan untuk melihat tumbuhnya bakteri pada media 2011:4). Hal ini yang menyebabkan dengan konsentrasi
agar dan sebagai acuan untuk mengidentifikasi bakteri 6,25% pada bakteri Bacillus subtilis dan 3,125% pada
yang tumbuh pada media uji, kontrol pelarut (Kpel) bakteri Shigella dysenteriae langsung dapat
berisi aquades steril, digunakan untuk mengetahui dari menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga
sterilitas pelarut, kontrol media (Kmedia) berisi media menyebabkan kematian sel bakteri.
BHI DS, digunakan untuk mengetahui sterilitas dari
media yang digunakan, serta kontrol ekstrak (Keks) Hasil Analisis Isi Potensi Penelitian Sebagai Materi
berisi ekstrak etanol 70% daun kersen, digunakan untuk Pembelajaran
menunjukkan sterilitas dari ekstrak etanol 70% daun
Berdasarkan hasil analisis isi didapatkan data
kersen yang digunakan. Kontrol digunakan untuk
potensi laporan proses dan hasil penelitian berupa ciri-
memudahkan dalam pengamatan hasil yang diperoleh
ciri eubacteria, penggelompokkan bakteri berdasarkan
serta mengetahui sterilitas dari bahan dan alat yang
ciri-ciri umum, morfologinya dan pewarnaan gram,
digunakan dalam penelitian.
perkembangbiakan bakteri, peranan bakteri dalam
Berdasarkan hasil penggoresan keempat kontrol
kehidupan, cara penanggulangan bakteri yang
pada media padat, setelah diinkubasi baik kontrol
merugikan bagi manusia dan percobaan secara teliti dan
pelarut aquades, kontrol media BHI DS dan kontrol
sistematis tentang bakteri. Didapatkan juga informasi
ekstrak etanol 70% daun kersen (Muntingia calabura
yang dapat diungkap yang disesuaikan dengan
L.) tidak ditumbuhi oleh bakteri. Sedangkan pada
kurikulum 2013 pada jenjang SMA, sebagai berikut:
kontrol suspensi bakteri ditumbuhi oleh bakteri,
a. Informasi berupa proses
sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini
Pada awal materi pembelajaran biologi di SMA
semua alat dan bahan yang digunakan telah steril dan
kelas X telah dipelajari metode-metode ilmiah
bebas dari kontaminasi (gambar 1 dan 2).
sehingga peserta didik sudah mampu melakukan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
proses-proses ilmiah dari perumusan masalah,
dilakukan, ekstrak etanol 70% daun kersen (Muntingia
perumusan tujuan, penyusunan prosedur kerja,
calabura L.) terbukti memiliki aktivitas antibakteri
pelaksanaan penelitian, analisis data, hasil dan
terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Shigella
pembahasan sampai penarikan kesimpulan. Akan
dysenteriae dengan Konsentrasi Bunuh Minimum
tetapi karena adanya keterbatasan waktu dan
(KBM) untuk bakteri Bacillus subtilis sebesar 6,25%
pengalaman peserta didik maka guru masih sangat
dan bakteri Shigella dysenteriae sebesar 3,125%.
diperlukan dalam kegiatan ini.
Kemampuan ekstrak etanol 70% daun kersen
b. Informasi berupa produk
(Muntingia calabura L.) dalam membunuh bakteri
Informasi berupa produk adalah fakta-fakta,
karena adanya kandungan senyawa aktif dalam daun
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip keilmuan yang
kersen.Kematian bakteri oleh senyawa antimikroba
diperoleh dari penelitian ini. Informasi berupa produk
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mekanisme
pada penelitian ini adalah aktivitas antibakteriekstrak
kerja antibakteri dengan menghambat sintesis dinding
etanol 70% daunkersen (MuntingiaCalabura
sel, menganggu atau merusak dinding sel, dan
L.)terhadap bakteriBacillus Subtilisdan
menghambat sintesis protein (Radji, 2010:68).
ShigellaDysenteriae yang diketahui berdasarkan
Berdasarkan penjelasan diatas aktivitas
pengamatan, uji antibakteri dan uji tabung yaitu
antibakteri yang diperlihatkan oleh ekstrak etanol 70%
meliputi nilai KBM ekstrak dan senyawa-senyawa
daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap bakteri
yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% daun
Bacillus subtilis dan Shigella dysenteriae dikarenakan
kersen.
adanya senyawa aktif dalam ekstrak etanol 70% daun
kersen (Muntingia calabura L.) yang telah diketahui Hasil penelitian ini juga dapat diaplikasikan sebagai
berdasarkan hasil uji tabung yaitu flavonoid, polifenol, praktikum disekolah, sehingga siswa dapat memperoleh
saponin dan tanin. Menurut Ganiswara (Poeloengan, nilai-nilai yang tersembunyi di kurikulum, yaitu
2010:68) flavonoid merupakan kelompok senyawa fenol komponen metakognitif (kemampuan kognitif yang
yang mempunyai kecenderungan untuk mengikat tidak dinilai pada saat proses belajar mengajar),
protein, sehingga menganggu proses metabolisme contohnya kemampuan kognitif siswa pada saat
bakteri, selain itu flavonoid juga berfungsi sebagai praktikum berupa disiplin, kerja sama, tanggung jawab
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks dan teliti.
terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu
integritas membran sel bakteri. Polifenol pada kadar Simpulan
tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein dan
Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak
menyebabkan sel membran mengalami lisis (Juliantina,
etanol 70% daun kersen (Muntingia calabura L.)
dkk., 2009:4). Sedangkan tanin dapat merusak membran
terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Shigella
sel, mengkerutkan dinding sel, sehingga mengganggu
dysenteriae dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol
permeabilitas sel yang mengarah pada kematian
70% daun kersen (Muntingia calabura L.)
(Ajizah, 2004:7). Adanya interaksi senyawa antibakteri
memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap Bacillus
dengan sel bakteri dapat menyebabkan kerusakan
subtilis dan Shigella dysenteriae. Konsentrasi Bunuh
struktur sel bakteri yang berpengaruh pada pola
Minimum (KBM) ekstrak etanol 70% daun kersen
inaktivasi bakteri yang dapat mengganggu fungsi
101
Angga Dwi Prasetyo
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 | Halaman 98-102

