Anda di halaman 1dari 4

UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN LIDAH BUAYA (Aloe veraL.

)
TERHADAP Propionibacteriumacnes PENYEBAB JERAWAT

*)Sainal
Edi Kamal, **)Dwi Septia Saputri
*)Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar
**)Program Studi Farmasi Sandi Karsa Makassar

ABSTRAK

Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen laboratorium uji aktivitas infusa daun lidah buaya (Aloe vera L.)
terhadap Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Propionibacterium acnes adalah flora normal kulit terutama di
wajah, Propionobacterium acnes berperan pada pathogenesis jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam
lemak bebas dan lipid kulit. Jerawat merupakan hasil dari beberapa proses patologis yang terjadi dalam beberapa unit
pilo sebasea (yaitu folikel rambut dan kelenjar sebasea terikat) yang terletak di bagian dermis (lapisan tengah kulit).
Salah satu produk herbal yang sering digunakan untuk pengobatan jerawat adalah lidah buaya. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui aktivitas infusa daun lidah buaya dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes
yang ditunjukkan oleh pembentukan zona hambat atau zona bening pada media pertumbuhan bakteri uji. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 dilaboratorium Biologi Farmasi Sandi Karsa Makassar dengan menggunakan
metode difusi, 3 replikasidan 3 konsentrasi yaitu 5%,10% dan 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infusa
daun lidah buaya (Aloe veraL.) pada konsentrasi 5%,10% dan 15% memiliki zona hambat dengan zona hambat
optimum yaitu pada konsentrasi 15%.

