Anda di halaman 1dari 9

UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK REBUSAN KULIT SEMANGKA

DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT AQUADES


TERHADAP BAKTERI Escherichia coli

Enjelina Hasibuan

Jurusan Biologi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri


Medan
Jl.WillemIskandar Psr. V, Medan Estate, Medan,Indonesia, 20221.

E-mail: anjelhasibuan4@gmail.com

Abstrak

Pemberian obat anti jamur dapat dilakukan secara topikal maupun sistemik.
Pemberian obat antijamur secara topikal bisa dalam bentuk suspensi oral dan juga
pastile oral, namun yang sering digunakan adalah bentuk suspensi oral. Penggunaan
dengan cara topikal yaitu sebanyak empat kali sehari dalam dua minggu. Terdapat efek
samping yang muncul pada beberapa pasien saat menggunakan secara topikal. Efek
samping yang muncul adalah mual, muntah dan juga diare (Akpan dan Morgan, 2002).
Adanya efek samping tersebut, diperlukan obat alternatif untuk pengobatan kandidiasis
oral. Kini mulai berkembang pesat pengobatan alternatif yaitu pengobatan
menggunakan tanaman yang memiliki khasiat tertentu. Tanaman berkhasiat ini
menimbulkan sedikit efek samping, mudah didapat dan harganya terjangkau
Bakteri Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode
eksperimental lpaboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rebusan
daun ketul (Bidens pilosa L.)memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia
coli sedangkan konsentrasi ekstrak paling tinggi yaitu 60% dengan luas zona hambat
3,4 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa ekstrak rebusan daun ketul (Bidens pilosa L.)memiliki aktivitas anti bakteri
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Kata Kunci: Bakteri,Ekstrak Kulit Semangka, Anti bakteri

Abstract

Administration of antifungal drugs can be done topically or systemically. Topical


administration of antifungal drugs can be in the form of oral suspension and oral pastille, but what
is often used is the form of oral suspension. Topical use is four times a day for two weeks. There
are side effects that appear in some patients when using it topically. Side effects that appear are
nausea, vomiting and diarrhea (Akpan and Morgan, 2002).

With these side effects, alternative drugs are needed for the treatment of oral candidiasis.
Now starting to develop rapidly alternative medicine, namely treatment using plants that have
certain properties. These nutritious plants cause few side effects, are easy to obtain and are
1
affordable Escherichia coli bacteria. This type of research is research with laboratory experimental
methods. The results showed that the boiled extract of ketul leaves (Bidens pilosa L.) had
antibacterial activity against Escherichia coli bacteria while the highest extract concentration was
60% with an inhibition zone area of 3.4 mm. Based on the results of the research that has been
done, it can be concluded that the boiled extract of ketul leaves (Bidens pilosa L.) has anti-
bacterial activity against the growth of Escherichia coli bacteria.
Keywords: Bacteria, Watermelon Peel Extract, Anti-bacterial

2
PENDAHULUAN semangka juga sebagai salah satu
Pemberian obat anti jamur dapat komoditi unggulan di Kabupaten Jember.
dilakukan secara topikal maupun Buah semangka digemari masyarakat
sistemik. Pemberian obat antijamur karena mudah didapat dan harganya
secara topikal bisa dalam bentuk tergolong murah. Buah semangka
suspensi oral dan juga pastile oral, merupakan salah satu buah yang mudah
namun yang sering digunakan adalah dijumpai karena buah semangka tidak
bentuk suspensi oral. Penggunaan tumbuh musiman. Pada saat
dengan cara topikal yaitu sebanyak mengkonsumsi buah semangka,
empat kali sehari dalam dua minggu. masyarakat hanya mengkonsumsi
Terdapat efek samping yang muncul bagian daging buah saja sedangkan
pada beberapa pasien saat pada kulit bagian dalam buah yaitu pada
menggunakan secara topikal. Efek lapisan putih atau biasa disebut albedo,
samping yang muncul adalah mual, sangatlah kurang diminati masyarakat
muntah dan juga diare (Akpan dan untuk dikonsumsi dan hanya dibuang
Morgan, 2002). menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan.
Pemanfaatan kulit bagian dalam buah
Adanya efek samping tersebut,
semangka untuk saat ini masih
diperlukan obat alternatif untuk
tergolong kurang maksimal.
pengobatan kandidiasis oral. Kini mulai
berkembang pesat pengobatan Lapisan putih pada kulit buah semangka
alternatif yaitu pengobatan tersebut banyak mengandung zat-zat
menggunakan tanaman yang memiliki yang berguna bagi kesehatan
khasiat tertentu. Tanaman berkhasiat (Rochmatika, 2012 dalam Ismayanti
ini menimbulkan sedikit efek samping, dkk., 2013). Menurut penelitian Rahmi
mudah didapat dan harganya Muthia (2017), ekstrak kulit semangka
terjangkau (Candrasari dkk. 2012). diketahui mengandung senyawa aktif
alkaloid, flavanoid, tanin dan saponin
(Muthia dkk., 2017). Senyawa aktif
Semangka (Citrullus lanatus)
tersebut dikenal memiliki aktifitas
merupakan salah satu tanaman
sebagai antijamur dan terbukti
penghasil buah yang banyak terdapat di
Indonesia (Ismayanti dkk., 2013).
dapat merusak membran sel jamur
Berdasarkan survei Pusat Data dan
sehingga menyebabkan terhambatnya
Informasi Pertanian (2014), penghasil
pertumbuhan E. Coli
semangka terbesar di

Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur.


Jember merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
berkontribusi menghasilkan semangka
terutama di Kecamatan Puger. Buah
3
METODEPENELITIAN Variabel bebas (X): Ekstrak kulit
WaktudanTempatPenelitian semangka dengan pelarut etanol dengan
Penelitian ini dilaksanakan di konsentrasi yang berbeda yaitu 60%, 40%,
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas dan 20%.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Variabel terikat (Y): Aktivitas anti bakteri
Alam Universitas Negeri Medan di Jalan dengan variasi konsentrasi.
Willem Iskandar, Pasar V Medan Estate,
Percut SeiTuan, Deli Serdang. Penelitian ProsedurPenelitian
ini dilaksanakan pada bulan November
2022 sampai Desember 2022. Identifikasi Buah
Semangka Buah semangka yang akan
BahandanAlat digunakan untuk penelitian dilakukan
Bahan yang digunakan dalam diidentifikasi terlebih dahulu. Proses
penelitian ini adalah daun ketul identifikasi dilakukan di Laboratorium
(Bidenspilosa L.), biakan murni bakteri Biologi Universitas Negeri Medan.
Escherichia coli, etanol96%, alkohol70%,
aquades, media Nutrient Agar (NA), Strerilisasi alat
spritus, kloramfenikol. Alat yang digunakan pada penelitian
Alat yang digunakan dalam harus disterilisasi terlebih dahulu.
penelitian ini adalah inkubator, oven, Sterilisasi yaitu proses menghilangkan
tabung reaksi, corong, erlenmeyer, semua mikroorganisme yang terdiri dari
cawanpetri, gelasukur, lampu bunsen, bakteria, virus, fungi dan parasit.
hotplate, autoklaf, timbangan digital, Termasuk endospora, dengan
shaker, vortex, laminar air flow, paper menggunakan uap tekanan tinggi
disk, pinset, aluminium foil, jangka (autoklaf) atau menggunakan panas
sorong, kertas label, isoped. kering (oven) (PERMENKES No 27, 2017).