(Muntingia calabura L.) terhadap bakteri Bacillus


subtilis sebesar 6,25% dan Shigella dysenteriae sebesar
3,25%. Proses dan hasil penelitian berpotensi sebagai
alternatif materi pembelajaran Biologi SMA kelas X
untuk mencapai KD 3.4 pada Kurikulum 2013
berdasarkan data hasil analisis isi yaitu menjelaskan
tentang ciri-ciri eubacteria, ciri-ciri bakteri secara
umum, morfologi bakteri, pengelompokkan bakteri,
perkembangbiakan bakteri dan peranan bakteri dalam
kehidupan.

Saran
Penelitian ini dapat dilakukan eksperimen kembali
dengan mengubah konsentrasi perlakuan untuk
memukan konsentrasi KBM yang lebih efektif kembali.

Ucapan Terimakasih
Peneliti mengucapkan terimakasih banyak kepada
dosen pembimbing Bapak Hadi Sasongko, M.Si. yang
telah memberikan bimbingan atas penelitian ini dan
semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu per
satu.

Daftar Pustaka
Ajizah, A. 2004.Sensitivitas Salmonella typhimurium
Terhadap Ekstrak Daun Psidium guajava L.Bioscientiae,
Vol. 1, No. 1 : 31-8.
Dwidjoseputro, 2005.Dasar- Dasar Mikrobiologi, cetakan ke-
16. Jakarta: Djambatan.
Juliantina. 2009. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum)
Sebagai Agen Antibakterial Terhadap Bakteri Gram
Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia. Volume 1 Nomor 1 Tahun 2009
Linder, Maria C. 2006. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Miksusanti, Fitrya, Nike Marfinda, 2011. Aktivitas Campuran
Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dan
Kayu Secang (Caesalpina sappan L.) Terhadap Bacillus
cereus. Jurnal Penelitian Sains.Volume 14 Nomor 3
Tahun 2011
Naim, R. 2004. senyawa antimikroba dari tanaman http:
//www. kompas. com/
kompascetak/0409/15/sorotan/1265264.htm. Diakses
Tanggal 5 Januari2013.
Noorhamdani, Herman Yosef dan Dian Rosalia. 2011. Uji
Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai
Antibakteri Terhadap Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) Secara In vitro. Malang :
Universitas Brawijaya.
Poeloengan, Masniarni. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garciana mangostana
Linn). Media Litbang Kesehatan. Volume XX Nomor 2
Tahun 2010.
Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan
Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta : EGC.
Santoso, Sanarto, Soemardini dan Novia Lucy Rasmayanti.
2013. Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura)
Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Salmonella Typhi
Secara In Vitro. Malang: Universitas Brawijaya.

102

Anda mungkin juga menyukai