Kata Kunci : Infusa, Aloe vera L, Propionibacterium acnes

PENDAHULUAN herbal yang sering digunakan untuk pengobatan


jerawat adalah lidah buaya (Yadav, 2011).
A. Latar Belakang Tanaman Lidah Buaya sudah dikenal luas oleh
Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal masyarakat Indonesia, umumnya digunakan sebagai
ini di sebabkan karena Indonesia beriklim teropis. bahan kosmetik, bahan makanan, perawatan kulit,
Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan penyembuhan luka hingga penyubur rambut. Fokus
bakteri, parasit maupun jamur. Penyakit kulit dapat penelitian pada lidah buaya yang menurut penelitian
menyerang seseorang apabila seseorang tersebut sebelumnya mengandung antraquinon, berfungsi
memiliki tingkat kekebalan tubuh yang kurang baik sebagai antibakteri (Natsir, N. A. 2013).
penyakit kulit itu dikelompokkan menurut jenis Berdasarkan hal tersebut penulis ingin memberi
penyakit dan tingkat keganasan karena ada jenis solusi alternatif dengan memanfaatkan ekstrak daun
penyakit kulit yang tidak berbahaya dan ada juga jenis lidah buaya (Aloe vera). Penelitian ini bertujuan untuk
penyakit kulit yang sangat berbahaya hingga dapat mengetahui efektivitas ekstrak daun lidah buaya (Aloe
menimbulkan kematian (Depkes, 2013). vera) dalam menghambat pertumbuhan
Jerawat atau dalam istilah medis dikenal dengan Propionibacterium acnes (Natsir, N. A. 2013).
istilah acne vulgaris merupakan salah satu penyakit
kulit yang merisaukan remaja maupun dewasa. B. Rumusan Masalah
Penyakit ini tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena Masalah yang timbul adalah apakah ekstrak daun
berhubungan dengan menurunnya kepercayan diri lidah buaya (Aloe vera L.) dapat menghambat
akibat berkurangnya keindahan wajah penderita. pertumbuhan Propionibacterium acnes?
Dilihat dari kesehatan kulit, adanya jerawat akan
mengakibatkan jaringan parut, dimana kulit menjadi C. Tujuan Penelitian
tidak rata dan berlubang yang bersifat menetap, Penelitian ini bertujuan untuk menentukan uji
sehingga merusak wajah menjadi cacat selamanya aktivitas daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap
(Sawarkar, 2010). Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Untuk
Propionibacterium acnes berperan pada mengetahui berapa besar daya hambat daun lidah
pathogenesis jerawat dengan mengahasilkan lipase buaya (Aloe vera L.) terhadap pertumbuhan
yang memecah asam lemak bebas dan lipid kulit. Asam Propionibacterium acnes.
lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan
ketika berhubungan dengan sistem imun dan D. Manfaat Penelitian
mendukung terjadinya jerawat (Khan, 2010). 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
Pengobatan jerawat meliputi pengobatan oral dan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para
topikal. Produk alam dipercaya lebih aman pembaca dan mahasiswa.
dibandingkan dengan antibiotik. Salah satu produk 2. Memberikan informasi kepada masyarakat dan
mahasiswa farmasi mengenai daya hambat
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol. IV No.7 November 2018 1
ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera L.) bagian lainnya dan dicuci hingga bersih
terhadap Propionibacterium acnes penyebab kemudian di potong- potong kecil dan
jerawat selanjutnya dimasukkan kedalam panci
infus.
METODE PENELITIAN 2. Pembuatan infus daun lidah buaya
Untuk membuat infus dengan konsentrasi
A. Jenis Penelitian 5% b/v ditimbang simplisia daun lidah
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen buaya 5 gram, masukkan dalam bejana infus
laboratorium yang dilaksanakan untuk mengetahui kemudian ditambahkan dengan 100 ml air
aktifitas infus daun lidah buaya (Aloe vera L.) dalam sebagai penyari. Panaskan hingga mencapai
menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium suhu 90°C selama 15 menit. Untuk
acnes. konsentrasi 10% b/v, dan 15% b/v masing-
masing ditimbang 10 gram dan 15 gram,
B. Lokasi dan Waktu penelitian selanjutnya dilakukan cara seperti diatas.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biologi 3. Pembuatan Medium Nutrient Agar (NA)
Sandi Karsa Makassar pada Bulan Oktober 2018. Komposisi:
Lab lemco powder : 1,0 gram
C. Populasi Yeast extract : 2,0 gram
Populasi dari penelitian ini adalah tanaman lidah Pepton : 5,0 gram
buaya (Aloe vera L.) yang ada di Jln Bung Kelurahan Sodium chloride : 5.0 gram
Tamalanrea Kecamatan Tamalanrea Jaya, Kota Agar :15,0 gram
Makassar. Air suling hingga :1000 ml
Cara pembuatan :
E. Sampel Ditimbang medium NA sebanyak
Sampel dari penelitian ini yaitu daun lidah buaya 2,8 gram, dimasukkan kedalam
(Aloe vera L.) Erlenmeyer kemudian dilarutkan dengan
air suling hingga 100 ml, lalu dicek pHnya
F. Alat dan bahan 7,0 setelah itu disterilkan pada autoklaf
Alat yang digunakan yaitu Autoclaf selama 15 menit pada suhu 121°C dengan