DesaindanVariabelPenelitian 1) Sterilisator Uap Tekanan Tinggi


Disain pada penelitian ini adalah (autoklaf)
penelitian secara deskriptif kualitatif Sterilisasi alat menggunakan autoklaf,
dengan metode eksperimental atau sterilisator uap tekanan tinggi pada
laboratorium, untuk mengetahui suhu 121°C; tekanan harus berada pada
pengaruh ekstrak etanol kulit
106 kPa; selama 20 menit untuk alat
semangka. sebagai antibakteri. Kukit
tidak terbungkus dan 30 menit untuk alat
semangka diekstraksi dengan
terbungkus. Semua peralatan yang akan
menggunakan pelarut etanol. Ekstraksi
disterilisasi dibiarkan hingga kering
senyawa aktif dilakukan dengan
sebelum diambil dari sterilisator. Set
menggunakan metode maserasi. Hasil
tekanan kPa atau lbs/in² mungkin
ekstraksi untuk uji antibak teri dengan
berbeda tergantung pada jenis
menggunakan metode difusi cakram.
sterilisator yang digunakan (PERMENKES
Variabel pada penelitian ini adala :
No 27, 2017).
4
semangka tersebut direndam dengan
2) Sterilisator Panas Kering (Oven) etanol 96% selama 3 hari dalam toples
tertutup dan diaduk secara manual
Sterilisasi panas kering dengan sampai homogen setiap 24 jam. Hasil
membutuhkan suhu lebih tinggi hanya rendaman disaring dengan
dapat digunakan menggunakan kertas saring. Setelah itu
untuk benda-benda dari gelas atau dipekatkan menggunakan rotary
logam karena akan melelehkan bahan evaporator selama 4 jam. Hasil akhir
lainnya. Instrumen diletakkan di oven didapatkan sediaan ekstrak kulit
dengan suhu 170°C selama 1 jam atau semangka konsentrasi 100%. Ekstrak
160°C selama 2 jam, kemudian disimpan dalam kulkas bersuhu 2°C
didinginkan selama 2-2,5 jam sampai digunakan.
(PERMENKES No 27, 2017). .
Penyiapan Bakteri Uji
Bakteri uji sebelum digunakan,
Pembuatan Ekstrak Kulit Semangka
akan diremajakan terlebih dahulu.
Buah dan kulitnya dipisahkan terlebih Pembuatan media Nutrient Agar (NA)
dahulu. Setelah itu, kulit semangka dengan cara melarutkan sebanyak 2
sebanyak 1 kg dicuci bersih dengan air gram media NA dengan 100 ml aquades
mengalir. Kemudian dipotong kecil lalu dalam erlenmeyer kemudian ditutup
di blender. Setelah itu dimasukkan ke dengan aluminium foil, lalu media
dalam wadah. Lalu dilakukan dipanaskan hingga mendidih dan
pengeringan menggunakan metode dimasukkan kedalam tabung reaksi
freeze dryer. Setelah dikeringkan, secara aseptk. Media NA disterilkan
didapatkan serbuk dari kulit semangka, dalam autoklaf pada suhu 121°C selama
lalu ditimbang. Setelah dikeringkan, 15 menit dengan tekanan 15 psi.
didapatkan serbuk dari kulit semangka,
lalu ditimbang. Setelah itu, bubuk kulit

5
HASILDANPEMBAHASAN

Tabel1.PengukuranDiameterZonaHambatDenganVariasiKonsentrasi

N Konsentrasi Diameter Diamete Diamete Luas Zona


o. Ekstrak Horizontal r r Hambat
Vertikal Cakram
1. 20% 5,1 mm 7 mm 6 mm 2,1 mm
2. 40% 6 mm 8 mm 6 mm 2,6 mm
3. 60% 7,9 mm 8,5 mm 6 mm 3,4 mm
4. Kontrol 31,9 mm 33,5 6 mm 26,7 mm
Positif(Kloramfe mm
nikol)
5. KontrolNegatif( 18,2 mm 17,5 6 mm 11,8 mm
Etanol96%) mm

Sumber: data olahan


Keterangan: Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dimulai dari
tepi kertas cakram hingga tepi ujung zona bening yang terbentuk.

6
Kontrol(+)

Kontrol(+)

(a) (b)

Gambar 1. Diameter Zona Hambat Dengan Variasi Konsentrasi, (a) diameter zona
hambat dengan variasi konsentrasi, (b) diameter zona hambat pada kontrol (+) dan
kontrol (-).