(Medicaloxigen Gauge), Batang pengaduk, Cawan tekanan 2 atm.
petri, Erlenmeyer (Approx), Gelas kimia (Approx), 4. Peremajaan Bakteri
Gelas ukur (Pirex), LAF (Heles), Inkubator (Wina Bakteri Propionibacterium acnes
instrumenty), Jangka sorong, Osebulat, Pinset, Panci yang berasal dari biakan murni sebagai
infus, Pinset (one med), Pipet tetes, Rak tabung, sampel uji, masing-masing diambil sebanyak
Sendok tanduk Spoit 3 ml, Tabung reaksi (Pirex), satu ose lalu diinokulasi dengan cara digores
Timbangan analitik (QBB). pada medium NA (Nutrient Agar) miring.
Bahan yang digunakan yaitu Air suling (H2O), Kultur bakteri dari masing-masing agar
Alkohol 70%, Aluminium foil, Biakan murni bakteri miring diinokulasi pada suhu 37°c selama 24
Propionibacterium acnes, Kertas label, Kertas saring, jam.
Masker, larutan NaCL 0,9%. Medium NA (Nutrient 5. Pembuatan Suspensi Bakteri
Agar), Masker, Paper disk, Plastik wrap, Tanaman Propionobacterium acnes yang
daun lidah buaya (Aloe vera), Clindamycin, Tissue. merupakan hasil peremajaan dari media NA
(Nutrient Agar) miring diencerkan dengan
G. Desain Penelitian menggunakan NaCl 0,9% sebanyak 10 ml.
a. Penyiapan Alat 6. Pembuatan larutan pembanding
Alat-alat yang digunakan disterilkan terlebih Larutan Kontrol positif menggunakan
dahulu. Alat-alat dari gelas di cuci dengan deterjen antibiotik Clindamycin kapsul 150 mg.
kemudian dibilas dengan air bersih, selanjutnya di Clindamycin dilarutkan terlebih dahulu
dibilas menggunakan alkohol 70% kemudian dicuci dengan Na.CMC untuk memudahkan
hingga bersih dengan air suling lalu dikeringkan antibiotik Clindamycin larut dan tidak
diudara terbuka. Setelah itu disterilkan menggumpal dan setelah itu dilarutkan
menggunakan autoclav pada suhu 121°c selama 15 dengan aquadest steril sedangkan untuk
menit. Sedangkan untuk pinset dan ose disterilkan kontrol negatif digunakan aquadest.
dengan cara pemijaran dengan api langsung. c. Pengujian uji aktivitas daya hambat daun lidah
b. Penyiapan bahan buaya (Aloe vera)
1. Pengambilan Sampel 1. Disiapkan medium NA dan alat yang steril.
Sampel yang digunakan adalah tumbuhan 2. Diambil medium NA sekitar 20 ml dan
daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang masih dimasukkan dalam cawan petri steril dan
segar dan diperoleh di Jln Bung Tamalanrea. dibiarkan memadat.
bagian tanaman yang diambil adalah bagian
daun semuanya. Sampel dibersihkan dari
2Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol. IV No.7 November 2018 2
3. Setelah memadat ditambahkan suspensi clindamycin didapatkan rata-rata 32,65 mm, dan hasil
Propionibacterium acnes 0,5 ml pada cawan rata-rata dari kontrol negativ menggunakan aquadest
petri. ialah 0 mm atau tidak terbentuk zona hambat. Hasil ini
4. Disiapkan 5 paper disk dan dimasukkan menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi infusa
kedalam sampel sebanyak 3 paper disk daun lidah buaya maka zona hambat yang terbentuk
dengan masing-masing konsetrasi yang juga akan semakin besar.
dibuat selama 15 menit, 1 paper disk Untuk melihat kemampuan suatu tanaman dalam
dicelupkan dalam aquadest untuk kontrol (-) menghambat pertumbuhan mikroorganisme maka
dan 1 paper disk lagi dimasukkan kedalam diukur hambatannya setelah diinkubasi. Zonna
larutan clindamycin untuk kontrol (+). hambatan adalah daerah bening yang tidak ditumbuhi
5. Ditempatkan 4 paper disk secara diagonal oleh mikrooeganisme disekitar paper disk karena
pada permukaan medium tersebut, dan 1 pengaruh suhu bahan atau zat yang bersifat
paper disk kontrol (-) berada ditengah. antimikroba. Zona bening di media pertumbuhan
6. Cawan petri kemudian diinkubasi pada suhu terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan
37ºc selama 1x24 jam. pembentukan cincin- cincin hambatan didalam area
d. Pengamatan dan pengukuran diameter hambatan pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tidak ada
Pengamatan dan pe ngukuran diameter bakteri yang tumbuh didalam cincin tersebut.
hambatan dilakukan dengan menggunakan Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari
jangka sorong setelah diinkubasi pada suhu 37°c seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat
selama 1x24 jam. berdifusi nya zat antibiotika tersebut.
e. Pengelolaan Data Analisis Data Zona hambat yang terbentuk pada paper disk
Data yang telah diperoleh kemudian yang berisi infusa daun lidah buaya menunjukkan
dikumpul dan diolah dengan menggunakan spss bahwa efek antibakteri dari infusa daun lidah buaya
statistics 23. memiliki daya hambat. Berdasarkan penelitian Davis
dan Stout (1971) pada tahun 1971 penentuan zona
HASIL DAN PEMBAHASAN hambat dapat dilihat dari hasil pengukuran diameter
yang digolongkan menjadi (1) tidak ada zona hambat,
A. Hasil Penelitian (2) lemah yaitu zona hambat kurang dari 5 mm, (3)
Hasil uji aktivitas infusa daun lidah buaya (Aloe sedang yaitu zona hambat 5-10 mm, (4) kuat yaitu zona
vera L.) terhadap Propionibacterium acnes hambat 11-20 mm, dan (5) sangat kuat yaitu zona
menunjukkan adanya aktivitas antibakteri. Hal ini hambat 21-30 mm. Berdasarkan kriteria davis dan
dapat dilihat dari diameter zona hambat yang terbentuk stout, infusa daun lidah buaya pada setiap konsentrasi
yaitu berupa wilayah jernih disekeliling paper disk yaitu konsentrasi 5%, 10% dan 15% pada
yang mengandung infusa daun lidah buaya dalam Propionibacterium acnes dapat dikategorikan daya
konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. hambat kuat karena nilai rata-rata dari setiap berada
Hasil pengukuran diameter zona hambat infusa pada kisaran 11-20 mm. pada uji kontrol positif yang
daun lidah buaya (Aloe Vera L.) terhadap menggunakan antibiotik clindamycin memiliki daya
Propionibacterium acnes dapat dilihat pada Tabel di hambat sangat kuat. Pada uji negatif yang
bawah ini. menggunakan aquadest tidak terbentuk zona hambat
Tabel I. Hasil pengukuran diameter zona hambat infusa yan menunjukkan bahwa aquadest tidak memiliki efek
Daun Lidah Buaya (Aloe vera) antibakteri.
Konsentrasi Perlakuan (mm) Rata- Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh infusa
1 2 3 rata daun lidah buaya terhadap diameter zona hambat
(mm) bakteri maka digunakan uji statistik dengan uji one way
Konsentrasi 5% 11,66 14,93 11,38 12,65 ANOVA (Analysis of variance) pada beberapa
Konsentrasi 10% 14,93 18,63 17,46 17,00 konsentrasi, tetapi sebelum di lakukan analisa data
Konsentrasi 15% 19.93 25,10 24,36 23,13 dengan uji one way ANOVA, maka data terlebih
kontrol (+) 28,77 31,30 37,90 32,65 dahulu harus dilakukan uji normalitas dan homogenitas
kontrol (-) 0 0 0 0 data. Dari hasil uji normalitas menggunakan uji
Shapiro-wilk. didapatkan nilai signifikansi data lebih
B. Pembahasan besar dari 0,05 yang artinya data terdistribusi normal,
Data dalam tabel I. Didapatkan bahwa pemberian setelah itu dilakukan uji homogenitas menggunakan uji
infusa daun lidah buaya dengan konsentrasi berbeda lavene didapatkan nilai signifikasi untuk daya hambat
memiliki daya hambat yang berbeda pula terhadap terhadap Propionibacterium acnes 0.34 lebih besar dari
pertumbuhan Propionibacterium acnes. Pada infusa 0,05 dengan hasil tersebut maka dapat dilakukan
daun lidah buaya 5% didapatkan hasil rata-rata 12,65 pengujian lebih lanjut dengan menggunakan uji one
mm, pada Infusa daun lidah buaya konsentrasi 10% way ANOVA.
didapatkan nilai rata-rata 17,00 mm, pada infusa daun Berdasarkan uji one way ANOVA diketahui
lidah buaya konsentrasi 15% didapatkan nilai rata-rata bahwa pada variabel terikat daya hambat
23,13 mm, nilai rata-rata dari kontrol positif Propionibacterium acnes nilai signifikansinya (0,00
lebih kecil dari 0,05) yang berarti terdapat perbedaan
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol. IV No.7 November 2018 3
yang bermakna atau ada pengaruh perlakuan Depkes. RI. 2006. Parameter Standar Umum
konsentrasi infusa daun lidah Buaya terhadap daya Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral
hambat Propionibacterium acnes yang dihasilkan pada Pengawasan Obat Dan Makanan, Direktorat
media agar. Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, 4-13
Setelah mengetahui bahwa ada perbedaan yang
bermakna pada daya hambat Propionibacterium acnes Djajadisastra, J. 2011. Formulasi Gel Topikal Dari
yang dihasilkan pada media Nutrient Agar akibat Ekstrak Nerli Folium Dalam Sediaan Anti
pengaruh perlakuan dari ke 3 variasi konsentrasi infusa Jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia. Fakultas
daun lidah buaya yang diberikan, kemudian untuk MIPA
mengetahui konsentasi infusa daun lidah buaya mana
saja yang berbeda dan tidak berbeda pengaruhnya Dlugosz, C.K. 2011. Rujukan Cepat Obat Tanpa-
terhadap daya hambat bakteri Propionibacterium acnes Resep Untuk praktisi. Penerbit Buku
maka dilakukan uji Mann-Whitney dan uji LSD. Kedokteran. Jakarta.
Berdasarkan uji Mann-Whitney dan uji LSD
diketahui bahwa masing-masing dari ke 3 variasi Jawetz, Melnick And Adelbergs. 2005 Mikrobiologi
konsentrasi infusa daun lidah buaya memiliki nilai Kodokteran (Medical Microbiology) Buku 1,
signifikan lebih kecil dari 0.05 (kecuali pada Alih Bahasa Oleh Mudihardi, E., Kuntaman
konsentrasi 5% ke 10% memiliki nilai signifikan 0.08 Wasito dan Alimsardjono, Jakarta : Salemba
lebih besar dari 0,05) dengan hasil tersebut maka Medika. Pp. 317-25, 358-60).
terdapat perbedaan yang bermakna atau ada pengaruh
terhadap daya hambat Propionibacterium acnes yang Khan, Z. Z Assis M.& Moore, T.A 2010. Recurent
dihasilkan pada media agar. Epidural Abcess Caused By
Propionybacterium Acnes. Khansas Journal Of
PENUTUP Medicine : 92-95