7
Tabel 1 menunjukkan pada media hidup, akibatnya pertumbuhan bakteri
pertumbuhan dengan konsentrasi 20 % akan terhambat dan menyebabkan
memiliki luas zona hambat sebesar 2,1 bakteri mati. Mekanisme kerja steroid
mm, yang menunjukkan kategori lemah. sebagai anti bakteri dalam menghambat
Pada perlakuan ekstrak kulit semangka pertumbuhan bakteri.
dengan konsentrasi 40% memiliki zona
hambat sebesar 2,6 mm yang KESIMPULAN
menunjukkan kategori lemah. Pada Berdasar kanhasil penelitian yang telah
perlakuan ekstrak kulit semangka dengan dilakukan, maka dapat disimpulkan
konsentrasi 60% memiliki zona hambat bahwa ekstrak rebusan kulit semangka
sebesar 3,4 mm yang menunjukkan memiliki aktivitas antibakteri terhadap
kategori lemah. Pada perlakuan kontrol pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
positif dengan menggunakan kloram Sedangkan diketahui bahwa level
fenikol konsentrasi ekstrak 60% memiliki
memilikiluaszonahambatsebesar26,7mm. kemampuan paling tinggi dalam
Dan perlakuan kontrol negatif dengan menghambat pertumbuhan bakteri
menggunakan etanol 96% memiliki luas Escherichia coli dengan luas zona
zona hambat sebesar 11,8 mm. hambat 3,4 mm.
Mekanisme kerja flavonoid SARAN
dengan cara mempengaruhi fungsi sel Berdasarkan hasil penelitian, maka
yaitu mendenaturasi protein sel yang penulis menyarankan perlu dilakukan
terdapat pada dinding sel bakteri akan penelitian lanjutan mengenai pengaruh
terhambat (Zakariaetal.,2010). Senyawa ekstrak kulit semangka terhadap
saponin sebagai zat aktif, dapat aktivitas anti bakteri. Penggunaan
meningkatkan permeabilitas membran konsentrasi ekstrak yang berbeda dalam
sel bakteri sehingga menyebabkan lisis menghambat bakteri Escherichia coli dan
sel. Apabila saponin bakteri patogen lainnya.
bereaksi dengansel bakteri maka
menyebabkan bakteri tersebut akan DAFTARPUSTAKA
Abad, MJ., M. Ansuategui. and P.
lisis ataupecah (Hidayah et al., 2018).
Bermejo. 2007. Active antifungal
Senyawa tanin dapat mendenaturasi
substances from natural sources.
protein dan menghambat komponen
sintesis asam nukleat bakteri dan juga Novard, M. F. A., Suharti, N., & Rasyid,
dapat berinteraksi dengan cara R.(2019). Gambaran Bakteri
membentuk senyawa kompleks PenyebabInfeksi Pada Anak
polisakarida yang dapat merusak Berdasarkan JenisSpesimen dan
dinding sel bakteri sehingga Pola Resistensinya
permeabilitas sel bakteri menjadi diLaboratorium RSUP Dr. M.
terganggu. Permeabilitas sel bakteri DjamilPadangTahun2014-
yang terganggu tersebut menyebabkan 2016.JurnalKesehatanAndalas,
sel tidak dapat menjalankan aktivitas 8(2S), 26.
8
Pratiwi,R.H.(2017).Mekanisme 7(1), 1-9.
Pertahanan Bakteri Patogen
Terhadap Antibiotik.Journal Pro- Putra, I. Amanda, Erly, dan Machdawaty
Life,4(2), 418–429. Masri. 2015. Uji Efek Antibakteri
Ekstrak Etanol Kulit Batang
Fauziah, GF. 2014. Perbedaan potensi Salam {Syzigium polyanthum
antijamur ekstrak etanolik kulit (Wight) Walp} terhadap
manggis (Garcinia Mangostana Staphylococcus aureus dan
L.) dengan nistatin terhadap C. Escherichia coli secara In vitro.
Albicans in vitro. Skripsi. Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (2):
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran 497-501.
Gigi Universitas Gadjah Mada.
Watson, RR dan VR. Preedy. 2007.
Sapara,T.U.,OliviaW.,Juliatri.(2016).Efek Bioactive Foods in Promoting
tivitas anti bakteri ekstrak daun Health: Probiotics and Prebiotics.
pacar USA: Academy Press.
air(ImpatiensbalsaminaL.)terhad
ap Wijesekera, ROB, 1991. The Medicinal
pertumbuhan Porphyromonas Plant Industry. Washington DC :
gingivalis.PHARMACONJurnalIl CRC Press, pp. 85-90.
miahFarmasiUNSRAT Manado, sylvestrsMill.)TerhadapPertumbuhanSta
5(4). phylococcusaureusdanPseudomo
nas sp. Penyebab Mastitispada
Garber, GI., AC. Barbosa., RR. Vilela., S. Sapi Perah. Malang :
Lyon, and CA. Rosa. 2008. FakultasPeternakan:Universitas
Incidence and anatomic Brawijaya.
localization of oral candidiasis in
Watson, RR dan VR. Preedy. 2007.
patients with aids hospitalized in
Bioactive Foods in Promoting
a public hospital in belo
Health: Probiotics and Prebiotics.
horizonte, Brazil. Journal of
USA: Academy Press.
Applied Oral Sci. 16(4): 247-50.
Wijayanto, T., WR. Yani, MW. Arsana.
Liguori G., V. DO, A. Lucariello, G.
2012. Respon hasil dan jumlah
Signoriello, G. Colella, dan DM.
biji buah semangka (Citrullus
Amora. 2009. Oral candidiasis: a
vulgaris) dengan aplikasi hormon
comparison between
giberelin (GA3). Jurnal
conventional methods and
Agroteknos. 2(1): 57–62.
multiplex polymerase chain
reaction for species
identification. Journal oral
microbiology immunology. 24:
76 – 78. 44 Staphylococcus
aureus.JBIO: Jurnal Biosains,
9

Anda mungkin juga menyukai