A. Kesimpulan Natsir, Nur. A. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Lidah


Berdasarkan analisa statistik dan pembahasan Buaya (Aloe Vera) Sebagai Penghambat
hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa infusa Bakteri Gram Positif
daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan Metode difusi
secara signifikan menghambat pertumbuhan bakteri Rostita & Tim Redaksi Qonita. 2008. Cantik Dan
Propionibacterium acnes dengan zona hambat Penuh Vitalitas Lidah Buaya. Penerbit Qonita.
optimum yaitu pada konsentrasi 15%. Bandung

B. Saran Satya, Bayu. 2013. Koleksi Tumbuhan Berkhasiat.


Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka Rapha Publishing. Yogyakarta.
disarankan agar penelitian selanjutnya dapat
memanfaatkan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan Sawarkar. 2010. Development And Biological
memformulasikan untuk sediaan topikal. Evaluation Of Herbal Antiacne Gel,2 (3),2028-
2029.

DAFTAR PUSTAKA Sugita,T. M, M. Tsuboi R. Takatori, K. Ikeda,R.R.


Nishikawa, A. 2010. In Vitro Activities Of
Arifin, J. 2015. Intensitas Budidaya Lidah Buaya Azole Antifungal Agents Against
Usaha Dengan Prospek Yang Kian Berjaya. Propionobacterium Acnes Isolated From
Pustaka Baru Press. Hal 1-25. Yogyakarta. Patient With Acne Vulgaris. Biopharm
Bull.33(1) :125:127.
Darini, M. T. 2012. Efektivitas Sterilisasi Dan
Efisiensi Media Morashige Skoog Terhadap Tiwari, P. Kumar, B. Kaur, M. Kaur, G. Kaur, H. 2011.
Pertumbuhan Eksplan Lidah Buaya. ISSN: Phytochemical Screening And Extraction: A.
0854-2813 di akses pada tanggal 23/04/2018 Review. Internationale Pharmaceutica
22:32 Sciencia. Vol. 1 Issue 1.
Wahdaningsih, Dkk. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri
Davis, W.W. and T.R Stout. 1971.Disc plate methods Fraksi N-Heksan Kulit Buah Naga Merah
of microbiological antibiotic assay. Journal of (Hylocerreus Polyrhizus Britton & Rose)
Microbiology vol 22 No (4): 659-665 Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus
ATCC 25923. Trad. Med. J., Vol 19(2) Issn :
Depkes. RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan 1410-5918,P. 89-94.
Dasar Indonesia Tahun (Riskesdas) Indonesia.
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Kemenkes RI.

Jurnal
4 Farmasi Sandi Karsa Vol. IV No.7 November 2018 4

Anda mungkin juga menyukai